Hari ini adalah hari bahagia bagi Ruslan dan keluarga Aira.tapi tidak bagi Aira,hari ini dia sangat sedih karena hari yg tidak dia inginkan telah tiba.hari dimana dia akan mengubah statusnya dari seorang anak menjadi seorang istri dari suami yg tidak dicintai nya.
ia ingin sahabat-sahabatnya datang untuk membuat ia ceria melupakan sejenak tentang masalah yg ia hadapi.ia sungguh tidak ingin menikah di usianya yg seharusnya dipenuhi dengan kebebasan merangkai mimpi mimpinya hingga mimpi itu menjadi kenyataan,menikmati masa masa indahnya di usia remaja,menjalin kisah kasih bersama pria yg disukainya dan pergi ke sana kemari tertawa riang bersama para sahabatnya tanpa beban sedikitpun.
tapi sekarang bagaimana,ia tidak bisa apa-apa keluarganya sungguh tega mengorbankan masa depan nya.ia tentu saja tau bagaimana kewajiban seorang istri jika sudah menikah,mengingat nya saja membuat ia sangat takut.
ia menatap kosong kearah cermin besar di meja rias miliknya.tanpa sadar air mata nya sedari tadi meluncur deras tanpa ada suara tangisan sedikitpun.ia masih sibuk dengan pikiran nya sendiri hingga terdengar suara pintu kamarnya di ketuk,dengan setengah terkejut cepat-cepat ia menghapus air matanya,dan tersenyum kearah ibunya yg masuk diikuti dengan dua orang perias.
"duhh anak ibu,nggak nyangka aja mau nikah perasaan baru kemaren kamu nangis karena berebut boneka sama lili,udah gede aja anak ibu".kata ibu mencoba merubah suasana yg sedikit haru menjadi ceria.
aira tersenyum terpaksa.bukan nya ibu tidak tau kalau Aira sedih hanya saja ini yg terbaik untuk anaknya ini.
"maafkan ibu aira".batin ibu sambil mengelus kepala putrinya.
"yaudah kamu ganti pakaianmu,kakak-kakak ini akan membantumu,ibu keluar dulu masih ada yg perlu ibu persiapkan".kata ibu.
Aira hanya mengangguk sedari tadi ia tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
*
*
*
sekarang Aira sudah siap dengan gaun mewah berwarna putih yg indah melekat di tubuhnya yg mungil itu dipadukan hijab yg dipakaikan mahkota dan make up natural tetapi tetap kelihatan sangat cantik di wajah Aira.
'cklek'
aira menoleh ke arah pintu kamar.
"wahh putri ibu sangat cantik".puji ibu.
aira hanya tersenyum,sungguh ia tidak ingin hari ini datang.ia ingin menangis tetapi ia tidak bisa.sungguh sangat menyakitkan jika kamu ingin menangis tetapi ada sesuatu yg membuat mu tidak bisa menangis.rasanya benar-benar sakit.
"ayo sayang mempelai prianya sudah menunggu".ibu menggandeng tangan Aira keluar kamar.
begitu keluar semua orang terhipnotis oleh kecantikan Aira termasuk calon suami nya itu.Dirga rasanya tidak ingin berpaling dari nikmat Tuhan yg satu ini.sampai ia dikagetkan oleh suara Ruslan.
"heii berhentilah melihatnya,sebentar lagi kau bisa membawanya pulang.bersabarlah".goda Ruslan.
Dirga berdehem menetralkan hati nya akan kecanggungan yang tercipta.
Aira sudah duduk di samping suaminya sambil kepalanya yang sedari tadi masih tertunduk,tidak mempunyai keberanian untuk sekedar melihat orang-orang.
Dengan satu tarikan nafas Dirga mengucapkan ijab kabul dengan lancarnya hingga akhirnya kata 'sah' terucap.
Aira hampir saja menangis tetapi ia berusaha menahannya.
setelah berdoa Aira mencium tangan Dirga dan sebaliknya Dirga mencium kening Aira.
akhirnya sekarang Aira sudah sah menyandang status baru nya yaitu seorang istri.
setelah semua acara selesai Aira langsung dibawa oleh Dirga menuju rumah nya.sesampai di rumah Dirga,Aira benar-benar melonggo dibuatnya.Aira sebelum nya tidak tau kalau Dirga itu sekaya ini,rumah nya sangat besar bak sebuah istana,sangat indah,Aira jadi berfikir kalau ibunya menjualnya,astagfirullah mengapa ia bisa berfikir begitu.tetapi siapa yg tidak curiga kalau aira dijual begitu melihat rumah semegah ini.
