Chapter 5

Dua hari berlalu, Willyan sudah mulai membaik. Demamnya perlahan turun. Kelegaan terpancar dari wajah Aryan, meski hatinya tetap dilanda kegelisahan. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah Wilona, wanita yang menjadi rumah ternyamannya, meski diam-diam telah ia khianati.

Amanda tidak bisa menutupi raut tidak relanya. Tapi ia tahu, Aryan tak akan menoleransi keberatan apapun darinya saat ini. Ia hanya bisa diam, meskipun matanya memancarkan rasa kepemilikan yang nyaris membara.

"Pasti aku akan merindukanmu, Mas…" ucap Amanda lirih, memeluk lengan Aryan dengan penuh kemanjaan, mencoba menarik simpati terakhir sebelum lelaki itu pergi meninggalkannya.

Aryan hanya menatap sekilas dan menghela napas. "Aku sudah lama disini. Aku juga merindukan istriku," ujarnya, datar. Tapi meski hatinya tertambat pada Wilona, ia tetap membiarkan Amanda menyentuhnya. Bagaimanapun, wanita itu telah melahirkan anak untuknya. Ia merasa punya tanggung jawab, meski tanpa cinta.

"Sudahlah… nanti juga aku kembali ke sini. Jaga Willy baik-baik, dan kalau ada apa-apa, langsung hubungi aku," tambahnya sembari hendak membuka pintu mobil.

Belum sempat Aryan masuk, Amanda memanggilnya kembali.

"Mas tunggu..."

Tanpa aba-aba, Amanda menarik Aryan dan mencium bibirnya dalam-dalam. Meski sedikit terkejut, Aryan tetap membalas ciuman itu entah karena rasa bersalah jika menolak, atau karena ia telah menikmati segala sentuhan dengan Amanda.

"Aku pasti akan merindukan bibir ini," ucap Amanda dengan lirih, mengusap bibir Aryan yang masih basah oleh lipgloss stroberi yang pekat aromanya. Ia tahu pasti bahwa bibir itu akan segera menyentuh wanita lain. Maka, ia ingin meninggalkan jejak yang tidak akan mudah hilang.

Aryan tersenyum samar dan akhirnya masuk ke dalam mobil.

"Aku tidak salah kan membalas ciumannya? Amanda juga istriku," gumamnya sambil menghidupkan mesin. "Dia bukan wanita lain. Kecuali kalau kita sudah bercerai nanti."

Mobil melaju perlahan, membawa Aryan menuju rumah yang seharusnya hanya dihuni satu cinta, Wilona.

Dalam perjalanan, ia menyempatkan berhenti di toko bunga. Tangan Aryan memilih bunga kesukaan istrinya, lalu ia kembali melaju ke rumah dengan perasaan bercampur rindu, bersalah, dan ketakutan.

Di rumah, Wilona tengah berada di taman kecil yang ia rawat sejak beberapa bulan terakhir. Ia mencintai bunga-bunga itu sebagaimana ia mencintai rumah ini, dan suaminya. Sejak Aryan melarangnya keluar rumah tanpa dirinya, ia menghabiskan waktu dengan merawat taman mungilnya, berharap bisa tetap waras meski rasa sepi menggerogoti hati.

Kadang ia bertanya dalam hati, kenapa Aryan berubah? Kenapa suaminya menjadi begitu protektif, padahal dulu tidak pernah seperti ini? Tapi sebagai istri, ia lebih memilih patuh daripada curiga.

Grepp

Seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Refleks, Wilona langsung mendorong tubuh itu.

"Sayang, kenapa kamu medorong Mas?" Aryan meringis, tertawa kecil.

"Mas Aryan!! Astaga, kamu bikin kaget aja," keluh Wilona yang langsung meraih tangan Aryan, menenangkannya.

Aryan tertawa gemas. "Ini… untuk istri tercintaku," katanya sambil menyerahkan buket bunga segar yang tadi ia beli.

Wilona menyambut bunga itu dengan senyum manis. "Terima kasih, Mas… Akhirnya kamu pulang juga. Aku kangen banget."

"Mas juga kangen banget, sayang." Aryan membungkuk, mencium bibir Wilona dengan lembut. Namun seketika, tubuh Wilona menegang.

Ada sesuatu…

Ada rasa dan aroma asing di bibir suaminya.

Aroma stroberi. Rasa lipgloss yang manis dan pekat. Bukan miliknya. Ia tidak memakai lipgloss hari ini. Bahkan, ia tidak pernah menyukai lipgloss beraroma menyengat. Bibirnya hari ini hanya bersih, tanpa sentuhan apa pun.

Hatinya langsung berdetak kencang. Sebuah firasat buruk mulai menyelinap ke dalam pikirannya.

"Sayang… kenapa diam?" tanya Aryan dengan nada lembut, mencoba menangkap tatapan Wilona yang tiba-tiba berubah.

"Ti-tidak apa-apa, Mas…" Wilona memaksakan senyum. Ia menatap dalam mata Aryan. Berusaha membaca sesuatu yang tersembunyi di sana.

Kamu… tidak mungkin seperti yang aku pikirkan, kan, Mas?

"Kenapa menatap Mas begitu? Terpesona ya?" Aryan mencoba mencairkan suasana dengan mencubit pelan hidung istrinya.

"Sebelum pulang ke sini, Mas dari mana saja?" tanya Wilona serius, mendadak.

Aryan sempat terdiam sepersekian detik. "Ma-maksud kamu apa? Mas dari bandara langsung pulang, hanya mampir beli bunga buat kamu."

Wilona hanya mengangguk tipis. "Oh begitu… ya sudah. Mas pasti capek. Mandi dulu, habis itu makan, ya?"

"Tapi, sayang…" bisik Aryan merangkul Wilona, "Mas kangen kamu. Mas mau kamu malam ini."

Wilona tersenyum canggung. "Maaf, Mas… aku lagi kedatangan tamu bulanan."

"Yah… padahal Mas benar-benar rindu…" Aryan merajuk kecil.

Wilona merasa bersalah. Tapi dalam hatinya ia justru merasa lega. Entah mengapa tiba-tiba ia seolah tidak ingin bersentuhan yang lebih dengan suaminya setelah ciuman tadi.

Tak lama, Aryan masuk ke kamar mandi. Wilona terduduk di tepi ranjang, matanya berkaca-kaca.

"Apa yang sebenarnya kamu lakukan di luar sana, Mas? Kenapa bibirmu masih menyisakan aroma stroberi, padahal aku tidak pernah memakainya?"

Air mata yang sejak tadi ia tahan kini jatuh perlahan. Hatinya hancur oleh dugaan yang belum terbukti, tapi terasa nyata.

"Apa mungkin… kamu memang memiliki wanita lain di luar sana? Apalagi sikapmu semakin aneh akhir-akhir ini. Kamu bahkan melarangku keluar rumah… apa semua itu agar aku tak tahu sesuatu?"

Namun, sekuat tenaga ia mencoba berpikir jernih.

"Aku tidak boleh menuduh. Mungkin… itu hanya sisa permen. Mungkin hanya kebetulan. Ya Tuhan… semoga dugaanku salah." Ia menghapus air matanya cepat-cepat saat mendengar suara air dimatikan dari kamar mandi.

Di sisi lain, Amanda tersenyum penuh kemenangan. Rencana kecilnya berhasil. Lipgloss stroberi yang sengaja ia kenakan, kini sudah menanamkan benih curiga dalam hati Wilona.

"Aku yakin, si mandul itu pasti mulai curiga. Sedikit demi sedikit, aku akan hancurkan rumah tangga mereka… sampai dia sendiri yang memilih pergi."

Amanda menatap ke cermin, wajahnya penuh riasan sempurna. Ia tahu Aryan mencintai Wilona, tapi ia juga tahu cinta bisa dihancurkan jika rasa percaya itu hilang.

Malam itu, Aryan memeluk Wilona seperti tak ingin berpisah. Ia merebahkan kepalanya di pangkuan wanita itu, membiarkan jari-jari lembut istrinya mengelus rambutnya pelan.

"Sayang… kalau suatu hari kita diuji dengan masalah besar, kamu janji tidak akan ninggalin Mas, kan? Mas hanya mencintaimu," bisiknya pelan, takut-takut.

Wilona terdiam. Tangan yang mengelus kepala Aryan berhenti sejenak.

"Kenapa Mas bicara seperti itu? Apa ada masalah?"

Aryan menunduk, membenamkan wajahnya dalam perut istrinya, memeluk pinggang itu erat-erat.

"Tidak… Mas cuma memastikan. Kalau nanti ada masalah, kamu tetap di samping Mas."

Wilona menatap langit-langit kamar. Suara hati yang lirih berbisik, Jangan-jangan semua ini bukan sekadar firasat…

"Aku justru takut, Mas. Aku takut kamu yang pergi, saat kamu sadar aku bukan wanita sempurna. Aku tidak bisa memberikanmu anak, dan aku takut kamu akan berpaling…" bisiknya lirih.

Aryan memejamkan mata. Ia tidak sanggup menjawab. Ia hanya bisa memeluk istrinya semakin erat, seakan takut jika besok Wilona tak lagi berada di pelukannya.

TBC

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....

Terpopuler

Comments

Rieya Yanie

Rieya Yanie

mertua yang jahat
siapa yang tidak mau mempunyai anak..
tapi semua hak Tuhan

2025-07-22

0

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat .

2025-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!