Universitas Satya memiliki peraturan yang bisa dibilang tidak mengekang. Jadwal perkuliahan tidak banyak menyita waktu, sangat membantu di kalangan mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan di waktu jadwal kuliah yang tidak padat. Hanya perlu hadir satu minggu dua kali pertemuan, Mata kuliahnya tidak terlalu membebani.
Jadi Kania bisa bekerja sambil kuliah. Dengan catatan belajarnya harus di tingkatkan lagi, meski peraturan kampus tidak mengekang dan membani.
Pagi ini di kediaman tuan Yudha Pradipta Kania sudah tiba sebelum jam tujuh pagi, sesuai perjanjian kemarin Kania harus datang jam tujuh pagi sebelum tuan Yudha berangkat ke kantor.
Kania dan bik Siti berkeliling rumah, menjelaskan apa aja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kania tidak begitu mendengarkan apa saja yang di jelaskan bik Siti, Kania terlalu asyik memperhatikan penjuru ruangan.
Tiba di dapur, Kania membulatkan matanya melihat perabotan yang lengkap kelihatannya mahal.
Bik Siti itu perobatannya mahal ya, pasti gaji Kania tidak akan cukup untuk menggantikannya apabila Kania pecahkan bisik Kania.
"Dia pengasuh tuan muda Kenzi," kata bik Siti.
Wanita yang berbadan lebih tinggi memiliki wajah keibuan, dengan tersenyum ramah.
"Nama Kamu siapa, Nak?"
"Kania, bik Ani."
Tujuan terakhir mereka adalah kamar bayi. Ada dua kamar di lantai atas. Satu untuk Kenzi dan satunya untuk tuan Yudha. Kania memasuki kamar yang bertuliskan nama Kenzi, udah di pastikan itu pasti kamar Kenzi baby gembul yang bikin aunty jatuh cinta.
"Kalau malam Kenzi tidur sama Daddynya."
Bik Siti memperbaiki selimut karena Kenzi masih tidur dengan nyenyak sesekali tersenyum.
Bik Siti duduk disamping Kania, sambil menepuk pundaknya
"Tuan Yudha orang yang baik, pasti Dia suka kamu karena Kenzi tidak menangis kalau kamu yang jagain, kamu jangan takut!".
Gerbang rumah terbuka lebar, Mobil Mercedes warna merah memasuki rumahnya. Yudha turun tergesa-gesa untuk menemui putranya. Kaki panjangnya melangkah lebih cepat membuka pintu kamar Kenzi. Malam ini suasana sangat tenang tidak ada tangisan kencang Kenzi.
"Bik, Ken sama siapa?" Yudha bertanya saat melihat bik Siti menata hidangan di ruang makan. "Kenzi sudah tidur, bik?".
"Den Kenzi sama pengasuhnya tuan!"
"Ken sangat suka dengan nona Kania, hari ini Ken tidak rewel, makan dengan lahap," kata bik Siti.
Senyum Yudha mengembang, tidak sabar untuk menemui Kenzi dan pengasuh barunya,.
"Dimana dia sekarang, bik?"
"Di kamar den Kenzi."
Dengan semangat Yudha menaiki tangga dengan terburu-buru, tibanya di lantai atas Yudha mendorong pintu dengan pelan-pelan agar tidak mengangetkan siapa-siapa. pemandangan pertama kalinya yang dilihatnya membuat senyumnya lebar di atas kasur dua orang yang tidur dengan nyenyak. berjalan pelan menghampiri keduanya.
"Daddy sayang Ken!" kata Yudha mengelus Surai rambut putranya.
"Anak Daddy....." Yudha menyingkirkan beberapa bantal dan mainan menatap anaknya lebih dekat, ada bekas dot susu tercetak jelas di Wajah Ken.
"Kamu tenang banget tidurnya, Nak!"
Dalam beberapa menit terdengar Ada suara rintihan dari bawah.
"Aduh....." Kania memegangi pundaknya, dinginnya lantai , kerasnya lantai meremukkan tulang belulangnya.
Yudha berdiri, menoleh ke kanan bawah
"Kamu nggak apa-apa?".
"Kamu nggak apa-apa?"
"Ada yang sakit?"
"Nggak usah sungkan," Yudha mulai menjauh, mengambil selimut dari dalam lemari memainkan ke Kenzi"
"Anak saya tidak rewel kan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Andini Minoz
ka tolong dibenarkan lagi tanda bacanya & tanda percakapan antara cerita & obrolan. krna itu sangat membingungkan. tolong klau dikoreksi untuk banyak riders didengarkan untuk membetulkan cerita agar menjadi lebih bagus
2021-06-08
4
Neneng Solihat
cerita nya bagus,cman tulisan nya bikin pusing,knapa gak di pisah
2021-05-13
3
Sari Indah
belum ngudeng aq thor
2021-04-16
2