Setelah Arleta ingat\-ingat sudah satu Minggu mereka tidak bicara. Terakhir Arleta mengontak Kevin tidak di angkat. Beberapa hari yang lalu Arleta bingung dengan berita perjodohan dirinya sehingga lupa untuk menghubungi Kevin lagi. Klinik juga sedang ramai yang membuat Arleta pulang dalam keadaan lelah. Pemikirannya membuat Arleta mencoba menghubungi Kevin lagi. Entah panggilan keberapa baru di angkat oleh Kevin tapi Arleta sudah sangat kesal.
"Halo".
"Vin kamu tuh inget ga sih punya pacar?". tanya Arleta gusar.
"Inget dong sayang. Jangan marah aku nih lagi sibuk-sibuknya. Sebentar aku mau rapat mendadak ada masalah penting di perusahaan yang harus di beresin. Nanti kalau sudah beres aku janji deh pasti ketemu kamu". Kevin berusaha merayu Arleta agar tidak marah.
"Kamu tau ga, belakangan ini aku terus yang telpon kamu. Itupun kadang ga di angkat". Arleta tetap protes.
"Masa sih sampe segitunya? Maaf deh sayang kamu ngertiin aku ya, aku cuma ga mau bikin papa kecewa. Nanti aku hubungin kamu kita janjian ketemu". Janji Kevin lagi.
" Ya sudah, ada banyak yang mau aku omongin. Nanti kamu telpon aku ya!".
"Ok baby, aku rapat dulu ya. Nanti beres masalah ini kita ngobrol lagi". Kevin mengakhiri pembicaraan. Tapi janji tinggal janji Kevin tetap tidak memberi kabar. Arleta jadi bingung sendiri. Armando kakaknya sepertinya tidak suka jika dia membicarakan Kevin. Dari respon kakaknya jelas dia mulai tidak suka pada Kevin. Jangankan Armando, Arleta sendiri mulai marah dengan keadaan ini. Padahal dia punya janji pada Restandi untuk membuat keputusan. Dia jadi bertanya apa arti dirinya bagi Kevin? Apa pekerjaan lebih penting dari pada dirinya? Akhirnya Arleta putuskan untuk bicara dengan Restandi dulu. Mereka bertemu di kafe yang sama. Waktunya Restandi yang tentukan karena Arleta bisa mengerti kesibukan pria itu.
"Sorry aku terlambat. Operasinya tadi agak lama". kata Restandi yang baru datang.
"Ga masalah, aku ngerti kamu pasti sibuk". Arleta tersenyum manis. Ini yang Restandi suka dari Arleta, ternyata gadis ini pengertian. Mungkin karena itu hubungannya dengan kekasihnya bertahan pikir Restandi.
"Jadi keputusanmu apa?". Restandi tidak membuang waktu. Dia sangat ingin tau jawaban Arleta. Belakangan ini dia terpikir terus akan keputusan gadis cantik itu.
"Sebenarnya aku belum memutuskan. Aku bingung harus bagaimana. Aku punya pacar dan hubungan kami tidak sebentar. Aku cinta dan sayang sama dia jahat kalau aku tiba-tiba ninggalin dia. Hati aku juga ga rela kalau harus pisah" jelas Arleta.
"Jadi mau kamu apa?". Restandi merasa tidak suka dengan apa yang Arleta katakan. Walaupun dia sudah bisa memperkirakan Arleta menolak perjodohan ini, tapi Restandi masih mencari celah untuk mendapatkan Arleta.
"Jujur aku juga bingung dengan hubungan kami. Di satu sisi aku juga merasa di abaikan oleh dia. Sebenarnya aku ingin kami bicara bersama. Jika memang hubungan ini tidak ada harapan aku akan menerima perjodohan itu".wajah Arleta memperlihatkan kesedihannya. Dia sudah bisa merasakan keluarganya mulai tidak suka pada Kevin. Tapi Arleta bisa mengerti keluarganya sayang padanya. Mereka tidak mau Arleta tidak bahagia. Khususnya Armando. Restandi sendiri bisa memahami perasaan Arleta. Gadis cantik ini diabaikan pujaan hatinya. Dia jadi tersenyum, ini celah yang dia cari.
"Ya kamu memang harus bicara baik-baik dengan dia". Restandi berusaha terlihat bijaksana.
"Tapi gimana mau bicara, ketemu saja susah". keluh Arleta. Melihat Restandi yang pengertian begitu Arleta tidak sungkan lagi bicara.
"Arleta hal seperti ini tidak etis di bicarakan lewat telpon, aku ngerti. Begini saja, aku mau temani kamu untuk ketemu dia di Singapore. Cuma temanin kamu, nanti kamu sendiri yang bicara sama dia". Restandi menawarkan kesepakatan yang membuat Arleta terkejut.
"Hah". untuk kedua kalinya Arleta tetukau dengan pemikiran pria ini. Dia semakin tidak percaya dengan apa yang di dengar.
"Kita sama-sama butuh kejelasan kan? Jadi ayo kita perjelas semuanya. Sekali lagi aku katakan Arleta aku tidak akan mundur. Tapi aku tidak mau memaksa kamu dalam mengambil keputusan. Aku bantu kamu untuk memperjelas hatimu tapi syaratnya kamu harus merahasiakan keberangkatan kita dari siapapun. Gimana?". Restandi memperlihatkan keseriusan pada wajahnya.Arleta jadi mengerti dengan maksud baik pria ini.
"Termasuk dari Kevin?". tanya Arleta.
"Ya termasuk dia!". tegas Restandi. Kenapa Arleta merasa Restandi juga tidak suka pada Kevin ya? Tapi mungkin karena perjodohan ini.
"Baiklah kita pergi bersama. Waktunya kamu saja yang atur. Kamu kan yang lebih sibuk dari aku". Arleta tersenyum manis. Harus dia akui ide pria ini bagus juga. Dia memang harus ketemu Kevin. Ada yang menemaninya pergi dia jadi merasa lebih nyaman .
"Kalau begitu aku akan atur pekerjaanku dan nanti aku kabari kapan kita berangkat ". Restandi tidak bisa menahan senyumnya. Arleta memakan umpan yang dia lemparkan. Restandi yakin gadis ini akan jadi miliknya.
"Karena aku sudah meluangkan waktuku, kamu mau aku temanin ke suatu tempat atau yang lainnya?". tanya Restandi baik hati. Arleta berpikir sesaat.
"Maaf, aku ada perlu. Lebih baik kamu mengurus keberangkatan kita . Semakin cepat semakin baik". Arleta menolak, ada satu tempat yang ingin dia datangi seorang diri.
"Jangan-jangan kamu ingin cepat berangkat karena kangen sama dia ya?". tanya Restandi jelas tidak suka.
"Bukan begitu tau. Aku pingin jelas semuanya". Arleta merasa di tuduh tapi dia tidak bohong ingin kejelasan hubungannya dengan Kevin. Setelah berpisah dengan Restandi, Arleta menuju ke satu tempat. Sambil memikirkan pembicaraan tadi. Orang yang dia cintai justru tidak menganggapnya penting. Tapi orang yang tidak dia cintai malah mendesaknya kearah yang lebih pasti. Arleta tidak habis pikir apa lagi dengan kata-kata perpisahan Restandi tadi.
"Arleta, masa depan kamu ada di tanganmu sendiri". ya keputusannya yang menentukan apa yang akan dia jalani.
Arleta tiba di depan rumah keluarga Monta. Rumah Kevin.Dia bersahabat dengan putri bungsu keluarga ini. Revita Irma Mont. Mereka bersahabat dari SMA. Karena persahabatan mereka juga dia jadian dama Kevin. Pria itu kuliah di luar negeri baru pulang setelah lulus. Pada saat itu baru Kevin mengenal Arleta. Katanya sih dia jatuh cinta pada Arleta dan terus mendekati gadis itu. Usahanya di dukung oleh adiknya Revita. Tiga tahun hubungannya dengan Kevin membuat Arleta semakin akrab dengan keluarga ini. Arleta mengetuk pintu yang membukanya mama Kevin, Tante Riana.
"Aduh anak mama baru datang lagi. Kemana saja? ". Riana menyambut riang kedatangan Arleta. Dia sayang pada gadis ini. Arleta tersenyum senang oleh Riana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Anatus Zainah
👍
2022-09-25
0
Tiur Tamba
suka ceritanya tor..
2021-03-09
0