Seperti biasanya Adel pulang sekolah dengan berjalan kaki menuju kost nya yang terletak tak jauh dari sekolahnya.
Adel melewati gang untuk cepat sampai ke kostnya. Diujung gang terdapat tanah kosong yang sangat luas,biasa digunakan buat main sepak bola. Ia berlari ketika melewati sebidang tanah kosong itu, langkah Adel terhenti ketika mendengar suara orang yang lagi baku hantam.
"Gila... masa satu orang dikeroyok ama empat orang. Nggak benar ini. Bisa mati nanti orang yang dikeroyok itu.. "
Adel berpikir... apa yang harus ia lakukan untuk melerai perkelahian yang tak seimbang itu.
Akhirnya Adel memikirkan satu ide...
"Polisi... polisi... "teriak Adel membuat empat orang langsung naik ke atas motor dan berlalu pergi meninggalkan korbannya.
Adel mendekati seorang lelaki yang tampak sedang mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Kamu nggak apa apa... ada yang bisa ku bantu "
Cowok itu menegakan kepalanya memandang ke arah Adel.
"Kamuu.... mengapa kamu ada disini. Jangan bilang kalau kamu yang teriakin polisi tadi... "ucap cowok itu yang ternyata Mika.
"Ya... aku yang teriak tadi, memang nya kenapa. Aku tak mungkin membiarkan jika melihat ada orang yang dikeroyok"
"Aku tak suka cewek rese seperti kamu.. jangan pernah ikut campur urusanku... kita tidak saling kenal, apalagi dekat.. "
"Aku hanya ingin menolongmu... kamu bisa mati jika mereka mengeroyok mu terus."
"Aku tak pernah meminta bantuanmu.aku juga masih sanggup melawan empat orang itu.. "Mika mendekati motornya dan tancap gas meninggalkan Adel sendirian.
"Dasar cowok sombong, ditolong.. bukannya terima kasih. Sanggup melawan katanya, jelas jelas ia tadi sudah kewalahan"gerutu Adel kembali berjalan pulang.
Sesampai dikostnya Adel cuma memasak mie instan untuk mengganjal perutnya yang kosong..
"Ma... kamu dimana... apa kamu tak merindukan Adel.. mengapa kamu tega meninggalkan Adel... apa kamu tak menyayangi Adel"gumam Adel sambil menyantap mie instan.
Ponselnya Adel berdering...
"Hallo pa... ada apa... "ucap Adel ketika melihat nama papanya yeng tertera diponselnya
"Kamu baik baik aja... kamu yakin akan tetap ingin hidup sendiri. Mengapa kamu tidak memilih sekolah di kota ini. Kamu bisa kost juga jika tak mau hidup bersama papa lagi. Papa mengkuatirkanmu... "
"Papa nggak usah kuatir, Adel kan sudah bias tinggal sendiri. Setiap papa keluar kota, Adel juga ditinggal sendiriankan... "ucap Adel menahan air matanya. Sesungguhnya ia merindukan papanya.
"Adel... jika kamu berubah pikiran segera hubungi papa... "
"Ya... pa.. "
"Kamu.. hati hati jaga diri... "
"Baik pa.. papa juga jaga kesehatan, jangan kerja lembur terus... Adel sayang papa"Adel menutup sambungan ponselnya. Ia tak bisa menahan tangisnya lagi. Adel tak ingin papanya tahu kalau ia sedang menangis
"Papa... Adel sayang papa... sebenarnya Adel ingin tetap tinggal dengan papa... tapi Adel tahu... mama tiri Adel tak mau jika hidup serumah dengan Adel. Biarlah Adel yang mengalah...untuk kebahagiaan papa"
Adel mengingat ketika ia tak sengaja menguping pembicaraan papanya dengan calon mama tirinya. Wanita itu bersedia menikah dengan papanya, tapi dengan syarat, ia tak ingin Adel tinggal serumah dengan mereka.
Adel tahu, papanya sangat mencintai wanita itu, Adel tak boleh egois, ia harus mengalah untuk kebahagiaan papanya. Selama ini papanya sudah cukup menderita sejak ditinggal pergi mamanya. Ia membesarkan Adel dengan penuh kasih sayang.
Setelah menghabiskan mie intansnya, Adel berbaring, mencoba memejamkan matanya.
Tapi bayangan mama kandungnya masih saja ada dibenaknya. Ia mengambil foto berdua mamanya ketika menari diacara TK.
Itulah satu satunya foto kenangannya berdua mamanya yang masih tersisa. Foto mamanya semua dibakar ayahnya. Foto ini terselip diantara buku sekolah Adel.
"Ma... apakah mama sudah hidup bahagia. Adel ingin bertemu... ingin mengatakan kalau Adel sangat merindukan mama"lirih Adel sambil memeluk foto ibunya
**************************
Terima kasih karena telah membaca novel ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak like,dan koment.
Mampir juga ke novelku
-AKU BUKAN SIMPANAN
-CINTA TAK PERNAH SALAH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Jasmine
wah ada udang dibalik rempeyek nih, berarti ibu tiri adel ada maksud tdk baik thdp ayahnya
2022-08-06
0
acih aja
masih baca
2021-08-20
0
Yuyun Haryanto
wanita yg dinikahi bapaknya adel pasti bukan wanita baik2. krn wanita baik akan menerima anak dari calon suaminya. krn menikahi janda atau duda sdh pasti 1 paket dgn anak. dan bpknya adel buta krn cintanya.
2021-07-04
1