Pagi itu di kelas Zizi sedang jam kosong.
Zizi yang kebetulan duduk di dekat jendela, sibuk memperhatikan siswa kelas 3 IPA 1 yang sedang berolahraga.
Perhatiannya tertuju pada sosok tinggi, putih, berkacamata yang sedang bermain basket.
"Lagi merhatiin apa Zi?" Luna, teman sebangku Zizi mengagetkannya.
"Hhmm. Itu." Zizi menunjuk ke arah lapangan basket.
"Yang mana Zi?" Luna langsung paham maksud Zizi.
"Tuh yang tinggi pake kacamata." Jawab Zizi sambil tersenyum.
"Ooh itu namanya kak Ferry." Kata Luna sambil melirik Zizi. Luna sangat paham kalo temannya itu memang mudah sekali jatuh cinta sama cowok ganteng. Ferry terkenal sebagai bintang kelas yang selalu mewakili sekolah dalam lomba KIR. tetapi sayangnya Ferry juga seorang playboy.
"Jangan bilang kamu naksir dia Zi?" Luna sangat tidak rela sahabatnya itu naksir playboy macam kak Ferry.
"Sedikut Lun. Cuma penasaran aja." Zizi menjawab sambil tersenyum.
"Siap-siap patah hati deh kalo gitu." Luna menjawab dengan pelan, hampir tak dapat didengar.
"Ngomong apa barusan Lun?" Zizi tak mendengar Luna berkata apa.
"Gak." Luna langsung beranjak ke luar ruangan.
"Tunggu. Aku ikut." Zizi langsung mengejar Luna yang berjalan menuju kamar mandi.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Rek, kalian kenal kak Ferry, anak 3 IPA 1 gak ? " Zizi bertanay pada sahabatnya saat mereka sedang makan mie ayam sepulang sekolah.
"Yang tinggi, kacamata?" Tanya Sissy.
"Iya. Kamu kenal?" Zizi tanya balik.
"Kenal sih gak, cuma tau aja." jawab Sissy sambil meneruskan suapannya.
"Dia kan anak paski juga. Iya kan Si?" Yoan ikut menimpali.
"Iya Yo. Orangnya sombong." Kata Sissy lagi.
"Masa sih ? Tapi aku liat kemarin banyak temennya." Zizi sedikit tidak terima gebetannya dibilang sombong.
"Ya mungkin kali sama temen sekelasnya gak. Tapi sama kita adik kelasnya sombong banget." Yoan menjawab.
"Ramahnya cuma sama cewek yang cantik aja." Sissy ikut menambahkan.
"Kok aku gak tau ya yang mana orangnya." tiba-tiba Amira ikut menimpali sambil mengaruk-garuk kepalanya yang sebenatnya tak gatal.
"Hehehe. Kebiasaan deh Amira nih. Masih aja lemot." Ledek Yoan disambut tawa yang lainnya.
"Ntar deh kalo ketemu orangnya kita kasih tau." Sissy coba membela Amira.
"Eh, Kamu kenapa nanya soal kak Ferry? Naksir ya Zi?" Tanya Yoan.
"Iya. Aku naksir ama dia. Cakep banget.." Zizi menjawab sambil senyum-senyum sendiri.
"Hati-hati loh Zi. Dia tuh playboy." Sissy memperingatkan Zizi.
"Iya tau, banyak yang bilang gitu. Tapi aku makin penasaran." ucap Zizi.
"Kamu mah kerjaannya penasaran aja." Kata Yoan.
"Hehehehe." Zizi hanya menjawab dengan terkekeh.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Pagi itu Zizi, berangkat sekolah kesiangan. Dia terburu-buru memarkir Sepeda motornya.
"Bruukk." Zizi menabrak punggung seseorang ketika berlari menuju kelasnya.
"Maaf ya. Gak sengaja. Saya buru-buru." Kata Zizi tanpa melihat sosok yang ditabraknya.
"Iya gak papa kok." Jawab lelaki yang ditabraknya itu.
Zizi langsung berlari lagi menuju kelasnya tanpa menoleh sedikitpun pada lelaki tersebut. Zizi masuk tepat sebelum bel masuk sekolah berbunyi.
"Zi, tumben kamu telat." Kata Luna, teman sebangku Zizi.
"Iya nih. Air di rumah mati. Jadi terpaksa mandinya ngantri." Jawab Zizi masih mengatur nafasnya.
"Ooh. Yawda Minum dulu gih." Luna menyodorkan botol minumnya ke Zizi.
"Makasih." Jawab Zizi singkat.
Jam pelajaran pun dimulai.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Sepulang sekolah, Zizi dan ketiga sahabatnya beranjak menuju parkiran sepeda motor.
"Zi, itu gebetan kamu tuh." Amira menunjuk seorang cowok yang hendak mengambil sepeda motornya juga.
"Eh iya. Aduh, pinjem kaca dong." Zizi kebingungan memperbaiki penampilannya.
"Hadeuh, biasa aja kali." Yoan jengah melihat tingkah sahabatnya itu.
"Cuma diliatin doang. Ngapain juga pake dandan." Ledek Sissy ketika akhirnya kak Ferry lewat di depan mereka tanpa menoleh.
"Hahaha. Kurang cantik kamu nya." Yoan ikut meledek Zizi.
"Liat aja nanti. Dia pasti klepek-klepek sama aku." kata Zizi dalam hati.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Maaf kak. Gak sengaja." Zizi menabrak seseorang ketika berjalan menuju kantin. Dia akan menghampiri sahabatnya.
"Pelan-pelan dong." teman dari orang yang ditabraknya terdengar kesal.
"Maaf ya kak." jawab Zizi menghentikan langkahnya dan berbalik menuju orang tersebut.
"Loh Zizi. Kirain siapa tadi." Sapa Kak Aksan menyapa Zizi.
"Kak Aksan." Zizi terkejut juga karena yang disebelah Kak Aksan adalah gebetannya.
"Hai kenalin, aku Ferry. Kemarin kamu juga nabrak aku kan di parkiran." Kak Ferry mengulurkan tangannya.
"Oh kemarin itu kakak yang aku tabrak? Maaf ya kak soalnya kemarin aku udah telat." Jawab Zizi menyambut ukuran tangan Ferry.
"Tenang aja. Aku gak papa kok." Jawab Ferry sambil tersenyum manis.
"Kakak - kakak semuanya, aku duluan ya mau ke kantin. Udah ditunggu teman-teman." Pamit Zizi.
"Kayak familiar tuh anak." Kata Ferry sepeninggal Zizi.
"Iya kan dia anak Teater yang punya geng berempat itu. Anak orang kaya sob." ucap Aksan.
"Ooh..Iya, sepertinya aku tau mereka." Ferry manggut - manggut.
"Sepertinya dia harus aku dekati. Lumayan buat koleksi ku." Batin Ferry sambil tersenyum licik.
"Kamu kenapa sob. Kok senyum-senyum sendiri." Aksan menyikut Ferry.
"Lucu juga anak itu San. Mau aku deketin ah." kata Ferry.
"Hhmm. Korban baru lagi." Gerutu Aksan pelan sambil tetap berjalan menuju kelas mereka.
Sementara itu di kantin.
"Kok lama Zi? Keburu bel masuk nih." protes Yoan ketika melihat Zizi datang dengan berlari.
"Iya tadi nabrak orang di koridor." Kawab Zizi sambil menyeruput ice lemon tea yang sudah dibelikan oleh sahabatnya itu.
"Kebiasaan kamu, seneng banget nabrak orang." Kata Yoan lagi.
"Rek, kamu tau aku nabrak siapa barusan?" Zizi bertanya dengan antusias.
"Ya gak taulah. Kan kita semua disini." Jawab Yoan dingin, dia merasakan sesuatu yang tidak enak.
"Iih Yoan. Masa gak mau nebak sih?" Zizi jadi kesal dengan sikap Yoan.
"Emang siapa Zi?" Sissy bertanya ketika melihat Zizi yang kesal dengan sikap Yoan.
"Kak Ferry." Jawab Zizi singkat.
"Kok bisa?" Amira mulai penasaran.
"Ya gak sengaja aja." Zizi menjawab sambil tersenyum.
"Trus gimana?" Sissy ikut penasaran dengan cerita Zizi.
"Ya kita kenalan. Tadi kan ada Kak Aksan juga." Zizi terlihat sangat bahagia.
"Nih makan dulu batagornya. Keburu dingin." Amira menyodorkan sepiring batagor ke depan Zizi.
"Siapa yang traktir nih. Kok udah ada makanan gini." Kata Zizi sambil menikmati batagornya.
"Sissy yang traktir." Jawab Yoan singkat. Yoan masih kesal dengan Zizi yang nekat naksir sama ciwok playbiy seperti Kak Ferry.
"Dalam rangka apa Si?" Tanya Zizi lagi
"Kemarin kan abis dapat honor dari event di Universitas Merdeka." Jawab Sissy.
"Ooh.. Makasih ya." Ucap Zizi sambil tetap menikmati batagornya.
Mereka pun menemani Zizi menghabiskan makanannya dalam diam. Semua larut dengan pemikiran masing-masing.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
istrinya THV 🐻💜
hati hati loh zi jgn smpe kamu jdi korban si buaya 😀
2022-06-04
0