Harus Mencari Kemana

Satu minggu setelah hari itu,

Brak.!!!

Pintu ruang kerja Geby didobrak keras oleh seseorang.

"Dimana Kinara...?!" Bentak seseorang dengan nada yang amat marah

"Mau apa kamu kesini..?!" Jawab Geby dengan nada yang tak kalah tinggi

"Aku tanya di mana Kinara..?!" Jelasnya lagi.

"Apa hak mu bertanya demikian? dasar laki laki brengsek..!"  Bentak Geby

"Aku berhak mengetahui dimana istriku berada..!"

Kali ini Devan benar-benar marah, ia memukul meja di hadapannya sambil menatap tajam kepada Geby

Geby hanya membalas statement Devan dengan senyuman yang melecehkan.

"Geby, aku tak main-main. Aku bisa menarik saham ku dari perusahaan papa mu ini. Dan kau tau sendiri akibatnya..!" Devan mengancam, nampak keseriusan dan kebencian muncul dari sorot matanya.

Geby masih membalas dengan senyum yang merendahkan. Kali ini, ia menoleh ke tempat lain, tak menatap mata Devan seintens tadi.

"Apa peduli mu? Kau lah alasan kenapa Kinara pergi dan menghilang.." Kini nada suara Geby sudah melemah, berganti dengan nada yang bergetar.

Tak terasa, pipinya kini basah oleh linangan air mata

"Geby, aku mohon. Aku tak bermaksud buruk pada Kinara. Dia istri ku Geb, aku mohon. Aku berhak tau dimana dia" Kali ini nada bicara Devan seolah memelas

"Tidak Devan, kau tidak pantas di sebut seorang suami. Tak pantas.!"

Kata-kata Geby tersebut menusuk hati Devan

Devan hanya diam tak berani bicara lagi.

"Mungkin saat itu, aku masih bisa menimbang guna mentolerir sikap mu. Tapi, setelah aku melihat binar kekecewaan di mata Kinara saat ia sadar, maka tak ada toleransi lagi untuk mu. Mungkin kau tak tahu betapa sakitnya Kinara saat itu karena kau tak ada disampingnya. Tapi aku, aku tahu betul Dev.! Dan hati ku benar-benar tersayat melihat Kinara yang hancur saat tahu bahwa bayi yang benar-benar ia nantikan, telah pergi jauh meninggalkannya."

Geby kali ini benar-benar tak sanggup membendung air mata ketika kata "bayi" keluar dari mulutnya. Ia merasa sangat bersalah terhadap Kehilangan kinara atas Bayi yang belum sempat terlahir dan menangis di pangkuan ibunya.

"Pergi kamu Devan, Pergi..!!!!"  Bentak Geby sembari mendorong tubuh Devan kuat

"Baik Geb, jika kamu tak mau memberi tahu ku dimana Kinara, aku bisa menemukannya sendiri"

Ucap Devan yang kemudian berlalu pergi

Tubuh Geby meluruh ke lantai, ia menangis sejadi jadinya.

"Maaf Kinara, maaf. Jika kemarin aku tak sanggup mencegah engkau kehilangan bayi mu. Kali ini aku akan berusaha mencegah Devan menyakiti mu lagi."

..................////////////////////////////......................

...-- Dua tahun setelahnya --...

Hari berganti hari, jam terus bergulir tanpa mau menghentikan langkah detiknya tuk melaju.

"Aahhkk.!!!" Teriak Devan sambil menggenggam rambutnya frustasi.

"Dev kamu yang sabar, jangan teriak-teriak seperti ini." Ucap Briyan menasehati

"Aku sudah kehabisan akal Yan, berbagai cara aku lakukan untuk mencari Kinara, tapi tak juga menemukan titik terang. Padahal, aku sudah menyewa orang untuk mencarinya. Kali ini aku benar-benar frustasi" Jelas Devan dengan muka yang nampak berantakan.

"Saya tau Dev, kita coba usaha lagi untuk mencari keberadaan istrimu itu. Akan saya suruh orang kepercayaan saya mengawasi gerak-gerik Geby. Beliau adalah salah seorang intelijen hebat, jadi saya yakin orang itu bisa membantu kita menemukan istrimu. Dan juga, Geby mungkin saja masih sering menemui Kinara. Dengan demikian kita mendapat petunjuk dimana istrimu itu" Ucap Briyan sambil menepuk pundak sahabatnya, seolah meyakinkan sang sahabat bahwa semua akan baik-baik saja.

Briyan adalah sahabat kecil Devan, orang tua Devan dan Briyan bersahabat sejak lama. Mereka tumbuh dewasa berama. Namun setelah lulus SMP, keluarga besar Briyan pindah ke Los Angles. Sejak saat itu Briyan dan Devan tak pernah lagi bertemu, mereka hanya sesekali menghubungi satu sama lain lewat telepon genggam.

Dua belas tahun lamanya mereka tak bertemu. Dan kini di tahun kemarin, Briyan kembali ke Indonesia dengan sejuta talenta bisnis yang profesional. Keluarga Briyan berniat mencoba peruntungan bisnis di indonesia dengan menjadi bagian pendonor dana pada perusahaan keluarga Devan Chastino.

Walaupun terbilang baru bertemu kembali selama satu tahun belakangan ini, namun Briyan dan Devan tetap dekat layaknya sahabat. Semua cerita hidup Briyan ia ceritakan pada Devan, begitupun Devan. Hingga Briyan tau masalah yang kini Devan hadapi, yaitu mencari sang istri yang menghilang entah kemana.

"Tapi Dev maaf sebelum nya, saya sebenarnya bingung dengan dirimu." Ucap Briyan dengan nada tak enak, sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.

Devan yang tadinya menunduk kini mencongakkan kepalanya ke orang yang berdiri di depannya sekarang.

"Kenapa..?!" Tanya Devan ketus.

"Kau sungguh frustasi kehilangan istrimu bukan? Tetapi di satu sisi lain, kau memiliki kekasih. Maksud saya, sebenarnya siapa yang engkau cintai?"

Sebenarnya Briyan tak enak bertanya demikian, akan tetapi ia bingung dengan sang sahabat. Berlaku seperti orang tak waras saat ia menemui jalan buntu untuk mencari istrinya, tapi di satu sisi lain ia memiliki seorang kekasih bernama Nesa.

"Ini mungkin tak sempat ku ceritakan pada mu Briyan. Jelas aku mencintai kekasih ku Nesa, aku bahkan tak bisa hidup tanpa dia. Terlebih, aku memiliki janji yang tak bisa aku ingkari, pada Nesa. Tapi, aku juga bertanggung jawab atas Kinara. Dia adalah istriku, memang aku tak mencintainya. Tetapi akulah yang menariknya terjun dalam kehidupanku. Dia juga wanita yang baik, tak banyak menuntut. Aku merasa masih memiliki beban saat ini. Setidaknya, aku ingin bertemu Kinara untuk memastikan apakah kini ia baik-baik saja, dan aku ingin menjelaskan tentang hubungan ku dengan Nesa. Kuharap setelah penjelasanku nanti padanya, dia dapat mengerti dan melepaskan aku. Tetapi tidak dengan cara seperti ini. Jujur, aku masih peduli padanya. Semua ini memang salah ku. Aku siap menangung finansialnya setelah nanti kami resmi berpisah." Jelas Devan panjang lebar.

Mata Briyan melotot tajam, apa yang sebenarnya ada di otak Devan, batin Briyan. Bagaimana bisa ia berlaku seenaknya seperti itu kepada wanita yang berstatus istrinya sendiri

"Devan, saya sebagai sahabatmu tak percaya dengan apa yang kau ceritakan barusan. Bagaimana bisa kau menarik seorang wanita terjun ke dalam kehidupanmu. Kau jadikan pendamping hidup pula, namun kau tak mencintainya dan mencintai wanita lain. Are you okey brother ??"

Tanpa sadar, Briyan mengucapkan kalimat tersebut sambil menggelengkan kepala nya. Tersenyum tipis dan membuang muka.

"Sebenarnya, begini ceritanya Yan ... "

Perlahan Devan menarik memori lamanya untuk muncul kembali.

Flashback On

.

.

.

Bersambung***

"Ibarat setangkai mawar berduri, semakin ku genggam erat. Semakin dalam pula duri itu menusuk dan melukai"

-Kinara-

Terpopuler

Comments

Daulat Pasaribu

Daulat Pasaribu

gilak si devan bisa bisa nya cari istri untuk di ceraikan

2025-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Pergi
2 Harus Mencari Kemana
3 Awal dari semuanya
4 Persepsi Orang
5 Bertemu
6 Lama Tak Jumpa
7 Nara
8 Aku Menemukannya
9 Akan Menikah
10 Siapa Kinara?
11 Jatuh Hati
12 Trauma
13 Menyelidiki
14 Salah Tingkah
15 Dewa Penolong
16 Menyalahkan Diri
17 Rasa Ini Begitu Aneh
18 Panggil Saja
19 Sudah Membaik
20 KI-RA-NA
21 Faktanya
22 Mencintai Kinara
23 Kedatangan Devan
24 Kisah Romansa Antar Desa
25 Orang di Balik Keracunan Kinara
26 Mati di Hadapanku
27 Tergulung Arus Sungai
28 Lebih Dulu dan Paling Akhir
29 Sidang Adat
30 Putusan Sidang Adat
31 Menyadari Cintanya
32 Rencana Dinner Oleh Devan
33 Briyan Menyatakan Cinta
34 Devan Menemukan Kinara
35 Nara adalah Kinara yang Aku Cari
36 PENGUMUMAN*
37 Takdir Kejam
38 Kepergian Briyan
39 Pertemuan Membawa Luka
40 Briyan Kecelakaan?
41 Korban Selamat
42 Devan Menyesal?
43 Keputusan di Tangan Kinara
44 Devan Membawa Kinara
45 Kinara Berada Di Kamar Vila
46 Flashback, Kinara Akhirnya Memutuskan
47 Dompet Coklat
48 Kinara Bertemu Devan Lagi
49 Devan Tampak Berbeda
50 Dia Tak Tahu Aku Marah
51 Tubuh Itu Semakin Dekat
52 Pipi Kinara Bersemu Merah
53 Kecupan Dimas
54 Aku Mantan Suami Kinara
55 Pemilik Chastino Company
56 Saran Danu
57 Pulang Sendirian
58 Kuarga Besar Dimas Bertamu
59 Maksud Kedatangan
60 Devan Mengetahui Lamaran Dimas
61 Lelaki yang Patah Hati
62 Datangnya Devan Di Waktu Malam
63 Dekapan Devan
64 Tanya Devan Ragu
65 Perpisahan, Terbaik Untuk Kita
66 Merenungi Nasib
67 Sedingin Pertama Bertemu
68 Membahayakan Diri
69 Mungkin Tak Akan Terulang Lagi
70 Jawaban Atas Lamaran Dimas
71 Sesak Ini Belum Sebanding
72 Nyata Atau Sekedar Khayalan?
73 Saya Kembali Untukmu
74 Kejutan Untuk Devan
75 Permainan Takdir
76 Pergi dan Tak Akan Membali
77 Hanya Dimas dan Kinara
78 Kegagalan Itu Tak Akan Terulang Lagi
79 Rencana Pernikahan
80 Jawaban Dari Rencana Pernikahan
81 Ayo Menikah Besok
82 Semoga Kelak Kau Hidup Bahagia
83 Tidak Memungkinkan Untuk Bertahan
84 Sekarat, Pertemuan Terakhir
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pergi
2
Harus Mencari Kemana
3
Awal dari semuanya
4
Persepsi Orang
5
Bertemu
6
Lama Tak Jumpa
7
Nara
8
Aku Menemukannya
9
Akan Menikah
10
Siapa Kinara?
11
Jatuh Hati
12
Trauma
13
Menyelidiki
14
Salah Tingkah
15
Dewa Penolong
16
Menyalahkan Diri
17
Rasa Ini Begitu Aneh
18
Panggil Saja
19
Sudah Membaik
20
KI-RA-NA
21
Faktanya
22
Mencintai Kinara
23
Kedatangan Devan
24
Kisah Romansa Antar Desa
25
Orang di Balik Keracunan Kinara
26
Mati di Hadapanku
27
Tergulung Arus Sungai
28
Lebih Dulu dan Paling Akhir
29
Sidang Adat
30
Putusan Sidang Adat
31
Menyadari Cintanya
32
Rencana Dinner Oleh Devan
33
Briyan Menyatakan Cinta
34
Devan Menemukan Kinara
35
Nara adalah Kinara yang Aku Cari
36
PENGUMUMAN*
37
Takdir Kejam
38
Kepergian Briyan
39
Pertemuan Membawa Luka
40
Briyan Kecelakaan?
41
Korban Selamat
42
Devan Menyesal?
43
Keputusan di Tangan Kinara
44
Devan Membawa Kinara
45
Kinara Berada Di Kamar Vila
46
Flashback, Kinara Akhirnya Memutuskan
47
Dompet Coklat
48
Kinara Bertemu Devan Lagi
49
Devan Tampak Berbeda
50
Dia Tak Tahu Aku Marah
51
Tubuh Itu Semakin Dekat
52
Pipi Kinara Bersemu Merah
53
Kecupan Dimas
54
Aku Mantan Suami Kinara
55
Pemilik Chastino Company
56
Saran Danu
57
Pulang Sendirian
58
Kuarga Besar Dimas Bertamu
59
Maksud Kedatangan
60
Devan Mengetahui Lamaran Dimas
61
Lelaki yang Patah Hati
62
Datangnya Devan Di Waktu Malam
63
Dekapan Devan
64
Tanya Devan Ragu
65
Perpisahan, Terbaik Untuk Kita
66
Merenungi Nasib
67
Sedingin Pertama Bertemu
68
Membahayakan Diri
69
Mungkin Tak Akan Terulang Lagi
70
Jawaban Atas Lamaran Dimas
71
Sesak Ini Belum Sebanding
72
Nyata Atau Sekedar Khayalan?
73
Saya Kembali Untukmu
74
Kejutan Untuk Devan
75
Permainan Takdir
76
Pergi dan Tak Akan Membali
77
Hanya Dimas dan Kinara
78
Kegagalan Itu Tak Akan Terulang Lagi
79
Rencana Pernikahan
80
Jawaban Dari Rencana Pernikahan
81
Ayo Menikah Besok
82
Semoga Kelak Kau Hidup Bahagia
83
Tidak Memungkinkan Untuk Bertahan
84
Sekarat, Pertemuan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!