waktu sudah menunjukan pukul 17.00
"sudah sore gimana kalo kita pulang kak" pintaku
" nanggung bentar lagi matahari terbenam tunggu sebentar lagi ya, nanti aku akan mengantarkan mu putri cantik" brian mencoba menggodaku dengan menekan hidungku
"auuu sakit tau "
"oh ya kamu tinggal dimana sekarang? "
" aku menginap di hotel xxxx, aku hanya beberapa hari disini "
"kenapa hanya beberapa hari, kenapa kamu tidak tinggal disini aja, supaya kamu bisa merubah suami kamu"
aku oun berfikir apa yang di katakan kak brian ada benarnya juga, kenapa aku gak tinggal disini dan cari kerja disini ya?
"cobalah nnti aku fikirkan ,ayo kita pulang kak keburu suamiku sampai. hotel" ucapku merengek dan akhirnya kak brian pun bangkit dan pergi menuju parkiran mobil.
dari pantai menuju hotel tidak memerlukan waktu lama. bagi kak brian.
" aku turun sini aja kak"
" loh kenapa?kan hotelnya masih di depan, kamu takut suami mu tau? tenang aja dia gak bakalan tau, aku tau tempat yang aman"
ucap kak brian
sinta gak tau aja kalo brian adalah pemilik hotel yang dia tempati sekarang.
" ini kartu nama ku, kamu boleh kapan saja menghubungi ku " menyodorkan kertas
" terimakasih kak untuk hari ini dan ini pasti aku hubungi kakak, aku masuk dulu ya kak " aku pun keluar dari mobil kak brian dan masuk ke dalam hotel, satpam memandangi ku dan begitu hormat dengan ku.
" gak biasanya, tapi ya sudahlah "batinku
aku berjalan menuju lift, dan terbuka lah pintu lift.
ting
betapa kaget nya aku melihat dion di dalam, dia menariku dan langsung menutup lift nya.
suara pun hening, sampailah kita di kamar tetapi dion masih gak mau bicara. aku tak mempedulikannya aku segera masuk kekamar mandi.
setelah selesai mandi aku berniat untuk tidur karena aku yakin dion masih gak mau bicara dengan ku karena aku telat pulang.
" besok kamu pulang saja " ucap dion memecahkan keheningan
" kenapa kamu menyuruhku pulang, apa kamu keberatan aku disini? "
"iya aku keberatan "
jedeeeerrrr
sekaranf dia sudah berani berkata seperti itu dengan ku, aku mencoba menahan air mata ku dan aku anggap tadi angin lalu.
"aku gak mau, aku memutuskan untuk tinggal disini, aku besok akan cari kontrakan " ucapku tanpa melihat ke arah dion
" terserah kamu, biarpun kamu tinggal di kontrakan aku gak bisa tinggal dengan mu, aku harus balik di wisma "
dion beranjak pergi tapi aku mencoba menahan nya
"kamu mau kemana, sebenernya kamu kenapa? kita gak pernah seperti ini kan? "
aku mulai menjatuhkan airmata ku, aku tau dion gak mau aku disini karena dia takut aku mengetahui semua nya, dan dia menyuruhku pulang aku pun tau karna wanita itu yang menyuruh nya.
dengan isak tangis aku mencoba berbicara lagi " apa kamu sudah tidak mencintaiku? sampai kamu menyentuhku aja tidak? "
"bukannya aku gak mau menyentuhmu tapi karena aku capek seharian bekerja "
padahal aku tau banget pekerjaan nya gimana ,dia hanya membuat alasan saja, dan akhirnya aku juga yang mengalah.
" oke besok aku akan pulang"
dion yang tadi nya acuh tak acuh dan berbalik begitu lembut dengan ku.
" maafkan aku sayang, bukan aku tak senang kamu disini tapi aku gak bisa menjaga mu, karena aku sibuk dengan pekerjaan ku" dion membuat alasan supaya aku percaya dengan nya.
"cuiiiih rasanya pengen ku tampar itu mulut nya "batinku
setelah perdebatan selesai aku dan dion memejamkan mata.
tibalah keesokan harinya.
"sayang maaf ya aku tidak bisa mengantarmu ke terminal aku ada meeting pagi sama bos" lagi-lagi dion membuat alasan yang membuat ku kesal.
" iya gak apa-apa aku bisa ke terminal sendiri"
dengan berjalan lesu meninggalkan hotel,
kunci hotel aku kasih ke dion karna belum waktu nya cekout, dan dia juga bilang kalau dia aja yang kasih kunci nya ke resepsionis hotel.
aku meninggalkan dion. di hotel sendirian karna bis menuju kota ku pagi sekali, tapi sebenarnya aku tidak akan pulang, melainkan akan tetap menginap disini, aku memesan kamar lagi dan tepat di sebelah dion untung saja dion tidak mengantar nya sampai pintu keluar.
setelah aku selesai cek in di kamar sebelah dion aku segera kembali ke atas dan masuk ke kamar ku sendiri.
selang waktu beberapa menit cewek itu datang pas dengan ku membuka pintu ku dan dia membuka pintu kamar dion,cewek itu tidak mengenaliku, dia tersenyum padaku terus masuk.
melihatnya tersenyum padaku membuat hatiku sakit, kaki ku gemetar aku mengeluarkan hp ku mencoba menghubungi nella tp ternyata yang kuhubungi malah kak brian,tanpa aku sadar aku sudah menangis di belakang pintu kamar ku
beberapa menit kemudian ada yang mengetuk pintu ku dan ku buka pintu ku, ternyata kak brian aku menghamburkan pelukanku kepadanya tanpa sadar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Taufiiq Rahmat
sama briany aja author
2021-03-09
2
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Ribet jadi nya
2020-11-25
2