Episode 5 : Basril VS Marco

Marco hanya berdiri mematung melihat pasukannya yang gugur satu persatu. 2000 tentaranya berhasil dikalahkan melalui strategi jebakan yang membingungkan. Kabut mulai menghilang, kobaran apa juga mulai mengecil. Sisa pasukan Havelar berkurang drastis. Yang mampu berdiri pun tidak banyak, itu pun dengan luka-luka di sekujur tubuh.

Dari balik barikade yang menghalangi jalan keluar pasukan Havelar, Marco bisa melihat pasukan Kesultanan Ammariz sudah menunggu. Bendera berlambang bulan berwarna hijau muda berkibar-kibar.

Basril berjalan ke tengah, ke tempat tewasnya hampir sebagian besar pasukan Kerajaan Havelar. Tangannya memegang pedang kilij.

"Sebuah kehormatan bagiku bisa bertemu Jenderal Marco, pahlawan Kerajaan Havelar dalam pertempuran Pantai Siliya." Basril membungkukkan badannya. Memberi hormat. Begitulah Basril, dia selalu menghormati lawan-lawannya. Sifat kesatrianya terlihat jelas.

Marco memperhatikan dengan teliti lawannya ini. Anak muda, gumam Marco. Marco memutuskan untuk berjalan mendekat.

"Siapa namamu?" Marco bertanya.

"Aku Basril dari Anhala." Basril menjawab.

Dia masih muda, tentunya dia memiliki pangkat tinggi, pikir Marco lagi. Marco tiba-tiba tersenyum licik. Baginya ini adalah kesempatan. Jika dia berhasil menghabisi nyawa perwira dari Kesultanan Ammariz ini, dia yakin namanya akan melambung tinggi di kerajaan.

"Basril, apa kau tahu etika pertempuran?" Marco bertanya, tapi langkahnya semakin dekat dengan Basril.

Basril hanya menatap Marco, tidak memberikan jawaban.

"Akan aku beritahu etika pertempuran itu apa." Marco sudah semakin dekat, 2 meter jaraknya sekarang. "Jangan berbicara dengan musuhmu ketika sedang berperang!"

Marco mengayunkan pedangnya secara mendadak menuju kepala Basril. Basril yang sudah menduga hal itu akan terjadi segera menunduk, lalu melompat mundur.

Marco tidak menyiya-nyiyakan kesempatan. Dengan satu dorongan, tubuh Marco sudah kembali menerjang Basril. Pedangnya terhunus ke arah dada Basril. Basril segera menangkis serangan Marco dengan pedang kilijnya. Marco tidak berhenti sampai di situ. Tangan kiri Marco yang menggenggam perisai terarah ke kepala Basril. Basril menunduk lagi, lalu menendang perut Marco dengan lututnya.

Marco mundur satu langkah. Dia terbatuk. Basril mengayunkan pedang kilij ke arah bahu kanan Marco. Serangan itu berhasil ditahan oleh Marco dengan perisainya. Marco memutar badannya dan langsung memukul ujung pedangnya ke pelindung kepala Basril. Basril yang bergeser ke samping hampir kehilangan keseimbangan.

"Mati kau orang-orang selatan!" Marco mengayunkan pedangnya ke arah leher Basril. Basril yang hampir jatuh segera menarik pedang kilijnya yang kedua.

CTANG!

Api menyala dari adu pedang Basril dan Marco. Basril sekali lagi menendang perut Marco dan dengan tangan kanannya berhasil menyayat lengan kiri Marco.

Marco meloncat mundur. Dia tidak menduga kalau Basril adalah ahli dua pedang kilij. Kemampuan yang sangat langka. Marco melirik tangan kirinya yang terluka. Darah segar bercucuran. Luka yang diterimanya cukup dalam. Marco meringis kesakitan.

Pedang kilij yang memiliki satu mata sangat terkenal akan ketajamannya. Bentuknya yang bengkok seperti bulan sabit mempermudah si pengguna pedang untuk mengayunkannya agar mendapat kekuatan yang cukup besar.

"Mengagumkan! Namamu Basril, bukan? Kau adalah lawan yang pantas untukku!" Marco tertawa lebar. Dia langsung berlari ke arah Basril. Dia tidak menghiraukan lengan kirinya yang terluka.

Basril cukup terkejut melihat kenekatan Marco. Dia berlari seperti orang kesetanan. Ternyata rumor tentang kenekatannya benar, pikir Basril.

Marco langsung menyerang Basril dengan serangan bertubi-tubi. Cepat sekali gerakannya. Basril dengan tangkas mampu menangkis semua serangan yang di arahkan kepadanya. Percikan api sesekali menyala.

Kedua pasukan, Havelar dan Ammaruz sama-sama terkagum-kagum melihat perkelahian tingkat tinggi itu. Perkelahian yang jarang terjadi. Mereka seakan-akan menghiraukan lawan yang ada di depan mata dan hanya fokus menonton pertunjukkan yang dahsyat itu.

"Aku sudah lama tidak merasakan gairah seperti ini!" Marco berkata sambil terus mengayunkan pedangnya ke arah Basril.

Basril hanya bisa fokus menahan serangan dari Marco. Kekuatannya sangat besar. Basril hampir kewalahan. Sesekali sayatan pedang Marco berhasil merobek baju zirah Basril.

"Argh!"

"Ada apa? Apa kau sudah kelelahan?" Marco tersenyum lebar. Senyumnya sangat mengerikan.

Marco berhasil membuat Basril melepaskan pedang dari tangan kirinya. Pedang itu terlempar jauh. Basril dengan cepat segera menahan laju pedang ke arah tangan kirinya dengan cara memukul tangan kanan Marco. Pedang Marco juga ikut terjatuh. Basril mengayunkan pedang ke arah kepala Marco. Marco dengan cekatan memukul siku Basril yang membuatnya goyah, lalu menendang pedang di tangannya. Keduanya sekarang tidak memegang senjata. Basril berputar, tangan kirinya mengepal membuat tinju. Marco juga melakukan hal yang sama.

DUK!

Kedua orang itu berhasil meninju lawannya masing-masing. Tangan kiri Basril berada di pelipis mata Marco, sedangkan tangan kanan Marco berada di pipi Basril.

Marco dan Basril mundur empat langkah. Marco menatap Basril dengan wajah kebahagiaan. Anak muda ini sangat menarik, pikir Marco. Memang benar, hanya Basrillah yang sampai saat ini mampu membuat Marco kewalahan. Marco yang maniak pertempuran merasa sangat bergairah.

Basril menyeka bibirnya yang berdarah. Baju zirahnya juga sudah banyak sobek di sana-sini. Orang ini monster, gumam Basril.

Dari belakang Marco, Basril bisa melihat sesuatu yang mendekat.

"Tangkap semua pasukan Havelar!" Itu adalah suara Sabina yang memacu kudanya menuju ke arah Basril. Pasukan Kesultanan Ammaruz mengikuti Sabina.

"Sabina!" Basril berseru sambil melambaikan tangan.

Marco menengok ke belakang. Dia lumayan terkejut melihat pasukan Kesultanan Ammariz telah datang.

"Sepertinya kita kedatangan penganggu, Basril. Lain kali kita akan bertemu lagi. Aku harap kau sudah siap." Marco berlari ke arah pasukannya yang sudah menyiapkan kuda. Dalam hitungan detik Marco sudah berhasil kabur meninggalkan pasukannya yang tertangkap.

Basril terduduk di tanah. Tenaganya lumayan terkuras. Dia hanya menyaksikan Sabina menangkap pasukan Havelar yang tersisa.

"Benar-benar melelahkan." Basril berkata sendiri. Dia melepas pelindung kepalanya. "Di mana Abyad?"

