setelah selesai memesan waiter pun pergi.
" oh ya sinta bolehkah aku bertanya? "
"silahkan "
" kenapa kamu menangis dan kenapa kamu menangis di tempat seperti ini, apa kamu pikir dengan kamu menangis di tempat seperti ini aman bagi wanita seperti mu? " ucapnya
aku melihat bibirnya yang berbicara panjang membuatku tersenyum "ada ya cowok yang cerewet gini"batinku
" aku lagi ada masalah aja" ucapku singkat
"jika kamu tidak keberatan kamu bisa menceritakan nya padaku, siapa tahu aku bisa memecahkan masalahmu," cerocos brian
aku hanya menghembuskan nafas kasar.
"suamiku berselingkuh" singkatku
"uhhuuukkk, "brian terbatuk dan kaget ternyata wanita di depannya sudah menikah.
"maaf ya, bukannya mau ikut campur tapi kok bisa suami mu menyelingkuhi wanita secantik kamu? "
#skip dulu ya
brian adalah ceo di perusahaan jaya grup dan dia merupakan pemilik perusahaan yang di tempati dion dan nella bekerja, tetapi dion tidak pernah di cabang perusahaan yang dion dan nella di tempati melainkan di pusatnya,
saat bertemu sinta di cafe dion sedang ada kunjungan dan dia merasa jenuh dengan pekerjaan dan pergi dari kantornya.
lanjjuuuuuuut
sinta yang mendengar itu pun cuma tertunduk.
"jangan bersedih, kamu tak pantas menangisi lelaki seperti itu "ucap brian yang berusaha menghiburku.
" aku bukan menangisi nya tapi aku menangisi nasib pernikahaan ku, rumah tanggaku, aku hanya ingin nikah sekali saja " lirihku dan menetes kan airmata ku lagi
brian merupakan lelaki yang tak tega melihat wanita menangis, kalau di kantor brian mempunyai wajah yang dingin,tapi untuk kali ini karena dia berniat untuk menghibur dia dengan lembut mengusap tanganku supaya aku berhenti menangis.
" sudah-sudah, tidak usah di bahas lagi, nanti kamu nangis lagi, wajah cantik mu hilang kalau kamu menangis " brian merayu
aku melepas tangan ku yang di elus brian dan menghapus air mataku.
" terimakasih ya "ucapku
" okelah tapi aku meminta imbalan"
" haa... imbalan? kupikir kamu baik hati ternyata kamu ada mau nya "
"di dunia ini gak ada yang gratis nona cantik " brian tertawa terbahak-bahak.
"berapa yang aku harus bayar" jawabku ketus
" galak banget sih, aku gak mau uang mu, aku mau kamu temenin aku jalan-jalan karena aku lagi suntuk. banget dengan pekerjaan ku " ucapnya berdiri dan menggandeng tangan ku.
"lepaskan, aku bisa jalan sendiri, dan aku kan juga belum mengiyakan ajakan mu " kembaliku jawab ketus dengan melipat kedua tangan ku.
" hai nona cantik aku yakin kamu gak akan menolak untuk. jalan-jalan, karena aku tau suasana hatimu " dia kembali tertawa
aku yang melihat tertawa nya begitu kesal tapi sebenarnya ada benar nya juga ucapan dia, tapi karna gengsi untuk. berkata aku memilih diam.
brian pun menarik tangan ku dan membukakan pintu mobil untuk ku, setelah dia masuk, dia mengendari mobil menuju pantai pxxxxx.
selang beberapa menit sampai lah di pantai pxxx,brian turun dan membukakan pintu mobil nya,
sempat terharu dengan sikap nya, dan dengan sigap dia menarik ku dan lari le arah pantai.
(oh ya temen-temen sebelum kepantai tadi brian sudah ganti baju kerja dengan kaos oblong ya, tambah kelihataan otot nya semakin cakep)
brian yang tadi menarik ku masuk kepantai dan berhenti di pinggir pantai yang sepi
" ha.. apa maksudnya? "
"ayo lakukan "
"lakukan apa jangan ngaco kamu " jawab ku masih ketus.
" hai nona, kata nenek ku kalo kamu ada masalah kamu teriak. sekenceng-kencengnya itu akan mengurangi bebanmu, ayo lakukan"
suruh nya
" Aaaaaaaaaaaaakkkk.... "
"ayo lagi "
" Aaaaaaaaaaaaaaaaakkkk"
dan aku pun terbatuk. karena sangat kerasnya aku berteriak smpe akhirnya aku tertawa dan terjatuh di pasir..
aku memanding langit dan memandangi brian di samping ku yg masih berdiri..
brian pun duduk di sampingku.
"gimana rasanya "
"alhamdulillah sudah lumayan lega biarpun masih kepikiran ntah gimana nanti kalo aku bertemu dengan nya "
" kamu sudah mencoba bertanya pada suamimu? "
"buat apa pasti banyak alasan, aku malas berdebat dengan nya, "
aku memejamkan mataku, aku tau brian memperhatikan ku.
" apa wajahku kelihatan aneh sampai kamu melihatku seprti itu" ucapanku membuat brian kaget dan salah tingkah.
" aku hanya heran saja, kamu itu tersakiti kenapa kamu gak marahin suami kamu atau marahin. cewek itu " ucap brian dengan mengalihkan pandangannya ke arah pantai.
" belum saat nya aja, aku gak mau gegabah mengambil keputusan kak, ngomong-ngomong boleh kan aku panggil kamu kak "
"boleh, sesuka hatimu, mau panggil sayang juga boleh " brin ketawa
"huuu dasar " pukul ku di bahu brian
waktu gak kerasa sudah sore.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
EK💜☪️
baru permulaan
2020-12-25
0
Ratnasari Deasy
lanjut
2020-12-21
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Awas jadi bucin loh Brian
Semoga Dion kena karma
2020-11-25
0