" Gila ya kak Romi, dari awal kelas 11 sampe sekarang gak pernah nyerah sama kamu Mak. " Ucap Mira sambil menggelengkan kepalanya.
" Bener Mak, lagian kenapa gak terima aja cintanya Babeh Omi. Dan anggap aja kalian sedang ta'arufan, lagian ya Mak entar babeh Omi di ambil sama nenek lampir loh. " Ucap Alifa.
" Eh, Mak kita itu udah bener ya. Lagian kak Romi itu terlalu ganjen orang ya, dedek tidak setuju sekarang dan akan mendukung keputusan Mak sepenuhnya. " Ucap Wahyu dengan tegas.
" Ck tumben kamu bicara tegas Yu, biasanya juga alay. " Cibir Mira.
" Sudah hentikanlah, lagian aku memang tak mau berpacaran atau pun ta'arufan. Kalo bisa dan Alloh mengizinkan nya, aku berharap aku bisa langsung di khitbah. Biar ta'aruf atau pacarannya bisa setelah menikah, jadi kalau kebablasan kan malah dapet pahala. " Jawab Hana sambil tersenyum.
" Nah ini yang patut di contoh dari Emak, dan kalian berdua sebagai anak nya ikutin jejak baik Emak kalian " Titah wahyu kepada Mira dan Alifa.
" Ck kamu juga sama Yu, sebagai lelaki itu harus kuat dan gak usah lebay " cibir Mira kepada Wahyu.
" Ya ini emang udah dari sono nya kaya begini Mir " jawab Wahyu memberengut.
Tak jauh dari meja tempat hana duduk beserta temannya. Datang dua Siswi yang sedang berjalan kearah tempat Hana berada, siswi tersebut tidak asing lagi bagi semua orang. Apalagi dengan tampilan yang sexy serta dandanannya yang menor sangat mudah mengenali kedua siswi itu. Mereka tak lain adalah Amel dan juga Fira, sang primadona sekolah karena keseksian dan kecantikan nya. Dia berasal dari kelas 11 IPS 2 dan dia termasuk dari salah satu dari sekian banyak siswi yang selalu mengejar Romi sang the most wanted sekolah.
Brakkk... Amel menggebrak meja tempat Hana dan yang lainnya duduk. Dia tidak merasa bersalah ataupun risih dengan orang-orang yang berada disana.
Amel yang sedang bersedekap dada, matanya menatap tajam kearah Hana dan teman-temannya.
" Heh Hana, gue kan udah peringatan elo buat jauhin kak Romi. Loe tau kan kalo dia itu gebetan gue, jadi loe gak usah kecantikan deh dan sok cantik di hadapan kak Romi. " Tunjuk Amel dengan nada marah pada Hana.
" Heh jaga ucapan loe ya, temen kita itu cewek baik-baik gak kaya loe." Balas Alifa dengan keras, ia tidak Terima jika temannya itu Tiba-tiba di gertak seperti itu.
" Heh, temen loe emang gak pantes dapetin kak Romi. Secara penampilan dia aja kaya Orang-orang an sawah, beda dong sama kita yang selalu update tentang fashion terbaru. " Cibir Fira sambil tertawa meremehkan.
" Heh barbie kecebur empang, loe kira penampilan loe udah bagus apa. Mentang-mentang dada loe gede sama pantat bahenol dikit juga udah sombong. Setidaknya orang dapat menilai dengan mata kepala mereka sendiri, karena barang bagus dan menawan memang di simpan di tempat tertutup dan barang kw suka di pajang dan di obral dengan bebas. " Mira membalas nya dengan emosi yang sudah menggebu.
" Mir, Lif kalian duduk lah. Hentikanlah perdebatan kalian, gak enak tau diliatin sama orang lain. " Lerai Hana dengan perkataan lembut, menyudahi perdebatan mereka.
" Kau_ Awas aja, lain kali aku akan membalas kalian semua. Terutama kamu Hana, karena kamu sudah berani membuat kak Romi selalu nolak gue dan malah mengejar cewek udik kaya loe " Tunjuk Amel pada Hana.
" Ciee elahh.. Dasar Nenek Lampir lukutan, ganggu orang lagi santai aja " Kata Mira dengan wajah kesalnya.
