MANHATTAN QUEEN
Siapa yang tak mengenalnya? Chloe atau yang biasa disebut “Manhattan Queen” justru menggambarkan sisi lain dari Negeri Paman Sam. Masih jelas teringat olehnya bagaimana tiga tahun lalu ia memutuskan untuk menjajakan tubuhnya pada lelaki hidung belang. Namun, Chloe tidak seperti kebanyakan PSK pada umumnya. Ia berada pada jasa prostitusi yang bertarif mahal. Dia adalah wanita yang memiliki tubuh yang sempurna, cara berbicara yang baik dan kecerdasan yang mumpuni.
Chloe sudah beberapa tahun bersahabat dengan Bella yang memiliki profesi yang sama dengannya. Mereka berbeda karakter namun saling mengisi kekosongan.
...Apartemen Chloe...
Chloe dan sahabatnya Bella berbaring ditempat tidur milik Chloe. Chloe yang hanya menggunakan kemeja putih dan CD sedangkan Amber hotpant dan bra terlihat sedang berbincang.
“How does it feel to have sex with him?” Tanya Bella sambil menyampingkan tubuhnya ke kanan menghadap Chloe.
“Aishhh, shut up.”
“Bukankah rasanya nikmat? Dia kelihatan berpengalaman dan tubuhnya rasanya erggghhh...”
“Apa yang sedang kau pikirkan, Bel?”
Chloe merasa pertanyaan Bella aneh sehingga Chloe mencampakkan bantal ke arah Bella.
“Apa aku salah jika mengatakan bahwa dia adalah “the real hot Man” (pertanyaan yang dilayangkan dengan kedipan mata).
“Bella, bukankah semua pria yang datang pada kita sama saja? Intinya mereka hanya mencari kepuasan. Jangan memakai perasaan dan seperti itulah seterusnya. Tak ada yang mau menerima kita apa adanya tanpa memandang status pekerjaan kita.”
“Aku mengerti jika pada awalnya mereka semua mencari kepuasan. Tapi bagaimana jika mereka hanya terjebak oleh keadaan? Seperti kita? Lagipula setiap orang memiliki kekurangan dan sikap hati yang berbeda. Kita tidak tahu segalanya sebelum mencoba Chloe.
Tiba-tiba telepon Chloe berdering dan bergegas mengangkat sebelum merespon ucapan Bella. Chloe hanya berbicara sebentar dengan penelepon lalu mematikannya.
“Apa itu panggilan dari mama-san?”
“Yapsss. Time to work.”
“She’s a creep. Kita baru saja istirahat.”
“Sudahlah. Jangan cari perkara dengannya. Kita diminta untuk menemani 2 orang pejabat dan harus sudah sampai di hotel dalam waktu 2 jam.”
“Aku mandi dan berdandan disini aja. Kita mandi bareng aja.”
“Okay, princess,” ucap Chloe dan menggandeng Bella.
Pelanggan Chloe dan Bella berasal dari kalangan atas. Mereka sudah terbiasa bertemu pejabat, bandar narkoba, pengusaha dan orang berpengaruh lainnya. Pimp (mama-San) akan segera mengirim pendapatan mereka setelah melayani pelanggan.
Chloe dan Bella di antar oleh Sam salah satu supir mama-San. Bella kali ini tetap berusaha untuk mengajak Sam ngobrol. Namun, dalam kenyataannya obrolan itu tak sesuai ekspektasi. Bella yang aktif sedangkan Sam hanya menjawab seadanya bahkan cenderung tak ingin berbicara. Chloe yang melihat mereka justru tersenyum dengan keadaan itu.
...Bellagio Hotel Lift...
Chloe bak model menggunakan mini black dress tanpa lengan. Pakaian itu memperlihatkan lekuk tubuh yang proporsional dan mengekspos payudara yang terbilang montok. Make up flawless yang justru menonjolkan kulit sehat Chloe. Lain hal nya dengan Bella yang memilih menggunakan Sheath dress yang memberikan kesan manis dan gaya feminim. Make up bold yang membuat mata indahnya semakin tajam.
“Give a ring jika kamu dalam bahaya. Jangan melawan dan utamakan keselamatan diri,” ucap Chloe sembari mengecup pipi Bella dan keluar lift.
“Bye, honey.”
...****************...
Bella menekan bell kamar pelanggan yang akan ia layani. Lalu seorang pria berumur sekitar 35 tahun keluar dengan pakaian lengkap.
Pria itu terlihat kagum dengan kecantikan Bella dan mengajaknya masuk. Sebelum melakukan hubungan badan, pria itu mengaku memiliki permasalahan dalam durasi berhubungan badan. Ia mudah berejakulasi meskipun sudah mengkonsumsi pil obat kuat.
Bella yang mendengarnya tetap mencoba bersikap manis dan profesional. Ia melakukan tugasnya dan melakukan apa yang harus ia lakukan.
“Tidak apa-apa, honey. Kau tetap dapat melakukan yang terbaik. Durasi kadang tak menentukan jika permainannya nikmat,” ucap Bella menenangkan.
Dalam hati, Bella mensyukuri apa yang terjadi pada pelanggannya karena itu akan mempercepat pekerjaannya.
Bagaimanapun ia tetap merasa terjebak dalam kondisi dan keadaan. Ia tak pernah benar-benar menikmati pekerjaan yang menjadi pilihannya di masa lalu.
Bella dan Chloe mengalami hal yang sama meski memberikan respon yang berbeda. Hal itu, membuat mereka saling melengkapi dan menjaga. Tak heran jika mereka sangat dekat dan layaknya saudara.
...****************...
Bell pintu pelanggan Chloe berbunyi. Seorang pria paruh baya berbadan besar dan besar membukakan pintu. Pria itu terlihat seperti pria hidung belang dengan tatapan nakal.
Chloe yang terbiasa dengan pelanggan sepertinya tampak tak merasa terancam.
“You look so lit.”
Pelanggan itu menyentuh pinggang Chloe yang ramping dan mendekatkan dirinya pada Chloe.
“I’m so excited. You’re really sexy. Can I come in, babe?” ucap Chloe dengan tatapan nakal.
“If you give me a kiss.”
Chloe memberikan ciuman nakal di bibir pria itu sambil memeluk tubuhnya. Sedangkan pria itu membawa Chloe masuk tanpa melepas ciuman mereka. Pria itu mendorong dan mengunci tubuh Chloe di dinding dekat pintu yang ia tutup menggunakan kakinya. Memagut dan menggigit kasar bibir Chloe. Tangan Chloe yang sedari tadi memeluk pria tersebut berpindah ke leher dan sesekali menyentuh bahu pria itu.
Sejenak pria itu menghentikan aksinya dikarenakan ia merasa butuh menghirup udara. Setelahnya ia melanjutkan kembali kegiatan yang tadi tertunda. Lima menit berlalu, pria tersebut menghentikan aksinya untuk sementara dan mengajak Chloe melihat apa yang ia bawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Erni Fitriana
nyimak..like..to u
2022-08-29
0
Indah Nihayati
mantul thor
2022-02-24
1
🌻Ruby Kejora
hai...q mampir bawa like
like karya q ya
cinta rasa covid-19
the Thunder's love
2021-02-07
0