Haru No Hajimari (Mairimashita X Readers)
Chapter 1 .• • • Pindah • • •.
Angin musim semi berhembus pelan, membawa aroma bunga sakura yang harum. Suasana di sekitar jalan kecil Kichijōji terasa sunyi, namun tidak sepi—seolah menyambut, tapi tanpa banyak suara.
Sebuah mobil putih berhenti perlahan di depan rumah dua lantai bergaya Jepang-modern. Dari dalamnya turun sebuah keluarga kecil bermarga Amara, membawa koper dan tas yang masih berbalut label perjalanan jauh.
Dari balik pintu rumah yang terbuka pelan, muncullah seorang wanita paruh baya. Rambutnya digelung rapi ke belakang, memperlihatkan wajahnya yang penuh garis halus namun berseri.
Ia mengenakan jaket tipis berlapis, mirip cardigan berbahan katun, dipadukan dengan celana longgar model monpe bermotif bunga lembut—pakaian khas nenek-nenek Jepang yang biasa digunakan untuk berkebun atau berbelanja pagi. Kakinya dibalut kaus kaki tebal berwarna abu-abu, dan ia mengenakan sandal karet sederhana, model slip-on yang mudah dilepas.
Amara Freesia
“Nenek!!” seru Freesia begitu melihat sosok wanita paruh baya itu keluar dari rumah. Suaranya terdengar ceria, seperti biasanya.
Ia berlari kecil, menghampiri sang nenek dengan senyum yang nyaris terasa lega. Gadis bernama Amara Freesia, ia lah anak tunggal dari pasangan Naraya dan Nareendra, yang kini meninggalkan kehidupan lamanya di Indonesia untuk memulai lembaran baru di tanah kelahiran sang ibu—Jepang.
Nao Shizuku
"Sia, cucuku!"
sang nenek, menyambut cucunya dengan pelukan lembut, tubuhnya yang ringkih tetap terasa hangat dan kokoh saat merangkul. Seakan pelukan itu berkata: "Kau aman sekarang."
Nao Shizuku
“Selamat datang, Sia,” ucap Shizuku dengan suara lembut beraksen khasnya.
Nao Shizuku
“Sudah nenek siapkan kamar kecilmu di lantai atas. Kamu bisa istirahat setelah menata barang-barangmu.”
Amara Freesia
"Arigatou, nek." ˃͈◡˂͈
Naraya dan Nareendra menghampiri Shizuku yang sedang mengobrol ria dengan cucunya
Amara Naraya
"Ibu terimakasih."
Amara Nareendra
"Kami benar benar berterimakasih."
Mendengar suara anak dan menantunya. Shizuku tersenyum lembut kepada mereka, lalu menyuruh Freesia untuk masuk terlebih dahulu kedalam rumah.
Nao Shizuku
"Sia, kamu masuk duluan yah?"
Freesia yang paham dengan keadaan ini, hanya mengangguk lalu masuk kedalam, sembari menyeret kopernya.
Nao Shizuku
"Kalian ini..."
Nao Shizuku
"Sudah berapa lama Sia mengalami nya?"
Amara Naraya
"Dari awal dia masuk SMP...."
Nao Shizuku
"Lalu, kalian baru mengetahuinya setelah tiga tahun lamanya?"
Tidak ada jawaban, dari Naraya ataupun Nareendra.
Mereka berdua hanya menunduk, benar-benar merasa bersalah karena kurang memperhatikan kondisi anaknya selama ini.
Shizuku hanya menghela nafas panjang, lalu kedua tangannya memegang pundak anak dan menantu nya.
Nao Shizuku
"Yah... Sudahlah."
Nao Shizuku
"Yang berlalu biarlah berlalu."
Nao Shizuku
"Kalian, jangan terlalu larut dalam kesedihan."
Nao Shizuku
"Fokuslah kedepan mulai sekarang."
Nao Shizuku
"Sia sudah menunggu kalian."
Meanwhile yang dilakukan Freesia didalam kamar :
Amara Freesia
"Dari atas sini pemandangannya indah!"
Amara Freesia
"NENEK HONTOUNI ARIGATOU!"
Saat Freesia tengah asik memandangi luar jendela kamarnya, matanya tiba tiba teralihkan dengan jendela rumah diseberang kamarnya.
Amara Freesia
"Oh iyah! aku belum mengunjungi kakek Sullivan."
Freesia lalu menutup jendela kamarnya, hendak turun kebawah.
Dan tanpa disadari oleh Freesia, seorang remaja yang seumuran dengannya sedaritadi tengah memperhatikannya, dari balik tirai kamarnya.
Note bahasa Jepang!!
Arigatou : Terimakasih
Hontouni Arigatou : Terimakasih banyak
barang kali disini ada yang ga paham sama artinya
soalnya mulai chapter kedepan akan banyak kosa kata Jepang yang bermunculan
jadi di setiap chapter ASIDE bakal buat note bahasa Jepang, biar kalian ga ribet ribet translate
Author tercintahhh
SEE YOU NEXT TIMEE
Comments