Tak lama kemudian pak Juki datang mengucapkan salam dan langsung masuk kedalam kelas. Namun ada hal aneh, ia tidak membawa tas laptop yang biasa ia tenteng saat akan mengajar. Ia terlihat hanya membawa sebuah buku yang lumayan tebal dan menaruhnya dimeja.
" Hari ini bapak tidak akan mengajar kalian dulu karena bapak ada keperluan yang sangat mendesak. Tapi bapak akan tetap memberikan kalian tugas mencatat rangkuman untuk materi minggu depan, dan untuk tugas kemarin. Bapak minta Ali mengumpulkannya dan menaruhnya di meja bapak yang di kantor. Mungkin ada yang ingin kalian tanyakan sebelum bapak pergi. " Ucap Juki sambil menatap kearah muridnya. Namun dari mereka tak ada yang buka suara, hingga akhirnya ia menghela nafas dan melanjutkan pembicaraan nya.
" Baiklah kalau gak ada yang ditanyakan, Hana bapak mau kamu merangkum materi di bab 9 sampai bab 10. Ingat ya, bapak akan melakukan testing pada kalian minggu depan. Jangan ada yang bolos dan keluar dari kelas." Titah Juki dengan serius.
" Baik Pak. " Jawab semuanya serempak.
" Kalo begitu bapak pamit ijin dulu, Assalamu'alaikum. " Ucap Juki dambil meninggalkan kelas dan juga buku yang ia bawa tadi.
Setelah Juki benar-benar pergi dari kelas tersebut, Ali berinisiatif untuk bangun dari kursinya dan berjalan kearah pintu. Ia sedang memastikan jika guru tersebut benar-benar pergi dari kelas nya dan tidak kembali lagi. Setelah dirasa cukup aman, Ali segera menutup pintu kelas tersebut dengan rapat agar tidak ada yang curiga kalo kelas tersebut sedang tak ada guru.
Ali pun hendak berbalik dan menatap semua teman nya, sedangkan semua muridnya memberikan tatapan penuh harap pada Ali agar memberikan jawaban yang mereka inginkan.
" Yeyyyyyy kita bebas hari ini. " Teriak Ali dengan kencang dan heboh.
" Yeyyyyyyy kita merdeka. " Jawab semua murid dengan gembira.
" Tapi ingat ya, gak boleh keluar dari dalam sini kecuali mau ke toilet. Dan kalian bebas mau ngapain aja asalkan kalian mau menuruti apa yang aku katakan tadi, dan jangan terlalu bising takutnya nanti ada kepala sekolah lewat. " Ucap Ali tegas.
Sedangkan Hana hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah pemimpin seperti Ali, ia kemudian berjalan kearah depan dan mengambil buku tugas dari Juki. Hana mulai membaca dan segera mengambil spidol untuk menuliskan materi rangkuman di papan white board, agar semua temannya bisa menulis. Tadi nya ia akan berinisiatif untuk mendikte nya, namun ia melihat ada anak cowok yang membawa gitar tadi pagi. Jadi Hana mengurungkan niatnya karena merasa percuma jika melakukan hal tersebut.
Sedangkan Ali, Mira, Alifa dan Wahyu meraka sedang melanjutkan mencontek isi jawaban milik Hana. Sedangkan beberapa siswa ada yang ikut mencatat rangkuman yang di tugaskan Juki, dan separuh lagi ada yang maen gitar sambil nyanyi, ada juga yang asik maen game ludo king dan ada juga yang tiduran.
Kelas itu memang sangat jauh berbeda dengan definisi kelas IPA lain nya, biasanya kelas IPA itu di isi orang pintar, kutu buku, murid culun berkaca mata dan disiplin tinggi. Kelas Hana memang sangatlah unik, semuanya memiliki karakter yang sangat berbeda. Seperti Mira yang terkenal tomboi dan cuek, lalu disusul oleh wahyu yang agak sedikit alay tapi dia itu sangat ceria, lalu ada Alifa yang sangat cerewet tapi dia itu perhatian. Terus ada Ali yang sangat kaku dan tegas jika di luar ruangan kelas Namun akan berubah manja dan konyol jika sedang dalam kelas. Dan masih banyak lagi teman Hana yang sangat baik, terus ada juga yang pendiam, yang suka bikin keributan hingga yang cuek. Semua itu lengkap mengisi kelas 11 bernama MIPA 1.
🍃..🍃..🍃..🍃..🍃..🍃...
Sedangkan di tempat lain, terlihat beberapa siswa berseragam SMA tengah terlibat perkelahian. Mereka saling menendang dan memukul satu sama lainnya, seakan mereka kebal dari rasa sakit yang hinggap di tubuh nya. Tak lama kemudian seorang satpam melihat kejadian tersebut memanggil warga untuk menghubungi polisi.
Tak lama kemudian sirine mobil polisi mulai terdengar semakin jelas dan semakin mendekat kearah tempat tawuran itu terjadi. Akhirnya dua orang polisi berhasil menangkap beberapa siswa tersebut dan membawanya dengan mobil patroli mereka. Polisi kemudian membawa siswa tersebut ke sekolahnya untuk meminta keterangan kepada pihak sekolah dan menghubungi keluarganya.
Kini salah satu polisi membawa salah satu siswa tadi kesekolah tempat Hana berada, kebetulan saat itu sedang jam istirahat. Karena ada polisi yang membawa seorang siswa dengan penampilan yang sangat berantakan dan juga wajah yang sangat mengerikan untuk tampilan seorang pelajar. Bagaimana tidak wajah nya di penuhi luka dan juga jejak darah yang sudah mulai mengering. Karena hal tersebut, seantero sekolah tersebut di buat heboh dan kini beredar gosip yang tidak mengenakan.
" Bukannya dia itu kakak kelas ya, kalo gak salah dia itu murid IPS 3 kan. " Tanya salah satu siswi.
" Iya dia memang terkenal dengan kebrutalan nya, bahkan aku pernah denger cerita dia pernah berkelahi dengan ketua OSIS yang dulu. " Ucap siswi lainnya.
" Tapi dia itu lebih ganteng ketimbang ketua OSIS sekarang loh. " Ucap siswi lain memuji siswa yang berjalan sama polisi.
" Iya kau benar, tapi tetap aja dia itu udah jadi sampah disini dan mempermalukan nama sekolah kita. " Jawab siswi lainnya.
" Kau tahu dia itu gak pernah lulus selama 2 tahun berturut-turut, aku rasa karena ulahnya seperti itu jadi dia gak lulus ujian. " Ucap siswi yang pertama.
" Serius kamu. " Jawab siswi yang lainnya kaget.
Sementara diruang kepala sekolah, siswa yang di bawa polisi tersebut dengan santai diam dan tak mendengarkan ocehan dari Subandi sang kepala sekolah. Sedangkan polisi itu hanya menggeleng melihat sikap bertolak belakang antara murid dan gurunya tersebut.
" Maaf ya pak sudah merepotkan pihak kepolisian, sebentar lagi wali muridnya akan tiba kesini. " Ucap Subandi dengan hangat pada polisi tersebut.
" Jangan terlalu sungkan pak, lagian ini juga sudah bagian tugas kami dalam melindungi serta mengayomi masyarakat. " Jawab polisi tersebut.
Tak lama kemudian, terdengar suara pintu di ketuk dari luar dan kemudian pintu itu terbuka lebar saat Subandi mengijinkan dirinya masuk. Semua orang yang berada di dalam nampak terlihat santai saat seorang wanita parubaya memasuki ruangan tersebut. Wanita itu terlihat dari golongan kasta tinggi, terlihat sangat mencolok dari pakaian dan aksesoris yang ia pakai saat ini.
" Maaf Pak Bandi saya datang agak telat, jalanan di kota ini sangat macet sekali. Apalagi ini jam istirahat. " Ucap wanita parubaya tersebut sambil menyalami Subandi dan juga polisi. Ia langsung duduk tepat disamping siswa tadi yang tak lain adalah anaknya sendiri.
_________________________________________________
Hai Kak, gimana nih awalan ceritanya. Semoga kalian suka ya..
Tinggalkan Like, komen dan vote. tak lupa rating nya juga ☺☺..
See you next chapter😄.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nisaul
semangat thor.....
saya slalu suka sama karya2 mu...palagi nyangkut masalah remaja....terasa flasback aq nya wkwkwkwkkk
2020-09-22
1