Haru No Hajimari (Mairimashita X Readers)
Chapter 3 ( Tidak Seburuk itu )
Setelah makan malam bersama yang diadakan oleh Shizuku ( mendadak ). Naraya menyuruh Freesia untuk mengobrol dengan Iruma.
Dan tanpa pikir panjang, Freesia langsung beranjak dari kursinya, lalu menarik lengan Iruma yang baru selesai minum.
Amara Freesia
"Ayo! Iruma-kun!" seru Freesia sambil menarik tangan Iruma menuju lantai atas rumahnya.
Suzuki Iruma
"E-eh? Ha'i!"
Freesia membuka pintu kamarnya, namun betapa terkejutnya Iruma saat melihat kedalam kamar Freesia.
Kardus yang bertebaran di lantai, kasur yang belum dipasang seprai nya, hingga lemari yang terbuka namun isinya kosong.
Suzuki Iruma
'Ah wajar saja, dia baru pindah tadi siang.' batin Iruma yang hanya berdiam diri di ambang pintu.
Amara Freesia
"Iruma-kun? Ayo masuk!"
Amara Freesia
"Maaf sedikit berantakan, aku belum sempat membereskan apapun tadi siang." (*ˊᗜˋ*)
Iruma menggelengkan kepalanya lalu tersenyum simpul kepada Freesia.
Suzuki Iruma
"Tidak masalah, lagipula wajar jika berantakan."
Suzuki Iruma
"Perlu aku bantu membereskan nya?"
Amara Freesia
"Mou, tidak perlu Iruma-kun."
Amara Freesia
"Aku malah akan merepotkan mu nanti."
Suzuki Iruma
"Daijoubu..."
Suzuki Iruma
"Lagipula Sia tidak bisa menyelesaikan ini dalam waktu singkat jika sendirian kan?"
Amara Freesia
"Iyah sih...."
Belum sempat Freesia membalas perkataan Iruma, pemuda dengan surai biru keunguan tersebut sudah mengambil sapu dari sudut kamar Freesia.
Suzuki Iruma
"Jadi? Kita kerjain bareng-bareng?"
Amara Freesia
"Yah.... Baiklah."
Akhirnya Freesia dan Iruma bekerja sama membersihkan dan membereskan kamar Freesia yang berantakan.
Dan tanpa terasa setengah jam sudah mereka berdua melakukan kegiatan bersih-bersih tersebut.
Hingga akhirnya kamar Freesia sudah rapih, berbeda dengan sebelum nya.
Sudah tidak ada lagi kardus berserakan dilantai ataupun lemari kosong yang terbuka.
Freesia dan Iruma saling tersenyum riang saat akhirnya kegiatan bersih-bersih mereka selesai.
Lalu Freesia menyodorkan telapak tangannya, berniat melakukan toss dengan Iruma, Iruma yang paham pun langsung membalas toss tersebut.
Amara Freesia
"Hah.... Kelar juga."
Amara Freesia
"Iruma-kun, tunggu disini sebentar yah!" seru nya kepada Iruma yang hanya menggangguk.
Freesia keluar dari kamarnya meninggalkan Iruma sendirian, lalu Iruma memutuskan untuk duduk di pojok dekat jendela tepat di sebelah meja belajar.
Namun saat hendak duduk di tempat tersebut, kaki nya tidak sengaja menginjak sesuatu.
Iruma mengambil benda tersebut lalu memperhatikannya dengan serius.
Karena terlalu fokus pada gelang yang ia pegang, Iruma sampai tidak sadar kalo Freesia sudah tepat berada dibelakangnya sambil membawa nampan kecil berisi cookies dan susu.
Amara Freesia
'Sedang apa dia?' batin Freesia saat masuk kedalam kamar dan mendapati Iruma yang sedang berdiri termenung membelakangi nya.
Amara Freesia
'Kagetin ah.'
Perlahan Freesia mendekati Iruma lalu....
Suzuki Iruma
"Sia! bikin kaget saja!" pekiknya terkejut karena ulah Freesia.
Amara Freesia
"Ehehehehehe."
Amara Freesia
(⸝⸝⸝ᵒ̴̶̷ᴗᵒ̴̶̷ꕤ)
Amara Freesia
"Gomen, gomen Iruma-kun."
Amara Freesia
"Abisnya kamu fokus banget, lihat apa sih?"
Iruma sontak menunjukkan gelang yang ia genggam tadi kepada Freesia.
Suzuki Iruma
"Ini... Aku tadi tidak sengaja menginjak nya."
Freesia melirik benda tersebut sekilas
Amara Freesia
"Rupanya gelang ini.."
Suzuki Iruma
"Benar dugaanku kalo ini gelang."
Amara Freesia
"Memangnya kamu mengira ini apa?"
Suzuki Iruma
"Aku mengira ini gelang, tapi aku sedikit ragu..."
Amara Freesia
"Ragu?" tanyanya bingung pada Iruma, karena jelas jelas yang dipegangnya sekarang adalah gelang.
Suzuki Iruma
"ini pertama kalinya aku lihat gelang modelan begini."
Amara Freesia
"Ah, tentu saja."
Amara Freesia
"Karena gelang ini aku yang membuatnya sendiri."
Amara Freesia
'Ups... Aku keceplosan... Ah sial pasti dia menganggap ku aneh.' batin Freesia merutuki kebodohannya.
Suzuki Iruma
"SUGOI NEE!" Potong Iruma dengan mata berbinar binar.
Suzuki Iruma
"Nee, Sia bisa buatkan untuk ku satu yang sepertimu?"
Amara Freesia
'C-chotto.... APA KATANYA?!' batin Sia terkejut ketika mendengar perkataan Iruma.
Suzuki Iruma
"Ah! Sumimasen! Sumimasen."
Ucapnya panik sambil membungkuk 30 derajat. ( Keirei )
Suzuki Iruma
"Jika Sia tidak mau membuatkannya---"
Amara Freesia
"Aku akan membuatkannya...."
Amara Freesia
"Arigatou nee, Iruma-kun." lirihnya dengan suara bergetar.
Dan tanpa sadar setetes air mata lolos membasahi pipi Freesia.
Iruma yang melihat hal tersebut langsung panik, karena tidak sengaja membuat seorang gadis menangis.
Suzuki Iruma
"Eh?! Sia?! Sumimasen!"
Freesia langsung balik badan berlawanan arah dengan Iruma, Lalu menaruh nampan yang sedaritadi ia pegang, tepat di atas meja belajarnya.
Freesia menghapus air matanya dengan terburu-buru, seolah ingin menghapus jejak kesedihannya. Jemarinya gemetar, namun ia paksa dirinya tetap tegak. Tanpa berkata sepatah pun, ia menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik badan. Saat wajahnya menghadap Iruma, air matanya sudah lenyap, terganti dengan senyum lembut yang tampak kuat... meski rapuh.
Amara Freesia
"M-maaf aku hanya sedikit teringat masa lalu." gumam Freesia dengan suara kecil, namun masih bisa di dengar oleh Iruma.
Suzuki Iruma
'Masa lalu?' batin Iruma mendengar gumaman Freesia.
Suzuki Iruma
"Apa masa lalu tersebut menyakitkan?" Tanya Iruma dengan suara lembut dan tidak terkesan memaksa.
Amara Freesia
Freesia menghela nafas panjang lalu berucap. "Bukan hal yang penting, aku hanya sedikit emosional."
Suzuki Iruma
'Itu tidak menjawab pertanyaanku.' batin Iruma bingung karena tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.
Namun Iruma tidak bertanya lebih lanjut
Ia melangkah selangkah lebih dekat kearah Freesia, lalu menggenggam kedua tangan Freesia.
Suzuki Iruma
"Aku tidak tau apa yang dilalui oleh Sia selama ini.."
Suzuki Iruma
"Tapi... Mulai sekarang aku akan selalu menemani Sia, apapun yang terjadi.." ucapnya dengan suara lembut, yang mampu membuat Freesia tersentuh.
Freesia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangisan nya yang sudah diujung mata.
Amara Freesia
'Ah sial... Aku ingin menangis.'
Amara Freesia
"Arigatou, Iruma-kun."
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam. Malam semakin larut, namun tidak membuat sang gadis bersurai hitam panjang ini mengantuk.
Dirinya tengah berbaring diatas kasurnya, sambil menatap langit-langit kamarnya yang sudah gelap.
Amara Freesia
"Aku rasa disini tidak seburuk yang kupikirkan.."
NOTE BAHASA JEPANG!
- Daijoubu = Tidak masalah.
- Gomen = Maaf.
- Yappari = Sudah kuduga.
- Ha'i = Iya
- Sugoi = Hebat
- Chotto = Sebentar
- Sumimasen = Maaf/Permisi ( Tergantung situasi )
Keirei = Salah satu bentuk ojigi biasanya digunakan untuk menyapa atau meminta maaf.
Comments