DENDAM DAN CINTA
***
Sore ini Rima kembali mendapat surat misterius
kali ini ia benar benar jengkel dengan si pengirim rasanya ia ingin mencakar muka nya dan mematahkan jari jemari nya karena telah menulis surat iseng tersebut
Dilihatnya kembali tulisan dari orang yang tidak ia kenal
"*Teruntuk rindu yang masih enggan pergi karena sang mentari yang masih menangis"
Lihatlah mata hati jika kau masih ragu karena sejati nya cinta hanya ada saat kau meyakininya
"Dari hati yang masih menanti*"
Lagi dan lagi kata kata romantis itu tertulis di surat misterius yang menjengkelkan
Ia pun beranjak dari duduknya kemudian membuka pintu kamar kostnya sambil meremas surat misterius itu dan membuangnya di tempat sampah lalu segera menghampiri Pak Ali yang tengah bersantai di singgasana nya
"Sore Pak Ali... Pak besok kalo ada yang dateng terus nganter surat buat saya bilang aja kalo saya udah pindah ya pak"
" Emang kenapa neng?" jawab Pak Ali dengan mimik muka yang bingung
"Nggak papa kok Pak, cuma lagi pengen sendiri aja jangan ada yang ganggu"
" Ok dah siiip." Sahut Pak Ali seraya menaikkan dua jempolnya..
****
Rima kembali ke kamar kost nya dengan tergesa-gesa ketika mendengar handphone yang ia tinggal di kamar nya berdering
Sejenak ia hanya terdiam karena di layar handphone nya terdapat panggilan nomor yang tidak ia kenal
Ia merasa ragu antara mengangkat atau membiarkan nya karena dia tidak mau kejadian seperti tadi siang terulang kembali
Dering telfon itu berhenti berbunyi kemudian beberapa notifikasi dan pesan masuk dari aplikasi chatting yang berwarna hijau itu
"Terima kasih untuk surat yang telah engkau buang" 😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔
Rima pun tersontak kaget saat membaca pesan tersebut ia tidak menyangka jika gerak geriknya ternyata diawasi oleh orang lain
Dengan segera ia membuka pintu kamarnya dan kemudian mencari di sekitar halaman ataupun luar pagar orang-orang yang mungkin mengintai nya..
Kemudian ia mendial nomor yang telah mengirim pesan padanya ia bermaksud menghubungi nya tapi pada kenyataannya nomor tersebut sudah tidak aktif
Ia jadi semakin bingung dan takut,,Bayangan bayangan aneh dan misterius mulai menjalar di otak nya
Ditengah lamunannya handphone nya kembali berdering ia tersentak kaget sambil terus mengucap istighfar
Dilihatnya handphone yang masih berdering kemudian ia melihat siapa yang menelfon dan ternyata itu adalah panggilan dari Dinda sahabat nya
"Assalamualaikum Dinda,,, Iya ada apa?"
" Waalaikumsalam Ma,,, kamu dimana?. Aku udah otw nih mau ke tempat kamu" Jawab Dinda di seberang telepon
"Aku di kost an,, ya udah kesini aja sekalian aku juga mau cerita sama kamu" Kemudian Rima mematikan panggilan tersebut sambil berlalu masuk kedalam kamar kost nya
***
"Assalamu'alaikum Rimaaa. .... "
Terdengar ketukan pintu dan suara memanggil manggil nama Rima
Dibukanya pintu oleh sang pemilik kamar ternyata Dinda beserta anak dan suaminya sudah sampai di depan kamar kost nya
"Lama banget sihh buka pintunya? Semedi loh ya? atau lagi bertelor?" Ucap Dinda bertubi-tubi tanpa mampu di jawab oleh Rima dengan diiringi gelak tawa
" Sabar napa neng... sorry pintunya gue kunci. Ya udah cepetan masuk" Jawab Rima sembari tersenyum
Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam kamar kost Rima. Masih dengan posisi berdiri Adinda mengejek Rima dengan kata-kata pedasnya
"Lo bener bener penghematan super duper hemat ya Rim,, Posisi di kantor udah tinggi gaji gede tabungan meluap masih aja lo tinggal di tempat kayak ginian. Mau di kemanain tuh duit? Berjamur baru tau rasa lo"
Oceh Dinda sembari berkacak pinggang mondar mandir di depan Rima
" Banyak hal yang harus gue pertimbangkan Din,, Bukan cuman tentang uang tapi ini soal harga diri dan impian gue... Lo tau kan tujuan utama gue kerja banting tulang kaya gini tuh buat apa?" Jawab Rima dengan suara rendahnya
"Oke... Oke... Oke.... Iya iya paham aja dahhh" Tawa Dinda memecah keheningan tempat kost tersebut
" Oh iya tadi loh bilang mau cerita,, Cerita apaan sih penting ya?" Sambung Dinda
"Gini Din... Akhir akhir ini aku tuh ngerasa kaya di awasin gitu sama orang terus tuh orang pake acara ngirimin gue surat gitu dan loh tau tuh surat isinya apa???
Isinya tuh kata kata romantis gitu seakan-akan dia itu ngirim surat buat pacarnya dan yang lebih menakutkan lagi ketika semua surat itu gue buang dia tiba-tiba dia ngirim gue pesan..Nih kayak gini nih" Jelas Rima seraya menunjukkan isi pesan dari si pengirim surat misterius itu
"Terus udah coba lo hubungin belum tuh nomernya?"
" Udah gue coba hubungin tapi nomernya dimatiin dan sampai sekarang gue juga masih bingung" Sekali lagi Rima menjawab dengan nada yang rendah
"Menurut lo gue harus gimana?? Apa gue lapor polisi aja karena gue merasa risih dan terganggu"
" Jangan dulu lah,, Coba kita lihat progres kedepannya kaya gimana kalau memang itu orang makin ngeselin ya udah mau gimana lagi." Ucap Dinda meyakinkan Rima dan diikuti dengan anggukan kepala
****
Waktu berlalu begitu cepat tak terasa sudah menunjukan jam delapan malam
Dinda kemudian berpamitan dengan Rima untuk segera pulang karena ia khawatir dengan anak yang ia titipkan kepada mertuanya karena sang suami masih bekerja di luar kota
Dinda sangat beruntung memiliki suami yang bertanggung jawab serta mertua yang sangat menyayanginya, Karena kebetulan suami Dinda yang bernama Bima adalah anak angkat dari mertuanya.. Mertua Dinda tidak memiliki anak dikarenakan adanya gangguan kesehatan sehingga mereka memutuskan untuk mengadopsi Bima
Walaupun Bima hanya anak adopsi tapi kasih sayang dan cinta kedua orang tua angkat nya sangat luar biasa....
"See you tommorow yah" ucap Dinda sembari masuk ke dalam mobilnya dan kemudian meninggalkan Rima sendiri yang masih berdiri di halaman kost nya. ..
Tiba-tiba handphone yang ia pegang berbunyi pertanda ada sebuah pesan masuk
" Tidurlah... Karena malam semakin larut dan bintang akan menjadi sinar mu menuju alam mimpi "
Lagi dan lagi pesan misterius itu terus masuk tanpa berpikir panjang Rima pun berlari ke dalam kamarnya dan kemudian menguncinya dari dalam...
****
Di tempat lain tepatnya di seberang jalan depan rumah kost Rima seorang pemuda dengan senyum liciknya terus menatap layar handphone yang ia pegang
"Rima... Rima... Dari dulu kamu masih sama dan hal itulah yang membuat ku tetap bertahan untuk selalu menunggu mu"
Tak lama kemudian Laki-laki itu pun segera pergi dari tempat pengintaian nya...
*****
Penasaran gak sih siapa yang dari kemarin selalu buntutin Rima???
Penasaran kan???? Sama Author juga penasaran 😁😁😁😁
Jangan lupa buat follow IG nya Author @rahmaalfa21
Terima kasih 😘😘😘😘😘
"Turuti hatimu sebelum hati tak lagi menurut padamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lina Marlina
menakutkan
2021-05-16
1
Deb 766hi
di episode ini diawal di katakan dinda datang dgn suami dan anaknya trus kemudian pas dinda mau pamit pulang ke rima di katakan suami dinda diluar kota n anaknya dititip dimertuanya. mana yg benar thor?
2021-05-01
0
Lp.Ww
semangat ya author.
2021-03-03
1