Assalamualaikum semua Author up lagi loh ini
jangan sampai ketinggalan kelanjutan ceritanya
loh ya
***
Waktu telah menunjukkan angka 16.30 para tetangga yang sedari tadi pagi membantu bu asih mulai pulang ke rumah masing-masing
Rima beranjak dari duduknya dan bergegas ke belakang untuk mandi.
setelah selang beberapa menit ia pun selesai dari ritual mandinya dan kembali duduk di teras rumah bu asih...
Terdengar deru mobil yang semakin dekat setelah mobil terparkir dan seluruh penumpangnya turun rima merasa sangat terkejut seluruh teman kantor nya datang melawat ke rumah Ridwan
Satu per satu teman teman nya mendekat ke arah rima yang masih mematung tak percaya atas kedatangan mereka
"Assalamu'alaikum " ucap serempak teman teman Rima
"Wa'alaikumsalam" jawab Rima beserta Bu asih
mereka dipersilahkan masuk dan duduk oleh si pemilik rumah
"Yang sabar ya Ma.. Aku yakin kamu pasti kuat kamu pasti bisa melalui ini semua dan maaf aku baru bisa menyusul kamu sekarang dan tidak bisa menemani kamu dari kemarin.. " ucap sahabat rima yang bernama Adinda...
Adinda adalah sahabat Rima sedari mereka masih bersekolah sampai sekarang tetapi Adinda telah berkeluarga dan memiliki satu orang anak
Adinda kini tinggal di rumah suaminya yang lokasinya cukup jauh dari tempat tinggal Rima
Rima hanya mengangguk pelan dengan diiringi air mata sembari memeluk adinda
Adinda belum berani bertanya pada Rima bagaimana Ridwan bisa meninggal dia merasa Rima masih sangat terpuruk dan merasa sangat terpukul atas kepergian sang kekasih
***
Tak terasa malam semakin larut seluruh teman teman rima berpamitan dan meninggalkan rumah Bu Asih
Rima dan Bu Asih kembali masuk ke dalam rumah
mereka kini duduk berdampingan dan sedang berbicara serius.
Entah apa yang sebenarnya mereka bicarakan tidak ada yang tahu persis tapi dari ekspresi Rima yang terus menangis dan tidak banyak bicara pasti hal yang mereka berdua bicarakan tidak jauh dari Ridwan
"Ya sudah Nduk yang sabar dan jangan terlalu berlarut nanti kamu malah jadi sakit
ayo Nduk kamu makan dari kemarin kamu belum makan apapun " ..... Bujuk Bu Asih sembari menyodorkan makanan dan minuman yang di ambilkan oleh Afi
Dengan malasnya Rima mulai mengambil makanan yang telah disediakan oleh Bu Asih walaupun dia merasa sangat kenyang walaupun tidak memakan apapun sedari kemarin..
Rasa sedih dan kehilangan yang dia alami telah membuatnya lupa akan apapun termasuk makan
Malam semakin larut angin sepoi sepoi perlahan bertiup tetapi Rima masih saja terjaga sambil membolak-balikkan posisi tidurnya
Sambil terus menerawang jauh tentang apa yang terjadi tentang hal hal dan kenangan yang ia lalui bersama Ridwan
Di dalam hati dan pikiranran nya hanya kata maaf yang terus terbesit entah maaf untuk siapa dan untuk apa dirinya sendiri juga tidak tahu
***
Adzan subuh berkumandang merdu..
Rima terbangun dari tidur kilat nya ia kemudian keluar dari kamar Afi dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil wudhu
dilihatnya Afi bersama sang ibu sedang berada di dapur untuk memasak sarapan rima bergegas mengambil wudhu dan kemudian menghampiri Afi dan sang ibu
"Bu.. apa ibu dan Afi sudah sholat"
"Ibu sudah nduk tapi Afi sedang berhalangan jadi dia tidak sholat" jelas Bu Asih diiringi anggukan dari Afi
***
Waktu berlalu begitu cepat setelah hampir dua hari Rima berada di rumah almarhum Ridwan kini tiba waktunya ia kembali ke ibu kota
Cuti dadakan yang dia ambil akan berakhir besok
"Bu... Rima pamit ya Bu
maafkan Rima jika selama disini Rima merepotkan ibu dan Afi"
"Tidak perlu minta maaf Nduk kamu ibu sangat senang kamu berada disini ibu tidak merasa terbebani sedikitpun" tutur Bu Asih seraya memeluk rima dengan deraian air mata, begitupun dengan Afi dia juga memeluk rima dengan diiringi tangisan lirih
"Afi... jaga ibu ya dik sekolah yang rajin jangan membuat ibu bersedih ingat dik kamu harapan ibu sekarang jangan pernah kecewakan ibu, kalau ada apa apa segera hubungan mbak Rima ya dik"
"iya mbak"... sahut Afi sembari terus memeluk Rima
Tak berselang waktu lama akhirnya ojek yang dipesan Rima melalui aplikasi online sudah datang dengan berat hati Rima meninggalkan rumah Bu Asih sambil terus meneteskan air mata kemudian ia berlalu pergi dari rumah Bu Asih untuk menuju ke terminal
Sesampainya di terminal Rima pun pergi ke loket untuk menunjukan bukti pembelian tiket yang dia pesan secara online
setelah dirasa benar ia kemudian diantar ke bus yang akan ia naiki sampai ibu kota.
Di dalam bus ia terus saja menangis wajahnya ia tutupi dengan sling bag yang ia bawa agar suara isakan nya tidak terdengar dan mengganggu penumpang lain
***
Rima akhirnya menginjakkan kaki di ibu kota dengan perasaan yang masih gusar dan perih ia kemudian kembali ke rumah kost yang ia tempati selama ini ia sengaja tidak pulang ke rumahnya karena disana ia sudah tidak di anggap lagi setelah kedua orang tuanya meninggal rumah tersebut dikuasai oleh kakak tiri dari ayahnya yang notabene tidak menyukai Rima
Sebenarnya Rima masih memiliki saudara lain tapi ia tidak ingin membebani siapapun tentang kondisinya saat ini
Rima dianggap anak pembawa sial yang selama ini menyusahkan hidup nya.
Sehingga Rima lebih memilih pergi dari rumah tersebut daripada setiap harinya ia selalu mendapatkan hinaan dan perlakuan yang buruk dari sang paman
Dari sana Rima tidak mendapatkan apapun meski harta peninggalan mendiang orang tuanya cukup banyak ketika ia di usir dari rumah itu hanya berbekal kan tabungan yang selama ini ia miliki
Ia berjanji pada dirinya sendiri suatu saat nanti ia akan merebut kembali semua yang seharusnya menjadi hak nya dan juga milik mendiang orang tuanya
Mulai saat itu ia berjuang sekuat tenaga bekerja tiada kenal lelah sampai akhirnya sekarang ia menjadi seorang karyawati di sebuah perusahaan ternama di ibu kota
posisi yang ia tempati saat ini ia lalui dengan sangat berat berbagai macam cobaan ia lewati dengan tangguh dan sabar...
****
Jangan lupa vote like dan comment nya ya para reader tercinta😍😍😍
Don't forget juga buat follow IG author @rahmaalfa21
Don't miss it juga kelanjutan kisahnya Rima ya guysssss
√Tetap semangat
√positif thinking
√and stay healthy 😘😘😘😘😘
see you next episode
"Tetaplah berjalan di atas jalanmu sendiri berbahagialah dengan apa yang kamu miliki
tanpa harus memandang iri takdir orang lain karena bahagia dan tidaknya hidupmu adalah dengan bagaimana caramu bersyukur"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments