" Brooo.... Liat itu !!! "
Kata Nano seraya menunjuk ke arah samping tempatnya berdiri.
Dimana yang ditunjuk Nano memperlihatkan sekumpulan gadis-gadis berpenampilan seksi dan penuh gairah.
Eza dan Doni segera bersiul menggoda para gadis tersebut. Ryuzaki tidak tertarik sama sekali. Hanya melihat ke sekeliling.
Sudah lewat tengah malam, tapi acara balapannya belum mulai.....
Ryuzaki melirik ke jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 01.24 WIB. Kemudian dia melemparkan pandangannya ke beberapa moge yang siap untuk balapan sudah berjajar rapi di arena. Ryuzaki berjalan, ingin melihat jenis-jenis moge tersebut lebih dekat.
Eeehhhh....
Moge ini, kayaknya pernah liat deh.....
Dimana ya ?
Ada sebuah moge berwarna merah hitam yang terparkir dan menarik perhatiannya. Ia memperhatikannya dengan detil.
Oh iya, yang lagi macet mau jalan ke Puncak !
si Aretha rupanya....
Dia pembalap liar juga ?
Isshhhh.... Cowok kurus itu belagu juga !!!
Paling juga buat gaya-gayaan doang, caper cewek nya...
Cowok model begini nih, yang suka mainin cewek-cewek.
Mau enaknya doang, tapi nggak punya tanggungjawab kedepannya.
" Ah, bukan urusan ku juga ! "
Kata Ryuzaki sembari menendang pelan ban belakang moge yang diperhatikannya tersebut.
" Polisi !!! Polisi !!! Polisi !!! "
Sebuah tanda peringatan bergema dan dari kejauhan terdengar suara sirene mobil patroli. Seketika semuanya berhamburan kocar-kacir mencari tempat perlindungan.
Ryuzaki melihat ke arah teman-temannya tadi berkumpul. Tak terlihat, tertutup orang-orang yang berlarian.
Sialan....
Mana parkir mobilnya jauh dari sini....
" Hei, cepetan naik !!! "
Mendadak ada yang menarik jaket kulitnya. Melihat sekitarnya tampak membahayakan, Ryuzaki mau tidak mau mengikuti apa yang dikatakan seseorang yang menariknya barusan, yang ternyata sang pemilik moge yang tadi diperhatikannya.
Secepat kilat naik ke belakang. Dan tanpa sempat bertanya, sang pemilik moge pun membawanya pergi. Melaju kencang dengan motornya.
Menerobos dinginnya malam, Ryuzaki menikmati pemandangan kota yang masih terang benderang karena lampu-lampu jalan. Mendadak ia teringat sesuatu, bahwa ia sedang membonceng seseorang.
Cewek ???
Ryuzaki tersentak saat melihat rambut panjang yang tergerai di bawah helm.
Rambut sang pemilik moge beberapa kali menyentuh wajahnya. Wangi sekali. Disentuhnya beberapa helai, terasa lembut. Tiba-tiba moge pun berhenti.
" Nih, buat ongkos taxi.... "
Sang pemilik moge mengulurkan tangannya ke belakang, memberikan dua lembar uang 50 ribu kepada Ryuzaki. Ryuzaki hendak menolaknya tapi mendadak matanya tertuju pada sesuatu di pergelangan tangan sang pemilik moge.
" Hei, buruan turun !!! .... Aaduuhh !! "
Seru sang pemilik moge saat dengan cepat Ryuzaki membuka paksa helmnya dan melompat turun dari boncengannya. Dan tampak olehnya kini, wajah seorang gadis yang cantik dengan rambut panjang tergerai dari balik helm tersebut.
" Kamu cewek ? "
Ujar Ryuzaki antara percaya tak percaya.
" Iya, kenapa ??? "
Sahut gadis itu ketus.
" Aku pikir selama ini kamu itu cowok... "
" Ngaco ! Sini helm ku ! "
Potong gadis itu sambi turun dari moge nya.
Kemudian melangkah mendekat ke arah Ryuzaki. Dan dengan cepat berusaha merebut helmnya. Sayangnya Ryuzaki lebih cepat darinya dan menangkap tangannya.
Ryuzaki ingin menegaskan kembali apa yang sempat membuatnya tertarik di atas motor tadi, di mana sang gadis menyodorinya lembaran uang.
Benar !!!
Aku nggak salah lihat...
ARETHA !!!
Katanya dalam hati saat menatap sebuah gelang dengan ukiran nama di pergelangan sang gadis.
" Apaan sih ?! Balikin helm ku !!! "
Benar, sang gadis adalah Aretha. Aretha kembali berusaha mengambil helmnya dari tangan Ryuzaki.
Ryuzaki yang masih penasaran dengannya, tidak berniat segera mengembalikannya. Diangkatnya tinggi-tinggi helm tersebut.
" Ntar ku balikin, aku mau tanya dulu... "
Kata Ryuzaki.
Aretha tidak perduli lagi dengan omongan Ryuzaki. Ia terus mencoba merebut helmnya dari tangan Ryuzaki. Beberapa kali tidak berhasil meraih helmnya, kali ini dia melompat agar dapat meraihnya.
"Hei, aku bilang tunggu du... Mmmpphhffttt ! "
Entah bagaimana, saat Aretha melompat, bukannya mendapatkan helmnya, bibirnya pas menempel di bibir Ryuzaki.
Dalam hitungan detik, ke dua nya langsung menjauh dengan wajah yang saling memerah.
Aaiiisssshhhh.....
Kenapa bisa cium dia sih !!!
Batin Aretha kesal.
Diusap bibirnya dengan cepat. Seperti ingin menghilangkan apa yang menempel pada bibir mungilnya. Ryuzaki malah tersenyum.
" Kamu suka banget sih cium orang nggak dikenal ?.... Cih, gampangan banget ! "
Ledek Ryuzaki sembari tertawa kecil.
" Heiii .... Ati-ati kalo ngomong ya ! "
" Buktinya nyata kok ! Kamu nggak kenal aku, tapi udah dua kali kamu cium aku... "
Meskipun yang pertama karena aku yang menciumnya duluan...
Ryuzaki menyambung kalimatnya dalam hati.
" Ngaco !!! Mana ada dua kali ?? Aku baru ketemu kamu sekarang .... "
Bener juga....
Kan lagi itu di pesta topeng, dia nggak tau muka ku, jadi dia berpikir baru sekarang ketemu aku....
Padahal yang sekarang ini pertemuan yang ketiga lho....
Buatku sih emang ini yang ketiga, tapi dia taunya ini yang pertama kali ketemu.
" Sini, brengsek !!! "
Ryuzaki kecolongan. Saat melamun, Aretha langsung merebut helmnya. Belum Ryuzaki buka suara, dengan gesitnya Aretha sudah menaiki moge nya.
" Bye !!! "
Kata Aretha sambil menjulurkan lidahnya. Meledek ke arah Ryuzaki. Dan....
BRRUUMMM..... BRRUUMMM....
BBRRUUUUUUMMMMMMMM !!!!!!!
Tinggal Ryuzaki terbengong menatap kepergian Aretha. Tapi sesaat kemudian, tersungging senyum di sudut bibirnya.
Syukur deh dia cewek....
Jadi kesan ciuman pertamaku nggak jadi menjijikkan.
Okey.... Aretha, aku semakin penasaran !!!
Club X, tengah malam ...
Perutku bener-bener nggak kompak !!
Apa-apaan ini....
Lagi seru-serunya padahal, malah ngajakin ke toilet sih....
Padahal baru juga minum sedikit, apa seharian tadi ada salah makan kali ya ?
Ryuzaki terus memegangi perutnya yang terasa tak nyaman, ingin muntah.
" Kamu bisa ke toilet sendiri ? "
Kata Eza cemas melihat sahabatnya itu.
" Ya... ya... aku bisa jalan sendiri ..... "
Ryuzaki tertatih-tatih keluar dari ruangan tempat mereka sedang kumpul-kumpul. Sambil memegangi perutnya yang siap-siap untuk meluap keluar, ia mengedarkan pandangan, mencari arah toilet berada.
Nah... ketemu !!!
Dengan usaha yang maksimal untuk menuju toilet, Ryuzaki benar-benar merasa lega begitu sampai tepat di pintu masuk toilet laki-laki.
Sayangnya, ada tanda Dilarang Masuk karena sedang ada perbaikan.
Aaarrrgggghhhhhhh !!!!!
Sialan !!
Dengan kesal, ia meninju pintu masuknya. Mendadak dia menemukan jalan keluar atas masalahnya, saat tak sengaja melihat ke arah samping, terdapat toilet wanita.
Celingak-celinguk sesaat, dan memastikan sekitarnya aman, segera ia masuk ke dalam dan memilih toilet paling ujung. Tak lupa menutup rapat pintu toiletnya.
" Hooekkss ! Hoeekss ! Hoeekkss ! "
Keluarlah semua isi perutnya. Terkuras habis. Ryuzaki terkulai lemas terduduk di lantai dan bersandar ke dinding.
Haahhh.....
Parah, aku lemes banget !
Biasanya nggak begini biar minum banyak juga, tapi kenapa malam ini perutku nggak kompak ?
Mmm....
Coba kuinget-inget....
Pagi, biasa... sarapan sandwich mami.
Siang.... siang ku makan apa ya...
Aahhh... ditraktir Eza, makan bakso dan .....
Haahhh iya iya, sambel bakso itu agak asem emang....
Fix, perut ku sakit gara-gara....
BBLLAAKK !!!
Terdengar pintu utama masuk toilet dibuka. Ryuzaki hampir mengeluarkan suara saking terkejut. Tapi dengan cepat, ia menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya.
Kasar banget buka pintu...
Eh, percakapan cewek sama cewek ?
" Re, Bunda benar-benar serius lho... "
" Biarin aja, entar juga aku kabur lagi ! "
" Kabur ?... Kamu mau ninggalin aku ? "
" Aku cuma kabur dari pernikahan ini aja kok ! Mana bisa aku tinggalin kamu ? "
" Are you serious ?.... Re, i'm affraid.... if you leave me, i can't imagine how i must do without you.... "
( Kamu serius ?... Re, aku takut... kalo kamu sampai ninggalin aku, aku nggak akan bisa ngebayangin apa yang harus aku lakukan tanpamu... )
" No, i'm not leaving you.... "
( Nggak, aku nggak akan ninggalin kamu... )
" Re, just you.... I want ! "
( Re, cuma kamu... yang aku mau ! "
Percakapan di luar membuat Ryuzaki penasaran. Iaerasa ada yang janggal. Perlahan dibukanya sedikit demi sedikit pintu toiletnya. Berniat mengintip.
Whaatt ????
Nggak salah liat apa ya ?
Beneran sesama cewek ternyata.... tapi obrolan mereka udah kayak orang lagi pacaran aja.
Tunggu dulu.... i-itu kan si Aretha ?!!!
Oh my God, kenapa sering banget aku ketemu dia ya ?...
Dan selalu dalam situasi yang nggak enak terus.
Kayaknya itu cewek, pertanda sial buatku !
" Kamu hari ini pulang ke rumah nggak ? "
" Entahlah... Temen kerja ku tadi telpon, dia nggak bisa masuk, dia minta aku back-up... "
" Aku boleh ikut ? "
" Ngapain sih ikut, aku kan kerja bukan lagi main.... Entar kamu bosen nungguinnya. "
" Re.... come on.... "
( Re... ayolah.... )
" Sara.... Please, don't be silly, okey ? I'm working ! Kita ketemu di rumah aja... "
( Sara... Tolonglah, jangan jadi bodoh, oke ? Aku lagi kerja ! )
" Tapi kamu udah mau married, aku nggak mau kamu pergi dari ku gitu aja... Aku butuh kamu, Re... "
" Nggak ada yang bisa pisahin kita, aku janji... Biarpun aku married ntar, aku hanya buat kamu.... Believe me, please ? "
" Re, i love you.... so much ! "
Kembali Ryuzaki melihat, ke 2 gadis itu berpelukan. Ryuzaki menutup pintu toiletnya. Tiba-tiba perutnya bergejolak lagi. Tapi dia berusaha menahannya. Menunggu yang diluar untuk pergi dahulu.
Gilaaa....
Hari ini bener-bener hari buruk buatku !
Padahal mereka cantik-cantik....
Bahkan si Aretha itu, dia tinggi semampai, makanya saat dia berdandan ala cowok, aku pikir dia emang cowok, cowok berparas manis...
Mereka .... Pencinta sesama kah ????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments