🌷
🌷
🌷
🌷
🌷
Keesokan harinya,semuanya sedang sarapan.
"Kapan kamu maubke rumah Daddy?" tanya Mamih Echa.
"Sebentar lagi Mih,paling agak sianganlah," jawab Kinan.
"Aku titip salam ya buat Daddy,soalnya aku sudah lama tidak ketemu sama Daddy soalnya aku sibuk Dinas," seru Kenzo.
"Wani piro?" Kinan mengulurkan tangannya ke hadapan Kenzo.
"Astagfirullah Kak,sama adik sendiri mata duitan banget sih," gerutu Kenzo.
"Biarin," ucap Kinan santai.
"Sudah..sudah,kenapa sih kalian itu hobi banget bertengkar," sahut Papih Adam.
Karena Echa,Keysa,dan Mira sekarang sudah menjadi Ibu rumah tangga dan suami-suami mereka juga tidak mengizinkan istri-istrinya bekerja,akhirnya Restoran sekarang dikelola oleh Satria yang merupakan anak Reno dan Mira.
Dan kadang-kadang Milka juga suka membantu Satria,walaupun cuma diam saja tidak melakukan apapun karena Milka tidak boleh kecapean.
Semenjak Pensiun,Dirga sekarang terjun ke dunia Bisnis bersama Angga dan Daffin.Dan semenjak Dirga mempunyai Milka,Dirga dan Keysa memutuskan untuk pindah dari rumah Angga dan membeli rumah sendiri.
Angga hanya tinggal berdua bersama Daffin,karena Clara tidak bisa bertahan lama.Setelah menjalani pengobatan bertahun-tahun di Amerika,kondisi Clara semakin lemah.
Berbagai metode pengobatan sudah Clara lakukan dan jalani,tapi Alloh berkehendak lain dengan semangat hidup yang kuat,Clara bisa bertahan selama 5 tahun hingga akhirnya Clara harus meninggalkan suami dan anak tercintanya.
Semenjak Clara meninggal,Angga tidak pernah menikah lagi sampai sekarang.Karena menurut Angga,tidak akan ada satu wanita pun yang bisa menggantikan Clara.
Saat ini Angga sedang berada di ruangan kerja yang ada di rumahnya.Angga melihat-lihat album foto kenangan dirinya dengan Almarhum istri tercinta.Tak terasa,air matanya menetes membasahi foto album yang sedang Angga lihat.
"Aku merindukanmu Sayang,sangat merindukanmu.Kamu lihat anak kita sekarang tumbuh menjadi anak yang hebat," gumam Angga dengan terus meneteskan air matanya.
Kinan turun dari mobilnya,dan berlari masuk ke rumah Angga.Kinan menekan bel rumah,setelah menunggu ternyata Bi.Inah yang membukakan pintunya.
"Apakabar Bi.Inah!!" sapa Kinan.
"Ya Alloh,Non Kinan" seru Bi.Inah.
Kinan tersenyum dengan manisnya.
"Non Kinan makin cantik saja,persis mirip dengan Nyonya Echa," sahut Bi.Inah.
"Ah,Bibi bisa aja.Apa Daddy dan Bang Angga ada di rumah Bi?" tanya Kinan.
"Tuan besar ada di ruangan kerjanya Non,kalau Den Daffin pergi ke Kantor" jawab Bi.Inah.
"Ya sudah,Kinan temuin Daddy dulu ya"
Kinan langsung berlari menuju ruangan kerja Angga.
"Daddy...Daddy.." teriak Kinan.
Angga yang tersadar ada yang memanggilnya,cepat-cepat menghapus air matanya.
"Kinan" Angga beranjak dari duduknya.
Dan pintu ruangan kerja Angga pun terbuka.
Ceklek....
Munculah kepala wanita cantik yang menggemaskan celingukan mencari orang.Terlihat sosok pria tampan nan gagah yang sedang berdiri merentangkan kedua tangannya.
"Daddy.." teriak Kinan dan berlari memeluk Daddynya.
"Sayang,kapan kamu pulang Nak?" tanya Angga.
"Kemarin Daddy,apa Daddy sehat?" tanya Kinan.
"Alhamdulillah Nak,Daddy sehat."
Angga mengusap kepala keponakannya yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.
"Daddy,Bang Daffin ke Kantor ya?" tanya Kinan.
"Iya Sayang,kamu makin cantik saja Sayang.Makin besar kamu makin mirip Mamih kamu," seru Angga.
"Apa Daddy sudah makan?" tanya Kinan.
"Belum Sayang," jawab Angga.
"Daddy kebiasaan,dari dulu selalu mengabaikan kesehatan,ayo makan biar Kinan temenin," seru Kinan.
"Baiklah Prinses Daddy," sahut Angga.
Angga memang sangat menyayangi Kinan,beda dengan Milka.Bukannya Angga tidak menyayangi Milka,namun Milka mempunyai kepribadian yang sangat manja,Milka selalu memanfaatkan penyakitnya untuk mencari perhatian dari semua orang.
Berbeda dengan Kinan,yang terlihat apa adanya kepribadiannya yang ramah dan humble menjadikan semua orang menyayanginya.Kinan adalah orang yang sangat perhatian kepada siapapun.
Kinan menemani Daddy Angga makan siang.
"Daddy harus makan yang banyak,biar Daddy selalu sehat," ucap Kinan dengan mengambilkan nasi dan lauk pauknya untuk Daddy Angga.
"Kamu itu seperti Mommy Clara Sayang,selalu memperhatikan Daddy sementara kesehatan sendiri di abaikan.Kamu juga jangan telat makan,karena kamu punya penyakit Maag" seru Daddy Angga dan tak terasa air mata Angga menetes kembali.
Kinan yang melihat Daddynya menangis,kemudian berdiri menghampiri dan memeluknya dari samping,Kinan menghapus air mata Daddynya.
"Daddy jangan nangis,kan ada Kinan disini ada Mamih Echa juga yang akan selalu ada buat nemenin Daddy," sahut Kinan.
Daddy Angga tersenyum dan mencium pucuk kepala Kinan berkali-kali.
"Terima kasih Sayang,ayo kita lanjut makan lagi" seru Daddy Angga.
Kinan dan Daddy Angga pun melanjutkan makannya,sesekali mereka tertawa bersama karena Kinan menceritakan hal-hal lucu dan itu sukses membuat Angga lupa akan kesedihannya.
"Daddy,Kinan mau ke Kantor Bang Daffin dulu mau ketemu Bang Daffin dan Ayah Dirga," seru Kinan.
"Ya sudah,kamu hati-hati di jalan sering-seringlah berkunjung kesini Daddy kesepian," sahut Angga.
"Ok Daddy"
Kinan memeluk Daddy Angga dan berpamitan.Kinan sedang dalam perjalanan menuju Kantor Daffin.Saat ini yang mengurus Perusahaan adalah Daffin dan di bantu oleh Ayah Dirga,karena Daddy Angga sudah lama mundur dari dunia Bisnis walaupun kadang-kadang Angga juga suka berkunjung ke Perusahaan.
Selain sekarang sudah ada Daffin,Daddy Angga juga sudah tua saatnya menghabiskan masa tuanya dengan santai.
Sesampainya di kantor,semua mata tertuju pada Kinan perempuan anggun dan juga cantik.
"Permisi Mbak,apa saya bisa bertemu dengan pak Daffin?" tanya Kinan.
"Maaf, apa Nona sudah membuat janji?" tanya Resefsionis.
"Belum Mbak, saya sepupunya pak Daffin" ucap Kinan.
"Maaf Nona sepupunya yang mana? karena yang saya tahu, sepupunya Pak Daffin Nona Milka anak dari Tuan Dirga" jawab Resefsionis.
"Apa Mbak kenal dengan Ibu Echa?" tanya Kinan.
"Kenalah Nona,beliaukan Adik bungsunya Tuan Angga dan Tuan Dirga" jawab Resepsionis.
"Nah,kalau gitu perkenalkan nama saya Kinan anak dari Ibu Echa" sahut Kinan.
"Ya ampun,apa Nona anak dari Nyonya Echa yang Kuliah di Luar Negeri itu?" tanya Resefsionis.
Echa hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Maaf Nona saya tidak tahu,ruangan Pak Daffin ada di lantai 10," jawab Resefsionis.
"Terima kasih Mbak."
Kinan pergi dan tersenyum..
"Ya ampun,Nona Kinan cantik banget mirip sama Ibunya," seru Resefsionis 1.
"Itu mah cantiknya kebangetan,cewek aja demen ngelihatnya apalagi cowok," sahut Resefsionis 2.
"Beda banget sama Nona Milka yang kalau kesini ga pernah tersenyum," sambung Resefsionis 1.
Kinan melangkah menuju ruangan Daffin.
Tok..tok..tok
"Masuk" ucap Daffin.
Kinan pun masuk,dilihatnya Daffin masih saja sibuk dengan Laptopnya.
"Abang" sapa Kinan.
Seketika Daffin menoleh karena mendengar suara yang sangat dia rindukan.
"Kinan" seru Daffin.
Daffin langsung memeluk Kinan dan mengangkat tubuh Kinan dan membawanya berputar-putar saking bahagianya.
"Ya ampun,Abang kangen banget sama kamu Kinan" Daffin terus saja memeluk Kinan.
"Kinan juga kangen sama Abang," jawab Kinan.
"Kapan pulang,kok ga ngasih tahu Abang kan Abang bisa jemput kamu," sahut Daffin.
"Kemarin Bang,Kinan sengaja ga bilang sama Abang takutnya Abang lagi sibuk," jawab Kinan.
Daffin mencubit kedua pipi Kinan dengan gemasnya.
"Sesibuk apapun Abang,waktu Abang banyak buat kamu," sahut Daffin.
Tiba-tiba pintu ruangan Daffin terbuka,munculah pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah.
"Fin,ini berkas-berkas yang harus di tanda tangani dan besok kita harus mengadakan meeting," ucap Ayah Dirga yang masih setia melihat berkas-berkas yang ada di tangannya.
Karena tidak ada jawaban sama sekali,Ayah Dirga pun menoleh dan betapa terkejutnya Ayah Dirga saat melihat wanita cantik yang duduk di sebelah Daffin dan sedang tersenyum manis ke arahnya.
"Kinan,apa itu kamu Nak?" tanya Ayah Dirga tidak percaya.
Kinan berdiri dan berlari memeluk Ayah Dirga.
"Ini Kinan,Ayah" seru Kinan.
"Ya Alloh Nak,Ayah kangen sekali sama kamu" Ayah Dirga terlihat meneteskan air mata saking terharunya.
"Bagaimana kabar Bunda sama Milka?" tanya Kinan.
"Mereka baik-baik saja,kalau Milka ya seperti biasa dia harus tetap menjalani cuci darah seminggu 2x" jelas Ayah Dirga.
"Besok Kinan ke rumah Ayah,kangen ingin bertemu dengan Bunda dan Milka" seru Kinan.
"Harus dong,pasti Bunda dan Milka senang mengetahui kamu sudah pulang," sahut Ayah Dirga.
"Apa kamu sudah siap masuk Perusahaan Kinan?" tanya Daffin.
"Siap ga siap harus siap Bang,soalnya siapa lagi yang akan menjalankan Perusahaan Papih kalau bukan Kinan.Sementara Ken,dia lebih memilih menjadi Polisi daripada seorang Pengusaha," jawab Kinan.
"Bagus,kalau butuh bantuan jangan segan-segan bertanya kepada kami" ucap Daffin.
"Pasti dong Bang" seru Kinan.
"Fin,katanya kamu belum makan?makan dulu sana" sahut Ayah Dirga.
"Abang belum makan siang?" tanya Kinan.
"Belum" jawab Daffin dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Abang sama Daddy itu sama saja,selalu melupakan makan" Kinan terlihat marah.
"Ya karena pekerjaan Abang banyak Kinan,jadi Abang suka lupa diri lagipula Abang belum lapar kok," jawab Daffin.
Kinan tiba-tiba berdiri dan menarik tangan Daffin.
"Pokoknya Kinan ga mau tahu,sekarang juga Abang harus makan,ayo Kinan temenin" ucap Kinan.
"Ga bisa Kinan,pekerjaan Abang banyak banget" sahut Daffin.
"Kalau ngurusin pekerjaan ga bakalan ada habisnya Bang,ya sudah kalau Abang ga mau makan tapi Kinan ga mau ketemu sama Abang lagi."
Kinan sudah bersiap-siap akan meninggalkan ruangan Daffin.
"Ok..ok,ayo temenin Abang makan" akhirnya Daffin mengalah juga.
"Nah gitu dong!!" ucap Kinan.
"Ayah,Daffin makan siang dulu ya" seru Daffin.
"Iya,udah sana pergi" ucap Ayah Dirga.
"Dah Ayah" sahut Kinan.
Selama menuju parkiran,Kinan menggandeng lengan Daffin dan bergelayut manja.Semua Karyawan memperhatikan kedua orang tersebut dengan tatapan takjub.
Dari dulu kelemahan Daffin dan Angga adalah Kinan,Kinan begitu pintar membujuk Daffin dan Angga yang sama-sama mempunyai sifat keras kepala tingkat Dewa.
Selama dalam perjalanan menuju Restoran,Kinan terlihat bahagia dia bersenandung kecil yang membuat Daffin tersenyum.Dari kecil Kinan memang hobi menyanyi,suaranya sangat merdu sama seperti Mamihnya.
"Kamu ingat ga Kinan,pas terakhir kali kamu nyanyi bareng Abang?" tanya Daffin.
"Kalau ga salah 6 tahun yang lalu deh Bang,pas Kinan mau berangkat ke Belanda,malamnya kita nyanyi-nyanyi bareng terus nangis bareng sampai pagi-pagi mata kita bengkak karena kelamaan nangis" jelas Kinan dengan terkekeh-kekeh.
Daffin tertawa mengingat kejadian masa lalu,tidak lama kemudian mobil Daffin pun sampai di sebuah Restoran favoritnya Daffin.
Kinan dan Daffin masuk ke dalam Restoran,Kinan masih setia bergelayut manja di lengan Daffin.Semhlua orang yang ada disana pasti mengira kalau Kinan dan Daffin adalah pasangan kekasih.
"Kamu mau pesan apa Kinan?" tanya Daffin.
"Kinan pesan Lemon Tea aja,Kinan masih kenyang baru makan sama Daddy,Abang aja yang makan biar Kinan temenin" ucap Kinan.
"Ya sudahlah.."
Daffin pun memesan makanan.
🌷DAFFIN PUTERA ANGGARA🌷
🌷FABIAN RISKI ATMANEGAR🌷
🌷
🌷
🌷
🌷
🌷
Selamat malam semuanya,ayo dong mana dukungannya kok pada ngilang sih😞😞
Mohon tinggalkan jejak like,vote,n komen biar Author makin semangat lagi nulis Novelnya🙏🙏
Jangan lupa
like
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU💘💘💘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
。.。:∞♡*♥
jadi clara pergi🥺
2022-04-19
1
☠☀💦Adnda🌽💫
terpesona sama para cogan 🥰🥰🥰
2021-09-08
0
Fitri Hariani
masih baca sifat milka kok jd ilfil y 🤔🤔😏😏
2020-10-20
9