03. Romo Benar-benar Berubah!!
Malamnya, setelah makan mereka tengah menikmati malam bersama.. Walau anak-anak masih merasa canggung dengan perubahan ayah mereka
Terlihat Wiratmadja yang sedang memotong dan membersihkan daging kelinci
Dengan ditemani beberapa keping kue kering, dan Ubi rebus. Jakawangsa yang duduk bersila di teras samping, sambil memakan biji bunga matahari
Arumi yang sedang duduk di dekat Jakawangsa seraya menyulam
Jatiwangsa dan Pancasena yang menata kayu-kayu yang dibawa oleh ayahnya dan Jatiwangsa
Ditemani dengan lampu minyak dan obor yang terpasang, dengan pemandangan yang sangat menggugah selera
Langit yang bertabur bintang, Bulan yang nampak separuh.. Pohon-pohon kelapa, pisang dan beberapa yang tertanam di pinggiran jalan dan belakang rumah
Hamparan sawah yang luas saling berundak-undak
Dengan telaten Wiratmadja menggunakan pisau nya untuk mengelet kulit kelinci dan dagingnya
Duduk tepat berada di sumur yang tidak begitu dalam
"hahhh sayang sekali, Disini aku malah tidak memiliki istri. Malah jadi Duda" Gumamnya terasa kesal karena melihat suasana nyaman
Sangat disayangkan bukan jika dirinya tidak memiliki seorang istri
Dalam ingatan nya, istrinya itu meninggal 10 tahun lalu saat melahirkan Jakawangsa
Ia juga diberi ingatan dimana Wiratmadja menyalahkan Jakawangsa atas kematian istrinya
Wiratmadja dikenal dengan seorang pria yang begitu bucin dan perhatian kepada istrinya yang sudah wafat
Pancasena [Sena]
Romo, Apakah ada yang perlu dibantu?
Pancasena mendekat, seperti nya pekerjaan nya selesai
Rully Pratama
Ya, kamu cuci lah daging kelinci ini
Rully Pratama
setalah dibersihkan simpan ini di dapur, bungkus menggunakan daun pisang. pastikan terbungkus dengan sempurna
Pancasena [Sena]
Baiklah Romo
Arumi
Apa yang akan Romo lakukan dengan daging kelinci itu?
Arumi mendongak dan mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan kakaknya. Dengan berani ia pun mulai bertanya
Rully Pratama
Tentu saja memasaknya. Apakah minyak dan bumbu yang kamu beli hari ini masih ada?
Arumi
masih Romo. Berasnya juga masih ada untuk makan besok
Rully Pratama
Kamu terlalu berhemat!!
Arumi
kita harus tetap berjaga Romo. Siapa yang tau wabah belalang akan hadir, dan merusak panen
Pancasena [Sena]
benar bisa-bisa kita tidak bisa panen di ladang!
Rully Pratama
Kita punya ladang?
Jakawangsa [Jaka]
tentu saja Romo!! Bahkan kita punya sawahhh
Jakawangsa ikut berbicara dengan mulut penuh karena memakan kue kering
Arumi
Jangan berbicara saat makan Rayi
Jakawangsa [Jaka]
Maaf mbakyu
"sungguh tidak menyangka!!"
Rully Pratama
Baiklah besok kita pergi ke sawah!!
Rully Pratama
oh ya apakah ada ladang yang kosong?
Pancasena [Sena]
Ada Romo, Saya pikir ladang dekat sungai masih kosong.. Tidak tau kita harus menanam apa
Pancasena [Sena]
Uang yang selama ini kami dapatkan selalu cukup untuk membeli makanan
Pancasena [Sena]
Tidak sempat untuk membeli bibit tanaman
Wiratmadja mengangguk paham
Rully Pratama
Jangan khawatir... Besok kita akan menanam sayuran
Arumi
Maaf Romo, bukankah Romo tidak suka sayur?
Rully Pratama
Heh kata siapa?!.. sekarang Romo suka makan sayur
Rully Pratama
benar juga yang dikatakan oleh Arumi, kita harus berhemat!!
Jakawangsa [Jaka]
Baik Romo!! Jaka siap membantu!!
"Romo Benar-benar berubah.. sudah lama tidak pernah melihat Romo seperti ini...."
"semenjak biyung meninggal Romo jadi kasar!" Jatiwangsa terus membatin
"Saya harap, Romo tidak berubah. Tetap seperti ini, kasihan Jaka, tidak pernah merasakan kasih sayang Romo!!" Pancasena membatin merasa senang dengan perubahan ayahnya
|Tugas dari sistem, hadiah 20 keping masa|
|Jawab dulu, Iya atau tidak Tuan|
|Berilah kasih sayang kepada anak-anak Anda Tuan!! Buat mereka yakin Jika Anda telah benar-benar berubah|
Arumi
Romo kenapa melamun?
Pancasena [Sena]
benar Romo, Ada apa?
Rully Pratama
Tidak, saya tidak papa
Pancasena [Sena]
Romo, Kamu yakin?
Rully Pratama
Panca, Apa kamu tidak berniat ingin menikah?
