Aldo dan Tiara

Clarisa tertegun ketika melihat Jenny di samping Aldi. Entah mengapa hatinya terasa sakit setiap kali melihat kedekatan mereka.

"Seandainya aku bisa menggantikan Jenny. Aku juga ingin duduk disamping Aldi dan bisa sedekat itu dengannya" kata-kata itu terus terngiang dikepalanya seiring dengan tatapannya yang tidak bisa lepas dari Aldi dan Jenny yang juga sedang memandangnya saat ini. Tiara bisa melihat senyum tersirat di wajah Jenny.

"Ra" panggil Aldo, membuyarkan lamunan Tiara.

"I-Iya Do" Ucap Tiara, kemudian langsung melihat Aldo.

"Jadi kan?" Tanya Aldo.

"Sepertinya tidak jadi Do, aku pulang saja ya, terima kasih untuk hari ini" Kata Tiara, mencoba memaksakan untuk tersenyum. Aldo yang mengerti situasi saat itu hanya mengangguk, dia yakin Tiara sedang menahan sekuat tenaga untuk tidak menangis. Setelah mendapatkan izin dari Aldo, Tiara pun langsung pergi.

Aldi yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka, terlihat terusik. Dia mengerutkan dahinya bingung dan penasaran dengan pembicaraan mereka barusan.

"Mereka mau ngapain?" Pikir Aldi.

"Ehhh Ra" Kata Aldo kemudian berlari mendekati Tiara yang sudah diambang pintu.

"Iya" Kata Tiara berbalik.

"Terima kasih untuk hari ini" kata Aldo dengan senyuman diwajahnya.

"Sama-sama Do" Kata Tiara kemudian berlalu pergi.

Setelah Aldo memastikan Tiara pergi dengan selamat. Dia langsung menghampiri Aldo dan Jenny. Menatap mereka dengan malas.

"Hey Jen" Sapa Aldo papa Jenny.

"Hay Do" Balas Jenny.

"Sejak kapan kamu disini?" Tanya Aldo

"Sejak pagi" Kata Jenny.

"Owh, ya sudah, aku naik dulu ya, selamat belajar kalian" Kata Aldo, kemudian berlalu pergi meninggalkan mereka berdua. Dia sangat malas jika duduk bertiga dengan mereka. Menurutnya mereka berdua orang-orang yang sangat membosankan. Pembahasan mereka hanya pelajaran dan buku-buku yang sangat membosankan.

Aldo langsung menghempaskan tubuhnya di kasur saat sudah sampai di kamarnya. Dia memandang langit-langit kamarnya dengan senyuman yang terus mengembang diwajahnya. Dia mengingat setiap momen yang dia alami dengan Tiara hari ini. Bahkan sentuhan tangan Tiara masih terasa di tangannya. Dia sangat enggan mencuci tangannya. Ini adalah sejarah pertama di hidupnya. Tiara menggenggam tangannya begitu erat lebih dari 1 jam.

#Flashback

"Ra, kamu mau nonton apa?" Tanya Aldo.

"Bagaimana jika film horor?" Kata Tiara.

"Apakah kamu yakin Ra?" Tanya Aldo kembali. Karena Dia sangat tahu kalau Tiara sangat penakut. Bahkan dulu saat kecil dia sampai menangis sesegukan karena Aldo menakutinya dengan wajah hantu.

"Iya Do, tenang saja, aku sudah pemberani sekarang" Kata Tiara bersemangat. Sebenarnya, dia ingin menonton film horor saat itu, karena dia tahu jika Aldi sering menonton film tersebut, dan sangat tidak menyukai perempuan penakut. Untuk itulah dia memutuskan untuk belajar menonton film horor mulai sekarang.

"Baiklah jika itu yang kamu mau, aku pesankan tiket dulu ya" Kata Aldo yang langsung dibalas anggukan oleh Tiara. Aldo pun mengantri, untung saat itu antriannya tidak terlalu panjang, jadi dia bisa lebih tenang karena dia paling tidak suka mengantri seperti ini. Tapi demi Tiara dia rela melakukannya.

Selang beberapa lama Aldo kembali dengan tiket, popcorn dan minuman di tangannya. Tiara terlihat sedang duduk di kursi sambil menautkan tangannya. Membayangkannya saja membuat jantungnya berdetak lebih kencang saat ini. Ingin sekali dia menarik perkataannya tadi. Namun, Egonya mengalahkan segalanya.

"Ra" Kata Aldo. Yang langsung membuata Tiara terlonjak kaget.

"Hehe, Sorry Ra. kamu sih melamun saja. Ini" Kata Aldo kemudian menyerahkan popcorn ditangannya kepada Tiara.

"Terima kasih Do" Kata Tiara sambil berusaha tersenyum senatural mungkin untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Apa kamu yakin Ra mau menonton film ini?" Tanya Aldo sekali lagi dan dibalas anggukan oleh Tiara.

Selang beberapa lama menunggu, film pun akhirnya dimulai. Aldo yang duduk disisi kanan Tiara hanya bisa tersenyum melihat tangan Tiara yang terlihat gemetar. Dia ingin sekali menggenggam tangan Tiara. Namun menyentuhnya pun dia tidak berani. Dia terus menatap Tiara yang mulai terlihat pucat dengan setiap adegan di dalam film. Aldo bahkan tidak berniat menonton, menurutnya melihat Tiara sedekat ini jauh lebih menarik daripada film itu.

Tiba-tiba, Tiara berteriak kemudian bersembunyi di lengan Aldo. Aldo sangat kaget. Jantungnya berdegup lebih kencang, Sentuhan tangan Tiara di tangannya seperti mengalirkan listrik ke seluruh tubuhnya. Namun dia berusaha senormal mungkin. Dia pun melihat Tiara yang masih bersembunyi di lengannya. Dia memberanikan diri menyentuh rambut Tiara sambil berusaha menetralkan jantungnya yang tidak mau bekerjasama. Tiara bahkan menggenggam tangan Aldo erat. Dia sangat takut saat itu.

Disisi lain, Aldo terlihat tersenyum di balik rasa gugupnya yang luar biasa. Dia sangat tahu bahwa Tiara sangat takut hal-hal yang berbau horor. Tapi entah kenapa, hari ini dia malah ingin menontonnya. Tapi masa bodoh untuk itu, yang penting dia begitu bahagia saat ini, dan sangat terlihat jelas dari wajahnya yang terus tersenyum sampai film pun berakhir.

Tiara tidak menonton sama sekali setelah dia melihat wajah perempuan mengerikan di film tersebut. Dia sangat takut karena dia punya trauma sendiri dengan wajah hantu. Tapi karena kebodohannya yang ingin menunjukkan bahwa dia pemberani. Malah menjadi Boomerang untuk dirinya saat ini. Saat sudah di luar bioskop pun. Tangannya masih saja terlihat gemetar. Bahkan Dia tidak bisa melepaskan tangannnya dari Aldo.

"Ra" Kata Aldo pada Tiara yang sedang duduk di sampingnya.

"Iya?" Tanya Tiara namun tetap tidak bisa melepaskan tangan Aldo.

"Aku ingin ke kamar mandi, apa kamu ingin ikut?" Tanya Aldo sambil melirik tangannya. Tiara pun langsung melepaskan tangannya. Pipinya memerah karena malu. Aldo terkekeh melihat Tiara kemudian berlalu pergi ke kamar mandi.

"Duh, aku malu sekali" Kata Tiara sambil menutup wajahnya.

#Flashback Off

Mengingat kejadian tadi, membuat Aldo tidak henti-hentinya tersenyum. Dia merasa gemas setiap kali mengingat wajah Tiara tadi.

"Kenapa tidak aku abadikan saja ya" Kata Aldo tanpa menghilang senyum yang menghiasi wajahnya.

"Haaa, aku sangat bahagia hari ini" Kata Aldo kemudian bangkit menuju kamar mandi, namun senyumannya bahkan tidak pudar sama sekali.

Bersambung

"Jatuh cinta awalnya akan sangat membahagiakan, Namun tidak semua cinta akan berakhir manis. Apalagi jika cinta kita bertepuk sebelah tangan"

"Jika bisa memilih antara dicinta atau mencintai. Sebagian orang pasti akan berharap untuk dicintai. Namun pada kenyataannya. Kita akan lebih memilih orang yang kita cintai daripada yang mencintai kita"

Hidup mungkin tidak adil. Namun hidup ini pilihan kita. Semangat untuk kita semua. Semoga kita bisa mendapatkan yang terbaik untuk kisah cinta kita.

Happy reading, Hope you like it guys

Terpopuler

Comments

Caramelatte

Caramelatte

eyoo kakak aim kambekk yuhuuuu mangattzzz

2020-11-30

0

Ay_21

Ay_21

Tiara sama Aldo saja

2020-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!