5 bulan berlalu....
Munculnya sebuah portal dimensi lain setelah insiden itu, yang di mana portal itu mengeluarkan makhluk-makhluk aneh. Sekali lagi bencana menimpa umat manusia, tapi... kali ini berbeda dari sebelumnya di mana manusia-manusia super bermunculan dengan berbagai macam kemampuan, mereka sanggup menghadapi ancaman kali ini.
Mereka menyebut kemampuan ini "Beneficia", sebuah kemampuan mereka dapatkan dari insiden sebelumnya dan kemampuan ini akan terwariskan dari generasi ke generasi, tidak semua umat manusia mendapatkan kemampuan ini hanya 20% dari mereka baru saja membangkitkannya.
Seiring berjalannya waktu--satu tahun pun berlalu sebuah metode baru telah ditemukan metode ini disebut "Gratias". Sebuah metode di mana seseorang bisa memberikan separuh atau seluruh kemampuan mereka ke orang lain, metode ini sifatnya permanen sekali diberikan tidak akan bisa kembali kecuali orang yang diberikan itu mau melakukan metode yang sama.
Metode ini sederhana dua orang duduk saling berhadapan dan mengarahkan kedua tangannya ke depan hingga telapak tangan mereka bersentuhan, dan orang yang mentransfer kemampuannya harus fokus dengan dirinya sedangkan yang menerima harus siap menerima konsekuensinya, sebab tubuhnya harus merasakan sakit yang amat sakit kalau ia berhenti di tengah prosesnya maka akan mati.
...•••...
...•••...
...•••...
...12-04-2030...
Kali ini aku pergi berburu di sebuah portal biasa disebut "Dungeon," seperti biasa aku masuk sendiri dan berakhir secara "Pecundang." Aku berhasil keluar dengan selamat, sebenarnya bisa dibilang cukup bertahan sebab setiap aku keluar dungeon ini aku selalu mendapatkan luka.
Padahal dungeon yang aku masuki tingkat F dan selalu berakhir dengan luka, dalam pandangan orang yang telah "Terbangkitkan" luka ini hal sepele baginya sebab ketahanan serta kekuatan fisik kami jauh lebih kuat dibandingkan manusia normal pada umumnya.
"Hei, hei lihat... dia terluka lagi."
"Tapi, kali ini lumayan loh... ada kemajuan--dia dapat dua Krimon kali ini."
"Yaelah! Apa itu patut dibanggakan, sedangkan aku mendapatkan lebih dari itu setelah Terbangkitkan. Sedangkan dia sudah satu tahun Terbangkitkan, tapi baru dua pencapaian terbesarnya..., ck ck ck," ucapnya sembari menggelengkan kepalanya.
"Tapi, dia cukup hebat loh... hanya bermodalkan tekad untuk jadi Venandi dengan kemampuan begitu saja (biasa)."
"Kalaupun dia jadi Protector, malahan dia dilindungi oleh orang yang seharusnya ia lindungi."
Sudah berbagai macam hinaan dan ocehan aku dengar dari orang-orang, semua yang dikatakannya benar tapi setidaknya jangan ceritakan depan orangnya langsung, dong. Walaupun aku berkata begitu ke mereka bisa-bisa aku yang mati duluan, karena sudah hukum rimba di mana yang kuat akan sewenang-wenang dengan yang lemah. Apalagi aku bisa dibilang paling yang terlemah di antara orang terlemah, sebab aku belum mendapatkan kemampuan yang menonjol atau bisa dibilang "Skill" yang didapatkan dari Beneficia.
Kali ini aku hanya mendapatkan dua Krimon dari hasil membunuh dua Undead level satu. Krimon adalah kristal yang muncul saat berhasil menghancurkan atau membunuh monster dungeon.
Lalu orang yang sudah Terbangkitkan akan memilih dua pilihan yaitu Venandi dan Protector, yang ditetapkan aturan oleh pemerintahan di seluruh dunia yang sudah sepakat dengan sistem ini. Venandi adalah orang memburu, menjelajah dan menjarah seisi dungeon, pilihan ini bebas untuk orang yang sudah Terbangkitkan mereka punya hak bebas untuk memasuki dungeon.
Sedangkan Protector adalah orang yang melindungi dan mengawal para Venandi, tugas mereka hanya mengawal dan tidak punya hak mengambil isi dari dungeon itu. Mereka hanya dibayar tinggi untuk tugas mengawal, terkecuali jika mereka mau barter dengan barang dungeon sebagai bayarannya, hanya sedikit orang yang mengambil posisi ini.
Hanya organisasi atau kelompok dari pemerintahan yang rata-rata mengambil posisi Protector, katanya sudah sepatutnya mereka mengambil posisi ini untuk melindungi masyarakat. Sedangkan untuk para "Guild" rata-rata mereka mengambil posisi Venandi dan hanya sedikit mengambil Protector di antara mereka.
...•••...
TOK... TOK... TOK....
"Eh, Kakak! Kakak sudah pulang, hore...!"
Tampak dua anak kecil yang membuka pintu dan menyambut seseorang dengan hangat.
"Apa Kakak beli ayam goreng kali ini?"
"Cih, ayam goreng lagi, bosan tau gak kali ini aku mau burger, Kakak belikan?"
Tampak senyuman tulus dari sang kakak dan merogoh tas belanjaan yang dibawanya.
"Jangan khawatir, aku sudah beli burger dan ayam goreng untuk kalian."
Kebahagiaan dan senyuman menghiasi kedua adik kembarnya ini, tampak mereka sangat lahap memakannya.
"Eh? Apa Kakak tidak makan?" Tanya Adik perempuan.
"Aku sudah makan banyak dari tadi kok, jadi habiskan saja."
"Kakak selalu bilang begitu saat pulang bawa makanan," ucap Adik laki-laki.
"Iya, Kakak selalu bilang begitu, padahal wajahnya terlihat lesu begitu," ucap Adik perempuan.
"Hehe, aku begini karena kecapekan," kataku sembari berdiri. "Baiklah, Kakak mau mandi, setelah kalian makan jangan lupa cuci tangan dan kaki setelah itu jangan lupa gosok gigi juga."
"Baik!" Jawab kompak dari mereka berdua.
Namaku Arkha Peteng dan kedua Adik kembarku ini Rena Pranadipa dan Reno Pranadipa. Nama belakang kami berbeda karena aku hanya saudara angkat mereka, aku diadopsi oleh orang tua mereka semenjak usiaku 5 tahun di sebuah panti asuhan. Orang tua kandungku meninggal tepat pada insiden "Terbukanya gerbang neraka."
Mereka berdua mati dalam reruntuhan apartemen dan tim penyelamat menemukan aku yang masih bayi dan membuat mereka terkejut, di mana diriku saat itu terlindungi sebuah cahaya putih dan kejadian itu bukan cuma terjadi padaku hampir setiap anak kecil dan bayi mengalami hal serupa. Kurasa Dewa benar-benar memperhatikan kami walau dalam keadaan tak berdaya.
Aku dan kedua Adik kembarku ini sekarang tinggal di sebuah rumah kecil, dan kondisinya sudah usang di mana tembok-tembok sudah hitam kelumutan serta atap dan langit-langit sering kebocoran saat hujan.
Krimon yang aku dapatkan barusan kualitasnya buruk apa lagi hanya level 1, untuk kualitas terbaik yang level satu akan dihargai 2 juta RP. Sedangkan kualitas terendah atau buruk akan hanya dihargai 900 ribu RP bahkan paling rendah 500 ribu RP. Saat ini aku hanya dapat 1 juta, dan ini belum mencukupi biaya hidup kami bertiga apalagi biaya hidup sekarang mahal-mahal tidak seperti dulu. Aku menyisihkan separuh uang ini untuk biaya sekolah mereka hingga mereka kuliah nanti, walau si kembar baru berusia tujuh tahun dan baru masuk SD.
Untuk orang tuaku yang sekarang mereka meninggal dalam kecelakaan dua tahun lalu aku tidak tahu penyebab mereka bisa kecelakaan, apalagi kecelakaan ini cuma mereka berdua korban dalam mobilnya yang terbakar. Aku sudah meminta bantuan ke pihak berwenang bahkan para Protector pemerintah, tapi mereka selalu minta biaya lebih untuk penyelidikan penyebab kematian orang tua kami.
Tapi, setidaknya aku masih punya Rena dan Reno yang tersisa dalam keluargaku, aku senang mereka ada sehingga itu membuatku punya tujuan hidup baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
♡~Yuki.nur019
Next
2022-02-16
2
♡~Yuki.nur019
...... —‿– Solo Leveling
2022-02-13
3
Adit Tya
up
2022-02-07
3