Terlihat dari perubahan wajahnya yang terlihat gugup
Pancasena [Sena]
kenapa tiba-tiba Romo?
Rully Pratama
Tidak apa-apa, hanya saja usiamu bukankah sudah sangat cukup matang untuk menikah
Arumi
Romo, Yang bener saja... Kakang Panca saja tidak memiliki kekasih
Jakawangsa [Jaka]
Benar sekali Romo!! Hahahaha
Pancasena [Sena]
Berani sekali kalian menertawakan diriku!!
Pancasena [Sena]
saya, masih belum ingin menikah Romo
Pancasena [Sena]
ya.. Jujur saja apa yang dikatakan Rayi benar
Arumi
hahaha kakang mengakuinya
Rully Pratama
Begitu ternyata...
Rully Pratama
Kamu sendiri, Arumi... Apa impian kamu?
Arumi
Ah itu Romo.. Tidak ada, aku hanya ingin hidup bahagia bersama Romo dan Kakang juga Rayi manisku
Arumi berujar seraya mencubit pipi, Jaka merasa gemas
Rully Pratama
Suatu saat juga kamu akan menikah Arumi
Rully Pratama
Jati, kenapa diam saja?
Jatiwangsa [Jati]
Saya tidak tau harus berkata apa Romo
Rully Pratama
Kamu sendiri apa yang kamu inginkan?
Jatiwangsa [Jati]
Tidak ada Romo.. Hanya ingin selalu membantu Romo
Jakawangsa [Jaka]
Romo tidak menanyakan Jaka??
Rully Pratama
Hahaha, baiklah, Bocah Cilik ini impiannya apa?!
Wiratmadja langsung memangku Jaka di pangkuan nya
Jakawangsa [Jaka]
Jaka ingin bersama Romo.. Dan membantu Romoo
"Jawaban mereka benar-benar!! Mereka pikir aku pria tua yang tidak bisa apa-apa memang nya?!!" Batinya merasa sedikit kesal dengan jawaban ke-empat anaknya
Jatiwangsa [Jati]
Romo terlihat berbeda dari sebelumnya
Wiratmadja menatap putranya
Rully Pratama
Berbeda bagaimana?
Jatiwangsa [Jati]
Selama satu hari ini Romo tidak pernah berteriak marah, bahkan memukuli kami
Jatiwangsa [Jati]
Kenapa? Saya mengatakan yang sebenarnya
Rully Pratama
Maafkan Romo jika selama ini Romo sering menyiksa kalian
Rully Pratama
Romo benar-benar menyesal, tidak seharusnya Romo bertindak kasar kepada kalian
Rully Pratama
Apalagi kepada Jaka
Rully Pratama
Bocah cilik, mau kan memaafkan Romo?
Dia menatap putra anaknya
Jakawangsa [Jaka]
Jaka memaafkan Romo!!
Jakawangsa [Jaka]
Jaka sayang Romo!!
Jatiwangsa [Jati]
Bisakah Romo berjanji untuk tetap seperti ini?
Jatiwangsa [Jati]
Saya berharap Romo bisa membuktikannya
Jatiwangsa langsung masuk kedalam rumah
Pancasena [Sena]
Ahhh Romo tolong maafkan Jati
Rully Pratama
Bagaimana, kalian memaafkan Romo kan?
Arumi
Iya romo, Rumi memaafkan Romo
Pancasena [Sena]
Saya juga telah memaafkan Romo
Rully Pratama
Terimakasih anak-anak
Rully Pratama
Baiklah Panca, bawa dagingnya kedapur
Rully Pratama
Rumi segeralah masuk kedalam
Rully Pratama
Jaka pergilah bersama Mbakyu
Jakawangsa [Jaka]
Nggih romo
Semua anak-anak nya telah masuk, menyisakan Wiratmadja yang terduduk di teras samping itu sendiri
Dengan pencahayaan obor dan lampu minyak
Piring berisikan kue kering dan biji bunga matahari masih tergeletak di sampingnya
gelas berisi air kopi telah mendingin
Ia tegak air kopi tersebut, duduk menatap ke arah langit
Rully Pratama
benar-benar sebuah keajaiban
Rully Pratama
Aku sempat memikirkan tentang reinkarnasi dan transmigrasi jiwa
Rully Pratama
Dan aku pun melakukan nya
Rully Pratama
Itu artinya di tahun 2055 aku benar-benar sudah tiada...
Rully Pratama
aku jadi makin merindukan bang Juna, bang hazel, dan Mba Lisa
Rully Pratama
Mama dan papa
Rully Pratama
Bagaimana kabar mereka
Melamun memang salah satu hobinya
Bahkan di kehidupan sebelumnya dia suka melamun
Dikenal dengan pemuda gendeng
karena tingkah nya yang memang terkadang membuat naik darah
Seorang playboy kelas kakap
Nyatanya dirinya jomblo akut..
Percuma punya wajah tampan melebihi Kim Taehyung tapi ngga punya pacar satupun
Rully Pratama
Aku juga jadi merindukan Ilmuan tua itu!!
Comments