Hampir setengah jam berada di dalam kamar, kini Chika harus segera kembali menjalani tugasnya sebagai pekerja di rumah besar itu. Setalah membereskan semua pekerjaan rumah, dia masih harus pergi kuliah di sebuah universitas tidak jauh dari tempat kerjanya. Lumayan dekat lah mungkin kalau naik ojek hanya sekitar lima belas menit saja.
Tap tap tap...
Langkah kaki terdengar menggema di penjuru ruangan. Chika melihat Hansen menuruni anak tangga, sembari menerima telepon dari seseorang. Nampaknya Hansen terlihat kesal hingga guratan di dahi lelaki tampan tersebut terlihat jelas.
"Hari ini dia terlihat tidak sedang baik baik saja. Bagaimana ini aku harus cepat berangkat kuliah atau nanti bisa telat lagi...." Chika merasa gelisah, memikirkan bagaimana cara dia keluar dari rumah itu Tidak mudah mendapat ijin dari Hansen jika hatinya dalam suasana buruk. Jika dia meminta ijin pastinya tidak akan semudah itu sebab, saat ini Hansen terlihat murka.
Semoga ada pertolongan dari Tuhan....
Chika menyiapkan makanan di ruang makan, menyiapkan air putih dan secangkir teh jahe untuk menghangatkan tubuh sang majikan. Sudah menjadi rutinitas pagi untuknya selalu menyiapkan segala kebutuhan Hansen, dari makan dan lain sebagainya.
Beberapa kali Chika melihat jam yang melingkar di tangannya, dengan sesekali melirik Hansen yang tengah berdiri di samping tangga "Ya Tuhan sudah jam segini, Aku bisa terlambat..." Lirih Chika sembari menggeser kursi untuk Hansen.
Tanpa di sadari, Hansen melihat tingkah Chika, dia pun bergegas ke arah meja makan "Kenapa kamu?" Tiba-tiba saja Hansen berada di belakangnya.
Seketika Chika terkejut" Em, itu, saya mau ijin berangkat kuliah....." Dengan wajah tertunduk takut. Namun, entah kenapa Hansen tidak menjawab, dan pada akhirnya Chika menatap mata lelaki tersebut. Kedua bola mata menatapnya tajam. Tatapan itu membuat jantung Chika dag dig dug"Tapi jika tidak boleh juga tidak apa-apa...." Sembari mengumbar senyum getir. Tak berapa lama Chika pun berbalik hendak kembali ke dapur.
"Tunggu....." Hansen meraih tangan Chika lalu memeluknya untuk sesaat. Entah apa yang saat ini tengah ia rasakan tapi setiap kali Hansen dalam kondisi kurang baik, maka dia akan mencari Chika sekedar meminjam bahunya. Dengannya rasa cemas di hati sedikit mereda. Entah maslaah apa yang saat ini Hansen hadapi, kelihatannya ada banyak beban dalam tatapan matanya.
"Karena kamu sudah membuatku senang hari ini, maka akan ku ijinkan kamu pergi.." Bisik Hansen sembari mengusap rambut Chika.
"Terima kasih, Tuan." Jawab Chika santun. Di dalam hatinya merasa takut dengan perubahan Hansen seperti saat ini, karena akan ada saatnya Chika merasakan kebrutalan darinya lagi.
Sungguh hal yang paling mengerikan dalam hidup menerima berjuta kesakitan, derita,dan hinaan. Akan tetapi dalam sesaat Hansen memperlakukan dia dengan baik, tapi terkadang pula sifatnya berubah menjadi sangat kasar dan kejam.
"Sebelum itu suapi aku makan..." Titah Hansen.
Chika pun menuruti kemauan Hansen. Mereka duduk bersama layaknya sepasang suami dan istri. Terkadang kehangatan tersuguh dalam diri Hansen, terkadang sebaliknya. Seperti satu orang dengan dua kepribadian.
" Mulai hari ini kamu bisa panggil aku Hansen."
" Baik, Tuan. Eh, Hansen." Berasa kaku di lidah mengubah satu panggilan terhadap seseorang.
" Tapi, ingat! kamu harus sudah ada di rumah saat aku pulang kerja."
Chika mengangguk lalu membereskan sisa sarapan di meja, setalah selesai mencuci piring dia menemui Hansen yang sudah rapi dengan setelan jas kerja.
" Aku pergi dulu." Ucap Hansen.
Tak berapa lama setelah kepergian Hansen, Dia pun segera berangkat kuliah dengan berjalan kaki. Jaraknya tidak terlalu jauh tapi lumayan membuat keringat mengucur deras, kaki pun terasa sangat pegal.
" Chika...disini." Ujar salah seorang teman kuliah Chika.
Chika segera menghampiri gadis cantik itu" Kamu lama sekali..." Ucap Ana sahabat dari Chika. Mereka adalah sahabat sejak kecil, tumbuh besar bersama di kota tersebut.
" Maaf, tadi ada sedikit masalah." Jawab Chika enteng.
" Pasti Tuan Muda Kejam itu?" Ujar Ana penuh kemarahan, karena setiap kali sahabatnya merasa repot dengan lelaki kejam itu dan anehnya Chika masih bertahan di neraka itu.
Sebagai seorang sahabat, bahkan sudah seperti saudara sendiri, dia merasa tidak terima jika diri Chika di perlakukan tidak baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
serem juga ya Hansel bisa berubah" gitu sifat nya
2022-10-23
0