Episode 4
Beberapa sekon berlalu dalam hening hingga akhirnya Jungkook mendorong tubuh Lisa, membuat gadis itu terguling dan terjatuh ke lantai dengan bokong yang menyentuh lebih dulu.
Jungkook segera bangkit dan mengulas senyun kaku.
Jeon Jungkook
K-kapan ibu sampai dirumah?
Jeon Jungkook
Mengapa tidak menghubungiku lebih dulu?
Putranya, Jeon Ahrin justru malah berjalan masuk dengan langkah anggun, menguarkan aura kebangsawanan yang begitu kentara dari setiap ketukan high heels yang dipakainya.
Lisa meringis dibawah sana, mengusap-usap bokongnya yang terasa panas akibat berciuman dengan lantai.
Memang dasar kelinci sialan! Ugh, bolehkah Lisa menjambak rambut pemuda itu sampai botak?
Sementara Jungkook hanya bisa meneguk saliva dengan getir. Langkah kaki sang ibu yang kian mendekat bagaikan kepakan sayap malaikat pencabut nyawa untuknya.
Duh, ini semua salah Lisa! Siapa suruh menindihnya seperti tadi? Kalau Jungkook ketagihan bagaimana?!--Ehm, m-maksudnya kalau ibunya berpikiran yang tidak-tidak bagaimana, huh?!
Hh dasar otak kotor! Jungkook mendadak mencaci maki dirinya sendiri disana.
Jungkook berusaha menarik segaris senyum. Ia benar-benar merasa cemas kalau ibunya akan berpikiran buruk tentang hal itu, apalagi ketika melihat posisi mereka yang sangat tidak enak untuk dipandang, namun nikmat untuk dirasakan.
Eh, b-bagaimana menjelaskannya, ya? Jungkook bingung. Pokoknya seperti itulah.
Tapi tanpa diduga, Ahrin segera berjongkok dihadapan Lisa, kemudian.
Jeon Ahrin
Aaaa~ neomu kiyowo~
Ahrin Menarik kedua pipi Lisa dengan gemas.
Jungkook tercengang dengan mulut yang membentuk huruf O, sementara Lisa sendiri nampak bingung dan masih memproses apa yang terjadi.
Serius, Jungkook pikir ibunya akan berteriak marah dan mengomelinya habis-habisan ketika melihat posisinya dengan Lisa beberapa saat yang lalu. Ini sungguh diluar dugaan.
Ekspresi wajah datar Ahrin benar-benar berubah tatkala menemukan presensi Lisa. Senyumya terkembang manis dan menawan, sangat keibuan dan begitu ramah.
Jeon Ahrin
Jung, apa gadis ini adalah kekasih barumu?
Lisa dan Jungkook membolakan mata dan refleks menggelengkan kepala secara bersamaan.
Jeon Jungkook
B-bukan, bukan..
Ahrin memanyunkan bibirnya, nampak kecewa. Padahal usianya sudah hampir mencapai lima puluh tahunan.
Namun berkat perawatan yang baik dan juga kecantikan yang sangat natural, ibu dua anak itu terlihat jauh lebih muda dibandingkan wanita-wanita seusianya.
Jeon Ahrin
Ibu menyukainya.
Jeon Ahrin
Sebaiknya kau berkencan saja dengannya.
Ujar Ahrin yang bangkit untuk menatap putranya.
Lisa menoleh pada sepasang ibu dan anak itu secara bergantian, kemudian ikut bangkit dan berdiri agak menjauh dari sana. Duh, drama macam apa lagi ini?
Jungkook menarik napas dalam.
Jeon Jungkook
Tidak bisa, ibu.
Jeon Jungkook
Aku masih memiliki Hyena sebagai kekasihku.
Ekspresi Ahrin berubah serius. Ia melipat kedua tangannya didada.
Jeon Ahrin
Apa kau masih menunggu gadis itu?
Ahrin menggeleng tak habis pikir.
Jeon Ahrin
Astaga, Jeon Jungkook!
Jeon Ahrin
Sudah ibu bilang kalau gadis itu sudah tidak menyayangimu lagi.
Jeon Ahrin
Ia sudah tidak menginginkanmu lagi.
Jungkook tersenyum getir. Nyatanya, kalimat yang dilontarkan sang ibu mampu membuat dadanya seakan ditekan keras-keras.
Jeon Jungkook
Aku percaya padanya.
Jeon Jungkook
Ia hanya sibuk dengan dunia modelingnya, tapi tidak untuk berpaling dariku.
Ahrin memutar bola matanya, malas. Dua anaknya memang memiliki beragam sifat yang berbeda.
Jika Soobin gemar berganti-ganti pasangan dan kerap kali menyakiti hati wanita, namun Jungkook malah hanya bersikukuh pada satu wanita meski Ahrin tahu bahwa anak sulungnya itu begitu tersiksa karena menahan rindu yang tak berkesudahan.
Sudah satu bulan lamanya, Lee Hyena tidak datang berkunjung. Wanita berusia dua puluh empat tahun yang berprofesi sebagai model itu sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Menghiasi beberapa majalah ternama, melangkah diatas catwalk diberbagai negara, dan masih banyak lagi.
Kendati Jungkook memahami kesibukan kekasihnya, namun Ahrin tetap tidak setuju dan tidak menginginkan putranya tetap bertahan pada perempuan itu.
Ahrin kurang menyukai Hyena dan ia memiliki feeling yang kurang bagus mengenai gadis tersebut.
Jeon Ahrin
Hh~ dasar anak bodoh!
Ahrin menatap malas, yang kemudian air wajahnya berubah terkejut setengah mati.
Jeon Ahrin
Lalu apa yang kalian berdua lakukan tadi?
Jeon Ahrin
Apa kau mencoba meniduri gadis ini?
Lisa dan Jungkook tak kalah terkejut. Jika bisa diibaratkan, mungkin bola mata mereka nyaris terjatuh dan menggelinding di lantai akibat terlalu kaget dengan seruan Ahrin.
Jungkook menggeleng kuat-kuat sembari mengibaskan tangannya.
Jeon Jungkook
T-tidak, tidak!
Belum selesai berbicara, Ahrin sudah mengangkat jari telunjuknya didepan hidung mancung Jungkook sembari memandangnya dengan tatapan mengintimidasi.
Jeon Ahrin
Kalau gadis ini sampai mengandung bayimu, aku akan menikahkan kalian berdua hari ini juga!
Jungkook menarik sudut bibirnya hingga membentuk satu garis lurus.
Bagaimana Lisa bisa hamil kalau mereka tidak melakukan hal yang lebih dari sekedar terjatuh dan saling menindih?
Lalisa Choi
Kami tidak melakukan hal yang seperti itu, bibi.
Lisa bersuara setelah memilih bungkam sejak beberapa saat yang lalu. Gadis itu memasang senyum manis meski terlihat sedikit canggung.
Lalisa Choi
Aku hanya terjatuh dan tak sengaja menimpa tubuh Jungkook.
Jeon Ahrin
Ah, baby, mengapa kau begitu manis, nak?
Ahrin memegang kedua bahu Lisa, menatapnya dengan tatapan gemas seperti seorang ibu pada anak perempuannya.
Jeon Ahrin
Iya, tidak apa-apa, kok.
Jeon Ahrin
Kalau memang kalian tidur bersama juga tidak masalah.
Jungkook mendecak sebal. Ibunya ini benar-benar konyol.
Jeon Ahrin
Kenapa memangnya?
Jeon Ahrin
Gadis ini sangat cantik dan manis.
Jeon Ahrin
Anak kalian akan lahir dengan paras yang luar biasa, pastinya.
Jungkook menggaruk kepalanya, setengah kesal. Rasanya gemas sekali ingin memeluk ibunya sampai sesak napas.
Hh tapi tidak, tidak. Jungkook tidak ingin menjadi anak yang durhaka seperti itu.
Jadi yang ia lakukan hanya berusaha tetap tersenyum dan memberikan penjelasan pada Ahrin.
Jeon Jungkook
Bagaimana bisa kami melakukan hal itu jika kami tidak saling mencintai?
Haha, jelas saja! Baru terhitung beberapa jam Lisa dan Jungkook bertatap wajah, itupun hanya diisi dengan tawa puas milik Jungkook serta kekesalan dalam diri Lisa.
Jadi bagaimana bisa mereka saling mencintai?
Jeon Ahrin
Kalau begitu menikah saja.
( wajah berbinar.)
Jeon Ahrin
Cinta akan datang seiring berjalannya waktu, kok.
Jeon Ahrin
Oh, atau mau ibu nikahkan kalian sekarang saja?
Jeon Jungkook
Ibuuuuuuuuu!!
