Aku benci Kakak itu....

Hari pertama dimana aku harus MOS jurusanpun dimulai. Aku berangkat pukul lima pagi tepat menuju kampus. Hari ini aku sudah diizinkan membawa motor sendirian, karena aku sudah hafal jalan. HAHAHA.

Pagi itu jalanan Bandung masih sangat sepi tapi ada beberapa motor yang kutemui dikendarai oleh mahasiswa-mahasiswa berjaket tebal bertuliskan jurusan mereka masing-masing.

Aku melihat "Akuntasi 2008, Arsitektur 2009 dan lain-lain". Angin dijalan juga terasa sangat kencang bertiup mungkin karena daerah kampusku termasuk daerah atas dibanding kampus-kampus lain di Bandung.

Tibalah aku diparkiran kampus,

"Za, tungguin aku mau bareng nih" kataku pada seorang perempuan yang baru saja mengkunci ganda motornya didepan motorku.

"eh Rai ayo aku tunggu" jawab Ilza. Ilza adalah teman sefakultasku yang lain setelah Ikhsan.Ilza dulunya adalah teman satu ekskulku di SMA, Ilza mengambil jurusan Pemasaran Pariwisata.

Aku dan Ilza berpisah di lantai 2 dimana prodi Ilza berada, Ilza melambaikan tangannya padaku sambil berkata pelan "duh aing gemeteran nih" katanya.

(aing dalam bahasa sunda artinya aku)

Aku juga hampir sampai dilantai 3 gedung ini, sambil melihat-lihat keadaan sekitar yang masih sepi.

"Raina ayo kakak antar ke pos pertama" kata Kakak baik yang kutemui kemarin.

Entah kakak itu muncul darimana, tiba-tiba sekarang ada disampingku. Aku melihat wajahnya yang masih sangat segar dengan parfum yang sangat khas sejak pertemuan pertama kali kita kemarin siang tapi kali ini dia tidak memakai pita lagi.

"Oh mungkin kakak ini kemarin iseng pakai pita merah kaliya mungkin kakak ini tim lapangan soalnya selalu ada untuk menunjukkan arah" kataku dalam hati.

Aku bukan terkesan dengannya hanya saja aku takut kalau benar kakak itu adalah komdis yang menyamar dan memberikan kesan baik padaku padahal ternyata dia adalah "algojo" di MOS Prodi tahun ini.

Aku dan 90 teman angkatanku kini sudah berada di sebuah aula besar. Aku duduk di barisan paling belakang karena aku datang belakangan.

Aku bisa melihat wajah teman-teman yang kelak akan menjadi teman seperjuangan empat tahunku di masa yang akan datang.

"Raina, benar kan nama kamu Raina?" tanya salah seprang laki-laki yang duduk bersila disebelahku saat itu.

Laki-laki itu nampaknya melihat papan nama di dadaku dengan seksama padahal aku sudah berusaha menulisnya seabstrak mungkin agar tidak ada yang meneriakki namaku secara tiba-tiba dijalan.

"Eh iya aku Raina dari Bandung" kataku. Dia hanya membalas dengan tersenyum sambil mengulurkan jabat tangan kepadaku. Aku tidak tahu namanya, karena papan nama yang dia gunakan terbaik dan mana mungkin aku menanyakan namanya juga aku ini perempuan hsrus jual mahal.HAHAHA.

(begitu kata tips dan trik mendapatkan teman baik baru dikampus "jangan terlalu ramah dan terbuka pada lawan jenis")

Setelah mendengarkan pengarahan selama kurang lebih dua jam di Aula fakultas, aku dan teman-teman digiring menuju tempat pertama yang sudah disulap mejadi pos-pos berisikan tahapan pengenalan Departemen Prodi Geografi.

POS KE-1 EVALUASI

Aku memasuki pos pertama "Evaluasi", di pos ini aku diminta menjawab 20 soal seputar geografi dasar yang kebanyakan terlalu mudah untuk dipecahkan.

Aku juga diminta mengisi karakteristik diriku dalam 100 kata dan mendeskripsikan bagamana harapanku terhadap prodi ini di masa yang akan datang.

"Ah mudahlah pos ini mah bukan apa-apa" kataku dalam hati.

*warna pita kuning

.

.

POS KE-2 MINAT DAN BAKAT

Pos ini berisikan orang-orang yang ekstrovert sepertinya karena mendengar setiap perkataa yang keluar dari mulut merka hanya akan membuatku dan teman-teman yang lain tertawa lepas.

"Kalian tau gak Gunung Anak Krakatau letaknya dimana?" tanya salah seorang kakak tingkat disana.

"Selat Sunda" jawab temanku yang berada dibarisan depan.

Lalu, kakak di pos itu berdiri dengan semangat dan bertanya lagi "terus kalau anaknya di Selat sunda Emak sama Bapak gunungnya dimana?" katanya.

Teman-temanku yang berada disana tertawa keras sekali mendengar candaan si kakak tingkat yang ternyata bernama Akbar ini.

*warna pita biru

.

.

POS KE- 3 KEROHANIAN

Pos ini mengajarkan aku untuk membiasakan bersyukur dari hari ke hari karena masih diberikan kesempatan untuk diterima di jurusan yang lumayan terkenal di kampus ini. Jurusan geografi salah satu yang banyak diminati di Indonesia, mengingat kondisi alam negeri kita ini memang menarik untuk dipelajari dan diperkenalkan kepada dunia.

Kakak tingkat yang berada di pos ini semuaya adalah orang-orang yang terlihat sangat sopan, ramah dan teratur nada bicaranya. Mereka membuat kami semakin nyaman berada di jurusan ini.

*warna pita pink

POS KE-4 SOSIALISASI

Pos ini berisi orang-orang dengan wajah "pintar" karena cara bicaranya santai tapi tegas da jelas.

"Kalau kalian punya masalah tentang jurusan bisa didiskusikan dengan kami lebih dulu baik masalah perkuliahan ataupun administrasi kampus"begitu kata kakak cantik yang berada paling depan memimpin sekumpulan mahasiswa tingkat atas di pos itu.

*warna pita hijau

Semenjak tadi setelah aku memasuki empat pos, aku belum melihat kakak yang kutemui kemarin saat pendaftaran ulang jurusan. Aku juga ingat bahwa tidak ada mahasiswa berpita merah di pos-pos sebelumnya.

POS KE-5 KOMISI DISIPLIN

Atmosfer ruangan di Pos ini adalah yang paling dingin, aku dan lima temanku yang lain merasa agak gemetar ketika memasuki pos ini yang letaknya adalah disebelah ruangan kontrol fakultas.

"Taruh tas kalian didepan dan cepat ambil KTP kalian masing-masing lalu kasih ke kak Andreas didepan" teriak seseorang di deoanku.

Aku dan teman-teman kaget dan seera melakukan perintah kakak tersebut tanpa pikir panjang. Aku dan teman-teman sudah tahu kakak bernama Andreas adalah kakak yang kutemui kemarin dan tadi pagi itu.

Kami melihat name tag di dada sebelah kanannya. "Ah kakak ini Andreas namanya dan dia juga ternyata Komdis" kataku dalam hati.

"Kamu Raina ini KTP kenapa kamu kasih kesaya?" tanya Kak Andreas padaku.

"Maaf kak kan tadi perintahnya seperti itu" jawabku.

"Kalau gitu saya sobek ya KTPnya" jawabnya.

"Jangan Kak itu kan KTP saya kenapa disobek?" jawabku.

"Lah kan kamu udah kasihin ke saya berarti ini hak saya" jawabnya sambil berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan kearahku.

Aku seketika menjadi ciut dan takut untuk mengeluarkan kata demi kata lagi, karena aku sekarang tahu bahwa watak Kakak ini ternyata keras.

"Kenapa kamu ga jawab? beneran mau saya sobek ini KTPnya?" tanyanya.

"Jangan kak saya kan cuman menjalankan perintah dari kakak saja" jawabku. "sudah mahasiswa disuruh asal-asalan sama orang mau saja, emang kamu tau tujuan KTP ini dikumpukan untuk apa? kamu bahkan gak tau kan nama kakak yang menyuruh kalian untuk mengumpukan KTP ini siapa?" katanya.

Aku dan teman-teman langsung melirik ke Kakak yang berteriak diawal tadi, namun benar saja Kakak tersebut tidak memakai nametag seperti yang dipakai Kak Andreas.

"Diem semuanya gak bisa jawab kan bingung kan" kata Kak Andreas semakin menjadi.

"Kalian sudah gede apa-apa harus dipikir dulu jangan asal mau disuruh aja, kalian kayanya kalau tadi Kakak Nadia menyuruh buat kumpulin dompet pasti kalian juga bakal kasih kan?" Kata Kak Andreas.

Aku dan teman-teman hanya bisa mematung dan tidak berani berargumen. Maklum saja di kelompokku isinya perempuan semua, aku adalah satu-satunya yang berani menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan Andreas dan kawan-kawan Komdisnya itu.

"Andreas aku benci kamu" gerutuku dalam hati.

Terpopuler

Comments

Iis Sugiyanti

Iis Sugiyanti

udh ke 2 x tpai lupa bacanya

2024-02-01

0

Nuykhoirun

Nuykhoirun

keempat kalinya baca ulang , astaga kutidak pernah bosan dengan cerita ini

2021-11-22

0

Hazeel

Hazeel

uwuww menarik
jadi inget waktu skola dlu

2020-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Aku benci Kakak itu....
3 Mulai membiasakan diri..
4 Andreas...
5 Praya...
6 Hari pertama Studi Keagamaan
7 Sebuah Renungan....
8 Andreas tumben baik...
9 Tunggu aku....
10 Gian....
11 Skenario..
12 Aku kecewa
13 Puncak
14 Kegiatan dihari pertama..
15 Tentang Raina
16 Tentang Raina part 2
17 Pengakuan Andreas..
18 Fakta lain Gian dan Andreas
19 Merintis usaha
20 Status pura-pura...
21 Peran
22 Kemelut.
23 Diam
24 Sisi lain Gian
25 Dialog baru
26 Terjaga di malam hari
27 (Andreas yang bercerita)
28 Sudut pandang Andreas
29 sudut pandang Andreas 2
30 Selembar kertas catatan Raina....
31 Usahaku untuk Raina
32 Kebohongan Gian (sudut pandang Andreas)
33 keahlian baru Raina....
34 Pengakuan Gian..
35 Andreas yang tegas
36 Hari lain bersama Andreas
37 Galau
38 Dhika bercerita....
39 Perspektif Penulis
40 Hari-hari biasa
41 Cerita baru ...
42 Deskripsi perasaan
43 Rencana untuk Andreas...
44 Hari jadi Andreas part I
45 Hari Jadi Andreas part II
46 Bosscha I
47 Bosscha II
48 Hari menyebalkan...
49 Fourgirls
50 Mondok di rumah Hanifa
51 Kaget
52 Hanifa yang bercerita...
53 Hanifa yang bercerita II
54 Sepenggal Puisi untuk Raina...
55 Pertemuan menuju hari-hari penuh rindu
56 I miss you
57 Belanja dan tragedi
58 Rumit
59 Nasihat Gian.
60 Pusing
61 Kurlap Day 1
62 Gumuk Pasir
63 Malam hari di homestay...
64 Suara favoritku!
65 Nunu hilang!!!
66 Tragedi Bis
67 Doa Ayah, Ibu dan Andreas
68 Buku catatan...
69 UAS dan kebohongan
70 Dia bohong (lagi)
71 Putus?
72 Andreas Pulang...
73 Aku butuh dia (sebenarnya)
74 Ayah, aku khawatir!
75 Yaaaah....
76 Tamu
77 Mimpi?
78 Surat dari calon mertua...
79 Rencana
80 Berdua saja
81 Lamunan.
82 Moment...
83 Hanifa Dhika
84 Aku tidak suka...
85 Raina PMS!!
86 Andreas kebingungan....
87 Drama di villa.
88 Sedih
89 Pisah (lagi?)
90 Bandara haru
91 Seminggu tanpamu
92 Bohong sih...
93 Kekacauan
94 Pengertian
95 Gian dimataku..
96 Apa aku egois?
97 Paragraf penuh makna
98 Ketakutan
99 Tidak mau kalah?
100 Selamat kak!!!
101 EPISODE SPESIAL (Arika)
102 EPISODE SPESIAL (Nunu)
103 EPISODE SPESIAL (HANIFA)
104 EPISODE SPESIAL (Kak Dhika)
105 EPISODE SPESIAL (ANDREAS)
106 Stimulus
107 Four Season
108 Kangen
109 Kejutan Kecil.....
110 Seharian dirumahku...
111 Kesibukan tim
112 Ingatan dari sebuah perjalanan
113 Bukan itu yang aku maksud...
114 Amarah seorang kak dhika
115 Cerita lagi
116 Apa sih Fasya?
117 Friendship
118 Perasaan campur aduk...
119 Permintaan yang terdalam
120 Catatan
121 Sunset ...
122 Kali ini, kita pisah untuk berapa lama lagi?
123 SHOWTIME!
124 Rahasia...
125 Sebel
126 Apes
127 Kayi dan Hanifa dua sisi mata uang yang berbeda...
128 Topeng Fasya
129 Hmmmm
130 Andreas si algojo
131 Semangat!
132 Kepindahan Andreas
133 Kejutan demi kejutan
134 Kegiatan di bukit
135 Praya&Rani
136 Siasat
137 Sebenarnya...
138 Tidak bisa lagi ditoleransi
139 Normal kembali
140 Saingan baru?
141 Dedaunan kering
142 Kehilangan
143 Berbaur dengan keluarga baru
144 Berlalulah segera duka...
145 Sensitif
146 Kampus
147 Brengs
148 Cerita dari Andreas
149 Malam Final
150 Perayaan
151 Nunu dan Gian...
152 Jejak
153 Kira-kira
154 Cerita dari Andreas II
155 Andai
156 Jangan biarkan aku kehilangan lagi
157 Mimpi terindah
158 Pelaku
159 Raina kembali
160 Rumah ternyaman
161 Perenungan
162 Brand new day
163 Rutinitas masa depan
164 Rutinitas pasca libur
165 Kampus in real life
166 Kejadian
167 Hal-hal yang terjadi
168 Apa sih?
169 Malam sastra I
170 Malam sastra II
171 Rindunya pada kedua orang tuanya
172 Menjelang ke lapangan
173 A day before
174 Bali i'm coming!
175 Pura Luhur Besakih...
176 Bohong
177 Peraduan
178 Kaget
179 Selanjutnya...
180 Bukit bintang
181 Rencana Nunu
182 Dari yang telah lama
183 Cinta Pertama?
184 Hari-hari baru
185 Rahasia Nunu
186 Duka dan Suka bersamaan...
187 Surat
188 Menetap di Palembang
189 KEMBALI KE BANDUNG
190 Sajak Rindu
191 Hore, Mimpiku tercapai !
Episodes

Updated 191 Episodes

1
PROLOG
2
Aku benci Kakak itu....
3
Mulai membiasakan diri..
4
Andreas...
5
Praya...
6
Hari pertama Studi Keagamaan
7
Sebuah Renungan....
8
Andreas tumben baik...
9
Tunggu aku....
10
Gian....
11
Skenario..
12
Aku kecewa
13
Puncak
14
Kegiatan dihari pertama..
15
Tentang Raina
16
Tentang Raina part 2
17
Pengakuan Andreas..
18
Fakta lain Gian dan Andreas
19
Merintis usaha
20
Status pura-pura...
21
Peran
22
Kemelut.
23
Diam
24
Sisi lain Gian
25
Dialog baru
26
Terjaga di malam hari
27
(Andreas yang bercerita)
28
Sudut pandang Andreas
29
sudut pandang Andreas 2
30
Selembar kertas catatan Raina....
31
Usahaku untuk Raina
32
Kebohongan Gian (sudut pandang Andreas)
33
keahlian baru Raina....
34
Pengakuan Gian..
35
Andreas yang tegas
36
Hari lain bersama Andreas
37
Galau
38
Dhika bercerita....
39
Perspektif Penulis
40
Hari-hari biasa
41
Cerita baru ...
42
Deskripsi perasaan
43
Rencana untuk Andreas...
44
Hari jadi Andreas part I
45
Hari Jadi Andreas part II
46
Bosscha I
47
Bosscha II
48
Hari menyebalkan...
49
Fourgirls
50
Mondok di rumah Hanifa
51
Kaget
52
Hanifa yang bercerita...
53
Hanifa yang bercerita II
54
Sepenggal Puisi untuk Raina...
55
Pertemuan menuju hari-hari penuh rindu
56
I miss you
57
Belanja dan tragedi
58
Rumit
59
Nasihat Gian.
60
Pusing
61
Kurlap Day 1
62
Gumuk Pasir
63
Malam hari di homestay...
64
Suara favoritku!
65
Nunu hilang!!!
66
Tragedi Bis
67
Doa Ayah, Ibu dan Andreas
68
Buku catatan...
69
UAS dan kebohongan
70
Dia bohong (lagi)
71
Putus?
72
Andreas Pulang...
73
Aku butuh dia (sebenarnya)
74
Ayah, aku khawatir!
75
Yaaaah....
76
Tamu
77
Mimpi?
78
Surat dari calon mertua...
79
Rencana
80
Berdua saja
81
Lamunan.
82
Moment...
83
Hanifa Dhika
84
Aku tidak suka...
85
Raina PMS!!
86
Andreas kebingungan....
87
Drama di villa.
88
Sedih
89
Pisah (lagi?)
90
Bandara haru
91
Seminggu tanpamu
92
Bohong sih...
93
Kekacauan
94
Pengertian
95
Gian dimataku..
96
Apa aku egois?
97
Paragraf penuh makna
98
Ketakutan
99
Tidak mau kalah?
100
Selamat kak!!!
101
EPISODE SPESIAL (Arika)
102
EPISODE SPESIAL (Nunu)
103
EPISODE SPESIAL (HANIFA)
104
EPISODE SPESIAL (Kak Dhika)
105
EPISODE SPESIAL (ANDREAS)
106
Stimulus
107
Four Season
108
Kangen
109
Kejutan Kecil.....
110
Seharian dirumahku...
111
Kesibukan tim
112
Ingatan dari sebuah perjalanan
113
Bukan itu yang aku maksud...
114
Amarah seorang kak dhika
115
Cerita lagi
116
Apa sih Fasya?
117
Friendship
118
Perasaan campur aduk...
119
Permintaan yang terdalam
120
Catatan
121
Sunset ...
122
Kali ini, kita pisah untuk berapa lama lagi?
123
SHOWTIME!
124
Rahasia...
125
Sebel
126
Apes
127
Kayi dan Hanifa dua sisi mata uang yang berbeda...
128
Topeng Fasya
129
Hmmmm
130
Andreas si algojo
131
Semangat!
132
Kepindahan Andreas
133
Kejutan demi kejutan
134
Kegiatan di bukit
135
Praya&Rani
136
Siasat
137
Sebenarnya...
138
Tidak bisa lagi ditoleransi
139
Normal kembali
140
Saingan baru?
141
Dedaunan kering
142
Kehilangan
143
Berbaur dengan keluarga baru
144
Berlalulah segera duka...
145
Sensitif
146
Kampus
147
Brengs
148
Cerita dari Andreas
149
Malam Final
150
Perayaan
151
Nunu dan Gian...
152
Jejak
153
Kira-kira
154
Cerita dari Andreas II
155
Andai
156
Jangan biarkan aku kehilangan lagi
157
Mimpi terindah
158
Pelaku
159
Raina kembali
160
Rumah ternyaman
161
Perenungan
162
Brand new day
163
Rutinitas masa depan
164
Rutinitas pasca libur
165
Kampus in real life
166
Kejadian
167
Hal-hal yang terjadi
168
Apa sih?
169
Malam sastra I
170
Malam sastra II
171
Rindunya pada kedua orang tuanya
172
Menjelang ke lapangan
173
A day before
174
Bali i'm coming!
175
Pura Luhur Besakih...
176
Bohong
177
Peraduan
178
Kaget
179
Selanjutnya...
180
Bukit bintang
181
Rencana Nunu
182
Dari yang telah lama
183
Cinta Pertama?
184
Hari-hari baru
185
Rahasia Nunu
186
Duka dan Suka bersamaan...
187
Surat
188
Menetap di Palembang
189
KEMBALI KE BANDUNG
190
Sajak Rindu
191
Hore, Mimpiku tercapai !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!