" Sudah Mir, tenangkanlah dulu emosi mu itu, sudah cukup aku gak papa kok " Ucap Hana sambil memegang tangan Mira yang masih mengepal keras.
Akhirnya Amel dan Fira sudah Benar-benar pergi meninggalkan kantin itu, semua orang yang sedang membicarakan mereka juga sudah berhenti dan kembali seperti semula.
" Mir, Lif kalian gak usah kaya tadi ya, gak enak di lihatin sama orang, lagian aku juga gak papa kok. Selagi dia gak main kasar, kalian diamin aja mereka. Nanti juga mereka capek sendiri, justru dengan kamu ikut marah, mereka malah kepancing dan malah menjadi. " Hana memegang tangan kedua teman nya itu dan berusaha menenangkan nya.
" Tuh denger kata Emak kalian, jangan melawan panas dengan panas. Entar malah timbul api dan malah membakar kalian " Kata Wahyu dengan santai.
" Ck loe juga gak belain si Emak, sebenarnya loe itu anak siapa sih " Mira nampak kesal dengan wahyu yang dari tadi diam dan tak membantu membela Hana.
" Entah Mir, padahal badan si wahyu udah kaya kingkong gitu. Tapi kenapa nyalinya kaya kaya anak bayi, Emak nya lagi di Jelek-jelekin dia malah santuy ngedengerin bacotan kita " Alifa nimbrung ucapan Mira dengan sewot.
" Eh bukan git__ " Elak Wahyu.
" Udah ah kalian ini jangan ribut terus, ayok kita kembali ke kelas. Sebentar lagi udah mau bel masuk, Nanti bu Cindy marah lagi. " Potong Hana sambil bangkit hendak pergi dari sana.
" Mak bayar dulu kek makanan sama minumannya, kebiasaan deh selalu saja SMP. " Kesal Mira sambil menatap jengkel pada Hana.
" Hehe…Maaf Mir, maklum kalo udah jadi Emak-emak teh suka lupa sama hutang. " Tawa Hana pelan.
" Emang apa hubungannya belum bayar makanan sama SMP. " Tanya Wahyu penasaran.
" Ck loe ini jago ngegosip tapi kudet, SMP singkatan dari Sudah Makan Pulang. Maksudnya sudah kenyang makan langsung cabut, numpang enak nya doang alias gak mau bayar. " Jelas Alifa dengan gembleng.
" Oh, gitu toh. " Wahyu menganggukan kepalanya tanda ia mengerti dengan ucapan Alifa
" Udah ah, nih Yu aku titip uang aku ya. Besok-besok lagi aku harus bayar langsung biar gak lupa " Kata Hana sambil menyerahkan uang 10 ribu pada Wahyu.
" Nih Yu aku juga titip sekalian " Mira juga melakukan hal yang sama seperti Hana. Dan Alifa pun tak mau kalah, ia juga menitipkan uang nya pada Wahyu.
" Loh kok kalian malah bayar nya ke aku semua sih " Gerutu Wahyu dengan kesal.
" Titip Yu, kan sekalian bayar punya kamu juga" Kata Mira sambil ketawa menang.
" Sudah Yu, lagiankan biar sekalian kamu jalan kesana. Kalo gak mau juga gak papa sih, sini biar kita kasih Masing-masing aja " Kata Hana sambil meminta uangnya kembali.
Wahyu terlihat mendumel dan menghentak-hentak'kan kaki nya, ia berjalan menuju penjual untuk membayar makanan dirinya dan juga ketiga temannya. Hana yang melihat itu hanya terkekeh pelan, ia merasa sangat geli dan sekaligus lucu karena wahyu tetap pergi walau ia terpaksa.
Setelah selesai menunggu wahyu untuk membayar makanan mereka, akhirnya Hana segera mengajak ketiga temannya itu untuk pergi. Sesampainya dikelas, mereka langsung duduk di kursi tempat mereka masing-masing. Kebetulan kelas belum begitu ramai dan masih pada di luar kelas, namun tak lama kemudian Ali masuk kedalam kelas lalu menghampiri meja Hana.
_________________________________________________
Jangan lupa untuk vote, koment, like dan rating juga..
tekan tombol ❤ agar tidak ketinggalan updatean episode terbaru dari karya aku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments