Beberapa saat menjelajahi dungeon dan Pak Adrian beserta timnya termasuk aku, jumlah kami ada 21 orang. Jumlah yang cukup banyak untuk menjelajahi dungeon Rank-F yang sudah terdistorsi.
"Pak, ini aneh, kita sudah berjalan sejauh ini tapi belum menemukan satu pun monster," ucap salah satu anggota tim.
Anggota yang lain juga merasakan hal yang sama, mereka tidak melihat satu pun monster muncul sama sekali.
"Iya, aku pun tidak merasakan adanya monster sama sekali, Tuan Peteng, apa jalan ini sudah benar?"
"Sebenarnya jalan ini yang sering aku lalui, dan biasanya kalau sudah menjauh 10 meter lebih dari portal maka para Undead level 1 akan bermunculan di sini. Jujur saja, aku pun tidak tahu kenapa Undead-nya belum muncul, mungkin saja ini akibat distorsi yang menyebabkan pindahnya lokasi kemunculan mereka juga."
Semuanya hanya termenung dan tidak tahu harus berbuat apa terhadap situasi mereka, jadi pada akhirnya sang ketua memutuskan sesuatu.
"Karena situasi dalam dungeon ikut berubah juga, maka kita sebaiknya kembali dan melaporkan hal ini pada biro keamanan pemerintah, biarkan mereka mengurusnya kita tidak tahu hal bahaya apa yang menanti kita di depan sana."
Di antara mereka ada yang tidak setuju, menurutnya kalau biro keamanan pemerintah mengambil alih dungeon ini maka seluruh keuntungan dari jarahan dungeon ini akan diambil olehnya, sedangkan orang yang melaporkan hanya mendapatkan sedikit bayaran saja mereka dapatkan atas penyelidikan dan laporan dungeon ini.
Jadi, pada akhirnya ini hanya untuk kepuasan diri sendiri dan mengabaikan semua keselamatan yang ada. Sebenarnya aku juga agak setuju dengan mereka, sebab inilah satu-satunya jackpot bagiku karena mendapatkan banyak uang hanya karena jadi pemandu mereka,
Di sisi lain aku harus tetap hidup, aku tak ingin meninggalkan kedua Adikku dengan sangat cepat, aku tak bisa membiarkan mereka hidup sendiri di dunia yang kejam ini.
"Baiklah, bagaimana kalau begini, kita akan mengikuti suara yang paling banyak. Jadi, aku akan memulainya...."
Semuanya mulai memberikan suara mereka, dimulai dari suara yang tetap akan menelusuri dungeon ini kemudian disusul suara tidak setuju menelusuri kembali dungeon ini. Hal ini terus berlanjut hingga angka suaranya sama yaitu 10-10, tinggal suara terakhir dan semuanya langsung menatapku memberikan suara berikutnya.
"A-Arkha...."
Susan yang tiba-tiba menarik lengan bajuku, tampak ia sangat ketakutan aku tidak tahu kenapa, tapi terlihat dari wajahnya benar-benar sudah menjelaskan semuanya ditambah aku merasakan tangannya gemetaran. Sesaat kami saling menatap, Susan menggelengkan kepalanya secara perlahan dia termasuk orang yang tidak setuju.
Semuanya masih menunggu keputusanku, aku menatap mereka semua satu persatu lalu mengarahkan pandanganku ke arah depan sana. Tempat yang sangat gelap itulah yang kami seharusnya telusuri, tapi semua berubah sesaat lokasi dan denah dari dalam dungeon ini berubah.
"Aku sudah memutuskan..."
Seketika suasana menjadi tegang, di sisi lain mereka sangat berharap aku ikut sedangkan yang di sisi berlawanan mengharapkan aku tidak setuju.
"Aku... tidak akan ikut."
Tampak wajah kelegaan dari pihak tidak setuju, sedangkan pihak serakah mendesis kesal. Aku tahu ini keputusan paling merugikan kita semua, tapi aku pikir ini keputusan paling aman bagi kita semua juga, karena aku tak ingin membahayakan nyawaku.
