Kevin mulai menjadikan Melani kekasihnya dan teman tidurnya. Kapanpun dia membutuhkannya Melani selalu siap melayaninya. Gadis itu juga mulai terbiasa dengan kemewahan yang di berikan Kevin. Kenikmatan yang di berikan Melani membuat Kevin mengabaikan Arleta. Namun dia tidak ingin putus dengan Arleta. Di hatinya hanya gadis itu yang dia cinta. Mungkin dia egois, hanya memikirkan keinginannya saja. Dia jadi teringat kata\-kata Arleta, kalau gadis itu tidak tau sampai kapan hal ini berlangsung. Kevin menyadari kebodohannya. Kevin menyadari kebodohannya. Sekarang dia berada di pesawat yang membawanya ke Jakarta menemui Arleta. Gadis itu tidak menerima panggilannya. Handphonenya selalu di matikan. Dia harus meminta maaf dan mendapatkan Arleta kembali.
Arleta Mahira Kamaja sedang duduk di kapal pesiar. Restandi membawa pulang Arleta dengan naik kapal pesiar. Dia ingin menghibur gadis itu sekaligus membuatnya dekat dan percaya padanya. Walau guest kesedihan masih jelas pada wajahnya namun gadis itu sudah tenang. Restandi menghampiri dan duduk di sebelahnya. Mereka menikmati pemandangan laut lepas.
"Aku mau tanya bener ga sih kamu bilang aku lebih ganteng dari mantanmu?". tanya Restandi dengan wajah pura-pura serius. Arleta langsung memalingkan wajahnya. Tuh kan ni orang konyol banget pikirnya. Orang lagi sedih, marah di tanya yang begitu. Jawabnya apa coba? Di jawab iya dia gede rasa ga ya? Di jawab engga dia udah baik banget. Arleta bingung menjawabnya.
"Ga usah di jawab kalau ga mau. Aku ga maksa ko". Restandi tersenyum. Dia sekarang tau kalau salah tingkah Arleta akan memalingkan wajahnya.
"Kamu lebih ganteng ko". jawab Arleta lirih. Restandi lebih lebar lagi senyumnya.
"Kata kamu akan melakukan hal yang sama. Tapi pas aku bawa ke hotel kamu malah ninggalin aku tidur". Restandi mulai lagi. Kali ini Arleta muncubit lengannya tanpa ampun. Tidak lama kemudian Arleta menatap Restandi dalam diam. Restandi bingung walau balas menatap Arleta.
"Aku setuju". kata Arleta.
"Setuju apa?". tanya Restandi tidak mengerti.
"Setuju di jodohin sama kamu". jelas Arleta.
"Oh...kirain setuju tidur sama aku". Restandi memperlihatkan wajah kecewa. Arleta tidak hanya memalingkan wajah tapi membalikan badan karena kesalnya. Restandi membalikan tubuh Arleta perlahan.
"Arleta, hal itu harus di pikirkan baik-baik. Aku sabar ko menanti kamu memikirkannya". Bohong. Di dalam hati sebenarnya Restandi sudah bersorak. Dia merasa senang usahanya berhasil. Dia hanya ingin Arleta memastikan keputusannya.
"Aku yakin ko , aku setuju di jodohkan sama kamu". kata Arleta lagi terpancing.
"Kalau aku minta kita secepatnya tunangan kamu mau?". tanya Restandi.
"Aku mau". jawab Arleta yakin. Restandi tersenyum. Dia sudah merekam perkataan Arleta di ponselnya. Diam-diam dikirimkannya rekaman tersebut pada Armando. Dikirimkannya juga kata-kata berikut ini. Misi berhasil bro. Di Jakarta Armando yang menerima kiriman Restandi tersenyum sambil menggelengkan kepala. Dia salut akan keberhasilan Restandi. Tapi tunggu dulu. Ini Restandinya yang pintar atau adiknya yang bodoh. Tapi hasilnya pasti sama saja. Biar bagaimana Restandi pasti menang. Dia begitu cermat dan penuh perhitungan. Asal tujuannya membuat Arleta bahagia Armando setuju saja. Mudah-mudahan Arleta bisa membuat Restandi jatuh cinta. Pria seperti ini sayang di lepaskan. Dua keluarga menyambut kabar baik ini. Padahal yang bersangkutan belum tiba di Jakarta. Tapi persiapan pertunangan segera di laksanakan.
