"Hai sayang... Aku merindukanmu." Ucap seorang wanita cantik dengan tubuh tinggi bak seorang model profesional.
"Kamu datang Bella Josephina?" Tanya Alessandro setelah menerima pelukan hangat dari kekasihnya di ruangan kantor.
"Tentu, kamu tidak menjawab pertanyaanku? Kamu tidak merindukanku?" Ulang Bella.
"Tentu saja aku merindukanmu, tapi sekarang aku masih banyak pekerjaan."
"Kalau begitu, selesaikan pekerjaanmu. Biar aku obati rasa rindumu itu."
"Hmm..." Hanya deheman yang terdengar dari pria playboy tampan itu.
Dengan gerakan sensual, Bella membuka resleting celana panjang yang Alessandro pakai. Dia keluarkan senjata yang nampak layu seperti tidak bertenaga. Bella mengelus, mengurut dan sesekali mengecup lembut berharap dia bereaksi.
Hampir setengah jam Bella memberikan rangsangan, tapi semua itu tidak mempunyai efek apapun. Dia tetap layu seolah tidak ada kehidupan.
"Kamu masih seperti ini Ales? Aku pikir karena aku pergi lalu kamu rindu, dia bisa berdiri tegak. Dan aku bisa menikmatinya." Ucap Bella penuh kekecewaan.
"Ya, milikku masih sama begitu."
"Kamu tidak pergi berobat ke dokter?" Lalu bagaimana nasibku, jika kamu tetap seperti ini bahkan setelah lima tahun." Sendu Bella.
"Aku akan memuaskanmu dengan cara lain, hmm..." Ucap Alessandro merayu.
"Baiklah, puaskan aku sekarang. Tinggalkan dulu kertas-kertas sialan itu."
"Lepas seluruh pakaianmu, aku tidak ingin ada penghalang yang mengganggu."
Detik itu juga, dengan semangat Bella melepas semua kain yang melekat di badannya. Meskipun tanpa dilepas, kain itu tidak sepenuhnya bisa menutup beberapa bagian tubuhnya.
Setelah dalam keadaan telan jang bulat, Bella duduk dipangkuan Alessandro. Sementara pria itu menyambut dengan wajah penuh senyuman. Alessandro memainkan dua gunung yang berukuran besar.
"Ouuhh... Ales..." Teriak Bella, ketika 2 jari besar milik Alessandro menerobos masuk dan mengobrak abrik lubang yang sedikit longgar itu.
"Kamu tidak merawatnya Bella? Kenapa sama sekali tidak sempit seperti dulu." Tanya Alessandro, dengan tiga jari yang telah dia masukkan.
"Ahh... Ales, saat aku pergi karena pekerjaan. Tentu aku melakukannya..."
Bruk...
"Ales... Kenapa mendorong tubuhku." Teriak Bella dengan wajah kesakitan. Karena Alessandro mendorong kasar tubuhnya hingga jatuh terduduk di lantai.
"Jadi kamu biarkan lubang milikmu dimasuki banyak pria hanya karena aku tidak bisa memuaskanmu." Cecarnya.
"Maaf... Maafkan aku Alessandro, kamu tahu aku tidak bisa tidak ber seng gama dalam sehari."
"Tapi itu sama artinya kamu sudah berselingkuh. Dan aku benci perselingkuhan. Kamu tentu paham Bella, kenapa kita menjadi sepasang kekasih."
"Aku akui aku salah. Aku tidak akan melakukannya lagi. Tapi jangan samakan aku dengan Sofia, yang sok polos mengaku kamu yang pertama mencuri mahkotanya. Tapi ternyata dia hanya wanita munafik."
"Jangan sebut nama itu di depanku lagi Bella." Dingin Alessandro.
"Kamu masih mencintainya Alessandro? Lalu apa arti aku di hidupmu. Sudah lima tahun aku berusaha mengobati luka hatimu karena perbuatan Sofia. Tapi aku hanya memiliku tubuhmu bukan hatimu." Sendu Bella.
"Sudahlah, jangan dibahas. Kenakan kembali pakaianmu. Aku akan mengantarmu berbelanja."
"Jika kamu ingin aku setia, maka jadikan aku istrimu. Dan berhentilah bermain dengan para jalang."
"Dan kamu tahu jawabanku Bella, aku tidak ingin menikah. Kamu jangan menerima pekerjaan di luar kota lagi. Supaya hanya aku yang akan memuaskan hyper sex mu itu." Ucap Alessandro tegas.
"Hanya dengan jari? Ayolah Ales."
"Setelah dari mall, kita ke dokter. Aku ingin kamu sembuh supaya aku bisa menikmati semburan benihmu di rahimku." Ucap Bella.
"Tapi aku juga tidak ingin punya anak." Jawab Alessandro membuat Bella mendesah kecewa. Bella semakin ingin menghancurkan Sofia, percuma dia memisahkan mereka sejak dulu. Jika nyatanya Alessandro tidak bisa memuaskannya.
Tidak ingin membahas lagi, karena tahu mood kekasihnya akan langsung memburuk jika berbicara menyangkut Sofia. Wanita miskin yang sudah membuat pria pujaannya itu terperdaya. Hingga di mana Bella mengetahui jika Alessandro dan Sofia melakukan hubungan intim di sebuah hotel mewah. Di saat itu tekad Bella untuk merebut Alessandro semakin kuat.
Keluar dari ruang kerja Alessandro, Bella bergelayut mesra di lengan pria penguasa itu. Semua orang di perusahaan milik Alessandro tahu jika status Bella adalah kekasih pimpinannya. Berbeda dengan wanita lain yang hanya dianggap sebagai jalang.
Bella berumur 27 tahun berprofesi sebagai seorang model, yang juga merupakan teman masa kecil Alessandro.
Sejak dulu, Bella mendambakan Alessandro sebagai kekasih sekaligus partner ranjang untuknya. Tapi Alessandro tidak pernah tertarik dengannya. Justru memilih memiliki hubungan dengan gadis penjual roti yang umurnya 2 tahun lebih muda darinya. Mereka berdua pacaran sehat, tanpa ada adegan ranjang. Hanya ciuman yang selalu mereka lakukan tidak ada yang lebih.
Hingga entah bisikan dari mana, Alessandro ditantang untuk membuktikan kesucian dari Sofia yang selalu mengatakan jika dirinya masih perawan. Sesuatu yang sangat mustahil ditemukan untuk wanita di negara ini yang masih bisa menjaga mahkota miliknya.
Hari itu, dengan segala bujuk rayu dan ribuan janji. Alessandro membawa Sofia ke hotel mewah.
Alessandro yang merasa tertantang pun langsung mengeksekusi Sofia. Beruntung saat Sofia kehilangan mahkotanya, Sofia sedang tidak dalam masa subur. Sehingga meskipun Alessandro mengeluarkan banyak benih di rahimnya, Sofia tidak hamil.
Hanya satu malam itu mereka melakukannya. Tapi dua hari setelahnya, Alessandro pergi meninggalkan Sofia yang merasa habis manis sepah dibuang.
"Ales, bagaimana kalau aku beli banyak lingerie. Hitung-hitung sebagai bentuk pelayananku padamu. Siapa tahu nanti kamu akan terang sang." Ucap Bella tersenyum begitu menggoda.
"Terserah." Hanya satu kata karena Alessandro tidak yakin Bella berhasil.
Dengan dagu diangkat, Bella menggandeng mesra lengan Alessandro. Dia ingin menunjukkan siapa dirinya bagi Alessandro.
Tanpa diduga Bella melihat dari jauh, sosok yang paling dibencinya. Kini saatnya Bella akan buat Sofia paham di mana posisinya.
"Ales sayang..." Dengan tanpa malu, Bella menarik dasi Alessandro kemudian melumat bibir pria tampan itu.
Alessandro tidak tahu jika ada Sofia di sekitarnya. Dia membalas ciuman Bella dengan lebih brutal.
Sementara itu saat sedang berkeliling mencari toko pakaian yang sesuai dengan seleranya, tak sengaja Sofia melihat Alessandro sedang berciuman mesra dengan seorang wanita. Sofia mengepalkan kedua tangannya, seketika emosinya memuncak.
Dengan kasar, Sofia menjambak rambut wanita yang sedang di cium oleh Alessandro. Sedetik kemudian...
PLAK
Pipi Alessandro ditampar oleh Sofia.
Dengan nyalang, Sofia menatap pria yang telah menghamilinya. Lalu beralih melihat wajah wanita yang telah tersungkur di lantai akibat dorongannya.
"Oh... Ternyata Bella wanita murahan itu. Jika kamu menginginkan dia, kenapa harus aku yang kamu hamili. Bukankah kalian berdua sudah sering bermain di atas ranjang. Oh... Aku, mungkin Bella mandul."
"Apa maksud perkataanmu wanita miskin?" Marah Bella, dia tidak salah dengar jika kekasihnya menghamili Sofia.
"Tanyakan saja pada pria breng sek ini." Ucap tajam Sofia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments