Episode 1
__________________________
___________
_________________
_____________
Lalisa Choi
📞: Kau tahu, baby?
Lalisa Choi
📞: Aku sudah mendapatkan panggilan kerja disebuah perusahaan besar, loh!
Lisa berseru senang. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sementara tangan kirinya memegang secangkir latte hangat.
Kim Yugyeom
📞: Whoah~ benarkah?
Sang kekasih, Kim Yugyeom--menyahut bahagia dari seberang sana.
Kim Yugyeom
📞: Posisi mana yang akan kau tempati?
Lisa refleks menganggukkan kepalanya.
Lalisa Choi
📞: Aku menempati posisi sekertaris.
Lalisa Choi
📞: Akhirnya impianku tercapai.
Lalisa Choi
📞: Aku benar-benar bahagia!
Kim Yugyeom
📞: Kalau begitu, bagus!
Kim Yugyeom
📞: Baby, Adidas mengeluarkan sepatu model terbaru, loh.
Kim Yugyeom
📞: Dan juga, uang bulananku semakin menipis.
Kim Yugyeom
📞: Hh kau tahu? Aku sangat ingin mendapatkan pekerjaan yang layak.
Lisa terkikik. Ia meletakkan cangkir kopinya diatas meja makan, kemudian menyahut,
Lalisa Choi
📞: Aku akan membelikannya untukmu ketika aku menerima gaji pertamaku nanti.
Lalisa Choi
📞: Aku juga akan mentransfer uang bulananmu secepatnya.
Lalisa Choi
📞: Kau tenang saja, ya.
Lalisa Choi
📞: Aku tidak akan membuatmu kelaparan, kok.
Sudah terhitung enam bulan Yugyeom menganggur, dan selama itu pula Lisa membiayai hidup pemuda tersebut. Tapi tidak apa-apa. Lisa rela membantu Yugyeom karena pemuda itu adalah kekasihnya.
Lalisa Choi
📞: Ya, tentu saja.
Lalisa Choi
📞: Apapun akan kuberikan untukmu.
Lalisa Choi
📞: 'Kan aku menyayangimu, hehe~
Kim Yugyeom
(terkekeh manis.)
Kim Yugyeom
📞: Duh, aku jadi semakin mencintaimu, deh.
Kim Yugyeom
📞: Serius, aku benar-benar mencintaimu.
Kim Yugyeom
📞: Cinta mati.
Lisa tersenyum haru. Ah, benar. Yugyeom memang sungguh-sungguh mencintai dirinya. Pemuda itu sungguh baik dan merupakan tipikal kekasih yang perhatian pada wanitanya.
Mereka telah bersama selama satu tahun, omong-omong. Jadi tidak ada alasan bagi Lisa untuk meninggalkan Yugyeom.
Lalisa Choi
📞: Aku juga mencintaimu, Kim.
Setelah Yugyeom membalas dengan kalimat serupa, sambungan telepon tersebut segera terputus.
Gadis itu meregangkan tubuhnya sementara untaian senyum tak juga mengendur dari bibirnya.
Hari ini merupakan salah satu hari terbaik untuknya. Pagi tadi, Lisa menerima sebuah panggilan telepon yang mengatakan bahwa ia diterima bekerja disalah satu perusahaan terbesar di negara ini.
Bukankah itu terdengar luar biasa?
Sebelumnya, Lisa sudah pernah bekerja di sebuah perusahaan yang menjual berbagai produk kecantikan dan menempati posisi sebagai staff bagian pemasaran.
Ia berhenti bekerja dikarenakan kontrak kerjanya yang memang sudah habis.
Gadis itu lantas bangkit dari posisinya dan melangkah memasuki kamar.
Ia ingin menghabiskan waktu hari ini untuk bersantai dia sebelum esok pagi memulai rutinitas kerja ditempat barunya untuk yang pertama kali.
Namun baru saja bokongnya mendarat ditepi ranjang dengan sebuah novel yang bertengger manis ditangan, gadis itu dikejutkan dengan suara debuman pintu yang cukup keras kemudian diikuti oleh suara tangis yang memecah ketenangan.
Choi Somi
EONNI! SOOBIN MENGKHIANATI AKU! HUWAAA~
Choi Somi, datang dengan wajah yang memerah serta air mata yang membanjiri pipi. Gadis berusia tujuh belas tahun itu bahkan belum sempat menaruh tas sekolahnya dan menanggalkan jas almamaternya.
Yang ia lakukan hanya berlari dan memeluk Lisa dengan erat hingga kakaknya tersebut hampir kesusahan untuk bernapas.
Lalisa Choi
Apa yang terjadi?
Lisa cukup terkesiap disana. Ia mengusap punggung Somi yang bergetar.
Beruntung, adik kandungnya tersebut perlahan mengendurkan pelukannya saat ini sebelum Lisa mati membiru karena kehabisan napas.
Choi Somi
Hiks!
( melepas pelukan.)
Ia mengusap air matanya dengan punggung tangan.
Choi Somi
Yoora di gudang sekolah, HUWAAAAA~
--dan tangisnya kembali pecah disana.
Lisa mengeraskan rahangnya. Emosinya benar-benar menembus sampai ke ubun-ubun.
Sebenarnya pemuda macam apa yang sudah berani menyakiti adik kesayangannya ini?
Apakah sudah setampan Jungkook BTS? V BTS? T.O.P Bigbang? Hanbin Ikon? Mino Winner? Sehun EXO? Taeyong NCT? Soobin TXT?
Lalu apakah sudah sekaya GDragon Bigbang? Siwon Super Junior? Suho EXO? Chenle NCT Dream?
Gadis berusia dua puluh empat tahun itu melempar novelnya secara sembarang, kemudian bangkit dari posisinya. Ia segera menyambar sebuah mantel dan kunci mobilnya.
Lalisa Choi
Dimana rumah si Subun itu?!
Choi Somi
Namanya Soobin, eonni. Hiks..
Lalisa Choi
Jadi, dimana rumahnya?
Lisa membunyikan klakson mobilnya berulang kali didepan sebuah gerbang rumah besar yang berdiri tegap dihadapannya.
Seorang penjaga keamanan keluar dari pintu besi tersebut dengan wajah menahan kesal.
Lisa menurunkan kaca mobilnya, kemudian menyembulkan kepalanya.
Lalisa Choi
Aku kakak dari kekasihnya Soobin!
Lalisa Choi
Cepat buka gerbangnya!
Pria paruh baya itu mengerutkan dahi, setengah tak yakin dan bertanya-tanya dalam hati.
Rasanya tidak mungkin jika tuan mudanya memiliki calon kakak ipar yang bar-bar semacam wanita ini.
Penjaga
Jangan mencoba untuk membodohiku, ya!
Penjaga
Tuan muda Soobin tidak mungkin memiliki calon kakak ipar setengah gila seperti dirimu!
Lisa menatap nyalang. Ia sudah kepalang kesal sekarang. Maka tanpa diduga-duga,
Lisa menancapkan pedal gasnya untuk menghantam gerbang besi tersebut.
Masa bodoh dengan mobilnya yang lecet. Ia akan memperbaikinya nanti.
Gadis itu segera turun dari mobilnya dan berjalan cepat ke arah pintu utama rumah ini.
Meski ia sempat terkesiap mendapati bangunan dihadapannya yang begitu besar dan mewah, ia tetap tidak bisa mengaguminya terlalu lama sebab penjaga keamanan itu mengejar langkahnya dari belakang.
Tangan gadis itu terangkat, kemudian menggedor pintu tersebut keras-keras.
Lalisa Choi
YAK, JEON SOOBIN!
Lalisa Choi
KELUAR KAU, BRENGSEK!
oman
Hei, kau ini apa-apaan!
oman
Cepat kembali ke tempat asalmu!
oman
Pasti kau kabur dari rumah sakit jiwa, ya?!
Pria paruh baya itu menarik-narik tangan Lisa, namun Lisa masih bertahan sekuat tenaga sembari memukul-mukul pintu tersebut dengan kepalan tangannya.
Lalisa Choi
Jeon Soobin! Buka pintunya!
Selang beberapa saat kemudian, pintu bercat putih yang menjulang tinggi itu terbuka, menampilkan sesosok pemuda tinggi dengan tubuh tegap, bola mata berkilau, hidung bangir, dan bibir kemerahan alami.
Si penjaga tersebut menunduk hormat.
oman
Aku tidak tahu darimana datangnya orang sinting ini.
Lisa mendelik kesal. Dasar pak tua! Enak saja menyebutnya orang sinting! Lisa ini masih waras, tahu! Buktinya ia masih bisa membedakan mana pemuda yang tampan, dan mana pemuda dengan wajah pas-pasan.
Lalisa Choi
Aku bukan orang sinting!
Lalisa Choi
Aku ingin bertemu dengan Jeon Soobin! Kau pasti orangnya, 'kan?!
Gadis itu menarik kerah baju si pemuda tanpa aba-aba.
Awalnya, Lisa sempat tercengang sembari meneguk saliva dengan kasar disana. Ah, kenapa Soobin harus setampan ini? Lisa 'kan jadi tidak tega.
Tapi, persetan! Pemuda ini telah menghancurkan hati Somi. Jadi setidaknya Lisa harus memberikan pelajaran sekarang.
Pemuda tersebut memerintahkan si penjaga untuk pergi kendati lehernya nyaris tercekik oleh Lisa. Ia yakin, ia bisa menanganinya sendiri.
???
Apa yang kau inginkan?
Ujarny si pemuda dalam keadaan terdesak. Ugh, ternyata kekuatan gadis ini tidak bisa diremehkan.
Lalisa Choi
Apa yang kuinginkan?
( tertawa kecut.)
Lalisa Choi
Tentu saja untuk menghajarmu!
Satu pukulan Lisa mendarat pada pipi si pemuda hingga membuatnya tersungkur dilantai.
Lisa mendudukkan dirinya diatas perut si pemuda, kemudian kembali menarik kerah bajunya. Ia memandangnya dengan tatapan yang berapi-api.
Lalisa Choi
Berani-beraninya kau mengkhianati adikku, huh?!
Lalisa Choi
Kau ini ingin mati lebih cepat, ya?!
Satu pukulan kembali mendarat. Kini wajah tampan itu sudah dihiasi lebam biru dibagian pipi kanan dan kiri.
Namun saat Lisa hendak mendaratkan pukulan ketiganya, seseorang datang dari arah belakang dan berujar.
Lisa menoleh kebelakang. Apa katanya tadi? Hyung? Gadis itu tertawa getir dalam hati. Ah, pasti si Soobin ini memiliki adik laki-laki juga. Benar, 'kan?
???
Soobin-ah, darimana saja kau?
Jeon Soobin
Tentu saja berkencan dengan kekasihku.
Jeon Soobin
Oh, iya. Siapa gadis ini?
Jeon Soobin
Memangnya kau sudah putus dengan Hyena noona?
Lisa melirik pemuda dibawah tubuhnya seraya menelan saliva dengan getir.
Ah, ternyata dirinya salah sasaran, ya? Tapi untuk menyembunyikan rasa malu, bukannya menunduk dan memohon maaf pada si korban, Lisa justru bangkit dan menjambak surai Soobin dengan tak berperasaan.
Lalisa Choi
OH, JADI KAU YANG BERNAMA JEON SOOBIN, YA?
Lalisa Choi
DASAR KEPARAT!
Lalisa Choi
BERANI-BERANINYA KAU MENGKHIANATI ADIKKU!
Jeon Soobin
Jungkook hyung!
Jeon Soobin
Tolong aku!
(meringis kesakitan.)
Pemuda bernama Jeon Jungkook yang ternyata merupakan kakak dari Jeon Soobin itu bangkit dari posisinya, kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana seraya memerhatikan adegan penyiksaan itu dengan tenang.
Jeon Soobin
Hyung! Awh! Iya, iya!
Jeon Soobin
Kumohon maafkan aku, noona!
Lalisa Choi
Rasakan ini, hm?!
Lalisa Choi
Biar tahu rasa kau, brengsek!
Lisa memukul-mukul kepala Soobin dengan telapak tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih ia selipkan diantara helaian surai cokelat Soobin.
Lisa benar-benar merasa gemas, ingin sekali mematahkan leher pemuda ini.
Soobin meringis kesakitan. Namun ia sudah bisa bernapas lega, sebab Lisa telah berhenti memberikan penyiksaan ini padanya.
Lisa menghembuskan napas kasar. Ia mengacungkan jari telunjuknya tepat didepan hidung Soobin.
Lalisa Choi
Awas saja kalau kau berani menyakiti adikku lagi.
Lalisa Choi
Akan kupotong kelaminmu!
Soobin meneguk salivanya dan mengangguk kaku. Wajahnya pucat pasi.
Ia bahkan refleks menutupi area sensitifnya dengan telapak tangan. Perempuan ini benar-benar menyeramkan.
Mendapati Soobin yang nyaris pingsan karena ancamannya, membuat Lisa hendak melangkahkan kaki dan pergi.
Namun sebelum itu, seseorang sudah terlebih dahulu menarik pergelangan tangannya dan berujar dengan nada suara dingin.
Jeon Jungkook
Urusan kita belum selesai, nona.
luca
Bagaimana? Kah Episode Selanjutnnya... JANGAN Lupa Like Comment and SUBCRIBE vote, Dan Support nya agar Bersemangat Untuk Update Episode Selanjutnnya... TERIMAH kasih!!!
Comments
iqiww
lanjut thor
2025-06-15
0
iqbal nasution
lanjut
2025-06-14
0