" RERE !!!!! "
Aretha tersedak seketika mendengar seseorang memanggil namanya dengan sangat kencang. Ia mencari asal suara. Minuman yang baru saja diteguknya langsung menyembur keluar, begitu dia mengenali siapa yang memanggilnya.
Seriuusss ???.....
Bunda ?!
Kenapa juga nyariin aku kesini sih ?
Kan aku...
Eh, ntar dulu... jangan-jangan...
Pernikahan itu !!
" Gengs, aku cabut duluan ! "
Tanpa menunggu jawaban, Aretha langsung memilih langkah seribu setelah mengambil jaket hoodie nya di atas meja dan berlari lewat pintu belakang garasi milik Ella, dimana garasi tersebut adalah basecamp mereka.
Bunda tidak habis pikir dengan anak gadisnya yang satu ini. Yang selalu menghindar dan berlari setiap melihat ibunya sendiri mencarinya.
Tapi bukan Bunda namanya kalau tak memperhitungkan segala nya, ia sudah mempersiapkan semua.Apalagi ia memang sangat paham dengan karakter putri satu-satunya itu.
Selang beberapa saat, beberapa orang berbaju safari dan berbadan kekar muncul di belakang Bunda. Segera setelahnya sesuai instruksi yang diberikan Bunda, mereka dengan sigap mengejar Aretha dari berbagai arah, berpencar.
Ketiga sahabatnya hanya bisa melihat apa yang terjadi di hadapan mereka sembari melongo. Sesekali melempar senyum bersamaan ke arah Bunda Aretha, antara memberi salam dan menutupi rasa takut mereka.
Bunda yang merasa tak akan mendapatkan informasi apa-apa dari para sahabat putrinya tersebut, segera memutar tubuh dan berlalu keluar dari garasi itu.
Setelah melihat Bunda Aretha yang hilang dari pandangan, ketiganya dengan kompaknya menghela nafas lega.
" Kenapa aku selalu mikirnya, Rere itu kayak penjahat aja ya ?.... Selalu kabur dari Bundanya... "
" Kan kamu tau, Bundanya mau dia pulang... Wajarlah, Rere kan anak satu-satunya..... Udah gitu anak cewek lagi, kuatir lah ! "
" Rere nggak mau pulang, takut sama Sara.... "
" Tapi tetep aja, Sara nemu aja buat ngabisin waktunya si Rere. Tau sendiri, Rere mau kumpul sama kita aja selalu pake alesan, dia lembur kerja kan.... "
" Paling nggak, dengan Rere kerja serabutan sana-sini, Sara juga nggak segampang itu bikin Rere harus ngikutin apa mau dia... "
Dan obrolan pun mulai memanas menjadi bergosip.
Sementara teman-temannya bergosip dengan asyik di basecamp. Aretha masih sibuk berlari menghindari bodyguard sang Bunda. Dengan tubuh lincah nan gesitnya, beberapa kali berhasil lolos dari mereka.
Hingga akhirnya tibalah ia di sebuah tempat perbelanjaan yang penuh dengan pengunjung.
Coba masuk kesini ahh...
Siapa tau bisa bikin mereka menyerah nyariin di tengah orang banyak begini.
Okey... Jalan di tempat yang banyak orang lalu lalang deh !
Hmmm...
Pas nih, sambi ngaso....
Ngopi dulu aja !!!
Aretha menemukan satu tempat yang membuatnya tertarik untuk masuk sambil bersembunyi. The Coffe Bean's. Dan setelah celingukan sana-sini untuk memastikan keadaan sudah aman, ia pun segera mendorong pintu kaca untuk masuk ke dalam.
Melihat-lihat papan menu dengan variasi gambar yang unik, Aretha mencari pilihan kopi yang dirasa menarik untuk dipesan. Setelah memilih kopi yang diinginkan, Aretha memilih untuk duduk di bangku tepat di ujung sebelah jendela.
Seraya menunggu pesanannya siap untuk diantar ke meja nya, dirogohnya saku celana jeansnya. Ia mengambil handphone nya. Diceknya, ada beberapa tanda notifikasi di layar beranda handphone nya yang baru saja ia hidupkan.
' Re, lolos ? '
Mm... Chat dari Nasya.
' Bodyguard bundamu kayaknya masih ngawasi basecamp, kamu jangan balik kesini dulu ya. '
Okey, thanks Ella sayang....
' Re, pagi-pagi tadi Bunda nanyain kamu. Kamu tau sendiri kan aku tuh nggak bisa bohong, jadi terpaksa aku bilang, kamu kalo nggak kerja biasanya ada di garasi milik Ella. Maaf yaaa.... '
Iihhh ternyata Sara yang kasih tau Bunda.
