bab 4

Netra Gricelin menatap ke arah Tuan Nando dan juga Nyonya Aurora, orang tua Harley untuk meminta pertolongan.

Namun, mereka berdua langsung memalingkan pandangannya ke arah lain saat pandangannya beradu dengannya.

Bahkan Aurora ibu Harley yang selama ini begitu menyayangi, memberikan tatapan penuh kekecewaan terhadapnya.

Gricelin berteriak pada semua orang yang ada dirumahnya, "Keluar kalian semua dari sini!"

Namun, beberapa tamu terlihat tertawa setelah mendengar teriakan Gricelin.

Mereka menganggap ucapan Gricelin itu lucu.

Marina pun kembali berjalan ke arah putrinya, "atas dasar apa kamu berani mengusir para tamu disini?"

"Karena ini rumahku! Aku bebas melakukan apa yang aku inginkan disini," kata Gricelin dengan nada ketus dan penuh amarah.

Marina semakin mendekat, bahkan dia sengaja menginjak tangan Gricelin yang lain dengan sepatu hak tingginya dan memutar sepatunya itu.

Tangan Gricelin sangat sakit, bahkan darah juga juga menempel disepatu hak tinggi milik Marina.

Harley yang melihat darah menetes ke lantai dari sepatu Marina, sontak ingin membantu Gricelin bangun.

Tapi, bayang-bayang Gricelin yang masuk hotel bersama pria lain kembali merasuk didalam ingatannya.

Kekecewaan yang mendalam sungguh sulit untuk dibendung.

"Rumahmu? Hah, kamu jangan mimpi!" kata Marina dengan nada sombong.

Walaupun didalam hatinya Marina merasa sedikit khawatir mengingat suaminya yang lebih mencintai putrinya dibandingkan dengan dirinya.

"Iya, memang ini rumahku! Sekarang aku sudah tahu alasannya, kenapa Ayahku Noah Fallon memberikanku rumah ini padaku, bukan pada istrinya? Itu karena istrinya tidak akan peduli dan hanya akan menyiksa darah dagingnya sendiri," kata Gricelin dengan nada sedih.

Harley merasa iba setelah mendengar perkataan Gricelin, bagaimana pun juga dia saksi penderitaan Gricelin.

Ia ingin membantu Gricelin untuk bangun, tapi Diandra meremas tangannya.

Seolah menyadarkan dirinya agar kembali pada kenyataan.

Harley pun benar-benar tersadar.

"Aku akan menenangkan diriku dulu!" bisik Harley pada telinga Diandra.

Diandra malah berpura-pura terjatuh, Harley sontak memegang tubuh Diandra, tapi Diandra malah memeluk Harley begitu erat.

Seolah menunjukkan pada Gricelin jika sekarang ini, Harley memanglah miliknya.

Gricelin tak kuasa menahan rasa sakit yang mendalam didalam hatinya, teringat akan janji Harley didepan mendiang ayahnya.

Pria itu berjanji akan selalu melindungi dirinya apapun yang terjadi, karena Harley tahu.

Marina selama ini memang kurang menyukai dirinya yang notabene sebagai putri kandungannya.

Mati-matian Gricelin berusaha untuk tidak menangis, tapi air mata terus saja luruh.

Dia benar-benar merasa sakit hati dengan sikap Harley.

Dua orang satpam pun datang atas perintah Marina.

Dan kedua satpam itu bersiap untuk membawa Gricelin keluar dari rumah.

"Kalian gak bisa mengusirku! Ini rumahku!" Teriak Gricelin, dia meronta.

Tidak mungkin dia terusir dari rumahnya sendiri bukan?

"Aku itu punya bukti kalau rumah ini itu milikku! Biarkan aku mengambil bukti surat kepemilikan ... " Ucapan Gricelin terhenti, kala Marina kembali menampar keras sisi wajahnya yang lain.

Kedua sudut bibir Gricelin langsung mengeluarkan darah.

"Kakak, sampai kapan kamu mau mempermalukan keluarga Gunawan. Tuan Nando dan Nyonya Aurora sudah sangat malu karena tingkah mu! Tolong jangan bersikap begitu menjijikkan seperti ini!" ucap Diandra dengan suara yang penuh kelembutan, tapi setiap kata yang dia ucapkan penuh akan peringatan.

"Cepat bawa dia pergi, jangan biarkan dia masuk lagi ke dalam rumahku!" Teriak Marina.

Gricelin terdiam, dengan kedua lengannya yang diangkat oleh kedua satpam rumahnya.

Kedua satpam itu berkata, "Nona, maafkan kami! Ini perintah Nyonya Marina."

Mereka mengangkat tubuh ringkih Gricelin penuh kelembutan.

Mata Gricelin berkaca-kaca, lalu dia berkata pada para satpam itu, "Terimakasih."

Mereka adalah satpam yang bekerja sejak kedua orang tuanya masih hidup.

Kedua satpam itu mendudukkan Gricelin di Pos satpam yang ada didepan rumah.

Salah satu mereka nampak menelpon seseorang.

**

Sebuah mobil Bentley hitam edisi terbatas terparkir tak jauh dari pos satpam.

Seorang pria tak asing turun dari mobil itu.

Gricelin sendiri masih terduduk dengan posisi membungkukkan badannya, dia memeluk dirinya sendiri.

Merasakan rasa sakit dan kekecewaan yang begitu luar biasa menghantam dirinya.

Peristiwa yang terjadi semalam sudah sangat mengejutkan dirinya, ditambah dengan hari ini.

Ibunya yang selama ini dia sayangi benar- benar menunjukkan wajah aslinya dan pacarnya Harley yang sudah 10 tahun bersama dengannya, sekarang benar-benar bertunangan dengan dengan Diandra.

Air mata tak kuasa terus luruh membasahi kedua pipi mulusnya.

"Tuan Rava ... " celetuk salah seorang satpam.

Rava yang dipanggil namanya hanya bisa menjawab dengan anggukan.

Wajahnya terlihat begitu dingin dan tegas.

"Tuan, tolong bantu bawa Nona kami ke rumah sakit! Dia terluka," kata seorang satpam.

Ekspresi wajah Rava langsung berubah suram, bahkan kedua satpam itu merasa kedinginan saat mendapatkan lirikan tajam Rava.

Rava berjalan lebih cepat, dia langsung menggendong Gricelin ala bridal style dan bertanya pada kedua satpam itu.

"Siapa orang yang membuat Gricelin terluka seperti ini?" Suara Rava mendominasi dan terdengar menakutkan.

Sementara Gricelin nampak acuh, tatapannya masih kosong.

Bahkan dikedua bola matanya, tidak ada sama sekali cahaya kehidupan.

Hanya keputusan asaan yang terlihat dari kedua bola matanya yang cantik.

Kedua satpam itu hanya terdiam dan saling pandang.

"Oke," kata Rava singkat, tanpa menunggu kedua satpam itu mengucapkan sepatah kata.

Dia meninggalkan halaman rumah Gricelin dan menggendong tubuh

Gricelin masuk ke dalam mobilnya.

"Tenang, aku akan membalas orang-orang yang sekarang ini menyakitimu!"

Gricelin yang dalam keadaan terguncang secara fisik dan mental, hanya menatap Rava sekilas.

Hati dan otaknya sekarang ini kosong.

Rava meletakkan tubuh Gricelin dengan sangat hati ke kursi penumpang, jari-jemarinya yang lentik mengelus pucuk kepala Gricelin.

Jika biasanya Rava sangat menjaga kebersihannya, bahkan sangat jijik dengan hal kotor.

Bagi Rava, hal itu sama sekali tidak berlaku untuk Gricelin.

Walaupun Gricelin penuh darah, dan tubuhnya basah kuyup bau alkohol.

Rava tidak peduli.

Sebelum menyetir, dia melepaskan jasnya terlebih dahulu.

Lalu menggunakan jasnya untuk menyelimuti tubuh Gricelin yang mulai menggigil.

Rava mulai menyetir dengan kecepatan tunggi, walaupun dirinya terlihat tenang.

Sebenarnya dia sangat merasa khawatir.

Tak berselang lama, Rava pun sampai dirumah sakit miliknya.

Semua pegawai rumah sakit nampak bingung bahkan mereka berbisik-bisik tentang wanita yang sekarang ini dibawa oleh Rava.

"Ternyata scandal Tuan Rava yang tidak menyukai lawan jenis itu palsu, dia ternyata normal. Sungguh beruntung sekali gadis yang saat ini bawa olehnya," ucap seorang wanita berpakaian perawat.

Sementara itu seorang wanita cantik berpakaian dokter mengepalkan tangannya, dia menatap Gricelin yang mendapatkan pertolongan oleh para tenaga medis dengan tatapan penuh kesumat.

"Gak Rava, kamu gak boleh mencintai gadis lain selain aku," gumam wanita itu.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 96
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 96
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!