Xiao yin memperlakukan dan melayani sia dengan hati hati mengingat sang nona muda yang belum memulihkan kondisi tubuhnya.
Karena penjagaan nya,kediaman plum terasa damai untuk beberapa waktu.
Kasim dan beberapa pelayan datang untuk melihat kondisi permaisuri namun dengan segala cara Xiao yin menyebarkan berita bahwa permaisuri terjangkit penyakit menular membuat siapapun enggan menginjak kediaman plum.
Selir selir yang sering mengunjungi kediaman plum untuk menganggu permaisuri Si yu bahkan tak menampik wujud mereka setelah mendengar berita tentang permaisuri yang terjangkit penyakit menular.
Xiao Yin harus cukup licik untuk membodohi orang orang demi memberikan nona yang ia layani ketenangan dan kedamaian.
"Xiao yin bawakan aku beberapa buku"
Sia membutuhkan banyak pengetahuan dan informasi tentang dunia yang ia tempati segera setelah ia mendapat kan semua informasi yang ia inginkan,ia akan pergi keluar dan mencari kebebasan.
'ia juga butuh sedikit hiburan'
<( ̄︶ ̄*)>
"NONA!!!!!!"
Dari kejauhan sia dapat melihat pelayan nya yang berlari dan memanggil nya dengan panik.
"nona huhu~ kaisar sialan itu mengeluarkan titah kekaisaran agar anda menghadiri perjamuan malam ini" Xiao yin dengan berani memaki kaisar dengan menyebut nya sialan membuat sia meletakkan buku yang ia baca dan menatap Xiao yin.
'sialan?? pelayan yang ia miliki cukup menarik'
Sia tentu tahu cepat atau lambat beberapa Orang orang bodoh akan memaksa nya untuk keluar dari zona nyaman nya tapi itu tak membuat nya panik daripada itu sia merasa ia cukup bosan dan membutuhkan sedikit hiburan.
"kalau begitu tunggu apa lagi?!bawa beberapa pakaian yang terlihat sederhana,aku harus mematuhi titah kekaisaran" dengan tenang sia berdiri dan memerintahkan Xiao yin untuk mengambil kan nya beberapa helai pakaian.
"ta-tapi nona-"
"shuuuttt, aku memiliki beberapa trik di lenganku" ucapan Sia membuat Xiao Yin sedikit ragu karena nona yang ia tahu adalah sosok yang lemah lembut dan menggemaskan,nona nya tak akan membalas walaupun ia ditindas.
*
*
*
Aula Perjamuan
Aula yang begitu megah yang memanjakan mata.
Beberapa bangsawan yang menikmati pertunjukan tertawa gembira dan bangsawan elegan yang menutupi kegembiraan mereka dengan tersenyum begitu bermartabat.
Para penari yang menari begitu indah bagai merak di atas keindahan memanjakan mata bangsawan bangsawan yang berada dalam ruangan.
Diantara kegembiraan seorang pria yang memiliki wajah adil duduk di kursi naga nya bersama selir nya dengan wajah dingin yang ia miliki.
Semua yang menikmati perjamuan tak ada yang mempertanyakan.
'mengapa seorang selir duduk di kursi permaisuri?.'
Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan yang tak merugikan.
Untuk mempertanyakan hal hal yang tabu seperti itu akan berdampak buruk bagi keluarga mereka.
"permaisuri memberikan hormatnya,semoga kaisar memiliki kehidupan panjang yang makmur" tak ada yang mengumumkan hadir nya seorang permaisuri membuat sia masuk begitu saja dan memberikan salamnya untuk pasangan menjijikan di depannya.
"ohh~ astaga,kakak permaisuri kau hadir"suara rubah licik yang memanjakan telinga orang orang memasuki pendengaran sia.
'ahh....telingaku terasa kotor'.
Mendengar ucapan dari selir meng,para bangsawan mengalihkan tatapan mereka ke tengah Aula dan melihat gadis kecil yang begitu polos dengan wajah menggemaskan.
Pakaian nya sederhana,wajahnya murni tanpa jejak perhiasan apapun namun tak menutupi kecantikan yang terlihat tak nyata.
Wajahnya yang sedikit pucat tampilan nya yang rapuh membuat orang orang ingin langsung pergi ke hadapannya dan mendekap gadis kecil itu.
Selir Meng yang berfikir dengan kecantikan dan perhiasan yang menggantung di tubuhnya dapat mengalihkan perhatian orang orang di aula segera mengucapkan beberapa kata 'hangat' yang ia miliki.
"owh~ ka-kakak permaisuri maafkan kelancangan selir yang rendah ini" ucap selir Meng dengan sedih mengucapkan beberapa kata yang menyalahkan dirinya sendiri.
(Yang rendah ini:hanya sebuah kesopanan untuk terlihat lebih rendah diri)
"......"
"aku seharusnya tidak duduk di kursimu ta-tapi selir ini mengandung putra naga ja-jadi--"selir Meng mempertahankan tampilan halus seorang adik yang bersalah namun terlihat seperti bom waktu untuk sia.
(Putra naga:putra kekaisaran anak dari kaisar itu sendiri)
"tak apa,kau harus menjaga kesehatan mu dan anak mu,aku bisa duduk dimana saja" Sia memotong kata kata selir meng karena merasa telinga nya akan semakin kotor jika mendengar suara menjijikan itu lebih lama.
Ia cukup malas untuk berdebat hanya untuk menerima kasih sayang atau kehormatan dari 'suami' tak berguna pemilik tubuh yang tempati.
Sekilas sia memperhatikan wajah 'suami' pemilik tubuh yang ia tempati,wajah yang adil dengan mata berwarna biru dan rambut hitam yang pekat.
Wajah yang cukup menarik namun tak membuat sia tertarik,seberapa indah wajah seseorang itu akan terlihat kotor dan menjijikkan jika menyia nyiakan satu kemurnian demi mendapatkan seribu kecantikan.
(Artinya: menyia nyiakan yang tulus demi mendapatkan banyak keindahan/wanita)
Pemikiran nya cukup terbuka dan tak sebodoh itu untuk mendapatkan perhatian dari seorang pria,ia masih bisa mendapatkan kebebasan nya dan mencari keindahan lainnya diluar sana.
Sia berjalan mendekati seorang pria yang duduk sendiri menyesap teh hijau nya.
"tuan,bisakah aku--" sebelum menyelesaikan kalimatnya pria muda itu menggeser kesamping dan membiarkan sia duduk.
"suatu kehormatan untuk ku, permaisuri" ucap pemuda itu dengan hormat dan penuh kehangatan.
Semua mata tertuju pada sia.
Tampilan halus nya menarik perhatian setiap pria yang berada di aula Perjamuan bahkan ekspresi kaisar mengeras melihat banyak nya mata yang memandangi permaisuri nya.
Ekspresi mengerasnya tentu terlihat oleh selir meng yang berada di samping kaisar.
Selir Meng yang tadi nya percaya akan kecantikan nya merasa ia akan meledak, perhatian yang seharusnya ia miliki diambil oleh permaisuri sampah yang tak berguna membuat harga dirinya terluka.
"maafkan kelancangan ku permaisuri, mendekati seorang pria asing bukan lah etiket yang baik untuk posisi seorang permaisuri" dengan ide liciknya selir Meng berniat untuk menjatuhkan sia dan mengambil semua perhatian yang seharusnya ia miliki.
"kalau begitu dimana aku harus duduk?"Sia tak ingin berdebat ia terlalu malas untuk mengeluarkan banyak omong kosong cukup berikan ia sedikit tempat dan lupakan bahwa ia pernah ada di ruangan itu sudah cukup membuat nya senang.
"i-itu" Selir Meng kehilangan kata kata nya karena tak ada satupun tempat yang kosong di Aula perjamuan.
"Selir Meng mempertanyakan etiket lalu bagaimana denganmu yang duduk di kursi permaisuri sedang kan kau hanya berada di posisi selir"tepat sasaran Sia menusuk bagian paling sensitif untuk Selir Meng.
"aku memegang putra naga dan putra naga menginginkan untuk selalu bersama yang mulia jadi aku harus tetap berada disamping yang mulia "jelas Selir Meng dengan penuh kesedihan dan memeluk kaisar.
Tak ada emosi apapun yang Sia rasakan melihat tampilan'romantis' di depannya,ia hanya merasakan sedikit gatal di kulit kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
نورالجنة √🍁 _✍︎
Like like like
2021-01-25
0
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
masih nyimak
2021-01-21
1
Yuni
❤SEMANGAT TERUS THOOR ❤
2021-01-19
0