Maunya apa sih dia ?
Dia takut aku nikah tapi dia malah yang bikin aku dikejar Bunda begini...
Besok harus kabur tapi kemana ya ?
Aretha mengangkat wajah, mengalihkan perhatiannya dari layar handphone ke arah luar. Seketika matanya hampir meloncat keluar, bahkan ia sampai meloncat bangun dari duduknya.
Hadeeuuhhh....
Mereka lagi ???!!!!!
Kali ini bodyguard Bunda beneran pantang pulang sebelum bisa dapetin aku ya....
Kemana lagi nih harus lari ?
Dua orang bodyguard sang Bunda tepat ada di depannya, hanya saja terhalang kaca.
Udah, kabut kemana aja lah....
Sambil lari sambil mikirin mau kemananya.
Okey, kaki panjangku, bawa aku lari sejauh mungkin !
Aretha menjulurkan lidahnya untuk meledek saat para bodyguard itu akhirnya beradu pandang dengannya. Ia segera beranjak pergi, berlari ke arah pintu belakang The Coffee Bean's tersebut.
" Kak, pesanan nya ? "
" Buat kamu aja, ini uangnya ! "
Aretha mengulurkan selembar uang 50 ribu kepada sang waitress yang berpapasan dengannya.
" Toilet dimana ? "
Tanya Aretha sembaru melihat ke belakang dan menemukan sang pengejarnya mulai masuk ke dalam.
Sang waitress yang merasa untung besar dari Aretha, segera memberitahukan ke arah mana Aretha akan menemukan toilet. Dengan cepat Aretha berlari ke arah yang ditunjukkan.
Tetapi....
BBRRUUKKK !!!
" Aauuuwww..... "
" Aduuuhhh.... Apa-apaan sih ??? "
Begitu inginnya untuk segera kabur, Aretha sampai tidak melihat dan menabrak seseorang yang baru saja keluar dari toilet.
Ke dua nya jatuh tumpang tindih. Aretha yang berada di posisi atas, segera menarik tubuhnya menyingkir dari tubuh seorang laki-laki muda yang tergeletak di bawah tubuhnya.
" Kamuu ??? "
" Kamuuu ???? "
Ke dua nya saling menunjuk dan melotot. Dan bersamaan dengan bangun dari jatuhnya. Sang laki-laki muda yang tak lain adalah Ryuzaki, mengibaskan tangannya membersihkan pakaian bagian belakangnya.
" Dasar cewek gila ! Kenapa kamu lagi sih ??? Kamu itu emang bikin apes hidup aku, tau ?! "
Bentak Ryuzaki dengan wajah yang sangat kesal
" Sembarangan kalo ngomong ! Kamu tuh !! "
" Berapa kali ketemu, mana ada nggak kena apes ???? "
" Heii !!! Kamu aja yang lagi apes, kenapa juga nyalahin aku ?? "
Iiiihh, sembarangan aja ni cowok ngomong !
Kata aku, dia itu yang bikin apes aku mulu...
Lagian kenapa sih dia ada dimana-mana ?
Dunia ini sempit amat !!!
Sial, ketemu cowok nggat tau terimakasih !
Batin Aretha menunjukkan tampang manyun.
" Mbak Rere, ayo kita pulang ! "
Tanpa disadari, para bodyguard Bunda sudah ada di belakang Aretha. Aretha memutar tubuh. Tertangkap.
Ada 4 orang di hadapannya yang sedang menjaganya dari kabur kembali.
" Demi kebaikan mbak Rere juga, tolong ikut kami pulang baik-baik. "
Kata salah satu dari mereka yang berdiri paling dekat dengan Aretha. Ryuzaki memperhatikan pemandangan di hadapannya.
Ciihh... ternyata gadis kaya yang kabur dari rumah.
Pantas bisa punya moge sekeren itu...
" Demi kebaikan aku darimana ? Dari Hongkong ? Yang bener aja !!! "
" Mbak, tolong jangan mempersulit kami. "
" Siapa yang mau persulit kalian ?.... "
Aretha menghentikan kalimatnya. Terbersit sebuah ide yang menurutnya cemerlang. Segera dia mendekati Ryuzaki dan menggelayut di lengannya. Ryuzaki yang tak menyangka perbuatan Aretha, terbengong.
" Bilang sama Bunda, aku pulang dianterin pacar aku ini, janji ! Iya kan, sayang.... ? "
Kata Aretha, lalu mengerling ke arah Ryuzaki. Ryuzaki yang tadi terbengong, mulai sadar apa yang sedang terjadi.
Oooo... mau manfaatin aku ya ?
" Mbak, maaf.... Ibu bilang, mbak harus pulang bersama kami. "
" Nggak ! Bilang sama Bunda, aku pulang sama pacar ku aja ! "
Aretha tidak mau menyerah. Masih dengan percaya dirinya, memeluk lengan Ryuzaki.
" Sorry nih, sayang.... Aku lupa bawa mobil, kayaknya kamu harus pulang bareng mereka aja deh... "
Ryuzaki menarik lengannya, dan mendorong tubuh Aretha ke hadapan sang bodyguard.
" Heeiii.... "
Aretha berusaha menolak, tapi terlanjur dicekal para bodyguard nya.
" Brengsek !! Awas kamu ya !!! "
Sambil diseret para bodyguardnya, Aretha mencaci maki Ryuzaki. Ryuzaki melempar senyum penuh kemenangan.
" Sampai jumpa, sayang.... "
Ryuzaki melambaikan tangan, tanda salam perpisahan sambil tertawa kecil kepada Aretha yang masih terdengar mengeluarkan sumpah serapah untuknya.
Ryuzaki merasa geli melihat tingkah Aretha.
" Lama banget sih ke toilet ? "
Nano muncul dengan wajah tidak sabar. Diikuti Eza di belakangnya.
" Ketawa apa kamu ? "
Tanya Nano keheranan melihat temannya tertawa kecil sendirian.
" Nggak ada apa-apa ! Cuma something happen barusan but not important.... "
Jawab Ryuzaki seraya melangkah pergi, membuat teman-temannya merasa aneh dengan tingkahnya.
Hotel I, menjelang jam makan malam.
Disinilah aku ...
Bunda benar-benar keras kepala.
Memaksaku ke salon dan memakai gaun yang bikin nggak nyaman begini....
Iisshhhh .... Yang bener aja deh !!!
It's not my style !!!
" Re, kamu bener-bener setuju sama perjodohan ini ? "
Sara merajuk. Sedetikpun tak melepaskan tangannya dari tangan Aretha. Menggenggamnya dengan erat. Takut kehilangan.
Aretha sebenarnya merasa tidak nyaman, tapi dia tidak memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap tingkah Sara.
" Huufftthhhh.... Entahlah, ini juga kan baru pertemuan buat ngebahas soal itu. "
Jawab Aretha dengan nada yang pasrah. Bunda menatap ke arah Aretha dan Sara yang sedang duduk di sofa sambil saling menyandarkan diri dan bergandengan tangan.
Maafin Bunda, Re...
Ini demi kebaikan mu sendiri.
Bunda tau apa yang terjadi antara kamu dan Sara.
Jangan sampai kamu telanjur makin jauh seperti Sara.
" Rere, Sara... Ayo, sini ! Udah pada dateng... "
Bunda melambai ke arah Aretha dan Sara agar segera mendekat. Berdua beranjak dari sofa dan duduk di tempat yang sudah dipersiapkan sebagai tempat makan malam bersama.
Benar saja, pintu kamar hotel terbuka. Muncullah Ayah diikuti beberapa orang di belakangnya.
Aretha memperhatikan para tamu yang memasuki ruangan.
Tepat di belakang Ayah, terlihat seorang laki-laki dan wanita seusia Ayah. Dan di belakangnya mereka, barulah ada seorang laki-laki muda.
Matanya tidak begitu sipit, tapi juga tidak bulat, terkesan tajam dipadu dengan alis yang tebal hampir berdekatan satu sama lain. Kulitnya putih bersih, senada dengan kulit sang wanita paruh baya di depannya. Badannya tinggi, tidak begitu kekar tapi terlihat atletis. Mirip dengan sang laki-laki paruh baya di depannya.
Meskipun hanya mengenakan kemeja panjang berwarna hitam dipadu celana jeans warna senada, dan memakai sepatu jenis sneakers berwarna putih, membuat sang laki-laki muda ini tampak lebih menonjol.
Aretha mengernyitkan dahi. Sang tamu laki-laki muda itupun melakukan hal yang sama. Mendadak ke duanya bersamaan saling melotot. Tanpa sadar, Aretha bangkit begitu saja dari bangkunya.
Diaaa ????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dewa Dada
lanjut
2021-03-01
0
✵⃝⃟⃠|𓆩 Lim-Chan𓆪 𓆩𖤍𓆪
mantap kk lanjut dan jangan lupa baca novel ku juga yah
-Pedang Cahaya
2020-09-22
2