Bab 5. Abi tidak percaya

Umi terpuruk dalam kesedihan nya dan juga rasa bingung dia yang harus menghadapi kematahan Umar, belum lagi dia juga merasa amat sedih atas kematian nya Siti. orang orang sudah pada bergunjing atas kejadian itu, sebab Umar marah marah di depan orang banyak sehingga sudah pasti semua orang mendengar dan sekarang jadi bahan tentu nya.

"Yang kuat dan sabar lah, Siti pasti sudah bahagia di syurga." Abi mendekati istri nya.

"Kenapa Siti juga mendadak begitu meninggal nya, Umi takut dia kena serangan ghaib." cemas Umi.

"Astagfirullah, buang pikiran buruk mu itu! dia meninggal memang karena kehendak Allah." Abi langsung berseru marah dengan ucapan istri nya.

"Tapi di malam itu memang ada suara kuntilanak, Abi." kekeh Umi tidak mau kalah.

Abi menarik nafas panjang karena dia tidak ingin percaya dengan hal hal seperti itu, apa lagi mereka ini termasuk orang yang agama nya sangat kuat sehingga tidak mungkin pula mau pergi kedukun untuk bertanya, saat ini saja Umar sudah pergi dari rumah membawa semua baju nya.

Umar bersumpah akan pergi kedukun karena dia yakin istri nya meninggal akibat sesuatu yang tidak beres, mana Kopsah juga terus menyebut ada suara tawa kuntilanak sehingga membuat Umar yakin sekali ini memang ulah setan yang jahat. lagi pula rasa nya aneh bila tidak melakukan apa apa tapi mendadak keguguran, apa lagi kata dokter kandungan Siti juga kuat.

"Janin lima bulan itu sudah ada bentuk nya, tapi lihat lah kami tidak menemukan janin nya Siti." lirih Umi.

"Mungkin memang tidak keluar, cuma pendarahan saja dan telat di bawa kedokter." Abi tetap saja tidak mau percaya.

"Ah sudah lah, susah bicara dengan Abi yang tidak mau percaya." Umi lama lama kesal juga dengan suami nya.

"Umi mau kemana? Abi tidak mau ya kalau sampai kamu percaya dengan segala macam omongan Purnama, dia itu sudah seperti dukun!" jelas Abi sengit.

"Jangan mencari masalah dengan ucapan mu, dia bukan dukun dan selama ini banyak orang yang sudah di tolong nya!" Umi menggeram marah.

Abi menarik nafas berat karena sia sia saja berdebat dengan istri nya yang sudah yakin bahwa Siti mati akibat ganguan setan, sedangkan dia yakin sepenuh nya bahwa Siti meninggal memang murni karena pendarahan yang tidak ada sangkut paut nya dengan hal hal ghaib.

"Assalamualaikum." Tamrin datang membawa satu kantong belanjaan.

"Walaikum sallam, ada apa?" Abi bingung pula melihat Tamrin.

"Aku ada belanjaan sedikit untuk bantu Abi, siapa tau untuk acara nanti malam ada yang kurang." Tamrin memberikan belanjaan nya.

"Loh memang nya nanti malam ada acara apa?" Abi yang bingung.

"Apa ndak ada acara tahlilan, Bi?!" Tamrin menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Tidak ada, yang meninggal ya di bacakan doa sendiri tanpa harus mengundang orang untuk makan makan segala!" tegas Abi.

Tamrin melongo karena mungkin dalam keluarga ini memang tidak ada acara tahlil begitu sehingga tidak butuh juga bantuan orang, agak malu juga Tamrin karena tau tau malah datang membawa belanjaan akibat di suruh Kopsah. sebab biasa nya memang begitu bila ada yang meninggal, sampai malah ketujuh akan terus baca doa di rumah nya almarhum dan sambil ada camilan memang.

Dengan hati yang bingung maka Tamrin pun pulang membawa belanjaan nya lagi karena tadi sudah di tolak oleh Abi, dalam hati juga menggerutu karena Kopsah yang sok tau sehingga sembarangan saja menyuruh dia mengantarkan belanjaan untuk membantu acara tahlil nanti malam, padahal mereka tidak membuat acara itu.

"Kok di bawa pulang lagi, apa tidak ada mereka di rumah?" tanya Kopsah bingung.

"Kamu itu yang sok tau, mereka tidak mengadakan acara tahlil!" sewot Tamrin yang malu.

"Lah kok bisa sih, apa karena mereka bukan islam seperti kita ya?" Kopsah bingung juga.

"Udah lah tidak usah di bahas, aku malu sudah bawa bawa begini tapi malah di tolak!" Tamrin meletakan belanjaan nya.

"Lagian kau itu tidak tanya dulu, mereka kan memang beda." celetuk Puspita yang saat ini sedang hamil juga.

Kopsah mengangguk paham dan mendorong masuk belanjaan nya tadi, tidak mau ya sudah karena dia yang akan memakai nya. Kopsah juga tidak tau kalau mereka tidak membuat tahlil, jadi ya di antarkan.

"Kau hati hati lah biar tidak mengalami nasib seperti Siti." bisik Kopsah.

"Apa benar menurut kabar yang beredar kalau malam itu ada kuntilanak?" tanya Puspita mulai deg degan.

"Aku yang mendengar sendiri, dia tertawa nyaring dan saat kami masuk rumah Siti sudah meninggal." jelas Kopsah sangat bangga sebagai sumber berita.

Puspita memegang perut nya yang mulai membuncit karena dia pun mulai cemas, mana jarak rumah dia dengan rumah Siti tidak lah jauh sehingga rasa takut nya benar benar bisa di rasakan. kalau ada yang meninggal dan agak aneh begini, pasti sudah jelas akan jadi kabar hot setiap saat bagi semua warga.

"Cari lah tangkal yang bisa membuat kuntilanak takut, itu setan kan yang paling suka sama wanita hamil." jelas Kopsah.

"Tangkal nya apa, kalau ada aku mau lah mencari nya." Puspita setuju.

"Buah kundur itu bisa, banyak orang hamil memakai tangkal itu! dulu aku peniti yang di isi delingu bengle, pokok nya aman saja kalau sudah ada itu." Kopsah semangat memberi tau.

"Cari nya di mana ya?" Puspita ingin cari sekarang agar aman.

"Ayo lah ku temani, takut nya nanti malam kau di datangi kuntilanak pula! mana suami mu kan dinas malam ya?" Kopsah menatap istri polisi ini.

"Iya, dia ada yang di jaga pas malam jadi aku sendirian." angguk Puspita.

Kedua wanita ini segera berjalan pergi untuk mencari yang nama nya tangkal untuk wanita hamil, tidak sadar kalau dari tadi pembicaraan mereka di dengar langsung oleh kuntilanak nya. mereka mana mungkin bisa melihat hal hal seperti itu, sehingga walau kuntilanak duduk di sebelah nya pun cuek saja.

"Kau lihat itu, gara gara kau tertawa tidak jelas sekarang kita yang kena fitnah!" geram Wati.

"Maafkan aku, ketua!" Micel merasa bersalah juga.

"Lain kali kalau ada yang tidak beres maka tidak usah datang, kita jadi terfitnah begini." Wati kesal bukan kepalang.

"Aku datang saat itu ya memang karena mencium bau darah dia, tapi tidak masuk karena di dalam ada kekuatan yang sangat besar." jelas Micel.

"Apa yang sudah membunuh Siti itu ya?" Wati juga bertanya tanya heran.

Purnama juga masih mencari tau apa yang sudah membunuh Siti malam itu, menurut Micel ada kekuatan besar di dalam rumah dan itu lah pasti nya yang sudah membunuh Siti. Micel tidak tau bentuk nya seperti apa, sebab dia memang tidak masuk kedalam rumah walau sebentar saja.

Hallo guys semangat pagi, biar pun mendung tetap semangat ya. jangan lupa like dan comen nya, sedikit pesan kalau cerita horor yang ini bisa jadi akan banyak lawak nya, semoga kalian suka dan salam hangat buat semua.

Terpopuler

Comments

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

boleh g thor q curiga sama Abi'y😣😣😣😣kata'y dia sangat kuat agama'y tapi ko anak'y meninggal g ada acara ngaji 🤔🤔🤔bukan kah kalo dia agama'y kuat pasti mengadakan ngaji/baca doa sampe malam ke 7 ini mala sebalik'y...aneh dech ini Abi,entah lah othor yang tau...

2025-05-09

3

evi siagian

evi siagian

aku waktu hamil,bawa gunting kecil,bungle juga Alhamdulillah sehat sampai lahiran,tapi pas hari ketiga lahiran anak q ada yg ganggu,kata ank q yg plg besar umur 16 Thun ada yg ngikutin ayah nya pulang jualan JM 12 an gitu, pas besok magrib anak q kejang kayak diganggu palasik,tengah malam langsung dibawa kerumah orang tua q,jarak 100 an m dr rmh aku, Alhamdulillah anak q sehat bisa tidur nyenyak.kadang aku masih suka ga yakin tapi nyatanya aku ngalami sendiri dan anak q yg besar itu rupanya bisa melihat yg tak kasat mata

2025-05-09

1

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Buah kundur itu buah opo mak othor?aku tau ya kendor 😅
Saat aku hamil dulu juga selalu diberi gaman(senjata.Tolak balak)sama si mbahku.Ada gunting kecil yg dilipat terus ada bungkusan kecil juga yg entah isinya,diberi jopo montro(doa2).Bahkan sampai anakku lahirpun juga diberi gaman seperti itu juga.Kata Simbah harus selalu dibawa kemana2,jd g boleh ketinggalan.Maklum dulu aku tinggal dipelosok desa daerah lereng gunung Lawu yg masih memegang teguh hal2 seperti itu.

2025-05-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kematian Siti
2 Bab 2. Tuduhan Umar
3 Bab 3. Sidang kuntilanak
4 Bab 4. Bukan mereka pelaku nya
5 Bab 5. Abi tidak percaya
6 Bab 6. Puspita
7 Bab 7. Tertimpa kelapa
8 Bab 8. Bertanya tanya
9 Bab 9. Zidan jadi tumbal
10 Bab 10. Meminta izin
11 Bab 11. Di bros
12 Bab 12. Merajuk
13 Bab 13. Semua merajuk
14 Bab 14. Eko dan Beni melihat
15 Bab 15. Mendatangi Purnama
16 Bab 16. Di jaga
17 Bab 17. Bukan Ratna
18 Bab 18. Ratna melihat nya
19 Bab 19. Di beritahu Arya
20 Bab 20. Menjenguk Ratih
21 Bab 21. Di bekukan
22 Bab 22. Masuk alam ghaib
23 Bab 23. Begu Ganjang
24 Bab 24. Mendatangi rumah Umi
25 Bab 25. Di tabok kipas
26 Bab 26. Bertanya pada Eko
27 Bab 27. Penampakan Tejo
28 Bab 28. Arya dan Nilam vs iblis tinggi
29 Bab 29. Pertarungan sengit
30 Bab 30. Gun keluar kandang
31 Bab 31. Purnama datang
32 Bab 32. Benang sukma
33 Bab 33. Mendapatkan nya
34 Bab 34. Arya selamat
35 Bab 35. Obrolan para warga
36 Bab 36. Ratih histeris
37 Bab 37. Mencari nama janda
38 Bab 38. Korban keempat
39 Bab 39. Di beri tahu Kiara
40 Bab 40. Ahmad berduka
41 Bab 41. Melihat jasad Tina
42 Bab 42. Kinan kesal
43 Bab 43. Mencari dukun baru
44 Bab 44. Kalah telak
45 Bab 45. Abi vs Arya
46 Bab 46. Di banting
47 Bab 47. Zidan ketar ketir
48 Bab 48. Larangan Arka
49 Bab 49. Niat berkorban
50 Bab 50. Hampir menemukan
51 Bab 51. Keadaan genting
52 Bab 52. Seri
53 Bab 53. Bagaskara dan Jalak
54 Bab 54. Zidan Pingsan
55 Bab 55. Mutiara ular
56 Bab 56. pengorbanan Kiara
57 Bab 57. Saipul meninggal
58 Bab 58. Kabar Purnama sakit
59 Bab 59. Akhir nya bangun
60 Bab 60. Pak Lurah datang
61 Bab 61. Mayang hampir korban
62 Bab 62. Membawa iblis
63 Bab 63. Masih bertempur
64 Bab 64. Gelut
65 Bab 65. Pengobatan pertama
66 Bab 66. Masih bertempur juga
67 Bab 67. Jaka curiga
68 Bab 68. Jantung kanan
69 Bab 69. Fakta mengejutkan
70 Bab 70. Ratna lega
71 Bab 71. Tangis di rumah Purnama
72 Bab 72. Cerita Jhon
73 Bab 73. Kecebur parit
74 Bab 74. Salah langkah
75 Bab 75. Random nya member
76 Bab 76. Ide baru
77 Bab 77. Membawa Ratna
78 Bab 78. Arya menemani
79 Bab 79. Bukan Ibu kandung
80 Bab 80. Flasback
81 Bab 81. Flashback part 2
82 Bab 82. Flashback part3
83 Bab 83. Fkashback off
84 Bab 84. Di hajar
85 Bab 85. Gantung diri
86 Bab 86. Ratih sudah tau
87 Bab 87. Ahmad Datang
88 Bab 88. Siksaan Ratna dan Saipul
89 Bab 89. Di banting lagi
90 Bab 90. Ingin bertemu langsung
91 Bab 91. Kaget melihat member
92 Bab 92. Membunuh Ratna dan Saipul
93 Bab 93. Dewa Iblis
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Kematian Siti
2
Bab 2. Tuduhan Umar
3
Bab 3. Sidang kuntilanak
4
Bab 4. Bukan mereka pelaku nya
5
Bab 5. Abi tidak percaya
6
Bab 6. Puspita
7
Bab 7. Tertimpa kelapa
8
Bab 8. Bertanya tanya
9
Bab 9. Zidan jadi tumbal
10
Bab 10. Meminta izin
11
Bab 11. Di bros
12
Bab 12. Merajuk
13
Bab 13. Semua merajuk
14
Bab 14. Eko dan Beni melihat
15
Bab 15. Mendatangi Purnama
16
Bab 16. Di jaga
17
Bab 17. Bukan Ratna
18
Bab 18. Ratna melihat nya
19
Bab 19. Di beritahu Arya
20
Bab 20. Menjenguk Ratih
21
Bab 21. Di bekukan
22
Bab 22. Masuk alam ghaib
23
Bab 23. Begu Ganjang
24
Bab 24. Mendatangi rumah Umi
25
Bab 25. Di tabok kipas
26
Bab 26. Bertanya pada Eko
27
Bab 27. Penampakan Tejo
28
Bab 28. Arya dan Nilam vs iblis tinggi
29
Bab 29. Pertarungan sengit
30
Bab 30. Gun keluar kandang
31
Bab 31. Purnama datang
32
Bab 32. Benang sukma
33
Bab 33. Mendapatkan nya
34
Bab 34. Arya selamat
35
Bab 35. Obrolan para warga
36
Bab 36. Ratih histeris
37
Bab 37. Mencari nama janda
38
Bab 38. Korban keempat
39
Bab 39. Di beri tahu Kiara
40
Bab 40. Ahmad berduka
41
Bab 41. Melihat jasad Tina
42
Bab 42. Kinan kesal
43
Bab 43. Mencari dukun baru
44
Bab 44. Kalah telak
45
Bab 45. Abi vs Arya
46
Bab 46. Di banting
47
Bab 47. Zidan ketar ketir
48
Bab 48. Larangan Arka
49
Bab 49. Niat berkorban
50
Bab 50. Hampir menemukan
51
Bab 51. Keadaan genting
52
Bab 52. Seri
53
Bab 53. Bagaskara dan Jalak
54
Bab 54. Zidan Pingsan
55
Bab 55. Mutiara ular
56
Bab 56. pengorbanan Kiara
57
Bab 57. Saipul meninggal
58
Bab 58. Kabar Purnama sakit
59
Bab 59. Akhir nya bangun
60
Bab 60. Pak Lurah datang
61
Bab 61. Mayang hampir korban
62
Bab 62. Membawa iblis
63
Bab 63. Masih bertempur
64
Bab 64. Gelut
65
Bab 65. Pengobatan pertama
66
Bab 66. Masih bertempur juga
67
Bab 67. Jaka curiga
68
Bab 68. Jantung kanan
69
Bab 69. Fakta mengejutkan
70
Bab 70. Ratna lega
71
Bab 71. Tangis di rumah Purnama
72
Bab 72. Cerita Jhon
73
Bab 73. Kecebur parit
74
Bab 74. Salah langkah
75
Bab 75. Random nya member
76
Bab 76. Ide baru
77
Bab 77. Membawa Ratna
78
Bab 78. Arya menemani
79
Bab 79. Bukan Ibu kandung
80
Bab 80. Flasback
81
Bab 81. Flashback part 2
82
Bab 82. Flashback part3
83
Bab 83. Fkashback off
84
Bab 84. Di hajar
85
Bab 85. Gantung diri
86
Bab 86. Ratih sudah tau
87
Bab 87. Ahmad Datang
88
Bab 88. Siksaan Ratna dan Saipul
89
Bab 89. Di banting lagi
90
Bab 90. Ingin bertemu langsung
91
Bab 91. Kaget melihat member
92
Bab 92. Membunuh Ratna dan Saipul
93
Bab 93. Dewa Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!