Rima kini menginjakkan kaki di halaman rumah kost nya dilihat sekeliling masih terlihat sepi pertanda sangat penghuni masih sibuk bekerja dan belum kembali
Ia berjalan gontai setelah menutup pagar halaman
di sapa nya pak Ali yang masih betah menikmati kopi dan gorengan di atas meja pos satpam
"Sore Pak Ali "
"Sore mbak Rima... wwiiidiih baru dari kampung ya?" sahut Pak Ali seraya berdiri dan mendekati Rima
" Iya Pak.. saya baru dari kampung ya sudah saya masuk dulu ya Pak" ucap Rima sembari berjalan meninggalkan Pak Ali yang masih mengira bahwasanya Rima baru pulang dari kampung...
Ia tak mau menjelaskan begitu detail dari mana saja dia selama ini karena Pak Ali adalah orang yang sangat Kepo bisa-bisa sampai besok pagi ia tak kunjung selesai bercerita
***
Sesampainya di kamar kost ia kemudian meletakkan barang bawaannya di samping lemari kecilnya.
Kamar kost Rima begitu kecil disana hanya ada kamar tidur dan sebuah kamar mandi
ia memilih tinggal di tempat seperti ini karena dia harus hidup hemat mengingat dirinya sudah tidak memiliki orang tua lagi
Ia tidak pernah mengeluh karena semenjak kedua orang tuanya meninggal ia sudah harus menghidupi dirinya sendiri karena di usir dari rumah oleh paman nya
Kemudian ia membaringkan tubuh lelah nya di atas single bed kesayangannya sambil meraih bantal dan ia tutup kan di wajah sembab nya
terngiang semua kata-kata Ridwan yang telah ia janjikan kepada Rima serta semua hal hal yang mereka lalui selama ini
fikiran Rima bukan semakin jernih tapi malah semakin ruwet ketika ia sampai di kamar kost nya ia hanya mampu menangis dan terus menangis tanpa ia sadari ia pun mulai tertidur
***
"Menangis lah jika itu mampu mengurangi rasa sakit mu tapi satu hal yang harus kamu tahu tangisanmu itu malah membuat ku semakin sakit, ikhlaskan lah semuanya biarlah takdir berjalan sesuai kodratnya.
Mulailah hidup yang baru tanpa aku di sampingmu meskipun kini kita telah berbeda tapi cintaku untukmu tetap sama"
Rima tersentak dan terbangun dari tidurnya nafasnya yang menderu serta keringat dingin kini menjalar di tubuh mungilnya
"Astaghfirullah... astaghfirullahalazim" capnya berkali kali seraya mengusap wajahnya kasar, mimpinya terasa begitu nyata dan ia merasa Ridwan begitu dekat dengan nya..
Sekali lagi air matanya tumpah membasahi pipi dan tangannya
" Apa maksudmu Mas??? apa maksud kata -kata mu? Aku belum ikhlas mas, belum ikhlas " Rima berbicara pada dirinya sendiri seolah sedang menjawab kata kata Ridwan
Hatinya semakin gusar perasaan sedih semakin menguasai fikiran nya
Ia mengambil ponselnya yang masih berada di dalam sling bag nya lalu kemudian ia mendial sebuah nomor
"Dik, ibu kemana?? mbak Rima sudah sampai di tempat kost jaga ibu baik baik ya dik ingat pesan mbak...
" Iya mbak." terdengar jawaban dari nomor yang ia hubungi tak berselang lama ia pun menutup telfonnya
Ternyata yang ia hubungi adalah Afi, adik dari Almarhum Ridwan
selepas itu ia pun berdiri menuju kamar mandinya dan bergegas mandi untuk menghilangkan rasa pusing dan sembab di mata nya yang menderanya selama beberapa hari ini.
***
Tok.. Tokk "
Tokkkk... Toookkkkk... Tookkk
Tokkk... Tokkkkk.. Tokkkk
pintu kamar Rima diketuk berkali-kali semakin lama semakin menjadi seakan ketukan nya hampir menjebol pertahanan pintu kamar kost nya
Setelah selesai berganti baju kemudian ia segera beranjak membuka pintu yang di gedor dari luar
"Iya... iya... sebentar.. gak sabaran banget sih" "gerutu Rima sambil membuka pintunya
setelah pintu terbuka tidak ada seorang pun di luar Rima menoleh kesana kemari untuk mencari tahu siapa orang yang telah mengetuk pintu nya
Ia tak melihat siapapun di balik pintunya yang hampir roboh yang ia dapati hanya sebuah kotak dengan ukuran sedang yang berwarna biru tua dan di hiasi dengan pita berwarna merah muda
Tanpa menaruh curiga ia langsung membawa kotak misterius itu ke dalam kamarnya kemudian ia terduduk di samping single bed nya sambil memangku kotak misterius tersebut
Dilihatnya sejenak kotak tersebut tidak ada nama dan alamat dari si pengirim di sana hanya tertulis
"Teruntuk dirimu yang selalu menjadi yang pertama"
lalu tanpa ragu ia membuka kotak tersebut secara perlahan dikoyak nya bungkus kotak tersebut tidak ada isi yang spesial hanya berisi sebuah surat di dalam amplop berwarna merah
lalu dibukanya perlahan surat tersebut
***
"Teruntuk dirimu yang selalu ada di hati"
❤💞❤💞❤💞❤💞❤💞❤💞
kulihat bunga selalu mekar saat kau tersenyum
kulihat langit selalu biru saat kau bahagia
kulihat dunia terasa indah saat kau bicara
Tetaplah tersenyum dan terus tersenyum
karena itulah alasan ku tetap bertahan
Dari ku yang selalu menantimu**
Ia terdiam sesat setelah membaca isi surat itu perasaan antara takut dan menerka-nerka siapa kah yang telah mengirim surat itu dan kenapa isinya harus seperti itu
fikiran nya yang sedari tadi berkabut kini menjadi semakin mendung dan siap meneteskan air hujan
Ia lalu beranjak dari duduknya menuju pintu kamar kost nya
Dibukanya pintu kost tersebut lalu ia menaruh kembali kotak misterius tersebut di luar kamar kost nya
Sambil berlalu masuk dia terus mengomel
"Siapa sih.. Iseng banget gak ada kerjaan apa!!! sorry yah gue udah gak mempan ama yang begituan" 😡😡😡😡
***
Diluar pagar terlihat Pak Ali sedang berbincang dengan seseorang
Dari postur tubuhnya yang tinggi serta kulitnya yang putih dan juga mobil mewah yang ia naiki
di rasa ia bukan laki-laki sembarangan dan tentunya dari kalangan atas
"Siang Tuan... ada yang bisa saya bantu?" sapa Pak Ali sambil mendekati laki-laki tersebut yang masih berada di dalam mobil
Ia hanya menurunkan kaca mobilnya sebagian sambil terus menatap ke arah rumah kost yang di tinggali Rima...
Laki laki itu tidak menjawab pertanyaan Pak Ali ia langsung menutup rapat kaca mobilnya dan berlalu pergi dari depan gerbang kost Rima
"Dasar bocah gemblung, ditanya baik baik kok malah ngeluyur dasar anak jaman sekarang gak tau sopan santun awas ya kalo besuk kesini lagi tak jewer sampeyan" oceh Pak Ali sambil mengepalkan tangan nya....
****
Kira kira siapa yahhh yang dari kemarin selalu merhatiin Rima??? 🤔🤔🤔🤔🤔
penasaran gak para readers sekalian???
**Jangan lupa vote dan like ya para readers biar tambah cemungut buat up episode nya
Follow juga IG author @rahmaalfa21
stay healthy....
Thank you so muchhh 😘😘😘😘**
"Hidup ini indah jika engkau mampu menafsirkannya melalui hatimu dan hidup ini akan menjadi semakin buruk jika engkau menafsirkannya dengan mata dan ambisimu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lina Marlina
sphkn orngny
2021-05-16
1