Rakha menarik nafas panjang. Leon sudah menceritakan semuanya. Dari awal hingga akhir.Alasan bagaimana Mala bisa melupakannya. Dan alasan kenapa Gista menghilang beberapa tahun ini tanpa kabar, sejak pertemuan terakhir mereka beberapa tahun lalu. Saat mereka masih duduk dibangku sekolah Dasar.
Flashback
"Rakhaa"/kecil
"Gista jangan tinggalin danis,, " teriak seorang bocah sambil berlari mengejar mobil yang semakin menghilang di kejauhan.
"Rakhaa"/kecil
"Gista bohong, Danis ga mau jadi anak baik lagi "ucapnya lirih di sela isak tangis. Rakha jatuh terduduk.
"Basmalah Nigista"/kecil
"Ngga boleh! " ucap seorang gadis kecil bediri di hadapan Danish. "Danish ga boleh jadi anak nakal!"kata gadis kecil itu lagi. Danish mengangkat kepalanya.Dia melihat Gista berdiri di hadapannya. Gista sengaja meminta orangtuanya berbalik saat melihat Danis terjatuh saat mengejar mobilnya.
"Rakhaa"/kecil
Danish serta merta memeluk Gista. "Gista gak jadi pergi kan?"
"Basmalah Nigista"/kecil
"maaf" ucap gista mulai terisak " Tapi gista janji, gista pasti kesini lagi!", Gista mengangkat kelingking nya.
"Rakhaa"/kecil
"Janji?" Danish tersenyum sambil melingaitkan kelingkingnya di kelingking Gista.
Dalam hujan Danish melepas kepergian Gista, Tapi Danish percaya Gista tak akan pernah mengingkari janjinya.
Hari ini tak seperti biasa. Danish bangun pagi sekali.Seperti janjinya, Gista akan kembali dan hari ini adalah saat Gista datang, menghabiskan liburannya di rumah Danish. Orang tua Gista menitipkan nya kepada orang tua Rakha yang sudah di anggap saudara sendiri. Mareka akan melakukan perjalanan bisnis keluar negeri beberapa hari.
Danish sudah tidak sabar bertemu Gista. Berjalan mondar mandir.Menunggu Papanya pulang,menjemput Gista di bandara. Meski setiap libur panjang Gista selalu menginap di rumah nya.
Mereka berusia 9 tahun saat ini.
Mendengar suara mobil berhenti di depan rumah membuat Danish serta merta meloncat dari tempat duduknya. berlari ke pintu menyambut Gista.
Benar saja saat pintu terbuka..
"Basmalah Nigista"/kecil
"Danish!" Gista berlari menerjang, memeluk Danish.Danish sampai terhuyung ke belakang
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Gista hati-hati." Dara ikut terkejut, untung Danish kuat jadi mereka berdua tidak sampai jatuh.
"Basmalah Nigista"/kecil
"Maaf tante, Gista kangen banget sama Danish" jawab Gista polos. Danish hanya tersenyum.
"Rakhaa"/kecil
"Ayok" Danish manggandeng tangan Gista,menariknya ke suatu tempat. Mereka berlari kelantai dua. Leon dan Dara hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala. Dasar bocil bucin.
Danis membawa Gista ke sebuah kamar, di sebelah kamarnya. Beberapa hari yang lalu Danish memintaDara untuk membantunya membeli pernak pernik untuk menghias kamar tamu di sebelah kamarnya.Untuk Gista.
Visualisasi kamar Gista
Gista terpana saat memasuki kamar tersebut.Sebuahkamar bernuansa Pink, warna kesukaan Gista. Dengan pernak pernik dan mainan di dalamnyaa. Sebuahlemari yang penuh baju. Semua adalah pilihan Danish
"Basmalah Nigista"/kecil
"bagus banget, mainan banyak banget, makasih ya Danish" ucap Gista sambil meghambur ke pelukan Danish.
"Rakhaa"/kecil
"Ini semua Danish yang pilih lo, Gista suka ?"tanya Danish.
"Basmalah Nigista"/kecil
"Iya suka bangeeeet" Gista berlari ke kasur kingsize berwarna pink. Di ikuti Danish.Mereka berloncat-loncat sampai mereka lelah. Dan ambruk dikasur.
Mereka merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit-langit.
"Rakhaa"/kecil
"kamar ini khusus buat Gista, gak ada yang boleh masuk."ucap Danish. Gista menatap Danish. Lalu
CUP
"Basmalah Nigista"/kecil
." Janji ya" Gista mencium singkat pipi Danish.Membuat muka Danish tiba-tiba berwarna merah
"Basmalah Nigista"/kecil
"Lo muka Danish kenapa, kok merah, sakit ya" Gista terkejut melihat perubahan wajah Danish.
"Rakhaa"/kecil
" Ngga kok ini, anu ,," dasar Gista bisa aja bikin Danish baper.:
Beberapa hari Gista menghabiskan waktuya di rumah keluarga Narendra dan skarang saat nya gista pulang. Orang tua Gista sudah datang 2 hari lalu.
Danish dan keluarga mengantar keluarga Gista sampai ke bandara. saat perpisahan adalah saat yang paling dibenci Danish dan Gista. Meskipun tahun depan merekaakan bertemu lagi
"Basmalah Nigista"/kecil
"Danish jaga diri ya, jangan nakal" ucap Gista sebelum masuk ke pesawat.
"Rakhaa"/kecil
"iya,, ! jawab Danish singkat. Sedikit marah karena kecewa. Danish merasa belum cukup waktunya bersama Gista.Gista yang rencananya pulang besok terpaksa pulang hari ini karena Papa Gista di adakeperluan mendadak di kantornya.
"Janji ?" tanya Danish "janji!" di sahuti Gista sambil saling menautkan jari mereka.
Setelah pertemuan terakhir itu. Danis selalu antusiassaat liburan tiba.Dia menunggu kedatangan Gista.Tapi Gista tak pernah datang lagi. sampai beberapa tahun berikutnya Gista tidak pernah datang, juga tidakbisa di hubungi. Saat Danish meminta orang tunya kerumah Gista,mereka mengatakan kalau sekarangGista sudah pindah, mereka tidak tahu di mana keberadaan Gista sekarang karena kontak pun tidakbisa di hubungi.
"Rakhaa"/kecil
"Gista bohongg!!!!!" teriak Danish di balkon kamarnya.
"Rakhaa"/kecil
"Danish juga akan ingkari janji Danish" ucapnya lagi.
Dan benar saja sejak saat itu perangai Danish berubah.Dari Danish yang ceria menjadi danish yang dingin.Sering terlambat sekolah.Pulang malam.Berkelahi.Orang tua nya sudah berusaha memberi tahu tapiDanish tetap bersikap seperti itu. Sampai saat ini.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Rakha" ucap Rakha di depan kamar "Boleh mama masuk?" ucapan Dara membuyarkan lamunan Rakha.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Eh iya mah, masuk aja mah" Jawab Rakha. .
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara masuk ke kamar dan langsung duduk di Samping Rakha.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Ada yang mau mama bicara kan tentang Mala" Dara menatap Rakha sambil tersenyum. Rakha hanya mengangguk. "Alasan kenapa dia kembali dan tinggal di sini. " Rakha menggeser tubuhnya mengahap kearah dara.Menunggu penjelasan Dara.
Comments