Tawanan Tuan Evan (Hyunlix)
Mr. Evan's Prisoner
Author
Dont forgot to
LIKE 👊🏼
COMENT☠️
AND SUBSCRIBE😇
And you'll get 🌚🌚🌚😴 something in another chapter xi ... xi ... xi ...
Shenaya Caissara
Lo pelayan pribadi gue?
Cairo Ellian
Iya Nyonya, mulai sekarang Cairo bakal jadi Pelayan Nyonya.
Sekali lagi Shenaya mendesah kasar, rasa masakan luar biasa yang sedang ada dalam genggamannya tak membuat dirinya teralihkan.
Shenaya Caissara
pengen yang manis ....
Cicit Shenaya tak sadar, sudah menjadi kebiasaan dirinya akan selalu mencari segala makanan dan minuman dengan gula tinggi saat sedang stress atau tak enak hati.
Cairo Ellian
Nyonya ingin dessert seperti apa? Puding kah? Cake? Buah atau apa?
Shenaya mendongak, tak menyangka cicitsnnya akan didengar oleh Cairo
Shenaya Caissara
Eh? Hehe, boleh, kah?
Cairo Ellian
Kenapa Nyonya bertanya? Saya ada beberapa dessert, jika ingin yang lain, biar saya turun untuk membuat yang anda inginkan.
Mata Shenaya berpindah pada troli makanan ditingkat terakhir, penuh akan segala makanan manis yang belum pernah dirinya lihat.
Shenaya Caissara
( apa ... Itu?)
Mata Shenaya menyipit saat pandangan nya terkunci pada sebuah dessert dengan warna yang gelap, juga posisi yang diujung.
Melihat gelagat sang Nyonya yanh seperti ingin tahu, tanpa disuruh Cairo sudah membawa sesuatu yang menarik perhatian Shenaya.
Cairo Ellian
Ini Nyonya, sebuah brownies.
Shenaya Caissara
Brownies?
Dengan ragu Shenaya menerima piring kecil dengan dua potong brownies diatasnya.
Warnanya gelap, atasnya mengkilap dengan potongan kacang, terlihat sangat menggugah selera.
Shenaya mulai mengambil satu potong brownies, tak pedulikan sebuah sendok kecil yang sudah Cairo sodorkan padanya.
Jarang sekali Shenaya melihat Brownies semenarik ini, saat kue lembut itu menyapa indra perasa tak bertulangnya, mata Shenaya melebar merasakan manis yang pas dengan sedikit rasa pahit kopi.
Sebuah kebiasaan kedua, Shenaya akan selalu mendongak dengan cara yang lucu, mata terbuka lebar, kedua alis yang terangkat. Sebuah ekspresi saat Shenaya menemukan makanan yang enak dan pas sesuai seleranya.
Cairo Ellian
Sangat lezat yah Nyonya?
Cairo ikut tersenyum senang saat melihat wajah Shenaya.
Shenaya menyodorkan potongan lain brownies tersebut pada Cairo.
Satu buah brownies sudah memenuhi mulut Shenaya, membuat nya sedikit kesusahan untuk berucap.
Cairo kebingungan dibuatnya, tak ada kekuasaan dirinya untuk menerima tawaran Shenaya dalam rules keluarga Anggara.
Cairo Ellian
Terimakasih Nyonya, silahkan saja Nyonya makan.
Cairo Ellian
Saya tak apa.
Shenaya menukikkan alisnya tanda tak terima dengan kalimat Cairo.
Setelah semua brownies habis didalam mulutnya baru lah Shenaya bisa mengeluarkan suara.
Shenaya Caissara
Anjir! Duduk sini!
Cairo terhuyung kedepan, saat tangannya ditarik dengan kencang oleh Shenaya
Terduduk diatas ranjang empuk persis disamping Shenaya.
Shenaya Caissara
Duduk. Makan.
Shenaya menunjuk brownies tersebut, mutlak tak bisa dibantah, buat Cairo bergetar takut.
Dengan terpaksa Pemuda cantik itu mulai menerima piring kecil dan mengigit ujung brownies.
Mengunyahnya perlahan tanpa suara.
Terlihat sangat kemayu, tapi kok. Shenaya suka yah lihatnya?
Semua gerak gerik Cairo tak lepas dari mata Shenaya, setelah melihat Cairo sudah menggigit untuk kedua kalinya, Senyum lebar yang sejak tadi tak pernah Cairo lihat. Mulai merekah, buat Cairo terpanah melihat visual Shenaya yang berubah.
Cairo Ellian
Nyonya sangat cantik saat tersenyum, teruslah tersenyum Nyonya.
Bukan hanya Shenaya yang terkejut dengan kalimat yang keluar secara tak sadar dari bibir cantik Cairo, sanga pemilik suara pun sama terkejutnya.
Cairo Ellian
E-eh, maaf Nyonya! Maksudnya ...
Shenaya Caissara
Aduhh ... Kamu ini lucu banget, yah. Kamu umur berapa sih?
Shenaya mulai berdiri, menarik troli makanan untuk semakin mendekat. Mengambil lagi satu piring dessert dari troli.
Cairo masih belum menjawab bahkan sampai Shenaya kembali duduk dan mulai memakan sebuah ice cream.
Cairo menunduk, tak tahu harus berbuat apa. Evan tak menyuruhnya menutup mulut, tak menyuruhnya juga untuk berbicara apapun.
Shenaya Caissara
Lo takut sama si Anjing itu?
Cairo mendongak terkejut, dari sekian. Banyak orang yang sudah ia temui, tak ada seorangpun yang berani berkata sebegitu frontal nya tentang Evan.
Bahkan dibelakang Evan sendiri, sangat berbeda dengan Shenaya, bahkan dengan gampangnya berucap Seraya memasukkan satu ice cream ke mulut.
Shenaya Caissara
Lo enggak usah takut, gue tau cara kita masuk ke sini mirip.
Shenaya Caissara
Kita samaan, gue ogah disini, pengap! Apek bau rokok! Gue mau keluar, gue bisa aja lo, kalo lo mau itu juga.
Cairo masih terdiam, tak tahu harus berbicara apa lagi. Wanita didepannya ini sangat berbeda, Cairo tak ingin kehilangan nyawanya.
Comments