Tawanan Tuan Evan (Hyunlix)
Mr. Evan's Prisoner
Badan Shenaya meremang, dalam sekejap Si Tuan sudah ada disampingnya, berbisik penuh penekanan, bahunya dicengkram kuat, sampai rasanya kuku-kuku si Tuan menebus kulitnya.
Aura intimidasi yang tak terelakkan, penuh tekanan, buat perut Shenaya kembali seperti dikocok, berusaha naik berontak keluar.
Selimut tebal nan halus itu sudah lecek akibat rematan tangan Shenaya.
Teriak Shenaya seraya memukul kasur yang sedang ia duduki dadanya naik turun dengan emosi meledak. Kepalanya berisik dengan segala umpatan pada si Tuan.
Evan Anggara, Seorang pria sukses diusia muda, tiga puluh tiga termasuk muda, bukan?
Tentu saja, kesuksesan yang dia dapat tak semata-mata, atau karangan tak masuk akal seorang pengarang, Evan lahir dan besar disebuah istana, yang biasa kita tahu Mansion.
Sedari kecil, hidup Evan sudah begitu teratur, masa depan sudah dipilih, untuk menjadi seorang pewaris tahta dikeluarga Anggara.
Hidup dalam tekanan orang tua, sudah Evan jalani sejak kecil. Tapi jika kalian berpikir Evan adalah sosok anak yang memiliki trauma masa kecil, revisi pemikiran itu.
Karena pada dasarnya, sifat intimidasi penuh kekuasaan, untuk selalu berada diatas, justru sudah ada dalam diri Evan sendiri. Dan itu sangat bahaya bagi para musuh keluarga Anggara.
Apa yang sudah dilihat dari kekuasaan yang dimana-mana, saham bertebaran disetiap perusahaan, Evan begitu pintar bermain mulut dan kuasa, memutar uang yang membuatnya semakin tinggi.
Walaupun begitu, tetap selalu saja ada musuh yang siap siaga menarik pelatuk senjata api, atau mengeluarkan belati tajam dibalik tangan yang berjabat dengan Evan.
Semua kemegahan yang Evan punya, tentu semua orang tahu, dengan kalimat.
Tak ada yang sempurna didunia ini.
Begitu pun dengan Evan sendiri, semenjak kepergian kedua orangtuanya dahulu, kematian yang memang sudah direncanakan oleh musuh, berhasil dilaksanakan tanpa bisa Evan cegah, yang saat itu masih belum memiliki kekuatan lebih.
Walaupun dendam sudah terbalas, Evan tetap saja merasa tak puas, kesepian yang terus menghantuinya, Evan muak dengan kehidupannya yang sekarang.
Tentu Evan bukan seorang pengusaha gila, yang rela turun tahta hanya untuk merasakan menjadi 'rakyat miskin' hanya karena dirinya bosen.
Segala cara sudah Evan lakukan, memangil kupu-kupu malam, tiga bahkan lebih, hanya untuk menemaninya bermalam, menyewa beberapa Sugar Baby, mulai dari yang paling muda, polos dan tak mengetahui apapun, sampai yang sudah profesional. Bahkan Evan pernah memiliki satu sugar baby, seorang pemuda. Yah, sebegitu flatnya hidup Evan.
Pria tinggi dengan rambut panjang, dan bibir yang tebal juga seksi, sangat memancing para kupu-kupu untuk hinggap disana, namun. Itu tak berarti bagi Shenaya, gadis yang baru saja berpindah hak milik menjadi milik Evan.
Tatapan tajam penuh kewaspadaan, suara dengan intonasi tenang, namun penuh penekanan. Wajah cantik yang selalu terlihat marah.
Evan, merasa tertarik untuk bermain-main bersama gadis tersebut.
Dont forgot to
LIKE 👊🏼
COMENT☠️
AND SUBSCRIBE😇
And you'll get 🌚🌚🌚😴 something in another chapter xi ... xi ... xi ...
Comments