Lari

Hania masih duduk di lantai kamar yang dingin, tubuhnya masih gemetar hebat. Napasnya tersengal, keringat bercampur air mata membasahi wajahnya. Memar dan nyeri di tubuhnya tidak ia rasakan. Otak wanita itu penuh dengan kegilaan yang baru saja ia ketahui.

Ia menatap pintu kayu tebal yang terkunci dari luar. Pikirannya berpacu.

'Aku harus keluar. Aku harus pergi dari mansion gila ini...'

Perlahan, ia berdiri. Hampir terjatuh tapi dia berusaha menegakkan diri dengan sisa tenaga yang ada. Matanya menyapu ruangan, mencari jalan keluar.

Jendela.

Ya, Hania bisa mencobanya. Hanya itu harapan yang tersisa. Hania menoleh sekilas pada pintu kayu, memastikan tidak ada orang yang masuk. Ia berlari ke arah jendela besar di kamar itu. Ia mencoba membukanya, namun seperti dugaan—terkunci.

"Sial!" umpatnya tertahan. Tangan gadis itu mengepal, memukul kaca tebal dengan marah, tapi percuma. Kaca setebal itu tidak akan retak dengan tenaga kecilnya.

Mata Hania bergerak liar, mendentumkan otak agar berpikir cepat.

Gadis itu mengangguk pelan, saat menemukan satu ide di otaknya. Dengan tangan gemetar, ia mengangkat bangku kecil tak jauh dari ia berdiri dan menghantamkan ke kaca sekuat tenaga. Suara kaca pecah memecah keheningan malam. Angin dingin dari luar menyapu masuk, membelai wajahnya yang basah.

Tanpa pikir panjang, ia naik ke atas jendela. Ujung sisa kaca yang menempel merobek baju yang ia kenakan. Tapi Hania tidak perduli, dia hanya ingin keluar. Lari sejauh mungkin dari tempat jahanam ini. Ujung-ujung tajam tak hanya merobek baju Hania, tapi juga mengoyak tangan dan lututnya berdarah karena bergoresan dengan kaca. Tapi Hania seolah tak merasakan apapun. Luka itu tidak sebanding dengan rasa terhina yang melukai harga dirinya.

Saat hendak meloncat, suara langkah kaki dan teriakan terdengar dari arah lorong. Pengawal sudah tahu.

“Cepat buka pintunya!”

Hania mempercepat gerak, ia menahan napas. Ia menggigit bibir hingga berdarah saat menarik tubuhnya keluar melalui jendela kecil itu. Sakitnya luar biasa, tapi ia memaksa. Dengan sekali lompatan besar Hania berhasil keluar.

Begitu kakinya menginjak tanah halaman belakang, gadis itu langsung berlari. Nafasnya memburu, tubuhnya limbung tapi jiwanya masih bertahan.

“Aku harus pergi, aku nggak mau jadi kelinci percobaan meraka!”

Namun, bagaimana pun Hania berlari dia masih ada dalam mansion. Dia belum sepenuhnya aman. Saat langkah t3lanj4ng gadis itu sibuk menyusuri rumput yang basah. Tiba-tiba satu pengawal muncul dari sisi kanan, mengejarnya. Hania menjerit, menghindar dan melompat ke kolam ikan koi yang ada di taman. Rok dan seragamnya basah, tubuhnya menggigil. Luka perih, terkena air kotor dari kolam.

Tapi Hania tidak menyerah. Pengawal berlari ke arahnya. Dan Hania dengan cepat bangkit, lalu terus berlari ke arah pagar belakang—satu-satunya jalan keluar. Pagar besi yang menjulang setinggi tiga meter, itu terlalu tinggi. Tidak ada tangga, tidak ada batu besar untuk pijakan, tapi Hania harus melewatinya. Ia menengadah, lalu menatap sekeliling.

Satu-satunya cara... adalah menggunakan tubuhnya sendiri.

"Bisa, aku pasti bisa."

Derap langkah semakin terdengar mendekat, kali ini terdengar lebih dari satu. Hania menguatkan hati, melompat setinggi yang ia bisa lalu mulai memanjat perlahan, menggunakan celah besi pagar sebagai pijakan. Tapi baru separuh jalan, lengannya tergelincir.

"Aaaagh!" Ia jatuh. Tubuhnya menghantam tanah begitu keras. Darah mengalir dari siku dan lututnya.

Pengawal-pengawal mulai mengepung, menertawakan pelarian Hania yang sia-sia.

"Mau kemana lagi kamu?"

"Sudah bener dikurung di kamar malah kabur," sahut pengawal lain tanpa berniat membantu Hania berdiri.

Mereka haya berdiri mengelilingi Hania dengan tawa mengejek

Hania menatap nyalang pada lima pria berbadan kekar yang menatapnya dengan remeh. Ia bangkit lagi. Lalu berlari lagi meskipun pincang. Para pengawal itu hanya tertawa, mereka sengaja membiarkan mangsanya berlari. Karena mereka tahu gadis itu tidak akan mampu pergi jauh. Mata Hania merah menyala oleh amarah dan harga diri. Meski kesakitan tapi dia berusaha bergerak, lari, sekuat yang dia bisa.

Satu pengawal berhasil menangkap pergelangan tangannya.

"Cukup bermainnya, sudah malam kami mau tidur!" gertaknya.

"Lepaskan!" Hania meronta.

"Diam lah, apa kau tidak lelah terus berteriak!" Satu pengawal lain menarik lengan kiri Hania.

Gadis itu menoleh, menggigit tangan laki-laki itu hingga berdarah.

"Sial, beraninya kau-"

"Sudah, jangan bayak bicara. Cepat bawa dia ke kamar!" titah seorang pengawal yang berjalan di belakang.

Dua orang yang memegangi Hania mempercepat langkah mereka, tubuh kecil Hania terseret. Ia menendang dan mencakar, tubuh kecilnya berubah jadi api. Namun tenaga Hania tak sebanding dengan mereka. Akhirnya, dua orang mengangkat tubuhnya paksa, menyeretnya kembali masuk ke dalam mansion megah itu.

“TIDAAK!! AKU MAU PULANG! AKU MAU PULAAANG!!!”

Tangisan dan jerit Hania menggema di sepanjang koridor yang ia lewati. Darah menetes dari luka-lukanya. Tapi tidak ada yang peduli. Yang mereka pedulikan hanya satu, wanita ini harus berada aman di dalam kamar dalam mansion.

Terpopuler

Comments

Anie Nhie

Anie Nhie

udah berusaha lari sampai luka dan berdarah gitu tapi ujung²nya Hania tertangkap juga,,
untuk skrg kamu pasrah z dulu Han, nanti klo kondisi kamu udah pulih baru deh cari celah lagi buat kabut,,,

2025-06-16

4

SusiVikers

SusiVikers

ya ampun udh capek² lari sampe luka² kena goresan kaca ehh malah ttp aja kekurung di mansion itu dan tertangkap lagi 😫😫 mungkin kamu harus pasrah dulu Hania buat sementara aja, sekalian cari celah buat kabur lagi

2025-06-16

2

Sahidah Sari

Sahidah Sari

ya Allah kasian bnr dah Hania,sdh berusaha kabur sampai luka tp tetap aja ga bisa lari dr kejaran pengawal.knp bisa sih Hania sampai bekerja di sana tanpa tau maksud dr mereka.susah klu sdh masuk ke mansion itu buat keluar lagi.

2025-06-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!