pagi ini aku sibuk menyiapkan sarapan untuk mas Danu.
aku membuat bubur ayam, terdengar simpel memang, tapi butuh waktu setengah jam untuk menyelesaikan nya.
"mas mau kopi atau susu?" tawarku.
"kopi"
dengan cepat aku membuat kopi untuk mas Danu dan duduk di kursi, aku mulai memakan bubur buatan ku.
"tidak terlalu buruk rasanya" bangga ku dalam hati.
aku memperhatikan mas Danu yang sedang makan bubur buatanku, wajah mas Danu biasa saja itu artinya bubur ku masih bisa di di terima oleh lidahnya.
"lain kali sarapannya bikin nasi goreng aja"
"gak enak ya mas" tanyaku.
namun mas Danu tak menjawab pertanyaan ku.
"yah perjuangan ku bikin bubur sia-sia, kayaknya mas Danu gak suka. tapi gak papa nanti belajar bikin nasi goreng yang enak" semangat ku dalam hati.
"rapikan barang-barang mu, kita pindah hari ini juga"
"kenapa harus pindah mas, aku suka ko tinggal di sini"
"kamu suka melihat oma membentak ku" nampak wajah marah mas Danu yang menatap ke arah ku.
"bukan begitu mas, maksud ku rumah ini masih layak untuk di huni"
"tak usah banyak bicara, cepat lah berkemas"
aku menghela nafas ku lelah, selalu seperti itu sikap yang mas Danu tujukan padaku.
apa memang seperti ini ya rasanya menikah tanpa rasa cinta, atau menikah karena di jodohkan.
dan di sini lah kami di apartemen mas Danu. memang sedikit lebih besar dari pada rumah yang kami tempati sebelum nya, barang-barang nya juga tertata rapih dan bersih.
"jangan pernah keluar tanpa seijin ku, dan jangan pernah membuka pintu jika ada yang mengetuk nya"
"tapi mas bagaimana kalau penting"
"ikuti saja perintah ku jangan membantah!"
mendengar kalimat tegasnya aku hanya bisa mengangguk pasrah.
"jagalah diri baik-baik aku ada urusan"
aku mengantar mas Danu sampai pintu depan. mencium punggung tangannya dan memberikan senyuman terbaik yang ku miliki.
"hati-hati di jalan mas"
setelah Kepergian mas Danu aku harus di sibuk kan kembali dengan membereskan barang-barang yang ku bawa.
...sementara di tempat lain....
"mas kamu dari mana sih ko sekarang jadi jarang pulang" ucap seorang wanita cantik dengan rambut pendek, yang sedang memeluk suaminya dari belakang. ya dia cinta Kirana Kusuma istri pertama Danu yang tinggal bersama orang tua Danu.
"lepaskan" dengan nada marah nya Danu melepaskan pelukan istri pertamanya.
"ko mas berubah gini sikapnya sama aku" mata wanita tersebut mulai berkaca-kaca.
"gak usah banyak drama aku capek ingin istirahat jadi jangan menggangguku"
melihat Danu merebahkan tubuhnya di kasur istri nya pun mengikuti Danu dan mulai mengelus perut suaminya.
dengan kasar Danu menepis tangan istrinya.
"AW sakit mas" istri Danu teriak kesakitan.
Danu tak bergerak sedikitpun mendengar teriakkan istri nya itu.
karena merasa di acuhkan oleh suaminya Kirana pun menyerah dan mengikuti Danu tidur.
menjelang malam di apartemen milik Danu Laras sedang menunggu suaminya pulang. namun jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam belum ada tanda-tanda suaminya akan pulang.
dengan rasa cemas Laras duduk di kursi ruang tamu, menggenggam ponsel miliknya siapa tau mas Danu mengabari nya jika tidak pulang.
karena merasa lelah Laras merebahkan tubuhnya di kursi, rasa kantuknya mulai menyerang hingga ia tidak bisa menahan matanya agar terus terjaga sampai suaminya pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sondangcesilia Siregar
lanjut thor,msh nyumak 😀
2021-02-24
0
Tika Pahutar
kasian laras yang terus menunggu danu
2021-02-17
0
Uswatun
menikah mungkin pngen anak x
2021-01-16
0