Rahasia Dibalik Cahaya Dua Jiwa
Tanda Tanda Yang Tertinggal
🏫[Lokasi: Kantin Elonia High Waktu: 12:17 , jam istirahat siang]
[Suasana riuh rendah. Suara sendok dan garpu berdenting, piring ditumpuk, suara ketawa anak-anak saling bersahut.]
[Nayla, Althea, Mellyn, Zeren, dan Keira duduk di meja bundar dekat jendela kantin.]
Althea roselle
Hai guys,kalian mau makan apa biar gw yang pesenin😘
[ujarnya]
Nayla Azzura/Lyra
gw mau ramen dan lemon tea dingin
[jawabnya]
Althea roselle
Kalau kalian mau makan apa?
[tanya nya]
All:Kita samain aja deh kaya kamu
Althea roselle
Oke guys berarti makannya samain aja kaya Nayla kan,bye gw mau pesen makanan dulu...
"Ayok"
[menarik tangan kiri zeren]
Zeren alex
Ehh...ehhhh
[tangan nya di tarik Althea]
Althea roselle
[meminum lemon tea dan memiringkan kepala]
"Kenapa sih setiap kamu ngedumel soal 'mimpi aneh', tiba-tiba hari kita jadi tambah aneh juga?"
Nayla Azzura/Lyra
[mengaduk mie ramen lalu meniup kuahnya]
"Aku nggak ngedumel... aku cuma cerita."
Zeren alex
[Menggigit mie ramen lalu mengangkat alis]🤨
"Cerita? Kalau kamu bilang kamu liat bayangan istana di danau waktu kamu kecil... itu cerita horor, Nay."
Maellyn Fara
"Tapi entah kenapa... aku ngerasa cerita Nayla nggak bohong. Ada... rasa yang sama waktu dia ngomongin jembatan itu kemarin."
Keira Mavelin
[Meletakkan sendok pelan]
"Atau kamu semua cuma kebawa imajinasi Nayla yang terlalu aktif." "Aku juga pernah mimpi jadi penyihir. Tapi gak sampe masuk hutan tengah malam segala."❄️
[menyilangkan tangan di depan dada]
Nayla Azzura/Lyra
[meletakkan sumpitnya. Menatap Keira, lalu berpaling ke jendela.]
"Tapi kamu gak pernah liat cermin yang pantulannya kosong... waktu kamu berdiri di depannya."
Keira Mavelin
[Keira menegang, tapi menyembunyikannya dengan senyum sinis.]😏
Zeren alex
"Udahlah, ngomongin jembatan dan cermin waktu makan tuh... ganggu nafsu makan banget."
[mencairkan suasana]
Althea roselle
[mengangguk cepat]:
"Setuju! Ayo kita fokus ke topik penting: siapa yang mau jadi ketua panitia acara pensi?"
[memakan mie ramen dengan semangat] "Kalau Nayla bisa nulis puisi misteri kayak di mimpinya... kita bisa bikin pentas teater horor romantis!"
Zeren alex
"Romantis? Siapa pemeran utamanya? Nayla dan... Arzlan?"
[ujar bercandaanya]
Nayla Azzura/Lyra
Uhukk..uhu.k..
[Nayla tersedak pelan. Lemon tea hampir tumpah dari mulutnya. la menepuk-nepuk dadanya sendiri.]
Nayla Azzura/Lyra
[Terbatuk, gugup]
"Gak! Maksudku... dia kan anak baru. Nggak kenal juga."
Keira Mavelin
[menyipitkan mata, pelan tapi tajam]
"Kamu yakin?"
Nayla Azzura/Lyra
[Sambil memandangi sisa kuah ramen di mangkuknya...]
"Kenapa mereka mulai menggoda? Arzlan... terasa dekat tapi asing. Dan Keira... kenapa kata-katanya mulai menggigit?"
"Semakin aku menyentuh masa lalu... semakin seseorang dari masa kini menjauh."
[berguman dalam hati]
[Tiba-tiba, listrik kantin meredup sebentar. Lampu berkedip. Semua siswa terdiam sejenak.]
Maellyn Fara
"Eh... itu tadi mati lampu atau...?"
Zeren alex
"Sinyal ponselku juga ngaco. Bar-nya hilang."
Althea roselle
(berbisik)
"Apa ini... seperti saat Nayla cerita tentang 'tanda' sebelum mimpi datang?"
Keira Mavelin
[menyentuh liontinnya-yang ternyata berbentuk sabit gelap. Sekilas, sorot matanya berubah.]
Comments