🍃 🍃 🍃 🍃 🍃 🍃
Sementara di kantin sekolah, sekelompok siswa dan siswi tengah berbincang dan memakan makanan yang mereka beli. Sedari tadi salah satu temannya mereka tak berhenti nya menceritakan tentang kejadian yang membuat heboh satu sekolah.
" Eh tau gak kalo kakak kelas kita ada yang berurusan sama polisi. " Tanya Mira sambil melahap mie ayam nya.
" Emangnya kenapa sampe berurusan sama kepolisian segala. " Tanya Hana serius.
" Tumben Mak kita jadi kepo, biasanya juga langsung marah kalo mulai ngegibah. " Ucap Alifa sambil cengengesan.
" Bukan ngegibah kaya kamu ya Lif, tapi aku cuman mau tau aja. " Bela Hana.
" Biasalah Mak, anak cowok mah suka berantem. Tapi ini beda sama berantem yang biasa kita lihat di kelas, lebih tepatnya ini disebut tawuran " Jawab Wahyu pada Hana.
" Nah kalo ini tuh bukan ngegibah, tapi sedikit pemberitahuan. " Hana tersenyum kearah tiga temannya.
" Oh ya aku sempet denger juga, katanya kakak kelas itu terkenal sama kebringasannya. Bahkan ia tak akan pandang bulu, mau cewek atau laki dia bakalan embat kalo udah nyinggung tentang dia. " Ucap Alifa dengan antusias.
" Hooh, dedek juga denger kalo kakak kelas itu gak pernah lulus selama dua tahun, dan ini adalah tahun kelima dia sekolah disini. " Tambah Wahyu.
" Tau gak kalo kakak kelas itu pernah terlibat baku hantam sama ketua OSIS dulu, Sampe-sampe dia di skorsing selama seminggu karena ulahnya itu. Dan yang lebih parah lagi, dia itu sangat tampan melebihi Kak Romi. " Ucap Alifa sambil tersenyum membayangkan wajah seseorang.
" Khem aku gak nyuruh kalian buat ngegibah ya, udah ah aku mau ke toilet dulu. " Ucap Hana sambil bangkit dari kursinya.
Hana pun pergi meningalkan ketiga temannya dan bergegas menuju toilet. Saat Hana hampir sampai di dekat toilet, Hana tak sengaja menyenggol tubuh seseorang dan ia terjatuh ke lantai. Ia sedikit meringis karena lututnya membentur lantai, Hana pun segera bangkit dan meminta maaf pada orang yang ia tabrak.
" Maaf aku tidak Hati-hati saat berjalan, sekali lagi maafkan aku. " Ucap Hana sambil menunduk malu.
" Loe itu bisa jalan gak sih, makanya itu mata dipake bisa kan cuman di pajang doang. Dasar gak guna" Bentak orang tersebut dengan suara bass nya. Ia kemudian pergi meninggalkan Hana yang masih menunduk dan menghilang begitu saja.
Hana kemudian menoleh kedepan dan tidak menemukan siapapun di hadapannya, ia bahkan tidak sempat melihat orang yang ia tabrak. Hana masih merasa ketakutan dan syok dengan bentakan pemuda tadi, ia bahkan sudah meminta maaf tapi malah di bentak dengan kata-kata kasar. Tapi Hana sadar itu kesalahannya, Hana juga tahu jika orang tadi adalah seorang siswa yang ia ketahui lewat suara bass nya.
Hana kemudian mengacuhkan yang terjadi barusan, ia lebih memilih langsung masuk kedalam toilet dan menyelesaikan tujuan nya. Setelah selesai Hana bergegas kembali menuju kantin karena ia belum membayar makanan nya.
" Lama amat Mak ke toilet ya, apa Jangan-jangan sekalian ketemuan sama calon babeh baru ya. " Celetuk Alifa.
" Apa sih Lif, kamu ini kalo ngomong gak disaring dulu deh. Lagian aku tadi gak sengaja nabrak orang di dekat toilet, makanya aku sedikit lama karena aku harus meminta maaf dulu kepadanya. " Jawab Hana sambil kembali duduk di tempat ia tadi.
" Wah beneran bakal dapet babeh baru nih, terus babeh Omi mau kemanain Mak. " Ucap Wahyu manja dengan nada seperti anak kecil.
" Gak usah sok manja deh Yu, gak cocok sama perawakan maco kaya kamu itu. " Jawab Hana terkekeh geli.
" Terus siapa orang yang sudah Mak tabrak, apa dia anak cowok atau cewek. " Tanya Mira penasaran.
" Dari suaranya sih kayak anak cowok. " Jawab Hana santai. Ia dengan tenang mencomot kripik punya Wahyu yang tergeletak di depannya.
" Lah kok jawabnya gitu sih, Mak gak lihat wajah orang nya emang. " Ucap Mira kesal.
" Gak sempet, keburu ngilang soalnyaa ditambah dia itu galak dan kasar. Padahal aku udah baik-baik minta maaf, tapi tetep aja dia marah. " Jawab Hana lagi.
" Mak ih, itu kripik punya dedek Wahyu ya. Masa Mak tega sih nge habisin cemilan anak yang imut dan gemes kaya aku. " Ucap Wahyu dengan lebay.
" Gak usah lebay deh Yu, jijik tau gue dengernya juga. " Ucap Mira sambil melempat kulit kacang kearah Wahyu.
" Siapa yang berani bentak kamu mak, biar aku yang hadepin tuh anak " kata Mira dengan wajah marah.
" Udah mir, lagian aku yang salah kok " kata Hana menenangkan Mira.
Tanpa mereka sadari, seseorang datang dan langsung saja duduk di samping Hana tanpa mengucapkan permisi terlebih dahulu.
" Boleh kan aku ikut gabung sama kalian, bangku di kantin penuh semua. " Ucap seorang siswa yang barusan duduk disamping Hana.
Sontak Hana terkejut dan langsung menggeser posisi duduknya di kearah Mira, ia memang tidak suka berdekatan dengan anak cowok terlalu lama apalagi sampai menempel. Ia tidak ingin mengingkari apa yang di ajarkan kakek padanya, makanya ia selalu menjaga jarak dengan lawan jenis termasuk Wahyu dan juga Ali.
" Eh kak, kalo mau duduk tuh permisi dulu kek. Jangan seenaknya main nyelonong duduk aja, gak tau apa kalo Mak kita paling anti deket sama anak cowok. " Mira terlihat marah dan kesal kepada orang yang duduk di dekat Hana.
" Sorry ya Han, aku terlalu bersemangat. Lagian kalian sih terlalu asik ngobrol sampe gak lihat keadaan sekitar. " Ucap siswa tersebut.
" Itu mah modus nya ka Romi aja yang mau deketin Mak kita. " Cibir Alifa pada siswa tadi.
" Nah itu kamu tau, sebenarnya aku memang ingin menanyakan soal diterima atau enggak nya pernyataan cinta aku waktu itu. " Jawab siswa bernama Romi itu.
" Jadi gimana Han, kamu nerima aku kan jadi pacar kamu. " Tanya Romi dengan wajah seriusnya.
" Maaf kak Romi, tapi aku tidak suka berpacaran. Lagian aku juga mau pokus belajar dulu Kak. " Jawab Hana sambil menatap jemari tangannya.
" Baiklah akan aku tunggu jawaban mu lain kali, siapa tau besok kamu sudah merubah fikiran kamu untuk menerima ku sebagai pacar kamu. " Ucap Romi, ia pun segera bangkit dan pergi meninggalkan Hana dan teman-temannya.
" Ingatlah aku tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan mu Hana, dan aku akan tetap mencintai mu. " Teriak Romi sambil berlari.
Hana akhirnya bisa sedikit tenang, karena Romi sudah pergi dari sana. Namun pikirannya dan perasaan nya justru berbanding terbalik dengan situasi yang ia rasakan, Hana justru sedikit tidak tenang karena Romi sudah duduk di samping nya. Ia akan menghadapi masalah yang lebih besar di bandingkan dengan Romi yang selalu menyatakan perasaan nya.
_________________________________________________
Hai kakak readers semua, terimakasih karena sudah berkunjung di karya aku. aku harap kalian suka dengan cerita ini.
Jangan lupa untuk mendukung cerita aku ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments