Arka putra wijaya
Dia adalah CEO dari perusahaan Wijaya grup, yang terkenal karena wajahnya yang tampan, putih, berbadan tinggi bak super model. Idola para kaum wanita. Namun sikapnya yang dingin membuatnya kelihatan angkuh. Dia seorang bos yang tegas dan profesional, tidak mudah memaafkan kesalahan orang begitu saja.
Setelah istirahat makan siang dan sholat. Sofi langsung pergi ke ruangan CEO Wijaya grup.
"Permisi tuan...? ucap Sofi.
"Silahkan masuk...," jawab Arka sambil menoleh.
Sofi kaget ternyata CEO di sini orang yang sudah bikin malu dirinya di taman kemarin. Bos yang di maksud oleh karyawan tadi di toilet itu CEO Wijaya grup.
Lelaki angkuh ini, kenapa aku harus ketemu lagi dengannya. Dan kenapa harus dia CEO di sini.
"Tidak di sangka ya bisa ketemu lagi," ucap Arka sinis.
"Oh... ternyata Arka putra Wijaya itu kamu, tidak di sangka orang angkuh seperti kamu adalah seorang CEO," balas Sofi kesal mengingat kejadian di taman.
Arka melihat Sofi dengan tatapan yang tajam. Seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Namun Arka tidak membalas perkataan Sofi.
"Nama kamu Sofia raina. Punya kemampuan apa kamu melamar kerja di Wijaya grup. Kamu tahu kan orang yang bekerja di sini semuanya profesional. Orang ceroboh sepertimu mana mungkin bisa bekerja di sini."
Kalau tahu ini perusahaan milik orang yang angkuh sepertimu, pasti tidak mungkin aku mengirim CV ku ke sini, Lagi pula mana mungkin aku di terima kerja setelah kejadian kemarin. Mending aku pergi saja.
Sofi beranjak pergi, namun Arka mencegahnya.
"Hey tunggu!! mau kemana, kamu belum interview. Tidak ada sopan santunnya. Selain ceroboh kamu juga tidak punya etika ya," seru Arka.
"Duduk sini! aku liat CV kamu dulu," lanjutnya.
Dasar orang aneh, tadi bilangnya aku orang yang ceroboh dan tidak mungkin bisa bekerja di sini. Sekarang dia bilang, aku orang yang tidak punya etika. Apa-apaan ini!! mentang-mentang bos bisa seenaknya.
"Ok, baiklah. Karena kamu sudah jauh-jauh datang ke sini dan program studi kamu juga sesuai dengan posisi yang di butuhkan saat ini. Aku kasih kesempatan kamu untuk bergabung dengan Wijaya grup. Gunakan kesempatan ini baik-baik, jangan ceroboh dalam bekerja. Kalau melakukan kesalahan dalam bekerja kamu tahu kan konsekuensinya," ucap Arka menegaskan.
"Tahu dong...! Aku bakal di omelin kamu kan di depan semua orang. Ups maaf, maksudku tuan Arka putra wijaya," seru Sofi pada Arka.
"Hey... kamu sudah aku kasih kesempatan diterima di sini tanpa interview ke dua." Bukannya terima kasih malah mengejekku begitu. Aku malas menginterview orang sepertimu. Lagi pula aku sangat percaya dengan staff HRD di sini. Mereka bilang kamu tegas dan bisa menjawab dengan baik interview tadi. Jadi itu sudah cukup. Mulai besok kamu bisa bekerja di sini. Jangan sampai telat," ucap Arka mengakhiri pembicaraan.
"Baik tuan Arka putra wijaya.
Hemm... menyebalkan, gumam Sofi.
"Permisi tuan."
Sofi pun meninggalkan ruangan Arka.
Sofi pulang ke rumah dengan perasaan kesal. Walaupun di terima bekerja tapi bukan orang yang angkuh dan nyebelin seperti dia yang diharapkan menjadi bosnya.
Sesampainya di gang jalan masuk rumahnya Sofi bertemu dengan Fahmi.
"Assalamualaikum, Dari mana mba Sofi?" tanya Fahmi.
"Wa'alaikum salam mi. Aku dari perusahaan Wijaya grup. Fahmi sendiri dari mana?"
"Saya baru pulang kerja mba. Mba Sofi kerja di Wijaya grup. Wah itu kan salah satu perusahaan besar. Beruntung sekali mba Sofi bisa bekerja di situ."
"Belum mi, baru mulai besok kerjanya. Tadi tes interview," jawab Sofi.
"Fahmi kerja di mana? jangan panggil aku mba mi, kesannya tua banget. Panggil saja aku Sofi, sepertinya kita seumuran," lanjut Sofi.
"Oh..ya mba. Ehh maaf, maksudku Sofi. Aku bekerja sebagai teknisi di salah satu perusahaan otomotif," jawab Fahmi.
Obrolan mereka pun berlanjut sampai depan rumah Sofi. Fahmi melanjutkan jalan kaki ke rumahnya. Sofi masuk rumah disambut Ara dan Dika yang dari tadi sudah menunggunya.
"Kak Sofi dari mana? Maaf ya kak, tadi pagi Ara berangkat sekolah tidak pamitan dulu sama kak Sofi."
"Iya Dika juga minta maaf ya kak, tidak pamit takutnya kak Sofi lelah tidur lagi jadi tidak berani bangunin."
"Ya tidak apa-apa adik-adikku yang ganteng dan cantik. Kakak tidak tidur lagi. Kakak juga minta maaf ya, sibuk tadi pagi sampai tidak tahu kalian sudah pada berangkat sekolah."
"Alhamdulillaah kakak dapet panggilan interview dari perusahaan Wijaya grup. Alhamdulillah besok kakak sudah mulai bekerja."
"Alhamdulillah," jawab Dika dan Ara kompak.
Sofi langsung mandi dan sholat Ashar. Setelah itu beraktivitas seperti biasa membereskan rumah dan menyiapkan makan malam.
🍁 Mungkin sekarang kita membenci seseorang karena telah menyakiti kita. Tapi kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi besok, lusa dan seterusnya. Ketahuilah Allah maha membolak balikkan perasaan manusia sesuai kehendakNya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-14
0
Desrayanii
Like mendarat 😍😍
Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"
2020-11-11
0
Missnoviazia
mampirrrrr
2020-10-29
0