Bab 2. Tuduhan Umar

Sampai pagi baru mayat Siti di urus oleh orang orang karena bila malam tidak mungkin, karena di desa ini paling tidak di sukai mengurus mayat di malam hari. mana Siti meninggal nya juga karena dalam keadaan hamil, mau mati saat melahirkan atau mati keguguran begini maka semua nya akan di kira menjadi kuntilanak nanti nya.

"Umar kok belum pulang, dia apa tidak ada firasat?" batin Umi sudah resah.

Darah dari kemaluan juga masih mengalir deras seolah tidak bisa berhenti, padahal Siti sudah meninggal beberapa jam yang lalu sehingga pasti nya darah juga sudah habis atau mengering. kasur yang di tempati sudah basah, kalau tidak segera di urus malah akan kemana mana darah nya.

"Kenapa rumah kita ramai?" Abi bingung melihat rumah nya yang di penuhi orang.

"Eh enggak tau! ayo cepat pulang, Bi." Umar bingung juga melihat nya.

Seketika Abi membeku karena melihat semua orang pakai baju koko dan pakai peci juga, bahkan bendera kuning juga sudah melambai lambai di depan halaman rumah. itu sebagai pertanda bahwa ada yang meninggal di rumah ini, sudah pasti Abi pikiran nya kemana mana karena Umi juga tidak sehat.

"Siapa yang meninggal?!" Abi langsung memegang tangan Pak RT.

"Abi, masuk lah dulu kedalam rumah dan tenangkan hati mu." suruh Pak RT dengan wajah sedih.

"Assalamualaikum!" Umar langsung masuk karena takut juga.

"Walaikum sallam, Umar!" Umi menatap menantu nya dengan pandangan sedih.

Umar membeku karena melihat Siti yang sudah pucat tidak berdarah di wajah nya yang cantik, tubuh nya kaku dan Umi juga yang menangis histeris. tidak bisa Umar mau berkata kata karena ini sangat membuat jiwa nya terguncang, bagai mana bisa istri nya meninggal begini.

"Kenapa dengan Siti, Umi? kenapa istri ku bisa meninggal!" Umar duduk di sebelah kepala nya Siti.

"Siti pendarahan dan saat Umi meminta tolong, dia sudah tidak terselamatkan lagi." ujar Umi menjelaskan.

"Ya Allah, aku dari awal sudah bilang agar tidak usah hamil saja." Umar sangat menyesali nya.

"Kau ini kenapa sih, kok istri malah di larang hamil?!" Kopsah emosi pula jadi nya.

"Karena Siti mau hamil itu akibat dorongan Umi dan Abi, padahal dia sendiri masih belum yakin mau hamil!" teriak Umar.

Semua warga menatap Umar yang malah mengamuk seolah menyalahkan Umi dan Abi, memang yang menyuruh Siti agar cepat hamil ya kedua orang tua nya. selain karena ingin segera menimang cucu, mereka juga tidak setuju soal KB yang menurut mereka di haramkan dalam agama sehingga Siti cepat di suruh hamil saja walau masih di bilang hitungan pengantin baru.

"Umar, tenangkan hati mu dulu!" Tamrin mendekati Umar yang terbawa emosi.

"Bagai mana aku mau tenang, Siti setiap hari mengeluh bahwa sebenar nya belum siap dengan kehamilan ini karena dia ingin menikmati masa pengantin baru." sengit Umar sudah gelap mata.

"Semua sudah takdir allah, Umar! Siti meninggal dalam keadaan hamil, maka insya allah akan masuk syurga!" Abi mendekati menantu nya.

"Bangsat kalian, tidak ada rasa bersalah di hati kalian walau sudah memaksa istri ku untuk cepat hamil!" geram Umar menujuk wajah Abi karena benar benar emosi dengan keadaan yang sedang dia hadapi.

Semua warga juga terdiam karena mereka sudah terbagi menjadi dua pendapat, ada yang setuju dengan Umar dan ada juga yang membela kedua orang tua nya Siti. mungkin wajar lah bila orang tua ingin cucu, lagi pula mereka juga tidak tau bahwa anak mereka bakal celaka saat sedang hamil begini.

"Bang Umar tidak bisa asal menyalahkan orang tua saja!" Arya mendekati Umar yang mulai hilang kendali.

"Lalu siapa yang mau ku salahkan? aku juga belum ingin punya anak sekarang!" sengit Umar menatap Arya tajam.

"Meninggal Siti itu sudah kehendak Allah, jadi bukan salah siapa pun." jelas Arya.

"Kau tidak usah banyak bacot, Siti mati karena hamil dan pendarahan. yang menyuruh dia hamil adalah orang tua nya, jadi orang tua ini yang bersalah!" Umar tetap saja keras kepala.

"Yang menghamili kan kau, kenapa malah kau sibuk menyalahkan orang!" celetuk wanita cantik.

Semua langsung menatap pada nya dengan pandangan kaget, wanita yang tidak lain adalah Purnama. orang yang sangat terkenal di desa ini karena dia kerap menolong orang yang berurusan dengan hal ghaib, sekarang dia juga datang untuk melayat.

"Benar apa yang di bilang Purnama, kau yang merasakan enak nya dengan Siti karena kau yang membuat bayi nya!" teriak warga.

"Gila kau ini, Umar!" Tamrin saja malu dengan kelakuan Umar.

"Tidak usah hiraukan dia, sebaik nya kita urus mayat Siti secepat nya." ujar Pak RT kesal juga pada Umar.

"Tapi kan Umar benar, mungkin Siti memang belum siap sehingga dia banyak pikiran lalu pendarahan." ujar yang lain.

"Siti itu bayi nya di makan kuntilanak!" celetuk Kopsah.

"Jangan sembarangan, Sah! belum tentu juga, karena sebelum ada kuntilanak dia sudah pendarahan." Umi tidak ingin ada fitnah lagi.

Purnama langsung melirik saat mendengar ucapan nya Kopsah, memang dia melihat ada yang aneh dari pendarahan nya Siti ini. bekas cakaran yang tidak bisa di lihat oleh mata biasa, namun yang membuat dia ragu adalah cakaran kuku tidak runcing seperti milik nya kuntilanak.

"Apa benar ulah kuntilanak, Pur?" bisik Maharani yang selalu mendampingi Adik nya.

"Bukan seperti nya." jawab Purnama pelan dan tetap memperhatikan.

"Tapi kan yang suka wanita hamil itu kuntilanak, Pur." ujar Nana lagi.

"Ya tidak semua kuntilanak lah, itu parakang yang cuma kepala saja kan makan bayi." sanggah Maharani.

Purnama mengangguk karena sebenarnya yang menyukai orang hamil memang banyak, cuma rata rata kuntilanak lah yang sering paling depan untuk mendekati. tapi Purnama merasa tidak merasa itu cakaran nya kuntilanak, sangat berbeda dan ini rasa nya pasti ada iblis lain.

"Nanti aku akan bertanya langsung agar tidak ada fitnah." ucap Purnama.

"Itu tuh wanita yang di sebelah Umi bilang kalau kuntilanak, berarti malam saat kejadian ya ada lah di sana." bisik Maharani lagi.

"Ada di kejadian bukan berarti dia pelaku nya, kau ini bagai mana sih." sengit Nana.

"Bisa jadi cuma mampir saja untuk melihat, itu aroma darah nya pasti kemana mana." ucap Purnama.

Mereka sibuk berdebat siapa yang sudah mengambil janin nya Siti, namun keluarga nya tidak tau karena menganggap ini cuma keguguran biasa yang tidak ada sangkut paut nya dengan iblis jahat.

Selamat pagi pembaca othor, buat Kakak Siti H monggo di baca lagi part ini apa kah sama dengan punya sampean ya.

Terpopuler

Comments

evi siagian

evi siagian

wah author2 kesayangan aku jgn ada selisih paham y,semua karya2 kalian bagus walau aku sering ganti akun Krn hpnya rusak tp aku tetap folow keduanya,plis jgn ada salah paham y,soalnya q pecinta berat kalian berdua

2025-05-08

15

V3

V3

maaf mmg tuk di awal Bab agak mirip-mirip sich ceritanya ,,, tp tuk bab yg kedua nya Alhamdulillah aku rasa berbeda.
jujur sebelum aku ketemu karya nya Kak NoviTa ,,, sudah jauh-jauh sebelum nya aku sllu Setia baca karya nya Kak Siti H.
semoga Kak NoviTa dan Kak Siti sllu Sukses tuk semua Karya-karya nya ,,, 🤲🏻 Aamiin
jangan ada kesalahpahaman lagi yaa Akak Tersayang Semuanya 😘 Lope Sekebon tuk Kalian Berdua ❤️

2025-05-08

1

nara

nara

beda jauh lho ksk thor aku dah pernah baca kuntilanak pemakan janin ini dulu 'pakai akun yg lama ttp smngat kak thor ,mba pur and the geng udah muncul dibab awal tambah semngat bacanya ini love sekebun "sehat slalu kak thor

2025-05-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kematian Siti
2 Bab 2. Tuduhan Umar
3 Bab 3. Sidang kuntilanak
4 Bab 4. Bukan mereka pelaku nya
5 Bab 5. Abi tidak percaya
6 Bab 6. Puspita
7 Bab 7. Tertimpa kelapa
8 Bab 8. Bertanya tanya
9 Bab 9. Zidan jadi tumbal
10 Bab 10. Meminta izin
11 Bab 11. Di bros
12 Bab 12. Merajuk
13 Bab 13. Semua merajuk
14 Bab 14. Eko dan Beni melihat
15 Bab 15. Mendatangi Purnama
16 Bab 16. Di jaga
17 Bab 17. Bukan Ratna
18 Bab 18. Ratna melihat nya
19 Bab 19. Di beritahu Arya
20 Bab 20. Menjenguk Ratih
21 Bab 21. Di bekukan
22 Bab 22. Masuk alam ghaib
23 Bab 23. Begu Ganjang
24 Bab 24. Mendatangi rumah Umi
25 Bab 25. Di tabok kipas
26 Bab 26. Bertanya pada Eko
27 Bab 27. Penampakan Tejo
28 Bab 28. Arya dan Nilam vs iblis tinggi
29 Bab 29. Pertarungan sengit
30 Bab 30. Gun keluar kandang
31 Bab 31. Purnama datang
32 Bab 32. Benang sukma
33 Bab 33. Mendapatkan nya
34 Bab 34. Arya selamat
35 Bab 35. Obrolan para warga
36 Bab 36. Ratih histeris
37 Bab 37. Mencari nama janda
38 Bab 38. Korban keempat
39 Bab 39. Di beri tahu Kiara
40 Bab 40. Ahmad berduka
41 Bab 41. Melihat jasad Tina
42 Bab 42. Kinan kesal
43 Bab 43. Mencari dukun baru
44 Bab 44. Kalah telak
45 Bab 45. Abi vs Arya
46 Bab 46. Di banting
47 Bab 47. Zidan ketar ketir
48 Bab 48. Larangan Arka
49 Bab 49. Niat berkorban
50 Bab 50. Hampir menemukan
51 Bab 51. Keadaan genting
52 Bab 52. Seri
53 Bab 53. Bagaskara dan Jalak
54 Bab 54. Zidan Pingsan
55 Bab 55. Mutiara ular
56 Bab 56. pengorbanan Kiara
57 Bab 57. Saipul meninggal
58 Bab 58. Kabar Purnama sakit
59 Bab 59. Akhir nya bangun
60 Bab 60. Pak Lurah datang
61 Bab 61. Mayang hampir korban
62 Bab 62. Membawa iblis
63 Bab 63. Masih bertempur
64 Bab 64. Gelut
65 Bab 65. Pengobatan pertama
66 Bab 66. Masih bertempur juga
67 Bab 67. Jaka curiga
68 Bab 68. Jantung kanan
69 Bab 69. Fakta mengejutkan
70 Bab 70. Ratna lega
71 Bab 71. Tangis di rumah Purnama
72 Bab 72. Cerita Jhon
73 Bab 73. Kecebur parit
74 Bab 74. Salah langkah
75 Bab 75. Random nya member
76 Bab 76. Ide baru
77 Bab 77. Membawa Ratna
78 Bab 78. Arya menemani
79 Bab 79. Bukan Ibu kandung
80 Bab 80. Flasback
81 Bab 81. Flashback part 2
82 Bab 82. Flashback part3
83 Bab 83. Fkashback off
84 Bab 84. Di hajar
85 Bab 85. Gantung diri
86 Bab 86. Ratih sudah tau
87 Bab 87. Ahmad Datang
88 Bab 88. Siksaan Ratna dan Saipul
89 Bab 89. Di banting lagi
90 Bab 90. Ingin bertemu langsung
