The Second Time

Chloe yang menerima panggilan segera menyelesaikan belanjanya. Ia bergegas pulang ke apartemen miliknya. Setelah sampai ia segera meletakkan belanjaan dan bersiap-siap ke apartemen milik Richard.

Richard adalah pria yang membuat Bella berharap agar Chloe membuka hatinya untuk jatuh hati. Pria yang entah mengapa membuat Chloe seakan melihat banyak hal dimata Richard. Ia melihat kehangatan namun juga luka yang pedih. Luka yang mungkin berbeda dengan yang ia alami namun rasa sakit yang dalam.

...Telepon Berdering...

“Aku menunggu di Lobby apartemen milikmu,” ucap Sam.

“Aku segera kesana.”

Chloe yang melihat mobil jemputan, langsung segera masuk kedalam mobil. Selama berada didalam mobil mereka hanya melakukan pembicaraan yang singkat.

“Apa kamu suka coklat”? tanya Chloe.

“Tidak.”

“Ini untukmu. Terserah memberikannya untuk siapa. Sampai bertemu 2 jam lagi,” ucap Chloe sambil turun dari mobil.

“Chloe, hubungi aku jika kau membutuhkan bantuan disana,” ucap Sam dengan nada datar namun matanya menunjukkan rasa peduli.

“Sure,” jawab Chloe dengan pandangan lembut.

Sam memang bersikap cuek dengan Chloe dan Bella. Akan tetapi, ia lebih leluasa ketika berbicara dengan Chloe dibanding Bella. Bahkan, Sam tak segan untuk memberi perhatian kecil untuk Chloe.

Entah apa yang membuat Sam memperlakukan Bella berbeda sedangkan Bella cenderung lebih perhatian dibanding Chloe.

...Apartemen milik Richard...

“Segera keluar. Sebentar lagi aku akan kedatangan tamu,” ucap Richard dengan nada sedikit emosi.

”Richard, kau tak perlu melakukan hal seperti ini. Jangan membuat permasalahan lebih panjang. Dia bisa saja mengetahui apa yang kau lakukan dengan wanita lain.”

”Lalu? Apa aku harus meminta maaf dan berhenti? Aku tak akan melakukannya. Aku menceritakan apa yang terjadi padamu bukan berarti kau terlalu masuk kedalamnya. Stop mengingatkanku dan terlalu ikut campur yang bukan menjadi kehidupanmu.”

Mereka yang sedang diam dan tak mengucapkan sepata kata lagi dibuat sadar dengan bell yang berbunyi. Richard yang mengetahui siapa yang datang segera meminta kembali yang berbicara dengannya untuk pulang.

“Pulanglah. Aku tak mau melanjutkan perdebatan ini.”

“Aku hanya melakukan tugasku.”

Pintu dibuka oleh Richard diikuti oleh seseorang di belakangnya. Chloe dan pria yang dibelakang Richard sama-sama terkejut dengan pertemuan mereka. Pria itu adalah Axcel.

Chloe yang berada didepan pintu tidak berkata apapun begitu pula oleh Axcel. Pertemuan kedua mereka berlalu begitu saja dan Chloe segera masuk bersama Richard.

“Ada apa? Apa kau mengenal adikku?”

“Adik? Tidak. Hanya saja, aku sedikit terkejut melihat ada orang lain didalam apartemenmu. Tidak seperti biasanya.”

“Ya, dia adikku. Which wine would you like?”

“I’ll have the same, please.”

“Okey. Bagaimana dengan hari-harimu? Apakah menyenangkan?”

“Tak menyenangkan namun juga tak menyedihkan. Setiap hari selalu sama rasanya. Bagaimana denganmu?”

“Mungkin sama denganmu atau lebih parah. Aku hanya ingin mengajakmu menikmati malam dengan minum dan menatap malam dari apartemenku.”

“Aku dapat menebaknya. Setidaknya kita sudah melakukan hal ini lebih dari 5 kali. Apa yang kau dapat ketika menikmati malam?”

“Untuk sesaat terasa tenang. Apa kau juga merasakan hal yang sama?”

“Entahlah. Aku bingung menjelaskannya. Aku merasa sama dengan malam. Pekat dan gelap.”

Selama 2 jam mereka minum, berbincang dan menikmati malam.

“Ada apa dengan Richard? Mengapa aku mulai merasa bahwa dia berbeda dengan lelaki yang biasa aku layani. Dia seolah penuh dengan beban dan tak pernah menjelaskannya sekalipun aku bertanya. Bersamanya aku tak perlu bersikap sempurna sebagaimana biasanya. Axcel? Apa yang harus aku lakukan untuk membuatnya tak memberitahukan kepada Ibu Rachel tentang pekerjaanku. Aku harus menemuinya besok,” ucap Chloe dalam hatinya.

...****************...

“Aku akan mengantarmu pulang,” ucap Richard.

“Ada Sam yang sedang menungguku di parkiran dan akan mengantarkan ku pulang.”

“Baiklah kalau begitu. Terimakasih untuk malam ini. Semoga hari esok akan lebih baik, Chloe.”

Setelah Richard mengucapkan perkataannya, ia mengecup singkat puncak kepala Chloe. Richard melakukannya dengan lembut dan cepat.

“Terimakasih. Semoga itu juga terjadi padamu”.

Sepanjang jalan Chloe bertanya pada hatinya. Bagaimana mungkin kecupan Richard membuat hatinya terasa hangat?

“Ti...tidak. Aku tak bisa seperti ini. Hanya karena dia berbeda belum tentu akan sesuai dengan ekspektasi ku. Kau harus sadar diri Chloe bahwa hampir mustahil untuk mendapatkan seseorang yang menerima latar belakang seperti mu,” ucapnya di dalam hati.

Saat Chloe berjalan dan berada dalam lift tak jarang orang mengagumi kecantikannya. Bahkan beberapa pria kerap memberikan tatapan nakal padanya. Chloe yang sudah terbiasa memilih mengacuhkan mereka.

Pikiran dan perasaannya sedang berkecamuk dan perang sedang terjadi. Baru kali ini, Chloe tak percaya diri dengan apa yang dia inginkan. Apa mungkin ini adalah awal mula terjadinya jatuh hati? Dia sungguh belum pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta pada seorang pria.

Terpopuler

Comments

Pink Panther

Pink Panther

5 likes+rate5 untukmu thor😄, boomlike ku berenti sampe sini dulu yaa...
kutunggu feedbacknya di karyaku "Who is He?"

2021-01-27

0

RN

RN

aku balikk: kak mampir lagi_

2020-11-22

2

Puan Harahap

Puan Harahap

bagus kata katanya

2020-11-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!