Episode 05

Setelah melihat mobil Revan menjauh, segera dia berlari sekuat tenaga karena jarak dari tempatnya masih lumayan jauh...

Dengan tergesa-gesa Chika membuka pintu, melihat sosok Hansen menyilangkan kedua tangan berdiri di depan pintu.

" Kenapa baru sampai?" Ucapan itu bagai petir menyambar diri Chika.

" Maaf, tadi ada sedikit masalah." Perlahan Chika mendekat lalu menutup kembali pintu kayu tersebut.

Hansen mendekat, meraih tangannya dengan kasar...

" Bau dari lelaki mana ini...?"

Betapa terkejutnya Chika saat Hansen bisa mencium aroma parfum yang menempel di tubuhnya.

Mungkin aroma itu menempel di sebabkan Revan membantunya berdiri, pasti ada sedikit aroma harum yang menempel di bajunya,

Akan tetapi masalah sekecil itu bisa membuat guntur petaka dalam hidup Chika.

" Katakan siapa lelaki itu..." Bentak Hansen dengan mendorong Chika hingga terjatuh.

" Tadi saya tidak sengaja hampir tertabrak mobil lalu dia menawari tumpangan, saya menerimanya agar cepat sampai, mohon maafkan saya..." Seluruh badan Chika menggigil melihat tatapan menusuk lagi mematikan itu.

Hansen merasa marah saat kepunyaannya di sentuh orang lain, bahkan dia tidak mengijinkan Chika berbincang dengan lelaki mana pun. Tapi saat ini dia mendapat satu penghianatan yang membuat Hansen murka.

Dengan berlinang air mata Chika pun memohon ampun dengan memeluk kedua kaki Hansen.

" Jangan sentuh aku." Dengan kasarnya Hansen mendorong Chika.

" Hansen, mohon maafkan saya."

Tanpa ada satu kata Hansen meraih tangan Chika, membawanya naik ke dalam kamarnya.

" Bersihkan diri kamu dari aroma lelaki itu..." Segera Chika di lempar ke kamar mandi, sedangkan dia berjalan menuju ranjang.

" Sial..." Merasa kesal Hansen melampiaskan amarah dengan memukul meja kaca yang ada di samping ranjang sampai tangannya berlumuran darah.

" Semua orang membuatku kesal." Beberapa pukulan kembali dia layangkan di dinding kamar, seolah semua benda yang terlihat adalah musuh baginya dan ingin di lenyapkan secepat mungkin.

Hampir sekian lamanya Chika mandi, membersihkan tubuh untuk mematuhi perintah Hansen.

Dia terus menggosok seluruh tubuhnya menggunakan sabun khusus milik Hansen, supaya aroma yang melekat di tubuhnya hanya aroma tubuh Hansen.

Setelah merasa Hansen tenang barulah dia keluar dengan hanya melingkarkan handuk di tubuhnya.

" Tunggu, jangan mendekat." Lantang Hansen.

" Baik..." Lirih Chika menunduk kepala.

Hansen mengeluarkan sebuah korek api dari saku celananya...

" Bakar semua baju yang kamu pakai tadi." Titahnya.

Dengan gemetar Chika meraih korek tersebut lalu kembali ke dalam kamar mandi memungut semua pakaian.

" Saya permisi dulu..."

" Tunggu." Hansen mendekatinya dengan membawa kemeja putih yang baru saja dia lepas dari tubuhnya.

" Untuk hari ini kamu hanya di ijinkan memakai bajuku, supaya aroma busuk dari lelaki itu hilang." Segera Hansen melepas handuk yang melingkar di tubuhnya.

" Hansen, tanganmu terluka.." Lirih Chika melihat darah mengalir di tangannya.

" Tidak usah pikirkan itu. Sekarang cepat keluar bakar semua pakaian penuh noda itu..." Dengan memakaikan kemeja untuk menutupi lekuk tubuh wanitanya.

" Baik..." Segera Chika turun dari tangga menuju samping rumah lalu membakar habis pakaian tersebut.

" Selamat tinggal baju kesayanganku..." Berat hati Chika merelakan baju itu terbakar.

Satu jam setelah itu, Chika kembali masuk ke dalam rumah....

" Lapar sekali..." Chika membuka lemari es, mencari makanan yang bisa di makan segera, karena dia merasa sangat lapar seharian tidak makan sedikit pun.

" Sedang apa kamu?"

" Anu, saya sedang..." Merasa takut atas tatapan mata Hansen kepadanya saat ini.

Mungkinkah dia akan menghukum ku seperti biasanya...?

Hansen melangkah mendekat sedangkan Chika memundurkan langkah sampai dirinya tidak bisa bergerak lagi ketika tubuhnya membentur lemari es.

" Ingat identitas kamu..." Mendekatkan wajah, menghembuskan nafas perlahan dan mencium bibir Chika secara brutal.

" Em...." Darah keluar dari bibir mereka. Hansen sengaja menggigit bibir samping Chika.

" Itu hukuman dariku karena telah berkhianat..." Ucap Hansen dengan menatap tajam mata wanita di hadapannya tersebut.

" Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi..." Lirih Chika menahan rasa sakit dalam hati. Rasa sakit di bibirnya tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

Terpopuler

Comments

Putri Cikal

Putri Cikal

dih spykopat

2022-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!