Terpopuler

Comments

rajes salam lubis

rajes salam lubis

lanjutkan

2022-09-23

0

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Okee deh... Jejak 5 like udh mendarat... Semangat updatenya... Nnti aku mmpir lagi untuk bca kelanjutan cerita ini... 😗

Datang dan kasih feedback juga ke novelku ya... Judulnya Drachenfutter... Terima kasih ♥️

2021-03-22

0

UCHI °OFFICIAL°

UCHI °OFFICIAL°

Semangat

2020-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Tugas Pertama
2 Episode 2 : Lembah Bursa
3 Episode 3 : Kabut Tebal
4 Episode 4 : Pertempuran Lembah Bursa
5 Episode 5 : Basril VS Marco
6 Episode 6 : Puncak Lembah
7 Episode 7 : Pasukan Orentas
8 Episode 8 : Bunga Lili
9 Episode 9 : Berita Baru
10 Episode 10 : Firasat Sabina
11 Episode 11 : Kastil Ajjar
12 Episode 12 : Bandit Hutan
13 Episode 13 : Tombak Perak
14 Episode 14 : Perbedaan Pendapat
15 Episode 15 : Pilihan Sulit
16 Episode 16 : Anak Panah
17 Episode 17 : Strategi Abyad
18 Episode 18 : Pertempuran Desa Padang Rumput
19 Episode 19 : Kepala Desa Yassir
20 Episode 20 : Bergerak Bersama
21 Episode 21 : Kastil Zyad
22 Episode 22 : Kemah Utama
23 Episode 23 : Strategi Penaklukan
24 Episode 24 : Serangan Malam
25 Episode 25 : Tangkapan Emas
26 Episode 26 : Rencana Baru
27 Episode 27 : Hujan Badai
28 Episode 28 : Formasi Barikade
29 Episode 29 : Musuh Lama
30 Episode 30 : Basril Vs Marco II
31 Episode 31 : Kekuatan Sabina
32 Episode 32 : Rencana Gila
33 Episode 33 : Pasukan Askeler
34 Episode 34 : Perintah Mundur
35 Episode 35 : Sorban Putih
36 Pengumuman!
37 S2 Episode 36 : Kota Isdhigar
38 S2 Episode 37 : Ali Pasha
39 S2 Episode 38 : Hari Penobatan
40 S2 Episode 39 : Gelar Pasha
41 S2 Episode 40 : Wazir Agung
42 S2 Episode 41 : Jawaban Abyad
43 S2 Episode 42 : Petualangan Dimulai
44 S2 Episode 43 : Kapal Frigate
45 S2 Episode 44 : Basril Bertarung
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Episode 1 : Tugas Pertama
2
Episode 2 : Lembah Bursa
3
Episode 3 : Kabut Tebal
4
Episode 4 : Pertempuran Lembah Bursa
5
Episode 5 : Basril VS Marco
6
Episode 6 : Puncak Lembah
7
Episode 7 : Pasukan Orentas
8
Episode 8 : Bunga Lili
9
Episode 9 : Berita Baru
10
Episode 10 : Firasat Sabina
11
Episode 11 : Kastil Ajjar
12
Episode 12 : Bandit Hutan
13
Episode 13 : Tombak Perak
14
Episode 14 : Perbedaan Pendapat
15
Episode 15 : Pilihan Sulit
16
Episode 16 : Anak Panah
17
Episode 17 : Strategi Abyad
18
Episode 18 : Pertempuran Desa Padang Rumput
19
Episode 19 : Kepala Desa Yassir
20
Episode 20 : Bergerak Bersama
21
Episode 21 : Kastil Zyad
22
Episode 22 : Kemah Utama
23
Episode 23 : Strategi Penaklukan
24
Episode 24 : Serangan Malam
25
Episode 25 : Tangkapan Emas
26
Episode 26 : Rencana Baru
27
Episode 27 : Hujan Badai
28
Episode 28 : Formasi Barikade
29
Episode 29 : Musuh Lama
30
Episode 30 : Basril Vs Marco II
31
Episode 31 : Kekuatan Sabina
32
Episode 32 : Rencana Gila
33
Episode 33 : Pasukan Askeler
34
Episode 34 : Perintah Mundur
35
Episode 35 : Sorban Putih
36
Pengumuman!
37
S2 Episode 36 : Kota Isdhigar
38
S2 Episode 37 : Ali Pasha
39
S2 Episode 38 : Hari Penobatan
40
S2 Episode 39 : Gelar Pasha
41
S2 Episode 40 : Wazir Agung
42
S2 Episode 41 : Jawaban Abyad
43
S2 Episode 42 : Petualangan Dimulai
44
S2 Episode 43 : Kapal Frigate
45
S2 Episode 44 : Basril Bertarung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!