"aku mau keluar sebentar,ada urusan.kau masuklah dulu".kata Dirga.
"eh baiklah".jawabnya tanpa memindahkan pandangan matanya ke arah Dirga.
dirga langsung saja pergi yg itu entah kemana,meninggalkan Aira sendiri.
begitu masuk rumah aira benar-benar tidak bisa berkata apa apa lagi,sungguh ia sangat kagum.setelah melewati ruang keluarga aira di sambut oleh seseorang yg ia sendiri tidak tau siapa itu.sepertinya seorang pelayan.
"ayo nona saya antar ke kamar".kata seseorang tersebut.
"iya.terimakasih bu".kata aira.
"nona jangan sungkan,panggil saja bibi eli,bibi di sini sebagai pelayan".kata bi eli.
"emm baiklah bibi,kalau begitu bibi panggil saja aku Aira,aku akan senang jika bibi memanggilku begitu".
"bagaimana kalau bibi panggilnya non Aira aja?".tanya bi eli.
"baiklah bi terserah bibi saja bagaimana enak nya".jawab aira dengan senyuman.
tidak terasa mereka telah sampai di depan sebuah pintu,yg sepertinya pintu kamar Dirga.
"non sudah sampai,selamat beristirahat".kata bi eli.
"terimakasih bi".jawab aira dengan senyuman manisnya.
begitu bi eli meninggalkan Aira di depan pintu kamar,Aira langsung saja masuk tanpa ragu ragu karena ia sedikit merasa takut jika lama berada di luar kamar.rumah yg megah tetapi orang yg tinggal di rumah ini sangat lah sedikit,membuat siapa saja yg berada di rumah ini merasa sedikit canggung apalagi jika baru pertama kali seperti Aira.
saat masuk kamar Aira melihat ke segala arah mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupannya yg sekarang.
ia melihat di atar rak rak yg menempel di dinding,begitu banyak piala dan sertifikat di rak tersebut sepertinya Dirga adalah orang yg sangat berprestasi.ia beralih dari satu piala ke piala lainnya.
"juara satu lomba cerdas cermat se provinsi".gumam Aira.
"juara 2 lomba debat bahasa inggris se kabupaten".lanjutnya lagi.
"wow tuan itu benar benar sangat berbakat.ahh siapa ini.lucunya".ucap Aira beralih pada foto yg terletak di samping piala tersebut.
Aira sangat gemas melihat foto-foto bocah kecil yg diperkirakan umurnya sekitaran 4 atau 5 tahun.
setelah lelah melihat-lihat aira berbaring diatas ranjang yang ukurannya 3 kali lipat lebih besar dari ranjang miliknya.wahh rasanya sangat nyaman.tidak perlu waktu lama untuk membuat Aira terlelap karena memang ia sangat kelelahan.
*
*
*
Dirga masuk ke kamar dikejutkan oleh Aira yg tidur terlentang,masih dengan pakaian pengantinnya.
Dirga tidak terlalu ambil pusing,ia pergi ke ruang ganti dan langsung saja berlalu melewati ranjang untuk pergi ke kamar mandi karena memang kamar mandi dan ruang ganti nya berlawanan arah,di samping ruang ganti dirga di situ ada sebuah pintu untuk menuju ke ruang kerja nyaa,memang sengaja ia membuat 2 pintu yaitu pintu di luar dan di dalam kamar nya agar jika ada orang yg masuk,orang tersebut tidak harus masuk ke kamarnya.
setelah membersihkan diri,dirga keluar dengan hanya menggunakan handuk yg dililit di pinggangnya saja dengan bagian dada terbuka.jika Aira melihat nya sudah pasti Aira akan histeris,untung saja saat dirga keluar Aira masih terlelap dengan keadaan yg masih sama saat dirga masuk tadi,tidak sedikitpun bergeser ke samping kiri atau kanan.
tetapi tidak sampai disitu.dirga belum mengenal gadis tersebut jadi ia tidak tau kalau Aira akan terkejut melihat ia seperti itu.
kemudian Dirga naik keatas ranjang untuk membangunkan aira.posisi tubuhnya yg berada di atas Aira,hanya dari pinggang ke atas saja,sedangkan kaki nya selonjoran di pinggir ranjang.tubuhnya berada di atas Aira tetapi tidak sampai menghimpit Aira karena ia menopang tubuhnya menggunakan tangannya.
sebelum membangunkan aira ia memperhatikan wajah aira yg begitu cantik walau hanya dengan make up yg natural.bulu mata nya yg lentik,pipinya yg tirus,dan bibirnya yg sangat seksi membuat Dirga ingin mencium nya tetapi ia berusaha menahannya karena memang dia tidak mencintai Aira dia tidak ingin mengambil haknya sebagai suami hanya karena nafsu semata.
setelah puas memandangi ciptaan Tuhan yg sangat indah itu,ia baru membangunkan nya.
"hei....heii...heii".sudah tiga kali Dirga memanggil tetapi masih saja Aira tidak bergerak sedikitpun.sepertinya memang ia sangat kelelahan.
karena merasa Aira tidak terganggu sedikitpun ia pun menurunkan wajahnya sampai ke telinga Aira ia berbisik.
"sayang bangunlah,malam ini adalah malam pertama kita".ucap dirga sambil tersenyum.
akhirnya usah nya berhasil aira terbangun dan matanya langsung melotot melihat siapa yg berada diatas nya.
"aaaaaaaa.... ibu tolonggggggg!".teriak aira sambil terus mendorong dirga.
"hei diam lah!,kau ingin semua orang masuk ke kamar ini dan melihat kita begini".goda dirga sambil menaik turunkan alisnya.tubuhnya sedikitpun tidak berpisah dari atas tubuh Aira.
"tolonglah menghindar dariku..huuu huuu huuuu tolong".kata Aira lirih,ia sangat ketakutan matanya sudah mengeluarkan air, karena dia belum pernah mengalami situasi seperti ini dimana ada seorang laki laki yg berada di atasnya walaupun itu suaminya bukankah mereka baru saja mengenal satu sama lain?.itulah sebabnya.
"huff baiklah kau mandi dulu karena aku nggak mau tidur sama kamu,kamu bau".kata dirga sedikit kesal karna ia ingin terus terusan berada di atas Aira.walau mulutnya menolak tali tubuhnya menerima.
Aira mengangguk dan dirga langsung pergi ke ruang ganti untuk memakai pakaian nya.
setelah dirga keluar dari kamar,ia terkejut karena Aira masih memakai pakaian pengantinnya.
"kenapa kau tidak mandi?".tanya dirga.
dengan malu-malu aira menjawab
"saya tidak bisa membuka pakaian ini,dan juga hiasan kepalanya".
"sini biar aku yg bukakan".
kata dirga sambil duduk di atas ranjang di belakang Aira.
setelah membuka semua perhiasan yg ada di kepala kecuali hijabnya,karena memang itu hijab simpel jadi aira bisa membukanya sendiri.dirga beralih pada resleting baju aira,perlahan-lahan ia membuka nya,ini benar benar menguji imannya.punggung aira begitu putih dan mulus hingga dirga sangat ingin menyentuhnya,saat tangan dirga menyelusup masuk kedalam baju aira,memegang pinggang aira,aira tersentak dan cepat-cepat ia bangun menuju ke kamar mandi.
Dirga merutuki dirinya sendiri,mengapa ia sampai begitu.ahh benar-benar sial.
jangan lupa vote yaa sayang
komen juga😊😊
#happy_reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
pengantin baru hrsnya saat saat yg membahagiakan bagi ke2 mempelai, tp sayang yg satu dewasa yg satu masih hrs belajar karna blm saatnya menikah, kasihan Aira beban mentalnya pasti sangat dalam walaupun suaminya baik baik saja & menerima Aira apa adanya, yg sabar ya mas Dirga ....hrs jd suami yg bijak menerima segala resiko menikahi wanita yg masih belia...Insya Allah nanti akan indah pd waktunya
2021-01-09
1