Tawanan Tuan Evan (Hyunlix)
Mr. Evan's Prisoner
Dont forgot to
LIKE 👊🏼
COMENT☠️
AND SUBSCRIBE😇
And you'll get 🌚🌚🌚😴 something in another chapter xi ... xi ... xi ...
Shenaya menendang pintu coklat tersebut, kedua telapak tangan nya sudah memerah terus memukul kayu tersebut yang terkunci dari luar.
Shenaya Caissara
Bjingan gila! dikunci segala njing!
Shenaya menggerakkan knop pintu secara gila, bahkan seperti sudah hampir rusak jika saja tak ada suara seseorang yang meminta Shenaya untuk berhenti.
Somebody
Tolong berhenti, saya akan membuka pintunya, tangan anda pasti sakit.
Suara seseorang terdengar walau samar, suaranya ringan.
Shenaya menatap skeptis pintu tersebut, tapi tetep mengambil langkah mundur beberapa, suara kunci terbuka, knop pintu pun turun.
Perlahan pintu coklat tersebut terbuka, menampilkan siluet seseorang, saat pintu itu terbuka lebih lebar, mata Shenaya sedikit membola.
Melihat seorang pemuda dengan perawakan yang kurus, sedang memakai pakaian seorang maid dan membawa troli yanh diisi dengan berbagai makanan.
Cairo Ellian
Hallo ... Saya Cairo Ellian, mulai sekarang Saya yang akan menjadi pelayan pribadi, Nyonya.
Kening Shenaya semakin mengkerut dalam, sangat kontras dengan senyum cerah dan hangat dari pemuda didepannya ini.
Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Shenaya,
Pemuda yang tadi memperkenalkan dirinya dengan nama Cairo itu mengangguk, lalu mendorong trolinya lebih kedalam.
Berdiri tegak disamping troli dengan tangan bertaut.
Cairo Ellian
Saya Asisten pribadi Nyonya Shenaya, yang diutus langsung oleh Tuan Evan.
Cairo Ellian
Nyonya Shenaya ingin makan, apa? Saya sudah membawa beberapa appetizer, lalu untuk main course, Saya ....
Cairo menghentikan ucapannya saat melihat gesture berhenti oleh tangan Shenaya, Cairo mengangguk lalu kembali diam ditempat.
Shenaya merasa pusing, sungguh benar bukan seperti ini yang dia pikirkan.
Maksudnya dia tentu akan menjadi budak sx oleh pria itu, kan?
Lalu apa ini? Dan siapa yang tadi dia panggil Nyonya? Kenapa pula seorang pemuda memakai pakaian maid seorang perempuan?!
Shenaya Caissara
"Namamu siapa tadi?"
Shenaya memijit pangkal hidungnya, kepalanya sakit belum bisa memproses keadaan.
Cairo Ellian
"Nama sama Cairo Ellian, Nyonya."
Cairo kembali bersuara, masih berdiri matung disana, memperhatikan Shenaya dengan alis bertukik tajam.
Cairo Ellian
"Nyonya baik-baik saja? Nyonya ingin minum obat?"
Nada syara Cairo berubah sedikit panik, perlahan juga mendekati Shenaya yang masih memijat pelipis.
Shenaya Caissara
"Enggak."
Shenaya menggeleng pelan, Shenaya tak boleh terperdaya dengan semua ini. Ini sudah pasti jebakan, harga dirinya pasti akan diinjak-injak nanti oleh Evan.
Shenaya mendesah keras, berbalik lalu kembali duduk di ranjang empuk dengan ukuran yang lumayan besar untuk satu orang.
Cairo Ellian
"Saya tutup dulu, yah, Nyonya pintu kamarnya."
Setelah melihat anggukan kecil dari Shenaya, Cairo bergegas menutup pintu kamar dan kembali ke samping Shenaya.
Shenaya mengedarkan pandangannya, mencari setiap sisi spot yang sekiranya terdapat sebuah kamera pengintai, berterimakasih lah Shenaya kepada Cassie, si cewek hyperaktif yang selalu memaksanya untuk membaca sederet kalimat penuh fiksi.
Besar kemungkinan, apa yang ia baca bisa berguna untuk keadaan sekarang ini, benar?
Shenaya bahkan sampai merogoh-rogoh kolong meja, apapun yang memiliki ruang bawah, bahkan dirinya sendiri yang sempat didekati oleh Evan, dan jangan lupakan Cairo.
Cairo Ellian
"Nyonya, kenapa?"
Cairo bertanya dengan nada bergetar, gugup dan takut disaat bersamaan.
Shenaya kembali menggeleng kecil, dirasa tak ada yang aneh dengan kamarnya, Shenaya mulai bisa bernapas normal, bahkan sejak tadi Shenaya tidak menyadari jika pemuda disampingnya ini terlihat begitu mirip dengannya.
Mulai dari bentuk bibir, wajah dan mata. Pemuda dihadapannya ini terlihat cantik untuk disebut pria, tuturbkata yang halus, suara yang rendah. Seperti seseorang yang dididik dengan baik.
Seperti seorang pangeran, contohnya.
Namun karena dunia yang Shenaya yakini ini bukan lagi dimasa seperti itu, Shenaya hanya menebak dia pasti seseorang yang sama dijual seperti dirinya, entah lah. Shenaya hanya asal menebak saja.
Shenaya Caissara
"Lo kesini mau nganterin gue makan?"
Cairo kembali mengangguk dengan senyum lebar khasnya, berjalan sedikit guna mengambil trolli masakan tersebut.
Shenaya bisa melihat begitu banyak makanan tersaji, yang apa tadi katanya? Appetizer?
Cairo Ellian
"Apakah Nyonya menyukai makanan ini? Atau menginginkan makanan tertentu? Saya akan turun kembali dan membawakan makanan yang Nyonya mau."
Shenaya Caissara
(Wah ... Bener-bener tuh Setan!)
Shenaya tertawa tanpa humor, sedikitnya mengerti taktik Evan untuk menjatuhkannya, membuatnya terbuai dengan segala kemewahan didalam rumah ini, dan setelah itu Evan pasti akan merasa menang.
Namun tentu Shenaya tak akan membiarkan itu terjadi.
Perlahan senyum yang lebih baik disebut seringai licik itu terukir, buat Cairo yang sejak tadi menunggu jawaban dari Shenaya bergidik ngeri merasakan aura gelap yang menguar dari Shenaya, juga kilatan cahaya dari seringai dan mata Shenaya yang menajam.
Shenaya Caissara
Baiklah Tuan Evan Anggara, Aku akan mengikuti permainanmu ....
Comments