Berbeda dengan keruwetan hati Kevin. Dia tidak menemukan Arleta di Jakarta. Di rumahnya tidak ada, di klinik juga tidak ada. Arleta tidak punya banyak teman. Satu-satunya teman dekat ya Revita adiknya. Gadis itu juga bingung tiba-tiba abangnya pulang dan bertanya tentang Arleta. Kevin tidak mungkin mengatakan peristiwa di Singapore kemarin.
"Waktu mampir ke sini agak aneh sih dia". kata Revita pada Kevin.
"Aneh gimana?". tanya Kevin penasaran.
"Ga tau ya, lebih diem gitu trus tanya Abang kasih kabar ga?". jelas Revita. Dia gemas sebenarnya sama abangnya yang satu ini. Kalau pacarnya bukan teman baiknya sih ga perduli.
"Sudah cuma gitu saja?". kejar Kevin lagi. Revita mengangguk. Kevin berlalu sambil sibuk dengan pikirannya. Mengapa Arleta aneh? Apa dia sudah tau aku selingkuh? lalu di mana dia sekarang? Dan siapa yang kemarin? Kevin hampir gila rasanya. Dia belum lega bila belum bertemu Arleta. Salah, dia belum lega bila Arleta belum memaafkannya. Sekarang hanya satu cara menemukan Arleta. Armando pasti tau di mana Arleta. Kevin pun ke kantor Armando. Pada waktu berhadapan dengan kakak Arleta itu Kevin menduga-duga Armando mengetahui peristiwa kemarin atau tidak. Tapi pria itu tampak tenang. Padahal Kevin tau betapa sayangnya Armando pada Arleta. Jika Armando marah dan memukulnya Kevin akan terima, dia tau dia salah.
"Mau apa kamu ke sini?". tanya Armando sinis. Dia berusaha menahan diri untuk tidak menghajar Kevin.
"Aku ingin bertemu Arleta". jawab Kevin. Dia masih bingung Armando marah karena dia mengabaikan Arleta atau Armando tau peristiwa kemarin.
"Bukannya kamu ketemu Arleta kemarin?". Armando memancing Kevin. Ingin tau apakah pria ini akan mengakui keburukannya.
"Iya kami bertemu, tapi justru itu kami jadi berpisah. Aku tau aku salah. Aku sudah berselingkuh dan menyakiti Arleta tapi aku mencintainya. Aku ingin minta maaf dan menebus kesalahanku. Izinkan aku bertemu Arleta". Sekarang Kevin yakin Armando tau di mana Arleta.
"Bagus deh kamu tau dosamu padanya. Kamu ga perlu ketemu Arleta lagi. Saat ini dia sedang mempersiapkan pertunangannya". Armando berkata dengan geram dan sinis.
"Apa maksudnya? Pertunangan? Secepat ini?Jangan membuat aku berpikir yang salah tentang ini". kata Kevin marah.
"Melihat ketidak seriusan kamu pada Arleta, pada saat ada keluarga yang memintanya untuk putra mereka keluargaku menerimanya. Keluargaku memutuskan untuk menjodohkan Arleta. Tapi keputusan ada di tangan Arleta. Kamu susah di hubungi maka Arleta memutuskan untuk pergi menemuimu. Dia ingin memastikan hubungannya denganmu sebelum memutuskan apakah menerima atau menolak. Tapi dia sudah melihat sendiri rupanya bahwa kamu tidak pantas untuknya". perkataan Armando membuat Kevin untuk kesekian kalinya merasa bodoh. Jadi Arleta datang bukan karena curiga namun untuk membicarakan perjodohannya.
"Dengan siapa dia di jodohkan?". sekarang Kevin yang berapi-api.
"Pria yang kau lihat kemarin bersama Arleta. Dia yang dengan rela menemani Arleta bertemu denganmu untuk memastikan hubungan kalian sepertinya malah mendapat angin". Armando berkata sinis tapi benar.
"Maksudmu jika hubungan kami baik-baik saja Leta bisa menolak perjodohan itu?". Kevin tak percaya.
"Tentu saja, kami tidak memaksa keputusan di tangan Arleta". tegas Armando.
"Aku tidak percaya". tantang Kevin. Armando memutar rekaman Restandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments