Ara sudah sampai rumah duluan. Menunggu Kakaknya pulang diteras rumah. Di hari sabtu, Ara pulang lebih cepat.
Kak Sofi ko belum pulang ya, perutku sudah keroncongan minta di isi. Ahh itu dia kak Sofi, gumam Ara melihat kakaknya yang muncul dari gang sempit.
"Akhirnya kak Sofi pulang juga. Dari tadi Ara nungguin. Kak Sofi dari mana?"
"Maaf ya, ka Sofi telat. Kamu sudah sampai duluan sebelum ka Sofi pulang. Kakak habis dari rumah Anita Ra."
Melihat wajah adiknya yang sudah lelah dan menahan lapar, Sofi mengajak Ara masuk ke dalam. Dan langsung menyiapkan makan siang di meja makan. Tidak butuh waktu lama, ikan goreng, sayur asem, dan sambal pun siap di meja makan. Ara keluar dari kamar setelah mengganti baju seragam sekolahnya dengan baju biasa dirumah.
"Makanan sudah siap Ra."
"Cepat sekali kak"
"Kaka sudah masak, sebelum kerumah Anita."
Mereka pun menikmati makan siang berdua di meja makan, karena tidak mungkin menunggu Vina dan Dika pulang sekolah. Biasanya mereka ada pelajaran tambahan dan pulang sore.
Setelah selesai makan, Sofi mencuci piring bekas makan siang, sedangkan Ara membantu mengangkat jemuran dan merapikannya di lemari. Ara memang adik bungsu paling kecil, tapi suka membantu Sofi mengerjakan pekerjaan rumah.
🍁🍁🍁
Waktu sholat dhuhur pun tiba, Sofi mengajak Ara Sholat bersama. Sebagai kakak paling tua Sofi sudah dianggap seperti ibu oleh adiknya, pengganti ibu kandungnya. Sholat lima waktu pun tidak pernah di tinggalkan oleh Ara, Sofi selalu mengajarkan hal-hal yang baik pada adiknya. Selesai sholat, mereka nonton tv di ruang tamu.
"Kak, gimana kabar kak Anita sekarang? Kakak sudah lama tidak ketemu kak Anita. Dulu kalian sangat dekat dan akrab sekali waktu masih kuliah."
"Alhamdulillah Anita baik Ra. Anita kelihatan makin cantik. Tadi kita ngobrolin banyak hal. Anita juga tadi ngasih info loker buat kakak."
"Wah baik sekali ka Anita, walaupun sudah lama tidak ketemu, tapi masih perhatian sama Kakak. Oh ya, ka Sofi juga tidak kalah cantik ko," ucap Ara sambil tersenyum.
"Bisa saja kamu Ra. Terima kasih ga ada receh hehe....," ucap Sofi sambil mencubit pipi adiknya yang gemesin itu.
Sofi sering meluangkan waktu bersama Ara setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Menghabiskan waktu sambil menonton Drakor kesukaan Ara. Walaupun Sofi tidak begitu suka, tapi demi adiknya Sofi ikut menonton drakor.
Ting...tong... Bel rumah pun berbunyi. Sofi langsung beranjak dari tempat duduknya dan membukakan pintu rumah, melihat siapa yang datang. Dilihatnya sesosok lelaki muda berdiri didepan pintu. Wajah lelaki itu tampak asing baginya.
"Kenalkan namaku Fahmi. Aku baru semalam pindah kesini. Ini ada sedikit oleh-oleh dari ibu buat keluarga. Maaf ibu masih kelelahan habis beres-beres rumah jadi tidak bisa langsung datang kesini."
"Oh...ya tidak apa-apa, terima kasih ya. Namaku Sofia panggil saja aku Sofi."
"Ya mba Sofi, salam kenal ya. Baiklah mba,aku pulang dulu. Masih banyak yang harus dibereskan dirumah maklum baru pindahan."
"Assalamualaikum mba Sofi," ucap Fahmi sambil memberi salam dan pulang.
"Wa'alaikum salam," jawab Sofi.
Sofi kembali masuk ke rumah dan menghampiri Ara yang masih duduk di depan tv sambil senyum-senyum sendiri menonton drakor kesukaannya.
"Nih ada cemilan buat nemenin nonton Drakor."
"Wah apa ini kak," ucap Ara penasaran dengan sekantong plastik yang diberikan Sofi padanya.
Tadi ada tetangga baru ngasih oleh-oleh Ra. Kakak juga tidak tahu apa isinya. Coba buka Ra, kakak penasaran.
Ara pun membuka kantong plastik tadi. Ternyata isinya makanan yang asing baginya.
"Makanan apa ini kak," ucap Ara.
"Mana lihat!! oh...ini wingko Ra. Wingko ini makanan khas Jawa. Berarti Fahmi itu pindahan dari jawa ya," ucap Sofi menebak.
Karena tadi Fahmi buru-buru jadi Sofi belum sempat menanyakan dari mana asalnya.
"Oh... Tetangga baru kita namanya Fahmi."
"Masih muda ga kak," tanya Ara penasaran.
"Kalo dilihat dari mukanya si sepertinya masih muda, mungkin seumuran kaka. Tapi kurang tau juga."
"Ganteng ga kak," lanjut Ara.
"Ganteng itu kan relatif Ra tergantung kita yang melihatnya. Tapi lumayan si, hehe..."
Mereka pun melanjutkan menonton drakor sambil makan wingko, oleh-oleh dari Fahmi.
Wingko merupakan makanan khas jawa. Terbuat dari tepung beras ketan dipadukan dengan gula dan gurihnya kelapa muda. Nama wingko identik dengan sebutan wingko babat.
Tak terasa waktu sudah sore. Dika dan Vina pun pulang dari sekolah.
"Kak Sofi....," panggil Dika pada kakaknya yang sedang menyiram tanaman di depan rumah.
Beda dengan Dika yang menghampiri Sofi, Vina lebih memilih langsung masuk ke dalam rumah. Sofi tidak heran dengan tingkah Vina yang seperti itu. Vina sudah biasa bersikap cuek pada saudara tirinya. Sofi menyuruh Dika untuk masuk rumah dan segera mandi, makan dan sholat. Dika pun menurutinya. Sofi melanjutkan aktivitasnya.
🍁🍁🍁
Jam 18.15 Ayah dan ibu tiri Sofi pulang dari rumah saudaranya.
"Sofi...!" suara ibu tiri memanggil Sofi.
Sofi yang baru saja selesai sholat Maghrib langsung bergegas menemui ibu tirinya.
"Ya Bu, ada apa?"
"Bawakan tas ibu ke kamar ya, bereskan baju kotor ibu dan Ayahmu. Dan jangan lupa siapkan makan malam," perintah ibu tirinya.
"Ya bu, baiklah." jawab Sofi
Sofi selalu menuruti semua perintah ibu tirinya. Walaupun ibu tirinya sering marah-marah tidak jelas pada dia dan adik-adiknya. Tapi Sofi tetap menghormati ibu tirinya dan menganggap seperti ibunya sendiri. Perlakuan ibu tirinya kepada Vina sangatlah berbeda. Jelas karena Vina anak kandungnya. Vina sangat dimanja. Namun begitu ayah Sofi sangat menyayangi anak-anaknya.Tidak ada yang dibeda-bedakan.
Sofi pun bergegas ke dapur menyiapkan makanan untuk makan malam. Tidak ada kata lelah dalam diri Sofi, seakan semua menjadi tanggung jawabnya. Ara kasian melihat kakaknya yang dari pagi bergelut dengan pekerjaan rumah, sekali pun bisa istirahat itu hanya sebentar.
Setelah makanan tersaji di meja makan, mereka makan malam bersama. Tidak ada yang ngobrol saat makan, karena ayah Sofi melarang berbicara saat makan. Setelah selesai makan, ayah Sofi mengajak sholat isya berjamaah di rumah. Sudah menjadi kebiasaan di keluarga Sofi sholat berjamaah saat waktu sholat tiba. Terkecuali saat ayah Sofi kerja, biasanya hanya Sofi, Ara dan Dika yang sholat bersama. Vina dan ibunya memilih sholat sendiri.
Setelah Sholat mereka kembali ke aktivitas masing-masing, Ara dan Dika belajar di kamar, sedangkan Vina dan ibunya nonton tv. Hanya Sofi yang masih sibuk, membereskan piring bekas makan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Rara caniez
msh awal lnjut bca dong
2021-12-18
0
Susi Ana
jempol hadir, mampir ya
2020-11-09
0
Desrayanii
Like lagi 💕💕💕
Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"
2020-11-03
0