Keisya terbaring di atas sebuah tempat tidur yang indah. Dengan bibir yang pucat, dan wajah yang sudah tidak bisa lagi dikenali.
Seluruh tubuh sudah penuh dengan lu-ka. Tangan dan kaki bahkan sudah di patahkan oleh orang-orang suruhan keluarga Atmaja.
"Tuan, Nona Keisya sudah siap untuk di kebumikan."
"Biarkan dulu. Izinkan aku berbicara sebentar dengan nya."
"Baik."
Kamar yang tadi nya begitu ramai, kini telah sepi. Tinggal lah Keisya dengan seorang Pria yang telah membawa tubuh nya dari kamar mayat.
"Kei, maaf jika aku datang terlambat. Jika saja aku tahu, kamu tidak jadi menikah hari itu, pasti aku akan datang dan menolong mu dengan cepat. Kei, kamu anak yang baik. Aku percaya kamu tidak akan melakukan hal buruk itu. Aku, akan membalas semua ini, Kei."
"Tuan, para penggali kubur sudah siap."
"Tunggu lah sebentar lagi."
"Baik, Tuan."
"Kei, beristirahat lah yang tenang. Izinkan aku mengecup kening mu untuk yang terakhir kali."
Setelah itu, jenazah Keisya pun di tutup. Namun, ada yang aneh. Tiba-tiba saja tangan nya bergerak-gerak.
"Tuaaaaan."
Seluruh pekerja berteriak saat melihat tangan dan kelopak mata Keisya yang bergerak. Mereka sungguh ketakutan karena mengira Keisya sudah mati.
"Ada apa? Apa kalian ingin di kuburkan juga? Mengapa kalian sungguh berisik?"
"Tuan, Nona Keisya hidup lagi."
"Apa?"
Pria itu pun langsung menghampiri Keisya yang saat itu sudah terbangun. Keisya mengira jika ia sudah berada di surga.
Karena kamar itu, di hiasi dengan warna putih. Bahkan seluruh bunga-bunga yang ada disana merupakan bunga kesukaan nya.
"Apa aku sudah mati? Dan kamu, apa kamu malaikat yang menolong ku?"
Keisya dan Pria itu saling menatap satu sama lain. Pandangan mata mereka beradu.
"Kei, apa kau tidak ingat siapa aku?"
Keisya pun mencoba berpikir. Namun, ia sama sekali tidak tahu siapa Pria tampan yang ada di hadapan nya saat itu.
"Aku tidak tahu. Apa aku melakukan kesalahan? Aku mohon maaf kan aku." Ucap Keisya dengan tubuh bergetar. Ia jadi ingat dengan semua siksa-an yang ia terima di penjara.
Pria itu langsung memeluk dan membelai kepala Keisya dengan lembut.
"Tak perlu takut. Abang udah datang."
"Abang.."
Pria itu pun mengeluarkan sebuah foto usang. Di sana, seorang anak perempuan dengan rambut di kepang dua, sedang berfoto bersama dengan laki-laki gendut.
"Ini, foto Keisya dengan Abang Juna. Mengapa foto ini ada sama anda?"
"Jadi, kamu sama sekali tidak mengenal Abang?"
Pria itu pun memperlihatkan lu-ka yang ia dapatkan ketika masih berada di Panti Asuhan yang sama dengan Keisya.
"Abang Juna? Abang Juna nya Keisya? Apa ini Bang Juna?"
"Iya. Ini Abang sayang. Abang datang untuk mu. Tapi maaf, Abang terlambat."
Huaaaaaa
Tangis Keisya pecah. Ia benar-benar menangis karena tak tahu harus bagaimana. Antara rindu dengan Pria yang ia panggil Abang. Dan juga, ia bisa selamat dari maut.
"Terima kasih sudah menyelamatkan Keisya. Terima kasih."
"Sudah. Jangan menangis lagi. Mulai saat ini, Abang akan selalu ada di samping kamu."
"Tapi, Keisya udah ca-cat. Kei udah nggak bisa melakukan apapun lagi sendiri."
"Tenang lah. Abang tidak akan membuat mu kesulitan. Oh ya, tadi Abang mengira jika kamu sudah meninggal. Tapi, kenapa kamu bisa bangun kembali?"
"Kei juga tidak tahu. Tapi, saat di penjara, ada teman yang memberikan Kei sebuah pil. Apa karena pil itu?"
Juna pun berpikir keras. Tidak lama kemudian, ia memanggil salah satu bawahan nya untuk mencari tahu pil yang di maksud oleh Keisya.
Dan ternyata itu adalah pil yang akan membuat setiap yang meminum nya, ma-ti selama dua puluh empat jam. Biasa nya, pil itu di pakai untuk para tahanan yang ingin kabur.
Namun, entah apa maksud dari teman sekamar nya Keisya. Yang malah memberikan pil itu pada nya saat itu.
"Siapa yang memberi mu pil itu?"
"Nama nya Agnes. Dan dia sendiri yang menyuruh Kei untuk mengingat nama nya."
"Bento, cari tahu siapa itu Agnes. Aku ingin dalam waktu sepuluh menit, semua nya harus sudah ada di meja kerja ku."
"Siap, Tuan Juna."
Setelah Bento pergi, kini tinggallah Juna dan juga Keisya di dalam kamar itu. Keisya jadi salah tingkah saat di tatap oleh Pria tampan di hadapan nya.
"Bang, jangan lihatin Kei kayak gitu. Kei malu. Lihat lah seluruh tubuh Kei, yang sudah tidak berbentuk ini."
"Kamu tenang saja. Abang punya kenalan dokter yang bisa menyembuhkan lu-ka mu."
"Tapi, Kei heran. Kenapa Abang baru muncul sekarang? Kenapa Abang tidak pernah menemui Kei sebelum nya?"
"Nanti akan Abang jelaskan ketika waktu nya. Untuk saat ini, kamu harus sembuh. Abang tidak akan biarkan mereka yang ada di luar sana bahagia. Dan keluarga Atmajaya, mereka sudah benar-benar keterlaluan."
"Kei juga tidak menyangka. Padahal selama ini, Kei sudah banyak membantu dalam membangun perusahaan mereka."
"Apa maksud mu?"
"Jadi, sejak awal Kei di bawa dari Panti Asuhan. Keluarga Atmajaya benar-benar susah. Maka dari itu, mereka meletakkan bayi bungsu mereka di panti asuhan. Dan yang lucu nya, mereka sama sekali tidak melihat wajah bayi mereka."
"Dari mana kamu tahu cerita itu?"
"Dari para tetangga yang mengenal mereka. Dan mereka, merasa bersalah setelah bertahun-tahun kemudian. Yang lucu nya, setelah mereka membuang anak mereka ke panti asuhan, mereka lupa dengan panti asuhan itu."
"Sungguh kejadian yang membingungkan. Jadi, apa kamu di perlakukan dengan baik sejak di bawa dari sana?"
"Bisa di bilang, kadang-kadang baik. Kadang-kadang tidak. Kami harus mencari makan sendiri. Dan Kei di butuhkan untuk mencari nafkah karena sudah besar."
"Jadi, mereka membawa mu pulang hanya untuk menjadikan mu alat mencari nafkah?"
"Iya. Tapi saat itu, Kei ikhlas. Karena Kei mengira mereka adalah orang tua kandung Kei."
"Jadi, mereka sudah sangat ja-hat sejak dulu. Atau jangan-jangan, semua ini adalah jebakan mereka sejak dulu?"
"Apa maksud Abang?"
"Mereka yang menyusun strategi itu sejak beberapa tahun yang lalu. Supaya kamu bisa jadi anak kandung mereka. Dan saat mereka sudah mendapatkan apa yang mereka ingin kan, mereka malah membuat mu han-cur."
"Benarkah begitu? Tapi, apa salah Kei hingga di sik-sa seperti ini. Kalau pun mereka membenci Kei, cukup lah mereka mengusir Kei dari rumah itu."
"Kei, tenang lah. Abang akan menyelidiki semua nya. Mulai saat ini, kamu harus istirahat dan Minggu depan, kita terbang ke Korea."
"Baik, Bang Juna."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahh kan bener kann
tuhh kan key masih hidup
😭😭😭 kk thor sunguh keren
2025-06-30
0
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Aih masih bingung
2025-07-20
0
Sona CeNyo
lanjutttt
2025-05-15
0