"My bad boy/Rakha⁵
Setelah Dara mengantarnya ke kamar, dia merebahkan dirinya, mencoba untuk tidur tapi belum bisa.Dia bangun dan duduk di atas kasurnya.Dia teringat dengan kejadian tadi.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Kenapa cowok aneh itu panggil gue Gista ya?" pikir Mala. "berarti dia kenal gue dong? "
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Tapi kan kita baru ketemu tadi" banyak pertanyaan di otak Mala.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"au ah pusing" Mala kembali menjatuhkan tubuhnya di kasur. Di langit-langit kamar tepat diatas kasurnya, banyak hiasan bintang. Juga lampu berbentuk bintang.
Mala kembali duduk, dia teringat sesuatu. Dia belummengirim pesan ke orang tuanya. Mala mengambi lponselnya.Mengmabil foto selfi untuk di kirimkan ke Salma, mamanya.
Mala melihat sekeliling kamar. Kamar dengan warna putih. Sofa , meja dan lemari semua berwarna putih.Dan di salah satu sisi kamar. Ada lemari penuh dengan boneka.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Gue ko baru sadar ya? " Mala melangkah menuju lemari boneka.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
Banyak banget bonekanya? batin Mala Ini kamar siapa ya? apa tante Dara punya anak perempuan? Mala mengambil salah satu boneka yang agak besar.Mengambilnya untuk diletakkan dikasur sebagai teman tidurnya.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Mungkin kakak cowok aneh itu, yang sudah menikah atau kuliah di luar kota?" batinnya lagi.Mala kembali merebahkan tubuhnya di kasur.Membawa boneka yang dia ambil tadi ke dalam pelukannya. Mala memang tidak bisa tidur kalau tidak memeluk sesuatu. Mala mencoba memejamkan matanya.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Sebenarnya...."Dara menarik nafas. Dia melanjutkan ceritanya.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Sebenarnya, Mama sama Papa sdah tahu sejak lama, Mala kehilangan ingatannya" Dara menatap Rakha. Dia tahu Rakha pasti Marah mendengarnya
"Rakha Danish putra Narendra"
"Maksud mama?" mendengar penuturan Dara' Rakha mulai bereaksi. Dara menarik nafas lagi.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Mama dan Papa sengaja merahasiakan itu darimu Rakha" Dara berhenti sesaat melihat perubahan muka Rakha. Rakha terlihat menahan amarahnya
"Rakha Danish putra Narendra"
"Apa? mama tahu kan gimana Rakha sejak kehilangan Gis,, Mala" suara Rakha mulai meninggi.Entahlah, kenapa saat ini untuk memanggilnama Gista, Rakha merasa aneh. Dia mencoba membiasakan untuk memanggil Mala.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Rakha! dengarkan dulu cerita Mama" tegas Dara.
"Rakha Danish putra Narendra"
Rakha memejamkan matanya.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Kami melakukan ini demi kebaikan kalian."ucapDara kemudian. Rakha mengepalkan tangannya.Dia tidak percaya Papa dan Mamanya telah membohonginya selama ini.Rakha memalingkan wajahnya.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Kamu ingat terakhir kalian bertemu saat usia kalan9 tahun. Sepulang dari sini. Saat perjalanan Dari bandara ke rumah Mala. Mobil Mala mengalami kecelakaan.Mobil mereka tergelincir karena hujan.Kedua orang tua Mala baik-baik saja. Tapi fatalbagi Mala, tubuhnya terpental dan dan kepalanya terbentur trotoar. Mala sempat koma beberapabulan" Dara menghentikan ceritanya. Menahanairmata nya yang hampir menetes. Dia dan Leonsudah menganggap Mala seperti putri mereka
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
" Mama dan papa sempat menengok Mala di rumahsakit, sebelum dia dibawa ke Luar negeri untuk pengobatan lanjutan." Dara mengelus punggung Rakha." Setelah beberapa bulan di luar negeriMala sadar,tapi dia melupakan semuanya. "Dara menghentikan lagi ceritanya. Airmatanya sudah menetes. Hati Rakha mulai melunak, diamenghampiri mamanya. Disekanya airmata di pipi Dara.Semarah-marahnya Rakha dia tak pernah tega melihat seorang wanita menangis, apalagi inimamanya. Orang yang sangat disayanginya.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Berbagai terapi di lakukan dan sedikit demni sedikit Mala mulai pulih, tapi...
Agak lama Dara berhenti. "mendengar mamanya tak lagi melanjutkanceritanya.
"Rakha Danish putra Narendra"
Tapi kenapa ma?" tanya Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Tapi, dia melupakanmu Rakha, semua hal tentangmu.Dan masa kecilnya. Mama dan papa ngga mau melihatmu tambah sedih. Jadi kami merahasiakannya"
"Rakha Danish putra Narendra"
DEG,, hati Rakha seperti tersayat sembilu.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
" Mala belum bisa mengingat kejadian sebelum kecelakaan itu terjadi,,dokter menyarankan untukmembantunya kembali ke tempat-tempat yangsering di kunjungi dulu. Untuk membantunya mengingat kembali
"Rakha Danish putra Narendra"
"Tapi apakah Mala bisa ingat lagi ma?"
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Makanya, tante Salma dan Om Fatir meminta bantuan mu Rakh. Mungkin hanya kamu yang bisa membantu Mala mendapatkan kembali ingatan nya dulu." Dara berdiri. Berjalan ke meja belajar Rakha.Mengambil foto di atas meja
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Mama percaya Mala pasti akan ingat semuanya kembali dengan bantuanmu dan dengan kembalinya Gista, Danish mama akan kembali" Dara tesenyum menatap foto dua anak kecil yang tersenyum manis.Sangat bahagia.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Iya ma, Rakha akan coba" Rakha ikut tersenyum.Memeluk Dara dari belakang. Dara mengelus tangan Rakha.Sudah sangat lama Rakha tidak memeluk seperti ini.Hangat.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
Terimakasih Gista, batin Dara.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Udah ah sedih-sedihan nya.Mama lupa kan mau bikinkan kopi papa. Papa pasti nungguin mama diruang kerjanya." Rakha melepas pelukan nya .
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Nih minum dulu!" Dara tahu sejak pulang tadi Rakha belum minum. "Trus mandi, bau" Dara berjalan keluar kamar Rakha.Belum sampai di pintu, Dara berbalik.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Ohya sampai lupa, kami sudah memutuskan untuk menjodohkan kalian"
"Rakha Danish putra Narendra"
Rakha menyemburkan minuman yanga baru saja ia teguk. "APA?" GAnti Dara yang terkejut. Diikuti tawa melihat ekspresi Rakha yang lucu.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Kenapa ? Kamu ga mau?ya udah nanti mama bilang sama papa biar.."DAra menggoda
"Rakha Danish putra Narendra"
"jangan mah,,! "reflek Rakha. Dara tersenyum geli.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Tapi, kita gak bisa memaksa ya Rakha, kalau Mala tidak mau. Sekarang tugasmu bantu Mala untuk ingat kembali itu yang terpenting." ucap Dara sebelum keluar dari kamar Rakha.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Baik ma" jawvab Rakha singkat.
Sedih bahagia jadi satu. Itu yang sedang dirasakan Rakha saat ini. Ternyata selama ini hanya dia yangtidak tahu keadaan Mala. Sebenarnya Rakha ingin marah tapi dia mencoba memahami maksud kedua orang tuanya. Mungkin saat itu dia masih terlalu kecil
Sekarang tujuan utama Rakha adalah membantu Mala untuk kembali mengingatnya. Tapi jika tidak bisa, Rakha berjanji akan membuat Mala bahagia meski tanpa ingatan masa lalunya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Aku gak akan melepaskanmu lagi gista"
Setelah membersihkan badannya Rakha menuju ketempat tidur untuk merebahkan badannya setelah penat seharian. Dengan hanya memakai celana pendek. Kebiasaan Rakha yang lebih suka tidur bertelanjang dada. Di genggamnya cincin yang menggantung dikalungnya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"belum saatnya aku memberikan ini" batinnya.
Baru saja Rakha mencoba memejamkan matatiba-tiba....
"Rakha Danish putra Narendra"
"siapa si?" Rakha mengambil ponselnya di nakas.Tertulis nama Afan di layarnya. Tak langsung diangkatnya. Rakha berjalan1 ke arah balkon.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Ada apa?" Rakha meletakkan tangannya di railing balkon. Belum sempat Afan menjawab.
Comments