Jadi, pilihan terbaiknya mengikuti apa yang dikatakan Pak Adrian, memanggil biro keamanan pemerintah. Pak Adrian, menepuk pundakku seolah-olah pikiran dia tersampaikan padaku yaitu peduli nyawa sesama.
"Jadi keputusan sudah ditetapkan, kita akan kembali dan membuat laporan ke biro keamanan, kalau masih ada yang tidak setuju, maka..."
Seketika keluar sebuah cahaya putih terang yang mengelilingi dirinya, kami semua terkejut melihatnya dan tampak Pak Adrian menampakkan keseriusannya kepada kami semua.
"Aku akan menganggapnya sebagai penghianat dan aku tidak akan segan-segan membunuhnya!"
Suasana terasa semakin berat sebab di antara kita tidak ada yang bisa menandingi dirinya walau dia masih rank C, tapi dia memiliki keterampilan pedang yang sangat baik orang-orang menjulukinya "Sword Saint," julukan bukan isapan jempol belaka. Aku kagum atas pencapain dirinya dan itu membuatku mulai termotivasi untuk berjuang sekuat mungkin.
"Hei, Susan... apa-apaan yang mengelilinginya itu?"
"Oh itu, katanya itu Aura-nya."
"Eh, Bukan Mana?"
"Kalaupun itu Mana maka aku bisa langsung merasakannya, tapi aku tidak merasakan apa pun saat dia mengeluarkannya."
"Jadi, penyebab dia Rank-C apa karena jumlah Mana dalam dirinya sedikit?"
"Ya, sistem rank diukur berdasarkan jumlah Mana seseorang, kalau boleh jujur kekuatan Pak Adrian setara dengan para Venandi dan Protector tahap awal baru memasuki Rank-A."
Aku tercengang mendengarnya dan pernah mendengar di TV tentang orang yang menggunakan namanya "Aura," tapi banyak orang yang tidak percaya katanya para pengguna Aura lebih seperti Tanker dan Fighter.
Di mana kedua job ini lebih mengandalkan kekuatan fisik, apalagi seluruh tubuhnya dilapisi Mana sehingga membuatnya terlihat seperti pengguna Aura yang dibicarakan banyak orang.
Tapi sekarang semuanya sudah terbukti tepat di depan mataku ditambah lagi penjelasan Susan memperjelas semuanya, dan terlihat Susan tidak terkejut sama sekali melihatnya, apa ia sudah melihat hal ini beberapa kali mengingat dia berada di tim Pak Adrian.
"Tapi, kenapa Aura dia bisa kelihatan, banyak orang bilang Aura tidak bisa dilihat."
"Soal itu aku tidak tahu, tapi ada rumor mengatakan bahwa pengguna Aura yang bisa memperlihatkan Aura-nya kepada orang tidak bisa melihat Aura, maka orang itu sangatlah hebat."
"Benar-benar hebat."
Itulah yang kupikirkan, setelah beberapa saat cahaya putih yang mengelilinginya telah hilang dan Pak Adrian buka suara:
"Dengan ini aku anggap semuanya setuju..."
Kami semua hanya diam saja setelah melihat bahaya di depan mata kami yaitu Pak Adrian itu sendiri.
"Aku perintahkan semuanya keluar dari sini sekarang!"
Terdiam dan mengikuti perintah itulah yang bisa kami lakukan sekarang, tapi aku bersyukur tidak ada pertumpahan darah di sini.
Sesaat berjalan semuanya tampak baik-baik saja, sesaat salah satu anggota yang maju duluan menuju portal kembali ke belakang dengan wajah panik dan berkata:
"Pak..! portalnya..."
"Ada apa, kenapa kamu panik begitu?"
"Portalnya... menghilang!"
"Apa!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
♡~Yuki.nur019
Next
2022-02-16
2
Jimmy Avolution
Sippp...
2021-11-29
1
Xander Krow(Shadow_Monarch)
next
2021-11-05
1