Jeon Ahrin
Makan yang banyak, nak.
Jeon Ahrin
Kau pasti kelelahan, ya, karena mengurus Jungkook seharian ini?
Lisa hanya tersenyum canggung menanggapi Ahrin yang kini kembali menambahkan potongan daging ke dalam mangkuk nasinya.
Duh, kalau seperti ini caranya, mungkin perutnya bisa meledak karena kelebihan muatan.
Jeon Jungkook
Padahal yang terluka itu wajahku, loh.
Jeon Jungkook
Lihat, sampai membiru seperti habis dihajar seorang preman begini.
Ia memang sudah menceritakan semuanya, termasuk tentang keberadaan Lisa dirumah ini.
Namun ia benar-benar kesal karena saat ini sang ibu malah lebih memerhatikan Lisa daripada dirinya.
Jeon Ahrin
Lisa tidak sengaja, kok.
Jeon Ahrin
Jangan cengeng begitu!
Jeon Ahrin
Kau ini seorang pria!
Jeon Ahrin
Bersikaplah layaknya pria sejati dihadapan calon istrimu!
Duh, sebenarnya yang merupakan anaknya disini siapa, sih? Jungkook atau Lisa?
Mengapa Ahrin malah lebih memerhatikan Lisa daripada dirinya?! Jungkook menggerutu dalam hati.
Jeon Jungkook
Lisa bukan calon istriku, ibu.
Jeon Jungkook
Calon istriku itu Hyena.
Jeon Ahrin
Dasar budak cinta!
Jeon Ahrin
Kalau memperjuangkan cinta sejati, sih, tidak apa-apa.
Jeon Ahrin
Tapi kalau berujung pada kekecewaan, bagaimana?
Sungguh, Ahrin sangat takut kalau Jungkook akan terluka nantinya.
Jeon Jungkook
Lagipula kalau aku dengan Lisa, apa menurut ibu, kami akan bahagia?
Jeon Jungkook
( mendengus.)
Jeon Jungkook
Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk mengencani gadis bar-bar semacam--
Ahrin melempar sendok dan tepat mengenai kepala Jungkook, membuat putra sulungnya itu meringis kesakitan, sementara Soobin yang sedari tadi hanya diam kini terlihat menahan tawanya mati-matian.
Jam makan malam kali ini benar-benar seru bagi Soobin.
Ahrin menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan.
Jeon Ahrin
Kau tidak boleh berbicara seperti itu pada seorang wanita, Jeon Jungkook.
Ia beralih pada Lisa yang juga nampak menahan tawa, namun sedetik kemudian berubah memasang sekelumit senyum kecil pada Ahrin.
Jeon Ahrin
Sayang, jangan dengarkan Jungkook, ya.
Jeon Ahrin
Kau terlihat anggun dan menawan.
Jeon Ahrin
Tapi kalau bar-bar diatas ranjang, kurasa Jungkook akan menyukainya.
Oh, tolong cekik saja aku!--Jungkook meraung putus asa dalam hati.
Ia benar-benar ingin menenggelamkan wajahnya sendiri ke dalam mangkuk sup, hampir menyerah dengan sikap dan lontaran kalimat sang ibu yang juga bar-bar menyerupai Lisa.
Disatu sisi, Lisa juga sudah tak tahan, sebenarnya. Ia cukup kagum pada kebaikan Ahrin dan bagaimana ibu dua anak itu memerlakukannya dengan baik.
Namun sama seperti Jungkook, gadis itu pun merasakan ketidaknyamanan ketika Ahrin terus saja menjodoh-jodohkan mereka.
Lisa dan Jungkook baru saja mengenal, dan itupun tidak dalam momen yang bagus. Keduanya merasa asing.
Rasanya akan terdengar sangat gila jika tiba-tiba mereka menjelma menjadi sepasang suami-istri.
Meskipun Jungkook memiliki paras yang tampan dan juga harta yang berlimpah, namun Lisa tidak ingin berpatok pada itu semua.
Ia sudah cukup bahagia hidup dalam kesederhanaan bersama Kim Yugyeom.
Maka menarik napas dalam dan berusaha tersenyum tenang, Lisa lantas berujar.
Lalisa Choi
Aku juga sudah memiliki seorang kekasih.
luca
JANGAN Lupa Like Comments and subscribe, And Votenya jugak! TERIMAH Kasih Semua!
Comments