91 Bab 91. Kaget melihat member
92 Bab 92. Membunuh Ratna dan Saipul
93 Bab 93. Dewa Iblis
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Kematian Siti
2
Bab 2. Tuduhan Umar
3
Bab 3. Sidang kuntilanak
4
Bab 4. Bukan mereka pelaku nya
5
Bab 5. Abi tidak percaya
6
Bab 6. Puspita
7
Bab 7. Tertimpa kelapa
8
Bab 8. Bertanya tanya
9
Bab 9. Zidan jadi tumbal
10
Bab 10. Meminta izin
11
Bab 11. Di bros
12
Bab 12. Merajuk
13
Bab 13. Semua merajuk
14
Bab 14. Eko dan Beni melihat
15
Bab 15. Mendatangi Purnama
16
Bab 16. Di jaga
17
Bab 17. Bukan Ratna
18
Bab 18. Ratna melihat nya
19
Bab 19. Di beritahu Arya
20
Bab 20. Menjenguk Ratih
21
Bab 21. Di bekukan
22
Bab 22. Masuk alam ghaib
23
Bab 23. Begu Ganjang
24
Bab 24. Mendatangi rumah Umi
25
Bab 25. Di tabok kipas
26
Bab 26. Bertanya pada Eko
27
Bab 27. Penampakan Tejo
28
Bab 28. Arya dan Nilam vs iblis tinggi
29
Bab 29. Pertarungan sengit
30
Bab 30. Gun keluar kandang
31
Bab 31. Purnama datang
32
Bab 32. Benang sukma
33
Bab 33. Mendapatkan nya
34
Bab 34. Arya selamat
35
Bab 35. Obrolan para warga
36
Bab 36. Ratih histeris
37
Bab 37. Mencari nama janda
38
Bab 38. Korban keempat
39
Bab 39. Di beri tahu Kiara
40
Bab 40. Ahmad berduka
41
Bab 41. Melihat jasad Tina
42
Bab 42. Kinan kesal
43
Bab 43. Mencari dukun baru
44
Bab 44. Kalah telak
45
Bab 45. Abi vs Arya
46
Bab 46. Di banting
47
Bab 47. Zidan ketar ketir
48
Bab 48. Larangan Arka
49
Bab 49. Niat berkorban
50
Bab 50. Hampir menemukan
51
Bab 51. Keadaan genting
52
Bab 52. Seri
53
Bab 53. Bagaskara dan Jalak
54
Bab 54. Zidan Pingsan
55
Bab 55. Mutiara ular
56
Bab 56. pengorbanan Kiara
57
Bab 57. Saipul meninggal
58
Bab 58. Kabar Purnama sakit
59
Bab 59. Akhir nya bangun
60
Bab 60. Pak Lurah datang
61
Bab 61. Mayang hampir korban
62
Bab 62. Membawa iblis
63
Bab 63. Masih bertempur
64
Bab 64. Gelut
65
Bab 65. Pengobatan pertama
66
Bab 66. Masih bertempur juga
67
Bab 67. Jaka curiga
68
Bab 68. Jantung kanan
69
Bab 69. Fakta mengejutkan
70
Bab 70. Ratna lega
71
Bab 71. Tangis di rumah Purnama
72
Bab 72. Cerita Jhon
73
Bab 73. Kecebur parit
74
Bab 74. Salah langkah
75
Bab 75. Random nya member
76
Bab 76. Ide baru
77
Bab 77. Membawa Ratna
78
Bab 78. Arya menemani
79
Bab 79. Bukan Ibu kandung
80
Bab 80. Flasback
81
Bab 81. Flashback part 2
82
Bab 82. Flashback part3
83
Bab 83. Fkashback off
84
Bab 84. Di hajar
85
Bab 85. Gantung diri
86
Bab 86. Ratih sudah tau
87
Bab 87. Ahmad Datang
88
Bab 88. Siksaan Ratna dan Saipul
89
Bab 89. Di banting lagi
90
Bab 90. Ingin bertemu langsung
91
Bab 91. Kaget melihat member
92
Bab 92. Membunuh Ratna dan Saipul
93
Bab 93. Dewa Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!