————Beep beep beep beep beep————
Alarm Chloe berdering dan membangunkannya. Hari ini ia sudah ada janji untuk bertemu Mrs. Rachel ibu angkat sekaligus kepala panti asuhan tempat dimana ia dibesarkan. Ia bersiap-siap dengan penampilan tertutup yang berbeda dari biasanya. Chloe terlihat anggun, sopan dan keibuan dengan penampilannya.
...Panti Asuhan...
“Chloe, sudah lama sekali ibu tak pernah melihatmu. Ini sudah tiga tahun dan ibu merindukanmu. Bagaimana kabarmu?”
Rachel memeluk erat Chloe dan melampiaskan kerinduannya pada wanita itu. Ia sangat menyayangi Chloe dengan semua yang ada padanya.
“Aku juga sangat merindukan, ibu. Aku baik-baik saja, Bu. Tempat ini sedikit banyak telah berubah namun tetap terasa hangat dan nyaman.”
“Terimakasih sayang selalu mengirimkan sumbangan pada tempat ini setiap bulan. Sumbanganmu sangat membantu anak-anak ditempat ini.” Ucap Rachel sambil melepaskan pelukan.
“Sudah seharusnya Chloe melakukannya, Bu.”
“Bagaimana hari-harimu sayang? Pasti kau sangat sibuk ya?”
“Selalu menyenangkan Bu sekalipun suatu ketika ada dimana Chloe harus kerja lembur. Chloe merasa bersalah pada ibu karena hampir tak pernah datang kesini lagi.”
“Heiii, ibu tak marah hanya saja ibu sangat merindukan dirimu. Kau sangat cantik Chloe dan belum pernah ibu lihat gadis secantik dirimu (sambil mengelus rambut Chloe).”
“Akhhhhh, ibu membuat aku ke geeran saja.”
“Memang begitu adanya, Chloe. Semua yang ada dalam dirimu adalah cantik. Kau adalah anak ibu yang paling cantik.”
“Ibu adalah ibu terbaaaaaaiikkkkkkkkk di dunia.”
“Aishhh, kau ini bisa saja. Mari ibu tunjukkan perkembangan tempat ini sayang.”
Mrs. Rachel dan Chloe keliling panti asuhan. Akhirnya mereka sampai ke taman belakang Panti Asuhan dimana anak-anak sedang berkumpul.
“Chloe, mari ibu perkenalkan dengan Pater (Pastor) Axcel dan pemuda/i Katedral St. Patrick.”
Mereka berjalan kearah Pater Axcel dan pemuda/i yang sedang mengajarkan anak-anak panti membaca, menggambar dan kegiatan belajar lainnya.
“Pater Axcel, perkenalkan ini Chloe anak asuh saya”.
“Chloe”.
“Axcel”
“Andrew”
“David”
“Amber”
“Collin”
“Lily”
Mereka saling menyebut nama mereka masing-masing dan berbincang sedikit. Lalu mereka kembali mengajar untuk anak-anak Panti dan Chloe diajak untuk bergabung.
Dikarenakan Axcel sendirian untuk mengajari anak-anak menanam bunga, ia mengajak Chloe bersamanya. Sedangkan Mrs. Rachel kembali keruangannya untuk menyelesaikan beberapa urusan Panti.
“Bob, bunga apa yang akan kamu tanam?” tanya Axcel pada anak disampingnya yang sedang sibuk menggali tanah.
“Aku akan menanam mawar, Pater.
“Apa kamu punya alasan untuk itu?”
“Mawar kelihatan sangat indah seperti langit pada siang hari”.
“Kamu punya selera yang bagus sekali,” ucap Axcel sambil mengelus kepala Bob.
Chloe yang melihat perbincangan mereka, tersenyum bahagia. Di perlakukan dengan hangat adalah hal yang sangat di inginkan oleh setiap anak.
“Chloe, kamu tinggal dimana? tanya Axcel.”
“Aku tinggal di Penthouse yang berada di 145 Hudson.”
“Aku mendengar sedikit cerita tentangmu dari Mrs. Rachel. Kamu salah satu orang yang memberikan hati untuk panti ini. Setiap hari minggu kami akan melakukan kegiatan mengajar, melukis dan pengajaran lainnya disini. Jika tak keberatan, bergabunglah bersama kami.”
“Jika tak ada pekerjaan, aku akan bergabung bersama kalian. Terimakasih untuk tawarannya”.
“Sedari tadi aku melihatmu menggenggam mawar itu namun belum juga menanamnya,” ucap Axcel dengan tertawa.
“Haahhh, ehhhh, iya. Aku akan menanamnya.”
Percakapan Axcel dan Chloe tidak banyak. Mereka berdua lebih sibuk membantu anak-anak untuk menggali tanah dan menanam bunga. Chloe suka sekali dengan anak-anak. Bermain dengan mereka membuatnya lupa sejenak untuk luka dan bebannya.
————————————————————
“Ibu, Chloe pamit untuk pulang. Jika ada waktu, Chloe akan kembali”.
“Ibu menunggumu, Chloe. Ibu berharap dalam waktu dekat kita akan bertemu kembali.
Mereka kembali berpelukan mengingat kerinduan mereka belum luntur. Mereka sangat jarang bertemu sejak kepergian Chloe dari panti asuhan.
Chloe pamit dengan Mrs. Rachel dimana sebelumnya sudah pamit terlebih dahulu dengan Pater Axcel dan Pemuda/i Katedral St. Patrick.
Rachel tahu betul bagaimana Chloe dari dulu. Sosok yang membuat orang kagum dengan dirinya. Pribadi yang menarik dan sulit untuk disentuh.
————————————————————
Chloe mengendarai mobilnya ke sebuah Mall. Membeli apa yang dia inginkan dan juga mainan dan alat gambar untuk Max. Ia sangat menyayangi Bella dan keluarganya.
Chloe sering kali menjalani setiap lorong tempat perbelanjaan hanya untuk merenung dan memikirkan hari esok yang mungkin lebih baik. Chloe dengan hidup yang serba berkecukupan tak pelik membuat ia lupa diri dan menikmati semuanya.
Sejauh ini, ia hanya menikmati hidup dengan baik tanpa berlebihan. Setiap memori dalam pikirannya seolah tak pernah luntur bahkan tak hilang sedikit pun. Pikirannya sanggup membuatnya terluka dari hari ke hari.
...Telepon Berdering...
“Chloe, seperti biasa. Richard menginginkan mu lagi. Malam ini di hotel dan kamar biasa jam 8 p.m. Sam akan menjemputmu” ucap Mama-San diseberang telepon.
“Baik, mama-San”.
Pikiran Chloe dipenuhi banyak pertanyaan oleh Richard pelanggan yang selalu memilihnya. Pria itu memang berbeda dari pria hidung belang yang biasa menyewanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nikkonikkoni...
Aku bacanya nyicil yah. semangat and jangan lupa feedback yah
2021-02-04
0
Caramelatte
eyo kakak author! Ku balik nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗
2021-01-11
0
Ftl03
Bom Like dari LITTLE RAINBOW 😆😆 semangat Thor.. jangan lupa mampir...
2020-12-17
2